• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas analisis komunikasi politik mengenai 3 calon presiden!

N/A
N/A
Andi dwi Yuniarti

Academic year: 2024

Membagikan "Tugas analisis komunikasi politik mengenai 3 calon presiden! "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : A. Dwi Yuniarti. H

Nim : C1G121107

Mata kuliah : Polling dan Opini Publik

Tugas analisis komunikasi politik mengenai 3 calon presiden!

1. Anies Baswedan

Anies Baswedan adalah salah satu tokoh politik yang dianggap berpotensi menjadi calon presiden pada Pemilu 2024. Komunikasi politik Anies Baswedan sebagai capres dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

 Gaya komunikasi politik

Anies Baswedan menggunakan gaya komunikasi politik yang bersifat persuasif, inspiratif, dan harmonis. Dia berusaha menyampaikan pesan-pesan politiknya dengan cara yang menarik, meyakinkan, dan membangun kemesraan dengan publik. Anies Baswedan juga sering menggunakan media sosial, khususnya Instagram, untuk membranding dirinya sebagai pemimpin yang ideal.

 Strategi komunikasi politik.

Anies Baswedan memiliki strategi komunikasi politik yang terencana dan terukur. Dia memanfaatkan momentum sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk menunjukkan kinerja dan prestasinya dalam memenuhi janji-janjinya kepada masyarakat. Anies Baswedan juga menjalin komunikasi politik dengan berbagai partai politik dan tokoh-tokoh nasional untuk memperluas jaringan dan dukungan politiknya.

 Citra komunikasi politik.

Anies Baswedan menciptakan citra komunikasi politik yang positif dan profesional. Dia menampilkan dirinya sebagai sosok yang berwibawa, berintegritas, berkompeten, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

(2)

Anies Baswedan juga menghindari konflik dan polemik politik yang dapat merusak citranya di mata publik.

2. Prabowo Subianto

Prabowo Subianto adalah Menteri Pertahanan Indonesia yang telah mencalonkan diri sebagai capres sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 2009, 2014, 2019, dan 2024. Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi di antara calon-calon lain, menurut survei Indikator Politik Indonesia.

 Prabowo Subianto memiliki gaya komunikasi yang dinamis, agresif, dan blak-blakan dalam menyerang pihak pemerintahan. Ia sering mengkritik kebijakan-kebijakan yang dianggap merugikan rakyat, seperti impor beras, utang luar negeri, dan korupsi. Ia juga tidak segan-segan menunjukkan emosinya saat berbicara, seperti marah, kesal, atau bahkan menangis. Gaya komunikasi ini mungkin menarik bagi sebagian mahasiswa yang menginginkan perubahan dan keadilan, tetapi juga bisa menimbulkan kesan negatif bagi yang lain, seperti kurang santun, tidak profesional, atau tidak konsisten.

 Prabowo Subianto juga memiliki gaya komunikasi yang lebih terbuka dan ekspresif menjelang Pilpres 2024 dan memiliki elektabilitas yang tinggi di kalangan pemilih Gen Z (17-26 tahun). Ia mulai aktif menggunakan media sosial, seperti Twitter, Instagram, dan YouTube, untuk menyampaikan pesan-pesan politiknya kepada khalayak, terutama generasi muda. Ia juga sering mengunggah konten-konten yang menampilkan sisi humanis dan humorisnya, seperti bermain gitar, bermain catur, atau berinteraksi dengan kucing kesayangannya yaitu Bobby. Gaya komunikasi ini mungkin bertujuan untuk memperluas basis dukungannya, terutama di kalangan milenial, yang cenderung lebih menyukai komunikasi yang santai, interaktif, dan menghibur.

 Prabowo Subianto juga memiliki gaya komunikasi yang menampilkan citra dirinya sebagai capres kelas dunia. Ia sering menekankan pengalaman

(3)

dan prestasinya di bidang militer, bisnis, dan diplomasi internasional. Ia juga sering mengutip tokoh-tokoh dunia, seperti Winston Churchill, Abraham Lincoln, atau Nelson Mandela, dalam pidato-pidatonya. Gaya komunikasi ini mungkin bertujuan untuk menunjukkan kapabilitas dan kredibilitasnya sebagai pemimpin, terutama di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

3. Ganja Pranowo

Ganjar Pranowo adalah calon presiden dari PDI Perjuangan untuk Pemilihan Umum 2024. Ia merupakan mantan gubernur Jawa Tengah yang dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat, dinamis, dan modern.

Berikut adalah analisis komunikasi Ganjar Pranowo sebagai capres:

 Gaya komunikasi politik konteks rendah. Ganjar Pranowo menggunakan pesan yang eksplisit, langsung, dan jelas dalam berkomunikasi. Ia tidak banyak menggunakan isyarat nonverbal, simbol, atau makna tersirat. Ia lebih mengutamakan fakta, data, dan logika daripada emosi, hubungan, atau norma. Ia tidak segan-segan menyampaikan kritik, saran, atau masukan kepada pemerintah pusat, bawahannya, mitra kerja, atau masyarakat dengan cara yang jujur, lugas, dan berdasarkan data. Ia tidak takut menyuarakan kebenaran meskipun berisiko menimbulkan konflik atau kontroversi. Gaya komunikasi politik konteks rendah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah ia dapat menyampaikan pesan dengan efektif, jelas, dan akurat. Ia juga dapat membangun citra sebagai pemimpin yang transparan, bertanggung jawab, dan berintegritas.

Kekurangannya adalah ia dapat dianggap kurang peka, empati, atau menghargai perasaan, kepentingan, atau budaya orang lain.

Gaya komunikasi politik santai dan interaktif. Ganjar Pranowo juga memiliki gaya komunikasi politik yang santai dan interaktif. Ia gemar berinteraksi dengan masyarakat melalui media sosial, kunjungan ke

(4)

daerah, atau kegiatan sosial. Ia menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, humoris, dan mengandung pesan edukatif atau informatif. Ia juga sering menunjukkan sisi humanis dan rendah hati dengan berbaur, bercanda, atau berbagi cerita dengan masyarakat. Ia bahkan tidak ragu bersepeda, jogging, senam, dan sebagainya bersama masyarakat. Gaya komunikasi politik santai dan interaktif ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah ia dapat menarik simpati, kepercayaan, dan loyalitas masyarakat. Ia juga dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam. Kekurangannya adalah ia dapat dianggap kurang serius, profesional, atau otoritatif sebagai pemimpin. Ia juga dapat terjebak dalam isu-isu yang kurang substansial atau relevan.

Referensi

Dokumen terkait