PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengajukan pertanyaan yang akan diajukan yaitu: Bagaimana implementasi produk tabungan terencana di kantor cabang Bank Mandiri Syariah Bandar Jaya? Diharapkan penulis dapat menambah khazanah ilmu tentang tabungan terencana dalam akad mudharabah mutlaqah, serta sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya tentang Implementasi Produk Tabungan Terencana. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bandar Jaya dalam mengambil keputusan terkait Implementasi Produk Tabungan Terencana.
Metode Penelitian
- Jenis Penelitian
- Sifat Penelitian
- Sumber Data Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan suatu gejala yang akan menghasilkan kata-kata baik tertulis maupun lisan. Yaitu pada penelitian ini implementasi produk tabungan yang direncanakan pada Kantor Cabang Bank Syariah Mandiri Bandar Jaya. Sumber data dalam sebuah penelitian adalah subjek dari mana data itu diperoleh. 11 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu data yang diperoleh dari responden melalui pengukuran langsung, kuesioner, kelompok panel atau data.
Sumber yang tidak secara langsung memberikan data dalam pengumpulan data 13 Sumber data sekunder dimaksudkan untuk membantu peneliti mengungkap data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dengan menjadikan sumber data primer lebih lengkap. Wawancara sistematis adalah wawancara yang dilakukan sedemikian rupa sehingga pewawancara terlebih dahulu menyiapkan pedoman tertulis tentang apa yang akan ditanyakan kepada responden. Berdasarkan jenis wawancara di atas, penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, yaitu wawancara yang dilakukan secara informal.
Maka penelitian ini melakukan wawancara dengan Bapak. Heru Kurniawan Susilo sebagai (Manajer Cabang) dan Bpk. Eko Prasetio sebagai (Manajer Layanan Operasional Cabang), Ny. CN Pratiwi Haryanto selaku (Customer Service) dan Deden Handoko CSE, serta 5 customer yaitu; (1) Bpk. Parjiman, (2) Bpk. Yogi Prasetyo, (3) Ny. Wasikem, (4) Ny. Mariyati Lasmi, (5) Ny. Sherly Marlena yang membuka tabungan terjadwal di kantor cabang Bank Syariah Mandiri Bandar Jaya. Teknik penentuan wawancara dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.16 Wawancara diambil dari Bank Syariah Mandiri kantor cabang Bandar Jaya. Dari Kantor Cabang Bank Syariah Mandiri Bandar Jaya dan (1) Bpk. Parjiman, (2) Bpk. Yogi Prasetyo, (3) Ny. Wasikem, (4) Ny. Mariyati Lasmi, (5) Ny. Sherly Marlena, merupakan nasabah yang membuka Tabungan Terencana di kantor cabang Bank Syariah Mandiri Bandar Jaya.
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari data yang berkaitan dengan data pribadi responden 17 Dalam penelitian ini dokumentasi yang menjadi sumber data berkaitan dengan tempat penelitian yaitu Sdr. Heru Kurniawan Susilo sebagai (Branch Manager) dan Bapak Eko Prasetio sebagai (Branch Operational Service Manager), Ny. CN Pratiwi Haryanto si (Customer Service) dan Deden Handoko CSE Kantor Cabang Syariah Bank Mandiri Bandar Jaya diperoleh dari dokumen yang berisi gambaran sejarah, struktur organisasi dan rencana produk tabungan di Kantor Cabang Bank Mandiri Bandar Jaya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif karena data yang diperoleh berupa deskripsi dan pernyataan. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena data yang diperoleh berupa uraian wawancara yang dilakukan oleh peneliti.
17 Wawancara dengan Bpk. Heru Kurniawan Susilo, Bagian (Manajer Cabang) pada hari Jumat tanggal 25 Februari 2019 pukul 14:00 WIB. Oleh karena itu, secara induktif dalam penelitian ini peneliti menyampaikan dan memaparkan fakta konkrit tentang implementasi produk tabungan yang direncanakan di Kantor Cabang Mandiri Syariah Bank Bandar Jaya kemudian menarik kesimpulan secara umum.
