Bahan bambu ampel relatif murah dan dianggap bukan bahan penting karena pemahaman masyarakat terhadap penggunaan bahan tersebut terbatas. Meskipun bambu ampel memiliki sifat komposit yang lebih keras dibandingkan kayu, namun bambu ampel dapat digunakan sebagai bahan pendukung alternatif perahu nelayan. Bambu ampel yang diolah menggunakan prinsip sambungan lem laminasi dengan menggunakan lem silang dalam pengujiannya untuk melihat kekuatan sambungan pada uji lentur sambungan bambu ampel laminasi varian horizontal dengan susunan pengalaman memanjang dan varian vertikal dengan susunan pengalaman melintang. pengaturan perekatan.
Therefore, the price of wood becomes expensive, so alternative support materials are needed to minimize the use of wood in the construction of fishing boats. Ampel bamboo material is relatively cheap and is not considered an important material because people's understanding of the use of the material is limited.
KATA PENGANTAR
Kepada rekan-rekan yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyusunan proposal tugas akhir ini. Penulisan laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna baik dari segi isi, penulisan maupun bahasa, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini. Kepada orang tua penulis yaitu Bapak May Irwansyah dan Ibu Eriyaanti serta keluarga yang telah memberikan semangat, dorongan moril, materi dan doa dalam penyusunan proposal tugas akhir ini.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang tidak dapat disebutkan namanya karena telah memberikan dukungan dan semangatnya untuk terus menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Abang Halim Dwi Putra yang telah memberikan dukungan dan semangatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tahap akhir perkuliahan ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para senior dan rekan-rekan seperjuangan, khususnya saudara Nurgianto, Andika Putra, M. Tarmizi, Muhammad Al Fikri, Mulyadi, Aidil, putra bapak, anda meridhoi mereka atas semangat dan dukungannya yang begitu besar sehingga penulis terus melanjutkan dan menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan lain yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, khususnya Aulia Hamonangan, Arifin Septiadi Hasan, Nurfikri dan Dony Damara di awal perkuliahan semester.
PENDAHULUAN
- Latar belakang
- Rumusan masalah
- Batasan masalah
- Tujuan penelitian
- Manfaat penelitian
- Sistimatika penulisan
Berikut analisa teknis bambu laminasi sebagai bahan pembuatan kapal kapal ikan (Sahat Nico J.V., 2013) dan perancangan longboard bambu laminasi (Hari Alfiandi., 2022) sebagai acuan penulis dalam melakukan penelitian bahan alternatif kapal ikan. Pengujian yang dilakukan adalah uji tekan (lentur) pada bambu ampel yang dilaminasi untuk memperoleh nilai kekuatan. Penulis ingin meneliti bambu ampel yang diolah sesuai prinsip sambungan lem laminasi menggunakan lem cross-link dalam uji lentur, untuk menilai kekuatan bambu ampel di Kepulauan Bengkalis dibandingkan dengan bambu di Semarang pada penelitian sebelumnya (Sahat Nico J.V., 2013 ) .
Berkenaan dengan penelitian tugas akhir ini, penulis fokus pada pengujian lentur sambungan laminasi bambu dengan varian horizontal dengan susunan perekat memanjang dan varian vertikal dengan susunan perekat melintang. Berdasarkan latar belakang tersebut, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Sebagai informasi bahan alternatif kapal.
TINJAUAN PUSTAKA
- Pengertian bambu ampel
- Bambu laminasi
- Pengujian bending
- Standar pengujian spesimen
- Spesimen benda uji bending ASTM
- Lem laminasi crossbond x
Bambu laminasi merupakan bahan bambu yang telah melalui proses pengolahan sehingga bentuk dan keawetannya dapat menyerupai kayu, untuk diproduksi dengan proses penyambungan perekatan bambu. Alternatif bahan bangunan bambu dapat dibentuk menyerupai papan kayu dengan proses laminasi. Terdapat beberapa pusat penelitian yang telah mengembangkan material bambu laminasi yang telah teruji penggunaannya di kapal dan memiliki hak paten, kecuali untuk komponen atap. Balai Penelitian Pembangunan di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Balitbang PUPR) berupaya mengembangkan teknologi bambu laminasi.
