1
TIM AHLI CAGAR BUDAYA PROVINSI JAWA TENGAH / KABUPATEN (PILIH) NASKAH REKOMENDASI PEMERINGKATAN CAGAR BUDAYA
NOMOR...
TENTANG
REKOMENDASI PEMERINGKATAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA ...
MENJADI CAGAR BUDAYA PERINGKAT PROVINSI/ KABUPATEN (PILIH)
Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi jawa Tengah yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa:1 NAMA
1a NAMA
Bangunan-B :
Klenteng Welahan (Hian Thian Siang Tee) NO.INVENTARIS
NOPENETAPANCAGAR BUDAYAPERINGKAT KOTA
430/0099TAHUN 2022 1b JULUKAN
: B St Si K
X
B – bangunan; St – struktur;
Si – situs; K – kawasan
2 LOKASI
2a ALAMAT : Gg. Pinggir Pasar No.4, Gedanganbrang, Welahan, Kec. Welahan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah
Kode pos 5 9 4 6 4
2b
DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN
: Gedanganbrang, Welahan, Kec. Welahan 2c KOORDINAT 50S 6”47’15”S 110”43’08”E
Gambar 2.1. Lokasi Klenteng Sumber. Google earth, 2023 Gambaran Umum
2d DESKRIPSI
SEKITAR
Bangunan Klenteng Welahan.. memiliki batas-batas, sebagai berikut:
Timur : Pemukiman Penduduk
Selatan : Jalan
Barat : Pemukiman Penduduk
Uara : Pemukiman Penduduk
2 Orientasi
Bangunan
: Bangunan Klenteng untuk Rumah Ibadah, Bidang Pelestarian dan Budaya
3 STATUS 3a PEMILIK
: Pemerintah Kab. Jepara 3b PENGELOLAAN
: Yayasan Pusaka Klenteng TSHT 4 PEMBANGUNAN
4a PEMRAKARSA
: Tan Siang Hoe, dan Tan Siang Djie 4b PERANCANG/
ARSITEK
:
4c PELAKSANA KONSTRUKSI
:
4d TAHUN DIBANGUN 4e. Sejarah
: :
Sebelum abad 18
Saat masa penjajahan Hindia Belanda, datanglah seorang Tionghoa totok dari Tiongkok bernama Tan Siang Boe. Kepergiannya dari Tiongkok menuju ke Asia Tenggara tersebut perlu mencari saudara tuanya bernama Tan Siang Djie di Indonesia. Sewaktu berangkat dari Tiongkok bersamaan dalam satu perahu yang ada di dalamnya seorang Tasugagu Pendeta dimana Tasu tersebut selesai bersemedi selama 42 tahun dari Pho To San di wilayah daratan Tiongkok, yang merupakan tempat pertapaan dari paduka menteri/ kaisar “ Hian Thian Siang Tee “. Di tengah perjalanan tasu tersebut jatuh sakit, sehingga dirawat Tan Siang Hoe dengan bekal obat – obatan yang dibawanya dari Tiongkok, sehingga sembuh. Sebagai terima kasih, Tan Siang Boe diberikan satu kantong yang berisi barang–barang pusaka kuno Tiongkok antara lain sehelai sien tjiang (kertas halus bergambar Paduka Hian Thiam Siang Tee), sebilah po kiam (pedang Tiongkok), satu hio lauw (tempat abu), dan satu jilid tjioe hwat (buku pengobatan/ramalan).
Setelah Tan Siang Boe tiba di Semarang, menginap di rumah perkumpulan “Kong Kwan” memperoleh keterangan bahwa saudara tuanya / kakaknya ada di daerah Welahan Jepara, maka dia pergi untuk menjumpai Tan Siang Djie di tempat tersebut.
Di sana dia dapat berjumpa dengan saudara tuanya yang berkumpul dalam satu rumah dengan keluarga Liem Tjoe Tien. Rumah tersebut masih ada terletak di Gang Pinggir Welahan dan rumah itu sampai sekarang dipergunakan tempat menyimpan pusaka kuno “klenteng”sebagai tempat pemujaan dan dihormati oleh setiap orang Tionghoa yang mempercayainya, setelah beberapa waktu lamanya, Tan Siang Boe menetap dengan kakaknya di Welahan, maka pada suatu hari pergilah ia bekerja di lain daerah, sedangkan barang yang berisi pusaka kuno tersebut dititipkan kepada kakaknya. Mengingat keselamatan akan barang-barang titipan tersebut maka oleh Tan Siang Djie barang tersebut dititipkan kepada pemilik rumah Liem Tjoe Tien yang selalu disimpan di atas loteng dari rumah yang didiami.