Sistematika Pembahasan
LANDASAN TEORI
Pengertian Tabungan Berencana
Sesuai dengan UU Perbankan Syariah no. 21 Tahun 2008 adalah simpanan deposito berdasarkan akad wadi'ah atau dana investasi berdasarkan mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan kesepakatan, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek. biliyet gyro atau alat terkait lainnya. 02/DSN-MUI/IV/2000 ada dua jenis simpanan, yaitu: pertama, simpanan yang tidak dibenarkan menurut prinsip syariah berupa simpanan berdasarkan perhitungan bunga. Kedua, menabung berdasarkan prinsip syariah, yaitu menabung menurut prinsip mudharabah dan wadi'ah.
Hemat adalah salah satu bentuk simpanan nasabah yang bersifat cair artinya produk ini dapat diambil kapanpun nasabah membutuhkannya, namun bagi hasil yang ditawarkan kepada penabung kecil. Namun jenis deposit pooling ini merupakan produk pooling yang minim biaya bagi bank karena. Saat ini sudah ada produk tabungan yang merupakan kombinasi khas antara tabungan dan deposito, yaitu produk tabungan terencana, dimana karakteristiknya adalah jumlah minimum tertentu yang hampir sama dengan tabungan biasa, hanya saja nasabah harus menyetorkan dananya secara berkala. melalui simpanan tersebut sesuai dengan simpanan yang mereka bayarkan dan tidak dapat diambil alih pada waktu tertentu.
Karena hasil tabungan terencana ini biasanya akan lebih besar dari tabungan biasa, namun lebih kecil dari deposito. Biasanya, saving plan ini digunakan untuk nasabah yang kesulitan mengatur uangnya dan mendambakan sesuatu, sehingga mereka menjadikan saving plan ini sebagai bagian dari strategi pengelolaan keuangan keluarga. Tabungan terencana juga dapat berfungsi untuk pendidikan anaknya, biasanya polis asuransi jiwa juga ditempatkan pada tabungan terencana tersebut.
Untuk jumlah dan ketentuan setoran bulanan, masing-masing bank memiliki setoran minimal Rp 500.000 dengan jangka waktu minimal 12-24 bulan. Jadi yang membedakannya dengan jangka waktu adalah selama masa simpanan nasabah tidak diperbolehkan menarik uangnya. Namun secara umum, bank memberlakukan persyaratan yang sama pada setiap bank, yaitu setiap nasabah yang ingin membuka rekening tabungan terjadwal harus menyerahkan fotokopi identitas diri, misalnya KTP, SIM, NPWP, KK dan identitas lainnya.
Selain itu, setiap bank akan memberikan persyaratan mengenai setoran awal serta saldo minimal Rp 100.000 yang harus disisihkan. Dalam merencanakan produk simpanan, bank melakukan inovasi produk simpanan dengan berbagai jenis dan variasi simpanan yang ditawarkan masing-masing bank dengan berbagai keunggulan karena bank menghadapi persaingan yang ketat untuk menghimpun dana masyarakat melalui produk simpanannya.
Akad Tabungan Berencana
Diperlukan saldo minimal Rp 100.000 jika tabungan akan ditutup, kemudian ada saldo yang akan digunakan untuk membayar biaya administrasi penutupan tabungan. Dalam praktiknya, akad produk simpanan terencana (Mudharabah) dan (Wadi'ah) terlihat seperti ada dua akad dalam satu transaksi. Prinsip Wadi'ah dan Mudharabah adalah dua akad dasar dalam operasional syariah dalam rangka penghimpunan dana masyarakat.
Akad Wadi'ah yang digunakan adalah wadi'ah yad dhamanah yang digunakan untuk produk simpanan terencana.4 Wadi'ah dhamayah berbeda dengan wadi'ah amanah. Dalam perwalian wadiah, dana pada umumnya disimpan dengan alasan apapun, tetapi pihak penerima amanat dapat membebankan biaya administrasi kepada pihak pemberi amanat sebagai imbalan untuk menjaga perwalian. Dalam wadi'ah yad dhamanah, orang yang dititipkan bank bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia dapat menggunakan harta titipan tersebut.
Dalam menerapkan prinsip Mudharabah, investor atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan.