Bambu laminasi merupakan bahan bambu yang telah mengalami pengolahan dan dibuat menjadi papan atau balok seperti pada Gambar 2.2 di bawah ini. Dibandingkan dengan kayu atau triplek, produk bambu laminasi mempunyai daya tahan lebih baik dan tidak mudah pecah atau patah. Karena bambu laminasi terbuat dari bambu utuh, berbeda dengan triplek maka kekuatan yang dihasilkan bambu laminasi lebih kuat.
Dari penelitian sebelumnya mengenai bambu laminasi yang telah dipatenkan, terdapat juga produk paten seperti perahu bambu laminasi dan kursi bambu laminasi yang telah teruji dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam hal penggunaan bambu sebagai bahan alternatif. Pada pembuatan benda uji lentur, penulis menggunakan ASTM D790 sebagai standar pada pembuatan benda uji bambu laminasi. Tujuan dari pengujian lentur adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan dan kuat material akibat pembebanan menggunakan mesin lentur dengan standar pengujian SNI. Pada Gambar 2.5 mengenai contoh benda uji pada uji lentur bambu ampel dengan menggunakan sambungan perekat laminasi segi empat seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Setelah direkatkan, lem silang X 4 akan dicampur sesuai takaran dan ukuran sampel, sehingga nantinya pada tahap akhir akan ditambahkan zat anti rayap pada sampel, sehingga bambu yang dilaminasi akan tahan lama. lama. Pada subbab 2.5 bahan yang digunakan sebagai perekat pada tugas akhir ini adalah perekat sambungan laminasi bambu ampel yaitu perekat crossbond x yang merupakan perekat laminasi yang dapat diaplikasikan pada bambu dengan metode laminasi pada Gambar 2.5 dibawah ini. Standar yang digunakan dalam pengujian tekuk adalah metode tekuk tiga titik pada bambu laminasi menggunakan ASTM D790, yang selanjutnya akan dipotong menjadi panel atau balok dengan benda uji berukuran panjang 170mm, lebar 18mm, dan tebal 8mm dengan metode pengelasan yang berbeda-beda. yaitu ikatan horizontal dan vertikal.
METODOLOGI PENELITIAN
Alat dan bahan .1 Alat Pengujian .1 Alat Pengujian
Permukaan dan sisinya rata dan halus, terdapat tanda ukur di atasnya, ada yang dalam satuan inci, sentimeter dan ada pula yang merupakan kombinasi inci dan sentimeter/milimeter yang digunakan untuk mengukur benda uji. Jangka sorong sering digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, diameter suatu benda, kedalaman suatu benda, dan ketebalan suatu benda. Alat ini digunakan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat benturan material.Yang termasuk dalam alat ini adalah :
Lem Crossbond X4 merupakan lem kayu laminasi yang dapat diaplikasikan pada bambu dengan metode pengeleman laminasi pada Gambar 3.8 di bawah ini. Cairan ini dapat digunakan pada kayu atau benda lain seperti bambu agar tahan lama dan mencegah pembusukan dan jamur yang menyebabkan bambu cepat busuk.
Tahapan Penelitian
Setelah seluruh tahapan proses penelitian selesai, kita dapat menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian ini di masa yang akan datang. Setelah seluruh benda uji diuji baik uji tarik maupun uji lentur, tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data hasil pengujian. Dimana pengumpulan data ini dimaksudkan untuk membandingkan hasil seluruh benda uji dan menentukan kandungan mana yang cocok untuk digunakan sebagai komposit partikel berkekuatan baik dan sebagai dasar pertimbangan dan penerapan dalam produksi pembuatan kapal yang terbuat dari kayu.
Membuat laporan akhir yang merinci proses pengujian material yang dilakukan selama waktu yang ditargetkan.
Diagram Alir (Flow Chart)
PEMBAHASAN
- Persiapan kajian penelitian
- Proses pembuatan spesimen sambungan bambu laminasi
- Spesimen benda uji
- Proses pengujian spesimen
- Hasil pengujian
- Perhitungan pengujian bending
Pada tahap pengambilan sampel, benda uji mengacu pada standar ASTM D790 (American Society for Testing and Materials) seperti pada Gambar 4.1 di bawah ini. Dari benda uji dengan varian susunan sambungan vertikal memanjang laminasi menggunakan perekat ikat silang pada Gambar 4.2 berikut. Dari contoh uji dengan varian susunan sambungan laminasi silang vertikal menggunakan lem silang pada Gambar 4.3 dibawah ini.