Pada waktu itu, pada umumnya masih belum mengetahui barang pusaka apakah gerang yang tersimpan di atas loteng itu. Selama dalam penyimpanan di atas loteng tersebut setiap tanggal tiga yaitu hari lahir “sha gwee” yakni hari Imlek Seng Tam Djiet dari Hian Thiam Siang Tee, keluarlah daya ghaib dari barang pusaka tersebut mengeluarkan cahaya api seperti barang terbakar, sewaktu-waktu keluarlah ular naga dan kura-kura yang sangat menakjubkan bagi seisi rumah. Dengan kejadian itu dipanggilah Tan Siang Boe yang semula menitipkan barang tersebut untuk kembali ke Welahan guna membuka pusaka yang tersimpan di dalam kantong tersebut.
Setelah dibuka dan diperlihatkan kepada orang-orang seisi rumah sambil menuturkan tentang asal mula barang tersebut sehingga ia dapat memiliki pusaka kuno Tiongkok.
Dengan adanya asal mula pusaka tersebut maka orang-orang seisi rumah
3
mempunyai kepercayaan bahwa pusaka kuno itu adalah wasiat peninggalan dari Paduka Hian Thiam Siang Tee maka dipujanya menurut leluhur.
Pada suatu hari Lie Tjoe Tien sakit keras dan penyakitnya dapat disembuhkan kembali dengan kekuatan ghaib yang ada di pusaka, dengan kejadian itu maka dari percakapan mulut ke mulut oleh banyak orang sehingga pusaka itu dikenal namanya, dihormati, dan dipuja-puja oleh orang yang mempercayainya hingga sekarang.
Menurut keterangan, satu-satunya pusaka Tiongkok yang pertama kali di Indonesia yang dibawa oleh Tan Siang Boe pusaka tersebut yang tersimpan di Welahan sehingga ada perkataan lain bahwa keberadaan klenteng di Welahan adalah yang paling tua di Indonesia.
5 GAYA/LANGGAM
5a GAYA : Tradisional Tiongkok 5b LANGGAM Tradisional Tiongkok 6 PEMANFAATAN
6a KINI Penyimpanan Pusaka, Sembahyang dan Peribadatan 6b SEMULA Semmbahyang dan Peribadatan
7 GAMBARAN
FISIK
7a DESKRIPSI Bangunan Klenteng Welahan ( Hiang Thian Siang Tee) ini memiliki karakteristik arsitektur tradisional Tiongkok yang saat ini menjadi rumah ibadah bagi umat agama Konghucu. Bangunan rumah ibadah ini memiliki berbagai macam ornamen yang mengadaptasi unsur-unsur mitologi Tiongkok dengan beberapa ruangan yang dalam fungsinya adalah tempat ntuk para altar dewa-dewi yang dipuja dalam Klenteng tersebut. Pada Bandar Utama (Tiong-Cit), Klenteng selalu berbentuk setengah lingkaran yang mirip bangunan rumah adat Minangkabau. Di atasnya terdapat hiasan dua ekor naga, bangunan selalu memakai warna merah. Di depan pintu utama terdapat arca berbentuk kilin dan pada pintu dihiasi dua orang jendral. Di dalam ruangan Klenteng dapat dilihat aneka macam benda dan senjata pusaka, serta ornamen bunga, Burung Hong, Kilin,, lukisan dari cerita klasik dan kalimat mutiara dengan berhuruf mandarin kuno
Dua patung jenderal kebanggaan kaum Tionghoa selalu siaga berjaga di pintu ruang peribadatan utama yang menjadi tempat Kong Co Hian Thian Siang Tee atau Dewa Langit. Di samping Kong Co tuan rumah tersebut, ada ruang untuk Kong Co Kwan Tee Kun dan Khong Hu Cu yang berukuran sekitar 2,5 meter. Kelenteng ini ada lima Kimsin (patung dewa) yakni Kong Co (dewa) Hian Thian Siang Tee atau Dewa Obat sebagai tuan rumah yang dibawa langsung dari dataran Cina. Kemudian Kong Co Kwan Tee Kun dan Khong Hu Cu. Adapula Makco Kwan Im dan Sang Budha. Tiga Kong Co yang disebut awal itu berada di satu atap, dipisahkan dinding namun ada pintu yang menghubungkan. Bangunan asli yang terbuat dari kayu masih mendominasi, agar semakin kokoh di belakang dinding-dinding utama ditopang dengan tembok.
