Chapter 21
The Social Psychology Of Authority
Mark P. Worrell
Nan a Pu j i Le s tari NI M : E 0132210 2 6 Ke las : B
Tugas Kuliah Program Doktoral, Mata Kuliah Filsafat Ilmu Administrasi Publik, Dosen : Dr. Suryadi Lambali, MA
Psikologi Sosial Otoritas
Selama beberapa dekade, dari tahun 1930-an hingga 1950 Ada banyak aliran penting pemikiran neo-Marxis seperti : sekolah Budapest, Situasionisme, kelompok Praksis, dan sebagainya, tetapi dari berbagai teori ini yang paling penting, dari sudut pandang psikologi sosial otoritas, adalah karya berasal dari Institute of Social Research, atau seperti yang kemudian dikenal "Frankfurt School".
Tugas Kuliah Program Doktoral, Mata Kuliah Filsafat Ilmu Administrasi Publik, Dosen : Dr. Suryadi Lambali, MA
2
Psikologi Sosial Otoritas
1. Dominasi dan otoritas
2. Kebebasan dan Anomie
3. Dinamisme, Keterasingan dan Reifikasi
4. Hubungan Tuan – Budak
5. Kharisma
6. Otoritarianisme
7. Ketidaktaatan
FR
Dominasi dan Otoritas
4Dominasi
Sederhana Paksaan
Dominasi yang
sah Otoritas
Weber mendefinisikan Dominasi sebagai probabilitas bahwa semua perintah akan dipatuhi oleh sekelompok orang tertentu
Manusia dilahirkan dalam kondisi bebas, namun di mana-mana ia terbelenggu.” Itulah ungkapan paling terkenal dari Jean Jacques Rousseau dalam karyanya The Social Contract.
Kebebasan dan Anomie
1. Kebebasan negatif (Reich)
2. Kebebasan positif (Fromm)
Kebebasan
Keadaan kesadaran amoral dan mental sosial atau individu, yang ditandai
dengan rusaknya norma-norma moral, runtuhnya sistem moral dan nilai.
Masyarakat yang dicirikan oleh
malfungsi traumatis, gangguan, dan arus krisis yang tak henti- hentinya
(Emile Durkheim)
Anomie
FR
Dinamisme, Keterasingan dan Reifikasi
Dinamisme
Keterasingan
Reifikasi
Hubungan Tuan – Budak (Pemimpin dan Pengikutnya)
Semua pemimpin juga dipimpin; dalam banyak kasus, tuan adalah budak dari budaknya. Kata salah satu pemimpin partai terbesar Jerman pada pengikutnya “Saya adalah pemimpin mereka, oleh karena itu saya harus mengikuti mereka” (1950:185)
Pemimpin Pengikut (Yang dipimpin)
FR
Kharisma
Otoritas
Tradisional Otoritas Kharismatik
Otoritas Legal- Rasional Max Weber
Otoritas Kepemimpinan
Otoritarianisme
Tugas Kuliah Program Doktoral, Mata Kuliah Filsafat Ilmu Administrasi Publik, Dosen : Dr. Suryadi Lambali, MA
9
Otoritarianisme merupakan prinsip kepatuhan buta terhadap otoritas, sebagai lawan dari kebebasan
berpikir dan bertindak individu
Otoritarianisme
Demokrasi, asumsi positivistik
dan ketaatan dan perintah
Otoritarianisme
OtoritarianismeCiri Struktur kekuasaan
yang sangat terkonsentrasi dan
terpusat
Otoritarianisme mengikuti beberapa
prinsip
Kepemimpinan yang ditunjuk sendiri dan
bahkan jika dipilih tidak dapat digantikan oleh pilihan bebas warga
negara di antara para pesaing
Tidak ada jaminan kebebasan sipil atau
toleransi untuk oposisi Lemahnya
masyarakat sipil Keterbatasan stabilitas politik
Tugas Kuliah Program Doktoral, Mata Kuliah Filsafat Ilmu Administrasi Publik, Dosen : Dr. Suryadi Lambali, MA
11
Ketidaktaatan berjalan dalam dua
arah sosiologis : pemberontakan dan praksis radikal.
Pemberontak muncul di permukaan untuk menentang otoritas tetapi, pada kenyataannya, pemberontak adalah "pencinta hukum dan
ketertiban" tetapi telah menemukan dirinya tidak berdaya dalam tatanan normatif yang ada (Neill 1960: 313).
Ketidaktaatan
Terima Kasih
Tugas Kuliah Program Doktoral, Mata Kuliah Filsafat Ilmu Administrasi Publik, Dosen : Dr. Suryadi Lambali, MA