TUGAS EKONOMI PUBLIK
PERAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI PENGANGGURAN
DAN INFLASI
BY: Pebry yola sari br sebiring
NIM: 227018018
1. PENGANGGURAN
Pengangguran adalah kondisi di mana seseorang yang memenuhi syarat untuk bekerja, ingin bekerja, tetapi tidak memiliki pekerjaan yang tetap atau sedang mencari pekerjaan baru. Dalam konteks ekonomi, pengangguran mengacu pada sebagian dari angkatan kerja suatu negara yang tidak bekerja dan aktif mencari pekerjaan.
Pengangguran Bedasarkan Penyebabnya yaitu :
1 Pengangguran Normal atau friksional
Ini adalah jenis pengangguran yang terjadi ketika seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya atau mencari pekerjaan pertama kali setelah lulus sekolah atau perguruan tinggi. Ini adalah jenis pengangguran yang biasa terjadi dalam ekonomi yang dinamis dan sehat.
2 Pengangguran konjungtural
Merupakan jenis pengangguran yang disebabkan oleh fluktuasi dalam siklus bisnis. Saat ekonomi tumbuh, tingkat pengangguran konjunktural cenderung turun, dan sebaliknya ketika ekonomi melambat.
3 Pengangguran struktural
Pengangguran Struktural terjadi ketika ada ketidak sesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh
pekerja dan permintaan pasar tenaga kerja.
Jenis-Jenis Pengangguran Bedasarkan Penyebabnya yaitu :
4. Pengangguran musiman
• keadaan menganggur yang disebabkan oleh fluktuasi ekonomi jangka pendek yang
menyebabkan tenaga kerja untuk menganggur
5. Pengangguran siklikal
• pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah dari pada penawaran kerja.
6. Pengangguran teknologi
• pengangguran yang disebabkan adanya perubahan tenaga
manusia menjadi tenaga mesin.
7. Pengangguran siklus
• pengangguran yang
diakibatkan oleh menurunnya
kegiatan perekonomian karena
terjadi resesi
Bedasarkan cirinya pengangguran di bedakan menjadi :
• Pengangguran
Terbuka Ini adalah jenis pengangguran yang paling umum. Pengangguran tercipta akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja
• Pengangguran
Tersembunyi Pengangguran tersembunyi terjadi ketika individu yang sebenarnya ingin bekerja tetapi telah berhenti mencari pekerjaan karena kurangnya peluang atau harapan yang rendah untuk
menemukan pekerjaan. Mereka tidak termasuk dalam angka resmi pengangguran, tetapi mereka tetap menjadi bagian dari masalah pengangguran.
• Pengangguran
Bermusim Pengangguran bermusim adalah jenis pengangguran yang terjadi karena pekerjaan yang sifatnya musiman. Artinya, individu yang bekerja dalam pekerjaan musiman hanya memiliki pekerjaan untuk jangka waktu tertentu dalam tahun, dan mereka mengalami pengangguran saat musim pekerjaan mereka berakhir
• Setengah
Menganggur Di negara – negara berkembang penghijrahan atau migrasi dari desa ke kota adalah sangat pesat. Sebagai akibatnya tidak semua orang yang pindah ke kota dapat memperoleh
pekerjaan dengan mudah. Sebagiannya menjadi penganggur sepenuh waktu
DAMPAK DARI PENGANGGURAN
DAMPAK DARI PENGANGGURAN Bagi perekonomian Indonesia:
1.Penurunan pendapatan perkapita.
2.Penurunan pendapatan
pemerintah yang berasal dari pajak.
3.Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan
pemerintah.
DAMPAK DARI PENGANGGURAN Bagi masyarakat
1.Menjadi beban psikologis dan psikis.
2.Dapat menghilangkan
keterampilan karena tidak pernah dipakai untuk
bekerja.
3.Menimbulkan ketidak
stabilan sosial dan politik,
seperti meningkatnya tindak
kriminalitas
BEBERAPA TUJUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH UNTUK MENGATASI PENGANGGURAN
kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran didorong oleh tujuan bersifat ekonomi dan tujuan bersifat social politik.