Prosedur Tabungan Berencana
Manfaat Menabung dengan Tabungan Berencana
Dana tersebut tidak dapat ditarik kembali sampai jangka waktu tertentu telah disisihkan sehingga dana tersebut dapat dikumpulkan dan dibelanjakan sesuai kebutuhan sesuai rencana sebelumnya. Jika nasabah bersikeras mengambilnya sebelum akhir kontrak, ia harus membayar denda kepada bank dan 1 sampai 2 persen dari nilai tabungan yang direncanakan. Sebelum membuka rencana tabungan, ada jumlah setoran minimum yang harus disetujui oleh nasabah dan bank.
Biasanya nominal minimal setoran awal adalah Rp 100.000,- namun besaran setoran bervariasi sesuai kemampuan nasabah asalkan tidak kurang dari nilai total Rp 100,00,- yang disepakati. Keunggulan dari saving plan adalah adanya asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang dapat dimiliki nasabah sekaligus. Asuransi tersebut dapat diperoleh sewaktu-waktu apabila nasabah sakit, atau sisa kewajiban simpanan yang belum dibayar menjadi tanggungan bank apabila nasabah meninggal dunia sebelum berakhirnya masa kontrak.
Bank Syariah
- Definisi Bank Syariah
- Dasar Hukum Bank Syariah
- Produk Bank Syariah
- Perkembangan Bank Syariah
6 A-B Kedaton, Bandar Lampung Lampung, die tweede tak is Bank Syariah Mandiri KCP Bandar Lampung Teluk Betung wat by Jl. 55 E-G Kalianda, South Lampung, Lampung, die vyfde tak is Bank Syariah Mandiri KCP Eenheid 2 Tulang Bawang wat geleë is by Jl. Tulang Bawang Lampung, die sesde tak is Bank Syariah Mandiri KCP Kotabumi wat by Jl.
North Lampung, Lampung, die sewende tak is Bank Syariah Mandiri KCP Liwa wat by Jl. West Lampung, Lampung, die agtste tak is Bank Syariah Mandiri Metro Takkantoor (KC) wat geleë is by Jl. Bank Syariah Mandiri Takkantoor (KC) Bandar Jaya wat Jl. Verkondiger No. 12-C Bandar Jaya, Sentrale Lampung.
Produk tabungan Bank Syariah Mandiri terbagi menjadi dua jenis yaitu Mudharabah Muthlaqah dan Wadiah yad dhamanah. 5 Ibu CN wiwik Pratiwi Haryanto, Customer Service Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bandar Jaya, wawancara pada tanggal 20 Maret 2019 pukul 09.30 WIB. 6 Wawancara dengan Bpk. Heru Kurniawan Susilo, Branch Manager, Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bandar Jaya, Wawancara tanggal 20 April 2019 Pukul 13.00 WIB.
7 Wawancara dengan Bapak Heru Kurniawan Susilo, Branch Manager, Kantor Cabang Syariah Bank Mandiri Bandar Jaya, wawancara pada tanggal 20 April 2019 pukul 13:00 WIB. Ketentuan umum akad Mudharabah dalam pelaksanaan produk simpanan terencana di kantor cabang Bank Syariah Mandiri Bandar Jaya. 10 Wawancara dengan Bapak Deden Handoko, CSR, Kantor Cabang Bank Mandiri Bandar Jaya Syariah, wawancara pada tanggal 20 Januari 2019 pukul 16:00 WIB.
11 Wawancara dengan Bapak Eko Prasetio (Manajer Pelayanan Operasional Departemen) Kantor Cabang Bank Syariah Mandiri Bandar Jaya, wawancara tanggal 30 Maret 2019 di 09.30 WIB. Berdasarkan pembahasan yang disajikan secara keseluruhan, penelitian menyimpulkan bahwa Kantor Cabang Bank Syariah Mandiri Bandar Jaya telah menggunakan program Implementasi Produk Tabungan Terencana dengan baik, meskipun belum optimal. Berdasarkan tujuan penelitian implementasi produk simpanan terencana di kantor cabang Bank Syariah Mandiri Bandar Jaya, produk simpanan terencana telah menggunakan akad mudharabah.
Bank Syariah Mandiri Bandar Jaya hendaknya lebih memperhatikan kepuasan nasabah, baik nasabah debitur maupun nasabah kreditur.