• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS ANALISIS DRAMA KOREA DENGAN JUDUL "DESCENDANT OF THE SUN" TAHUN 2016, DI EPISODE 7

N/A
N/A
Renaldi Pratama

Academic year: 2023

Membagikan " TUGAS ANALISIS DRAMA KOREA DENGAN JUDUL "DESCENDANT OF THE SUN" TAHUN 2016, DI EPISODE 7"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nama: Renaldi Raka P.

NIM: 05040722118

TUGAS ANALISIS DRAMA KOREA DENGAN JUDUL "DESCENDANT OF THE SUN" TAHUN 2016, DI EPISODE 7

Menurut analisa saya terkait perbuatan yang dilakukan oleh dokter Kang Mo-yeon terkait dengan memilih salah satu dari dua korban anatara korban yang tertimpah beton atau tertusuk dengan baja. Hal ini karena apabila menyelamatkan korban yang tertimpah beton akan membuat korban yang tetusuk dengan baja akan semakin dalam tusukannnya. Sedangkan, apabila menyelamatkan korban yang tertusuk dengan baja dengan memotong bajanya yang membutuhkan waktu yang lebih dari 10 menit akan membuat korban yang tertimah beton meninggal. Tetapi, dokter Kang Mo-yeon menyelamatkan korban yang tertusuk dengan baja yang dilakukan atas dasar permintaan dari korban yang tertimpah beton.

Berdasarkan hukum indonesia perbuatan yang dilakukan oleh dokter Kang Mo-yeon adalah bukan suatu tindakan yang melawan hukum. Karena hal ini didasari oleh pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran, sebab tindakan yang dilakukan oleh dokter Kang Mo-yeon dapat dianggap sebagai tindakan kedokteran yang memerlukan suatu persetujuan. Hal tersebut dapat menjadi dasat karena salah satu korban meminta untuk menyelamatkan korban yang kedua, dari persetujuan itu doter Kang Mo-yeon dianggap tidak melakukan tindakan yang melawan hukum. Tetapi jika tidak ada persetujuan dari tindakan kedokteran yang dilakukan oleh dokter Kang Mo-yeon dapat dituntut dengan pidana penjara paling lama 3 tahun atau denda Rp 100 Juta yang diatur dalam pasal 75 ayat (1) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran.

Selain itu, tindakan yang dilakukan oleh dokter Kang Mo-yeon sudah sesuai dengan kode etik kedokteran Indonesia yang mengatur kewajiban dokter. Salah satu kewajiban dokter adalah menghormati atau menghargai hak asasi manusia yang termasuk hak hidup dan mati ( terdapat di pasal 10 dan 11 dalam web: http://mkekidi.id/kode-etik-kedokteran-indonesia/ ) . Hal ini sesuai dengan permintaan yang dilakukan oleh salah satu dari korban dan dokter Kang Mo-yeon menghormati permintaannya. oleh karena itu, tindakan yang dilakukan oleh dokter Kang Mo-yeon tidak melanggar hukum Indonesia karena tindakan yang dia lakukan sesuai dengan kondisi darurat dan kode etik kedokteran. Dokter Kang Mo-yeon juga tidak dapat dipersalahkan atas kematian dari korban yang tertimpah beton, itu karena dia tidak menimbulkan kerugian secara sengaja atau disebabkan karena kelalaian.

(2)

Sedangkan menurut pasal 1365 KUH Perdata yang berbunyi “Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”. Pasal tersebut mengandung 4 unsur yang harus dipenuhi agar suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai melawan hukum:

1. Adanya suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.

2. Perbuatan tersebut melanggar hukum.

3. Perbutannya dapat menyebabkan kerugian bagi orang lain.

4. Adanya hubungan sebab dan akibat antara perbutan, kesalahan, dan kerugian yang ditimbulkannya.

Dalam kasus dokter Kang Mo-yeon jika menganalisa dengan berdasar pada unsur-unsur pasal ini maka sebagai berikut:

1. Adanya perbuatan: dokter kang mo-yeon melakukan suatu perbuatan yang berupa tindakan medis dengan pertolongan pertama kepada kedua korban. Walau hanya pertolongan pertama itu membuat adanya suatu pikiran untuk bertahan hidup.

2. Perbuatan melanggar hukum: perbuatan dari dokter kang mo-yeon bukanlah hal yang melanggar hukum karena ia bertindak sesuai dengan kode etik kedokteran dan kondisi medis darurat. Dia juga menghormati atau menghargai permintaan yang bisa dikatakan sebagai persetujuan dari korban yang tertimpah beton untuk menyelamatkan korban yang tertusuk baja. Oleh hal itu, dokter kang mo-yeon tidak bisa dikatakan sebagai menimbulkan kerugian ataupun merugikan korban yang tertimpah beton.

3. Perbuatan dapat menyebabkan kerugian: dokter kang mo-yeon tidak menyebabakan kerugian kepada korban yang tertimpah beton, karena kerugian itu bukan akibat dari perbuatan yang dilakukan dokter tetapi kerugian itu diakibatkan oleh bencana gempa.

4. Adanya hubungan sebab dan akibat: dalam kasus dokter kang mo-yeon tidak ada hubungan sebab dan akibat antara perbuatan, kesalahan dan kerugian yang ditimbulkannya. Perbuatan dari dokter kang mo-yeon juga tidak menimbukan kerugian kepada korban tertimpah beton.

Oleh karena itu, perbuatan yang dilakuan oleh dokter kang mo-yeon tidak dianggap sebagai suatu perbuatan yang melawan hukum karena tidak memenuhi unsur-unsur yang ada dalam pasal 1365 KUH Perdata.

Referensi

Dokumen terkait