TUJUAN BERSIFAT EKONOMI TUJUAN BERSIFAT SOSIAL DAN POLITIK
a)Menyediakan lowongan pekerjaan b)Meningkatkan taraf kemakmuran Masyarakat
c)Memperbaiki pembagian pendapatan
a)Meningkatkan Kemakmuran Keluarga Dan Kesetabilan Harga
b)Menghindar Masalah Kejahatan
c)Mewujudkan Kestabilan Politik
2. INFLANSI
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus Akibat dari inflasi secara umum adalah menurunnya daya beli masyarakat karena secara riil tingkat pendapatannya juga menurun.
Inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, tingkatnya, dan efeknya.
Beberapa jenis inflasi yang umum dikenal meliputi:
PENYEBAB DARI INFLASI
1. Permintaan yang Meningkat: terjadi ketika permintaan konsumen melebihi penawaran barang dan jasa yang tersedia. Hal ini dapat terjadi karena pertumbuhan ekonomi yang kuat atau faktor-faktor lain yang meningkatkan permintaan.
2. Biaya Produksi yang Meningkat: terjadi ketika biaya produksi barang dan jasa meningkat yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau faktor-faktor produksi lainnya.
3. Inflasi Struktural: terjadi karena perubahan struktur ekonomi menyebabkan perubahan dalam harga relatif barang dan jasa. disebabkan oleh perubahan teknologi, regulasi, atau perubahan dalam pola konsumsi.
4. Inflasi Moneter: terjadi ketika terlalu banyak uang beredar dalam perekonomian dibandingkan dengan penawaran barang dan jasa yang tersedia. Penyebab umum inflasi moneter adalah pencetakan uang yang berlebihan oleh bank sentral atau faktor-faktor yang meningkatkan jumlah uang dalam peredaran.
5. Inflasi Expectational: terjadi ketika orang-orang dan bisnis mengharapkan inflasi di masa depan dan
menyesuaikan perilaku ekonomi mereka berdasarkan ekspektasi tersebut. Ini dapat menciptakan spiral inflasi
di mana harga-harga terus meningkat karena orang mengharapkan inflasi.
PENYEBAB DARI INFLASI
6. Inflasi Eksternal: disebabkan oleh perubahan dalam nilai tukar mata uang atau kenaikan harga impor. Ini dapat mempengaruhi harga barang impor dan komoditas internasional.
7. Inflasi Pemintaan Khusus: terjadi ketika harga barang tertentu mengalami kenaikan tajam karena permintaan yang kuat untuk barang tersebut, bahkan jika sebagian besar ekonomi tidak mengalami inflasi yang signifikan.
Faktor-faktor di atas dapat saling berhubungan, dan inflasi seringkali kompleks dalam sumber-
sumbernya. Inflasi dapat memiliki dampak ekonomi yang signifikan, termasuk pengurangan
daya beli uang, ketidakstabilan ekonomi, dan ketidakpastian bisnis. Oleh karena itu,
pemerintah dan bank sentral sering berusaha untuk mengendalikan inflasi untuk menjaga
stabilitas ekonomi.
Dampak dari Inflasi
Inflasi umumnya memberikan dampak yang kurang menguntungkan dalam perekonomian, akan tetapi sebagaimana dalam salah satu prinsip ekonomi bahwa dalam jangka pendek ada trade off antara inflasi dan pengangguran
menunjukkan bahwa inflasi dapat menurunkan tingkat pengangguran, atau inflasi dapat dijadikan salah satu cara untukmenyeimbangkan perekonomian Negara, dan lain sebagainya.
Dampak negative
1.Bila harga secara umum naik terus-menerus maka masyarakat akan panik sehingga perekonomian tidak berjalan normal, karena disatu sisi ada masyarakat
yang berlebihan uang memborong sementara yang kekurangan uang tidak bisa membeli barang akibatnya negara rentan terhadap segala macam kekacauan yang ditimbulkannya
2.Sebagai akibat dari kepanikan tersebut maka masyarakat cenderung untuk menarik tabungan guna membeli dan menumpuk barang sehingga banyak bank di rush akibatnya bank kekurangan dana berdampak pada tutup (bangkrut ) atau rendahnya dana investasi yang tersedia.
3.Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar keuntungan dengan cara mempermainkan harga di pasaran.