Klenteng ini memiliki ruang depan dengan pembakar uang kertas yang berbentuk Pagoda. Ruang ini menuju ke ruang suci utama yang berpintu ganda, dan di depan pintu terlukis dengan dua penjaga kuil tradisional Jenderal Oe Tik Kyong dan Sien Sieok Pho. Ciri mencolok yang membedakan Klenteng dengan bangunan disekitar adalah genting atap yang rumit dan bagian depan diberi hiasan-hiasan. Atap atau genting Klenteng Hian Thian Siang Tee berbentuk susun dan bagian atas diberi hiasan dua ekor naga dan dua ekor ikan (patung) sebagai simbol kemakmuran.
Bagian dalam ruang suci juga dihiasi dengan lukisan dan ukiran kayu yang indah.
4 7b FOTO
:
Gambar Klenteng Welahan Tahun 1941
Sumber. Sejarah klenteng hian thian siang tee-welahan-jepara ( bagian 2) - Spiritual Universal Jakarta
Gambar Gerbang Tampak Depan Klenteng Welahan
Sumber. Kelenteng Hian Thian Siang Tee, Pusaka Keramat di Pojok Welahan (jatengprov.go.id)
8 ANALISIS
8a KRITERIA 1 Mewakili kepentingan pelestarian kawasan cagar budaya lintas kabupaten/ kota 1. Bangunan Klenteng Hiang Siang Thian Tee yang berada di daerah Welahan
Jepara merupakan salah satu rumah ibadah yang juga menjadi simbol akan adanya keberagaman agama dan budaya di daerah Jepara. Yang berdasarkan pada sejarahnya juga bahwa bangunan tersebut menjadi salah satu tempat bagi Pangeran Sambernyowo untuk keperluan perang pada masa tersebut saat berkoalisi dengan orang Tiong Hoa dalam melawan VOC 2. Berdasarkan peran penting keberadaan bangunan tersebut di atas, maka
eksistensi bangunan ini perlu dilestarikan karena terkait juga dengan
5
keberagaman etnis dan agama yang ada pada masyarakat Jepara. Selain itu juga masih adanya tradisi yang dilakukan oleeh Klenteng tersebut setiap bulan Sagoe untuk mengkirab dan membuka pusaka
Berusia 50 (lima puluh) tahun atau lebih
Bangunan Klenteng ini diketahui dibangun sebelum abad 18, yaitu tahun 1700an dimana sekarang berumur 2 abad lebih ditahun 2023
8b KRITERIA 2 Mewakili karya kreatif yang khas dalam wilayah provinsi
Bangunan Klenteng Hiang Thian Siang Tee merupakan bangunan dengan gaya khas Tiongkok dengen berbagai macam ornamen pendukungnya. Yang dalam hal ini tentu berbeda dengan gaya-gaya bangunan yangterdapat di daerah sekitarnya
Mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 (lima puluh) tahun
Bangunan utama mencerminkan arsitektur arsitektur tradisional Tingkok dengan cirikhas kilin yang terdapat didepan pintu Klenteng, kemudia terdapat 2 naga yang ada di atas atap Klenteng. Selain itu juga terdapat ornamen seperti kaligrafi yang berisikan syair-syair masa lalu dalam Bahasa mandarin kuno yang menjadi ciri khas dari bangunan tersebut.
8c KRITERIA 3 Langka jenisnya, unik rancangannya, dan sedikit jumlahnya di provinsi
Keberadaan bangunan Klenteng Hiang Siang Thian Tee dengan ciri khas arsitektur tradisional Tiongkok memberi kesan yang berbeda karena memiliki atap yang berbentuk setengahlingkaran mirip dengan bangunan Minangkabau dan menjadi salah satu bangunan cagar budaya bersejarah di Jawa Tengah
Memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan
1. Arti penting bagi Sejarah
Tokoh nasional Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa) sebagai pimpinan kapten pasukan gabungan Mataram dengan Laskar Tionghoa berjumlah 4.000 orang melawan pasukan VOC di Welahan. Karena peperangan ini Raden Mas Said mendapat sebutan sebagai Pangeran Sambernyawa. Beliau memimpin pasukan gabungan bersama Tan Sin Ko (Singseh).
Pemilihan Welahan sebagai pusat perlawnanan dikarenakan Welahan telah berdiri Klenteng Hian Thien Shang Tee (Maha Dewa Langit Utara). Dan Klenteng Hok Tik Bio (Klenteng Dewa Bumi) yang konon sudah dibangun sekitar 1600. Klenteng ini sebagai pusat perlawann pasukan Tionghoa-Jawa terhadap pasukan Belanda.
