• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)TUGAS AKHIR PROSEDUR PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA DI BPRS KOTABUMI KC

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(1)TUGAS AKHIR PROSEDUR PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA DI BPRS KOTABUMI KC"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

BPRS KC Kotabumi Bandar Lampung merupakan salah satu bank pembiayaan rakyat syariah yang menawarkan berbagai jenis produk pembiayaan, salah satunya adalah pembiayaan ijarah multijasa. Manfaat dari penelitian ini adalah penambahan pengetahuan baru tentang pelaksanaan akad ijarah multijasa di PT. Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat Allah swt, serta rasa bahagia yang tak terkira karena dapat saya persembahkan tugas akhir ini sebagai rasa hormat dan cinta kepadanya.

Kakakku Haris Darmawan yang selalu menasehati dan menyemangati dalam kebaikan serta selalu memberikan motivasi dan adikku Atika Putri yang telah banyak menghibur dan selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Alhamdulillah, Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya, yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan program Diploma Tiga (D-III) Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Metro.

Untuk menyelesaikan tesis ini dengan sukses, peneliti dari berbagai pihak telah menerima banyak bantuan dan bimbingan. BPRS Kotabumi KC Panaragan dan Ibu Septiana Santi selaku Manajer Operasional beserta seluruh staf PT.

PENDAHULUAN

  • Rumusan Masalah
  • Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan
    • Manfaat
  • Metode Penelitian
    • Jenis dan Sifat Penelitian a. Jenis Penelitian
    • Sumber data
    • Teknik Pengumpulan Data
    • Teknik Analisis Data
  • Sistematika Pembahasan
    • BAB I PENDAHULUAN
    • BAB II LANDASAN TEORI
    • BAB III PEMBAHASAN
    • BAB IV PENUTUP

Berdasarkan penerapan di atas, menarik bagi peneliti untuk melihat lebih dekat prosedur pembiayaan akad ijarah multijasa di PT. Berdasarkan penjelasan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat lebih dekat prosedur pembiayaan akad Ijarah Multijasa di PT. Menambah wawasan baru terkait kajian keilmuan di bidang perbankan syariah khususnya mengenai tata cara pembiayaan akad ijarah multijasa.

Investigasi lapangan ini merupakan cara untuk menemukan realita yang ada di KC BPRS Panaragan Kotabumi, khususnya dalam hal yang berkaitan dengan prosedur pembiayaan akad ijarah multijasa di KC BPRS Panaragan Kotabumi. Sumber data primer adalah sumber data yang secara langsung menyediakan pengumpul data.15 Sumber data primer diperoleh dari seluruh data yang terkait langsung dengan akad ijarah multijasa. Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai tata cara pembiayaan akad ijarah multijasa dengan mengajukan pertanyaan kepada Sdr. Janjang Sutisna selaku kepala cabang Bpk. Makmur sebagai Account Officer, Bpk. M.

Kemudian dianalisis dengan data yang ada, dan dengan analisis semacam ini akan diketahui bagaimana pelaksanaan akad ijarah multijasa di BPRS Kotabumi KC. Pada bab ini penulis juga meneliti implementasi akad ijarah multijasa di BPRS Kotabumi KC.

PEMBAHASAN

Pembiayaan Syariah

  • Pengertian Pembiayaan Syariah
  • Jenis-jenis Pembiayaan 28 a. Dilihat dari tujuannya
  • Analisis Pembiayaan

Sedangkan pertimbangan yang biasa digunakan untuk menilai calon nasabah disebut 5C, antara lain: Karakter/kepribadian nasabah, Kapasitas atau kemampuan mengelola usaha, Ekuitas/ekuitas, Agunan/jaminan, Keadaan/kondisi ekonomi dan prospek usaha.30 . Bank harus melakukan analisis terhadap karakter calon nasabah untuk mengetahui bahwa calon nasabah memiliki keinginan untuk memenuhi kewajiban mengembalikan pembiayaan yang diterima secara penuh. Bank ingin memastikan kesediaan membayar dari calon nasabah, yaitu keyakinan bank terhadap kesediaan calon nasabah untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati.

Bank ingin mengetahui calon nasabah yang berkarakter baik, jujur ​​dan berkomitmen untuk mengembalikan pembiayaannya. Bank dapat melakukan penelitian dengan melakukan BI Checking yaitu dengan melakukan penelitian terhadap calon nasabah dengan melihat data nasabah melalui komputer online di Bank Indonesia. BI Checking dapat digunakan oleh bank untuk mengetahui secara jelas calon nasabahnya, apakah kualitas pembiayaan calon nasabah tersebut, jika sudah menjadi debitur bank lain 2) Informasi dari nasabah lain.