Pada proses uji tekuk menggunakan metode tekuk tiga titik pada benda uji seperti terlihat pada Tabel 4.2 dibawah ini. Dari proses uji lentur bambu laminasi yaitu varian vertikal posisi melintang dan varian vertikal posisi memanjang dengan menggunakan perekat laminasi ikatan silang seperti terlihat pada Gambar 4.4 dibawah ini. Pada langkah 4.6 proses perhitungan uji lentur dibawah ini, anda dapat mencari persamaan rumus pengujian dibawah ini untuk mendapatkan hasil tegangan lentur sebagai berikut.
Dari hasil uji lentur yang telah dilakukan di laboratorium pengujian material jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bengkali pada Tabel 4.3 sebagai berikut.
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Perancangan Papan Longboard Dari Bahan Bambu Laminasi
- PENDAHULUAN
- METODE PENELITIAN
- HASIL
- PEMBAHASAN
- KESIMPULAN
Di Indonesia, pohon bambu hanya digunakan sebagai bahan pelengkap pembuatan beton dan bangunan. Longboard dan pakaian selam merupakan bagian penting dalam olahraga longboarding karena dapat menopang beban. Bambu laminasi adalah balok/papan yang terdiri dari susunan bilah bambu melintang yang direkatkan dengan perekat tertentu. Alasan pemilihan ini karena bambu jenis ini mempunyai keawetan alami yang tinggi serta daging buah yang tebal dan diameter yang besar, sehingga bambu laminasi yang dihasilkan akan tahan lama.
Berdasarkan Pusat Informasi Teknologi Penyerapan ELSSPAT, pengawetan bambu juga dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang bersifat racun bagi organisme pembusuk, sehingga bambu tahan lama. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, dengan cara membuat suatu bahan yang dibentuk dengan menggabungkan dua pengali melalui suatu campuran yang tidak homogen, misalnya longboard bambu laminasi. Alat Uji Tekuk Tiga Titik yang digunakan adalah Universal Testing Machine (UTM) milik Laboratorium Mekanika Kekuatan Material Program Studi Teknik. Permesinan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Jl. Dari pengujian Three Point Bending yang dilakukan dengan menggunakan mesin pengujian Universal Testing Machine (UTM).
Pada benda uji dengan panjang 170 mm, lebar 18 mm, dan tebal 8 mm yang menggunakan adhesi vertikal pada pengujian tekuk tiga titik, diperoleh nilai tegangan lentur (MPa) dan modulus elastisitas sebesar 52,243 (MPa). Benda uji dengan panjang 170 mm, lebar 18 mm, dan tebal 8 mm dengan menggunakan adhesi vertikal pada pengujian tekuk tiga titik diperoleh nilai tegangan lentur sebesar 87,6327 (MPa) dan modulus elastisitas sebesar 52,243 (MPa). Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang dilakukan oleh penulis dengan judul “PEMBUATAN PAPAN DARI BAMBU LAMINATED” ditinjau dari kekuatan lentur tiga titik, maka dapat diambil beberapa kesimpulan pada akhir makalah sebagai berikut.
Hasil Uji Tekuk Tiga Titik pada seluruh varian material bambu laminasi (sampel uji) yaitu: varian benda uji dengan menggunakan perekatan vertikal mengalami nilai tegangan lentur sebesar MPa) dan modulus elastisitas sebesar 52,243 (MPa) dengan kuat tekan. beban 552.016 (N). Sedangkan sampel dengan ikatan horizontal mengalami nilai tegangan lentur sebesar 87,6327 (MPa) dan modulus elastisitas sebesar 52,243 (MPa) dengan beban tekan sebesar 447,669 (N). Hasil akhir pembuatan longboard dengan perekatan vertikal mempunyai nilai tegangan lentur sebesar MPa) dan modulus elastisitas sebesar 52,243 (MPa) dengan beban tekan sebesar 552,016 (N).