2. Arti penting bagi Ilmu Pengetahuan
Klenteng Hian Thian Siang Tee merupakan Klenteng atau tempat ibadah yang digunakan untuk tiga pengikut aliran kepercayaan yaitu Konfusianisme, Taoisme, dan Budhisme, yang disebut dengan ajaran Tri Darma. Klenteng ini terdiri dari dua lokasi yaitu di sebelah utara merupakan tempat bersemayam Dewa Langit (Hian Thian Siang Tee) dan di sebelah selatan bersemayam Dewa Bumi. Jadi sangatlah wajar ketika Klenteng Welahan ini menjadi salah satu tujuan kedatangan komunitas Tionghoa dari berbagai penjuru nusantara untuk melakukan kegiaatan ritual atau yang bersifat keagamaan
3. Arti penting bagi Pendidikan
Aspek yang bisa menjadi pembelajaran secara khusus yaitu di bidang agama dan pengobatan tradisional. Keberadaan klenteng sebagai sejarah perjalanan pembangunan dan perkembangannya memberikan pembelajaran terkait dengan pengetahuan agama Tionghoa khususnya Kong Hu Chu yang memiliki kegiatan salah satunya melakukan pengobatan tradisional China.
4. Arti penting bagi Kebudayaan
6
Sejarah yang melekat pada bangunan Klenteng
(
Hian Thiang Siang Tee) Welahan Jepara memiliki arti penting bagi kebudayaan karena menyimpan berbagai benda asli dari tiongkok dan masih adanya tradisi yang dilestarikan hingga saat ini.8dKRITERIA 4 Sebagai bukti evolusi peradaban bangsa dan pertukaran budaya lintas wilayah kabupaten/kota, baik yang telah punah maupun yang masih hidup di masyarakat Bangunan Klenteng Hiang Siang Thian Tee merupakan salah satu bangunan yang mencirikan bahwa telah terjadi adanya pertukaran budaya yang dihasilkan dari adanya berbagai macam intetaksi pada masyakarat sekitar dengan para pendatang yang dalam hal ini sudah barang tentu merupakan masyarakat Tiongkok yang berdagang ke wilayah tersebut.
Memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa
Bangunan ini menunjukkan nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa yang tercermin dari hadirnya perpaduan arsitektur tradisional Tiongkok yang berdiri disekitar pemukiman penduduk yang mayoritas berbeda dengan bangunan tersebut. Bentuk dan ornamen bangunan yang unik dan langka jumlahnya menambah nilai penting bangunan Klenteng tersebut untuk dilestarikan
8E KRITERIA 5 Berasosiasi dengan Tradisi yang masih berlangsung
1. Keberadaan Klenteng Hiang Siang Tian Tee Welahan Jepara menunjukkan adanya keberlangsungan kerukunan antara etnis dan antar agama yang hal tersebut sudah melekat dlaam sosial masyarakat sekitar.
2. Masih dilaksanakannya berbagai macam tradisi keagamaan yang juga menjadi daya tarik wisatawan unttuk datang
3. Adanya pusaka dimasa lampau serta bisa didapatkannya berbagai macam resep obat kuno yang tersimpan di klenteng tersebut.
8f NILAI
KEUNGGULAN LAIN YANG MENDUKUNG
Nilai keunggulan tercermin bahwa bangunan klenteng tersebut menyimpan banyak kisah perjalanan nusantara serta menjadi simbol akan adanya keragaman.
Dari aspek arsitektur keberadaan bangunan Klenteng Hiang Siang Tian Tee Welahan Jepara menunjukkan pola arsitektur yang unik dan jumlahnya terbatas di Jepara dan di Jawa Tengah khususnya.
Nilai sejarah, pendidikan, dan budaya yang dimiliki bangunan Klenteng ini terutama karena bangunan ini sejak awal didirikan hingga saat ini tetap berfungsi sebagai klenteng atau rumah ibadah. Bangunan ini juga memberikan informasi yang baik tentang sistem budaya dan sosial yang ada di dalam masyarakat.
9 REKOMENDASI : Bangunan Klenteng Hiang Thian Siang Tee Welahan dapat dijadikan cagar budaya peringkat kabupaten karena memenuhi kriteria dalam Pasal 43 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya huruf a, b, c, dan d.
Terkait dengan pemanfaatan dan perubahan bangunan maka diperlukan pendampingan dan kajian sesuai dengan peraturan perundangan
10 SUMBER PUSTAKA
: Kelenteng Hian Thian Siang Tee, Pusaka Keramat di Pojok Welahan (jatengprov.go.id) Ini Misteri Kelenteng Dewa Langit dan Perang Pacinan di Welahan - SuaraBaru.id Kelenteng Hian Thian Siang Tee - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Konten Youtube ; A&A, The Warazzz, Basis Nusa
Google earth. 2023
Ditandatangani Ketua 1 ...
7 oleh
Anggota 2 ...
Anggota 3 ...
Anggota 4 ...
Anggota 5 ...
Anggota 6 ...
Anggota 7 ...
. Anggota 8 ...
Anggota 9 ...
Tanggal
Hr bln Thn