TUGAS 3 Pajak Penghasilan III
SAMSUNG TELECOMMUNICATION Ltd adalah perusahaan pabrikan telepon genggam yang berlokasi di Korea.
SAMSUNG Ltd mengendalikan 90% modal saham PT SAMSUNG TELECOMMUNICATION INDONESIA sebagai perusahaan distributor yang berlokasi di Indonesia. SAMSUNG TELECOMMUNICATION Ltd menjual produk di Indonesia melalui PT SAMSUNG TELECOMMUNICATION INDONESIA. Pada tahun 2021 , PT SAMSUNG TELECOMMUNICATION INDONESIA membeli 8.000 unit SAMSUNG GALAXY A 73 yang kemudian dijual pada konsumen di Indonesia pada harga Rp. 7.800.000,- per unit. Sebagai bahan perbandingan, PT SAMSUNG
TELECOMMUNICATION INDONESIA memilih distributor lain dari Indonesia, yaitu PT AERO COMMUNICATION yang menjual produk yang sama dengan gross profit margin sebesar 25%.
Pertanyaan :
Jika diasumsikan metode transfer pricing yang paling sesuai adalah Resale Price Method (RPM), maka :
1. Berapa harga jual harga PT SAMSUNG TELECOMMUNICATION INDONESIA ke konsumen akhir (resale price) 2. Berapa % laba kotor perusahaan pembanding (gross margin independen)
3. Berapa jumlah harga beli wajar PT SAMSUNG TELECOMMUNICATION INDONESIA dari SAMSUNG TELECOMMUNICATION Ltd sebesar?
4. Sertakan referensi dasar hukum?
Jawaban:
1. Untuk menghitung harga beli wajar PT SAMSUNG TELECOMMUNICATION INDONESIA kepada konsumen menggunakan metode Resale Price Method (RPM), kita dapat menggunakan rumus berikut:
Harga Beli Wajar = Harga Jual - (Harga Jual x Persentase Margin Laba)
Dalam kasus ini, harga jual per unit adalah Rp. 7.800.000,- dan persentase margin laba yang digunakan adalah 25%.
Harga Beli Wajar = Rp. 7.800.000,- - (Rp. 7.800.000,- x 0,25) = Rp. 7.800.000,- - Rp. 1.950.000,-
= Rp. 5.850.000,-
Jadi, harga beli wajar PT SAMSUNG TELECOMMUNICATION INDONESIA ke konsumen adalah Rp. 5.850.000,- per unit.
2. Untuk menghitung persentase laba kotor perusahaan pembanding (PT AERO COMMUNICATION) menggunakan metode Resale Price Method (RPM), kita dapat menggunakan rumus berikut:
Persentase Laba Kotor = (Harga Jual - Harga Beli Wajar) / Harga Jual x 100%
Dalam kasus ini, harga jual per unit adalah Rp. 7.800.000,- dan harga beli wajar adalah Rp. 5.850.000,-.
Persentase Laba Kotor = (Rp. 7.800.000,- - Rp. 5.850.000,-) / Rp. 7.800.000,- x 100%
= Rp. 1.950.000,- / Rp. 7.800.000,- x 100% ≈ 25%
Jadi, persentase laba kotor perusahaan pembanding (gross margin independen) adalah sebesar 25%.
3. Jumlah harga beli wajar PT SAMSUNG TELECOMMUNICATION INDONESIA dari SAMSUNG
TELECOMMUNICATION Ltd dapat dihitung dengan mengalikan jumlah unit yang dibeli dengan harga beli wajar per unit. Dalam kasus ini, PT SAMSUNG TELECOMMUNICATION INDONESIA membeli 8.000 unit SAMSUNG GALAXY A73.
Jumlah Harga Beli Wajar = Jumlah Unit x Harga Beli Wajar per Unit = 8.000 unit x Rp. 5.850.000,-
= Rp. 46.800.000.000,-
Jadi, jumlah harga beli wajar PT SAMSUNG TELECOMMUNICATION INDONESIA dari SAMSUNG TELECOMMUNICATION Ltd sebesar Rp. 46.800.000.000,-.
4. Referensi sumber hukum
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER 32/PJ/2011
UU Pajak Pertambahan Nilai pasal 18 ayat 4 dan pasal 2 ayat 2
UU No. 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan
Rasmini, Mas. (2023). Pajak Penghasilan III (BMP) PAJA3332. Tangerang Selatan: Penerbit Universitas Terbuka.
Materi Inisiasi 7.