4.Distribusi barang relative tidak adil karena adanya penumpukan dan konsentrasi produk pada daerah yang masyarakatnya dekat dengan sumber produksi dan yang masyarakatnya memiliki banyak uang.
5.Bila inflasi berkepanjanagn produsen banyak yang bangkrut karena produknya relatif akan semakin mahal sehingga tidak ada yang mampu membeli.
6.Jurang antara kemiskinan dan kekayaan masyarakat semakin nyata yang mengarah pada sentimen dan kecemburuan ekonomi yang dapat berakhir pada penjarahan dan perampasan.
Dampak positif
1. Masyarakat akan semakin selektif dalam mengkonsumsi, produksi akan
diusahakan seefisien mungkin dan konsumtifme dapat ditekan.
2. Inflasi yang berkepanjangan dapat
menumbuhkan industri kecil dalam negeri menjadi semakin dipercaya dan Tangguh.
3. Tingkat pengangguran cenderung akan
menurun karena masyarakat akan tergerak
untuk melakukan kegiatan produksi dengan
cara mendirikan atau membuka usaha.
BEBERAPA TUJUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI INFLASI
1. Kebijakan Moneter
• A. Kebijakan Moneter
Sasaran kebijakan moneter dicapai melalui pengaturan jumlah uang beredar. Bank Sentral dapat mengatur uang giral melalui peralatan moneter yaitu :
1.Pelaksanaan Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) dimana pengendalian jumlah uang beredar oleh Bank Sentral dengan cara menjual atau membeli surat- surat berharga. Untuk meningkatkan
jumlah uang beredar, Bank Sentral menjual surat-surat berharga. Sedangkan untuk menurunkan jumlah uang beredar, Bank Sentral membeli surat-surat berharga.
2.Penetapan Tingkat Diskonto (Discount Rate Policy) yang merupakan tingkat bunga yang ditetapkan Bank Sentral sebagai pinjaman yang diberikan kepada Bank Umum.
3.Penetapan Rasio Cadangan Wajib Minimum (Reserve Requirement) yaitu proporsi
cadangan minimum yang harus dipegang Bank umum atas simpanan masyarakat yang dimiliki. Untuk menekan laju inflasi cadangan minimum ini dinaikkan sehingga jumlah uang menjadi lebih kecil.
2. Kebijakan Fiskal
• Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintahm serta perpajakan yang secara langsung dapat mempengaruhi permintaan total dan dengan demikian akan mempengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan total. Kebijakan fiskal yang berupa pengurangan
pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan total, sehingga inflasi dapat ditekan.
3. Kebijakan yang Berkaitan dengan Output
• Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijaksanaan penurunan bea masuk sehingga impor cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang dalam negeri cenderung menurunkan harga.
4. Kebijakan Penentuan Harga dan Indexing
• Ini dilakukan dengan penentuan harga, serta didasarkan pada indeks harga tertentu untuk gaji ataupun upah
(gaji/upah secara riil tetap). Kalau indeks harga naik,gaji atu upah juga dinaikkan.
KESIMPULAN
◦ pengangguran dan inflasi merupakan masalah ekonomi yang perlu di hadapi dan di atasi.
Dalam sistem pasar bebas, kedua masalah ini tidak dapat dengan sendirinya diatasi,Kebijakan pemerintah perlu dijalankan apabila salah satu kedua masalah tersebut timbul. Sesuai dengan masalah yang perlu diperhatikan dengan lebih baik mengenai kedua masalah tersebut dan bentuk – bentuk kebijakan pemerintah yang dapat digunakan untuk mengatasi kedua
masalah.
Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatasi pengangguran dan inflasi
Pengangguran: Pemerintah dapat mengurangi pengangguran melalui kebijakan fiskal seperti pembiayaan (pembangunan infrastruktur, insentif pajak), pendidikan, pelatihan, dan program kesejahteraan sosial.
Inflasi: Pemerintah mengendalikan inflasi melalui kebijakan moneter (mengatur suku bunga), fiskal (pengaturan pengeluaran), regulasi, dan perencanaan ekonomi jangka panjang.
Pemerintah harus mencari keseimbangan dalam menerapkan kebijakan untuk mencapai tujuan
ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.