Dalam hal ini bank mencari informasi mengenai karakter calon nasabah melalui tetangga, rekan kerja, atasan langsung dan mitra usaha. Analisis kapasitas ini ditunjukan untuk mengetahui kemampuan keuangan calon nasabah dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan jangka waktu pembiayaan. Bank perlu mengetahui secara pasti kemampuan finansial calon nasabah dalam memenuhi kewajibannya setelah bank syariah memberikan pembiayaan.

Cara lain yang dapat digunakan oleh bank syariah adalah jika calon nasabah adalah karyawan, pihak bank dapat meminta fotokopi slip gaji tiga bulan terakhir dan didukung oleh rekening tabungan minimal tiga bulan terakhir. Dari data slip gaji dan fotokopi rekening tabungan selama tiga bulan terakhir, dapat dianalisis mengenai sumber dana dan penggunaan dana oleh calon nasabah. Data keuangan digunakan sebagai asumsi dasar tentang keadaan keuangan calon nasabah setelah menerima pembiayaan dari bank syariah.

Dari kondisi di atas, dapat dinilai apakah tepat untuk memberikan pembiayaan kepada pelanggan potensial dan sebagian besar plafon pembiayaan yang dimungkinkan dapat diperoleh. Bank tidak akan memberikan pembiayaan yang melebihi nilai agunan yang diajukan oleh calon nasabah. Bank harus melakukan analisis dampak kondisi ekonomi terhadap usaha calon nasabah di masa yang akan datang, untuk mengetahui pengaruh kondisi ekonomi terhadap usaha calon nasabah.

Pembiayaan Akad Ijarah Multijasa

  • Pengertian Pembiayaan Akad Ijarah Multijasa
  • Dasar hukum pembiayaan Akad ijarah multijasa
  • Rukun Dan Syarat Pembiayaan Akad Ijarah Multijasa
  • Alur akad Ijarah Multijasa Pada Bank Syariah

Dalam penerapannya, pembiayaan yang menggunakan prinsip multijasa menggunakan salah satu dari dua akad, yaitu akad ijarah dan akad kafalah. Sedangkan pelaksanaan transaksi sesuai dengan prinsip Dewan Syariah Nasional MUI, dipandang perlu untuk menetapkan fatwa tentang pembiayaan multijasa sebagai pedoman. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa pembiayaan multijasa dengan akad ijarah adalah kegiatan transaksi sewa guna usaha dengan akad ijarah atas jasa untuk memperoleh manfaat atas jasa dimana bank akan mendapatkan imbalan berupa gaji (ujrah ).

44/DSN-MUI/VII/2004 tentang pembiayaan pelbagai perkhidmatan, peruntukan kedua yang berbunyi: “Dalam hal LKS menggunakan akad ijarah, maka harus mengikuti semua ketentuan dalam fatwa ijarah”, oleh karena itu ia menggunakan pembiayaan berbilang jasa dengan ketentuan. daripada akad ijarah. Syarat in-iqad ialah syarat yang dikaitkan dengan berlakunya akad. Syarat ini merupakan syarat utama yang berkaitan dengan keadaan aqid. Dalam hal ini, Aqid (orang yang membuat akad) disyaratkan untuk bersikap rasional dan mumayiz. Syarat nafadz ialah syarat yang berkaitan dengan pelaksanaan akad. Dalam hal ini, ditentukan bahawa barang yang digunakan sebagai objek ijarah adalah yang dimiliki atau dikawal sepenuhnya.

Konsep di atas menjelaskan syarat sahnya ijarah, sehingga dapat dipahami bahwa syarat ijarah adalah syarat in iqad, yaitu syarat yang berkaitan dengan. Hal ini membuat alasan perbankan syariah membuat inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat semakin bervariasi.49 Salah satu pembiayaan yang dapat dijadikan produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas seperti pendidikan, penyediaan obat dan lain-lain. . , DSN MUI kemudian mengeluarkan fatwa yang disebut pembiayaan multijasa. Produk pembiayaan multijasa merupakan produk inovasi Lembaga Keuangan Syariah yang telah disetujui oleh fatwa DSN No.

Dalam perspektif perbankan syariah, ijarah multijasa adalah transaksi sewa dengan akad ijarah atas jasa dalam memperoleh manfaat dari suatu jasa dimana bank menghendakinya. 49 https://www.kompasiana.com/muhammadquthb/pembedayaan-multijasa-di-lks-sebuh-criticism-dan-implementation, diunduh pada tanggal 11 Juli 2019. Dari pengertian tersebut terlihat bahwa dalam penyelenggaraan multiservice ijharat dalam perbankan syariah Dua pihak yang terlibat adalah mu'jir dan musta'jir. Dalam hal ini yang bertindak sebagai mu'jir adalah bank syariah, sedangkan yang bertindak sebagai musta'jire adalah nasabah penyewa. Dengan demikian, bank syariah menawarkan fasilitas tertentu yang kemudian disewa oleh pelanggan.

