Tugas Publikasi dan Pameran Arsip
Nama : Rima Nestiningtyas NIM : 048832681
1. Siaran pers tentang kearsipan merupakan bentuk dari publikasi arsip yang dilakukan oleh lembaga kearsipan. Apa yang anda ketahui tentang siaran pers? Sebutkan dan jelaskan bagaimana format siaran pers!
Jawab : Siaran pers adalah naskah berita atau informas yang dibuat oleh praktisi humas (public relation officer) sebuah lembaga atau organisasi untuk dipublikasikan di media massa. Isi siaran pers biasanya berupa data atau informasi tentang sebuah kegiatan yang akan dilakukan atau pascakegiatan. Naskah siaran pers diampaikan kepada wartawan atau kantor redaksi media melalui email, faksimile, atau surat untuk dipublikasikan.
Format siaran pers adalah sebagai berikut:
a. Bagian atas naskah berisi "untuk disajikan segera" atau "untuk disajikan tanggal ..."
b. Headline (judul siaran pers) : judul berita yang menggambarkan isi siaran pers.
c. Deadline (berisi tanggal) : berisi nama kota dan tanggal
d. Body (konten atau isi siaran pers) terdiri atas lead (teras) dan tubuh berita (body) e. Info lembaga : di bagian akhir naskah, dicantumkan informasi tentang lembaga atau
instansi yang mengirimkan rilis.
f. Informasi kontak: dicantumkan nama dan alamat lembaga, nomor telepon, faksimile, email, dan website, termasuk CP (contak person) yang bisa dihubungi.
2. Penerbitan sumber-sumber arsip merupakan bagian dari publikasi arsip. Jika anda ditugas oleh pimpinan untuk menerbitkan sumber-sumber arsip dalam bentuk buku, anda harus tahu tahapan- tahapan penerbitan buku. Sebutkan tahapan-tahapan dalam penerbitan buku!
Jawab: Buku merupakan bentuk publikasi ilmiah yang berisi pembahasan mendalam tentang suatu ilmu atau cabang ilmu, berkait dengan permasalahan lampau dan terkini yang diperoleh dari ringkasan hasil penelitian terbaru dan memberikan penjelasan teori, filosofi, dan panduan yang disusun bagian per bagian atau bab per bab secara bersinambung. Dalam konteks penerbitan buku yang dilakukan oleh lembaga kearsipan umumnya berbentuk buku referensi (refererence book), (2) monograf (monograph), dan (3)
modul. Setiap penerbit buku memiliki mekanisme yang berbeda dalam proses penerbitan, tetapi secara umum tahapannya sebagai berikut.
a. Verifikasi : apakah seluruh naskah lengkap.
b. Penugasan kepada editor produksi: mengurus naskah sampai terbit.
c. Copyediting : perbaikan kebahasaan tanpa mengubah makna, penandaan dengan simbol-simbol yang hanya editor profesional dan pencetak yang paham.
d. Penulis menerima copyediting: pemeriksaan oleh penulis.
e. Kuesioner pemasaran: mungkin penulis akan ditanya hal-hal yang akan membantu pemasaran dan periklanan.
f. Galley proof: periksa kembali (opsional) cetak coba dalam lembaran-lembaran lebar.
g. Page proof: periksa kembali dalam format sudah seperti buku.
h. Pencetakan dan penjilidan: bisa saja penulis diminta mengomentari sampul sebelum pencetak menggandakan.
i. Publikasi: buku dilepas, bisa melalui distributor; kemudian buku bisa dikirim ke penelaah untuk ditanggapi.
3. Jelaskan apa manfaat penting dari pameran arsip!
Jawab : Publikasi arsip adalah kerabat dekat publisitas dan merupakan alat berharga untuk mendidik masyarakat tentang arsip. Manfaat dari pameran arsip adalah
a. Menignkatkan pemahaman masyarakat akan informasi yang terkandung dalam arsip.
b. Sebagai media promosi dan potensi khasanah kearsipan
c. Mengajak Masyarakat serta para pengguna untuk turut menjaga dan mlestarikan warisan budaya melalui arsip
d. Meningkatkan kesadaran sejarah kepada Masyarakat
e. Meningkatkan kemampuan staf lembaga kearsipan dalam memberikan pelayanan kepada Masyarakat
f. Menyajkan arsip kepada masyarakat dalam tema-tema tertentu
4. Ada lima jenis efek pameran yang perl dipertimbangkan lembaga kearsipan jika akan mengadakan pameran kearsipan, yaitu esteika, emosi, evokatif, didaktif, dan hiburan.
Jelaskan empat dari lima efek tersebut!
Jawab : Pameran arsip adalah suatu kegiatan memamerkan sebagian khazanah arsip yang dilakukan oleh lembaga kearsipan yang dirancang berdasarkan tema tertentu dan diatur berdasarkan kronologi peristiwa agar dapat diakses oleh publik. Pameran yang bagus akan
menghasilkan berbagai emosi dan reaksi dari pengunjung. Dalam banyak kasus, sebuah pameran yang menghadirkan efek tertentu akan lebih berhasil jika pameran tersebut dikemas dengan baik dibanding dengan pameran yang monoton. Berikut ini lima jenis efek pameran yang harus dipertimbangkan oleh lembaga kearsipan ketika lembaga kearsipan tersebut akan menyelenggarakan pameran (Kalfatovic, 2002: 3—6).
a. Estetika (aesthetic) adalah pameran yang menghadirkan unsur keindahan. Keindahan pameran arsip dapat dihadirkan lewat objek pamernya yang berupa estetika murni dari objek pamer itu sendiri, Dalam banyak kasus, pameran arsip yang menghadirkan estetika mampu menarik perhatian pemirsa.
b. Emosional (emotive) adalah pameran yang dirancang untuk membangkitkan emosi pemirsa. Banyak tema pameran yang bisa dengan mudah masuk dalam kategori ini.
c. Evokatif (evocative) adalah pameran yang dirancang untuk menciptakan atmoster tertentu untuk pemirsa. Biasanya, pameran yang menghadirkan unsur evokatif tersebut lebih ditujukan untuk penggalangan dana kemanusiaan. Misalnya, pameran arsip yang menghadirkan objek pamer peristiwa tsunami Aceh dapat digunakan untuk penggalangan dana dan untuk membantu masyarakat yang saat itu tertimpa bencana yang sama.
d. Didaktik (didactic) adalah pameran yang memang sengaja dirancang untuk tujuan mendidik pemirsanya tentang sesuatu yang spesifik dan diharapkan pemirsa dapat belajar dari pameran tersebut (entah itu berbasis virtual atau galeri). Dalam pameran didaktik, kurator memang sengaja merancangnya untuk mengajarkan pemirsa tentang topik tertentu, misalnya menghadirkan objek pamer (arsip) yang belum pernah dipublikasikan yang terkait dengan peristiwa tertentu atau yang sedang menjadi polemik di masyarakat.
e. Hiburan (entertaining) adalah pameran yang disajikan harus memiliki unsur hiburan.
Unsur hiburan dapat disisipkan dalam satu frame di alur cerita (storyline) telepas apakah tujuan pameran arsip sebagai media pendidikan masyarakat. Unsur hiburan dalam pameran arsip, misalnya, karikatur atau anekdot dari objek pamer yang disisipkan dalam storyline.
5. Pameran dapat dilakukan melalui media cetak dan media elektronik. Media cetak memiliki beberapa karakteristik, sekaligus kelebihan. Sebutkan karakteristik media cetak!
Jawab : Media cetak, yaitu media yang terdiri atas lembaran kertas dengan sejumlah kata, gambar, atau foto dengan tata warna dan halaman. Media cetak memiliki beberapa
karakteristik dan karakteristik tersebut merupakan kelebihan dari media cetak dibanding dengan media elektronik. Beberapa karakteristik itu di antaranya sebagai berikut.
a. Aktivitas membaca dapat merangsang orang untuk berinteraksi dengan aktif berpikir serta mencerna secara reflektif dan kreatif sehingga lebih berpeluang membuka dialog dengan pembaca lainnya di samping memungkinkan mengulas permasalahan secara lebih mendalam dan lebih spesifik.
b. Media cetak, baik majalah, buletin, jurnal, maupun buku relatif, lebih jelas siapa masyarakat pembacanya. Sementara itu, media elektronik sering kali sulit mengukur dan mengetahui siapa pembacanya. Dengan demikian, media cetak lebih mewakili opini kelompok masyarakat tertentu. Target audiensnya lebih jelas.
c. Substansi materi yang disampaikan melalui media cetak akan lebih berbobot atau lebih efektif karena diulas secara lebih mendalam dan bisa menampung sebanyak mungkin opini pengamat serta aspirasi masyarakat pada umumnya.
d. Media cetak lebih bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana, bisa disimpan, bisa dibaca kapan saja, tidak terikat waktu, dan mash banyak lagi.
Referensi : BMP Publikasi dan Pameran Arsip (ASIP4312)