Pembiayaan multijasa dalam ketentuan umum Fatwa Dewan Syariah Nasional No.44/DSN-MUI/VIII/2004 diperbolehkan secara hukum (jaiz) dengan menggunakan akad Ijarah atau Kafalah. Dari alur di atas dapat dipahami tentang pembiayaan ijarah multijasa dimana dalam pembiayaan ini digunakan akad ijarah. Hal ini sesuai dengan fatwa DSN MUI No. 44/DSN-MUI/VIII/2004 dimana pembiayaan multijasa diperbolehkan jika menggunakan akad ijarah atau kafalah.

PEMBAHASAN

Berdasarkan penjelasan mengenai pembiayaan ijarah multijasa, dapat dipahami bahwa pembiayaan ijarah multijasa adalah dimana bank memberikan pembiayaan kepada nasabah dalam memperoleh manfaat dari jasa tersebut. Panaragan menyediakan pembiayaan ijarah multijasa dalam bentuk jasa, antara lain pembiayaan kuliah atau sekolah anak dan pembiayaan kesehatan. Panaragan dengan berbagai elemen seperti pemerintah, instansi dan masyarakat sekitar Tulang Bawang Barat dan daerah lain yang membutuhkan pembiayaan dengan akad ijarah multijasa yang bertujuan membantu dan mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Keuntungan yang biasa digunakan nasabah dalam pembiayaan akad ijarah multijasa antara lain pembiayaan pendidikan dan kesehatan. Dalam pelaksanaan pembiayaan ijarah multijasa, terdapat ketentuan dan tata cara yang harus dipatuhi oleh nasabah yang mengajukan pembiayaan sertifikasi, yaitu: 74. Pada tahap ini, account manager akan menjelaskan kepada nasabah bahwa pembiayaan ijarah multijasa tidak dapat langsung direalisasikan karena memerlukan persetujuan harus diminta dari Kantor Pusat PT.

Setelah data file ditampilkan maka account manager akan menghubungi kontak nasabah terkait pembiayaan ijarah multijasa yang telah diajukan. Dalam hal ini, peran legal officer adalah memeriksa keaslian berkas dan keaslian berkas yang telah terkumpul. Selain itu, legal officer juga mengajukan serangkaian pertanyaan kepada nasabah untuk menentukan apa tujuan dari pembiayaan ijarah multijasa. . Dalam proses ini pula pimpinan cabang menentukan apakah permohonan pembiayaan ijarah multijasa layak atau tidak.

Setelah melalui berbagai pengecekan dan berkas sudah lengkap dan sesuai dengan prosedur pembiayaan ijarah multijasa PT. Panaragan, pemegang rekening kemudian melakukan akad pembiayaan ijarah multijasa.Dalam akad pembiayaan ijarah multijasa, pemegang rekening akan melakukan akad pembiayaan dengan nasabah sesuai dengan aturan akad ijarah. Saat akad dilaksanakan, account manager akan menjelaskan limit pembiayaan yang diajukan nasabah, ditambah biaya sewa dan jangka waktu yang akan digunakan untuk menyelesaikan pembiayaan ijarah multijasa ini.

Ketika terjadi akad ijarah multijasa, terdapat wakalah yang melengkapi akad ijarah multijasa ini. Dalam akad ijarah multijasa ini, bank syariah mendelegasikan sebagai muwakil kepada nasabah agar nasabah dapat memenuhi kebutuhan jasa yang diajukan sehingga bank syariah tidak menemukan barang yang diinginkan nasabah.alat tulis sekolah.77. Berdasarkan hasil penelitian di atas, tampak bahwa wakalah diimplementasikan dalam pembiayaan ijarah multijasa di PT.

PENUTUP

SARAN

Menetapkan ketentuan bagi nasabah untuk memberikan bukti transaksi kepada bank agar bank mengetahui bahwa dana yang direalisasikan oleh pembiayaan ijarah multijasa ini sesuai dengan akad yang disepakati. Akhmad Mujahidin, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta, Rajagrafindo, 2016 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT. Nur Rianto Al Arif, Kajian Teori Praktis Lembaga Keuangan Syariah, Bandung: CV Pustaka Setia, 2012.

Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif Dilengkapi Contoh Aplikasi: Penelitian dan Proposal Lapangan, Jakarta Rajagrafindo Persada, 2008.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan dalam hal automatic teller machine dan mobile banking terhadap kepuasan nasabah di Bank BJB Syariah KCP Majalengka..

Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan