• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Kelompok Eko Manajerial

N/A
N/A
adam

Academic year: 2025

Membagikan "Tugas Kelompok Eko Manajerial "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI KECAMATAN KUMPEH KABUPATEN MUARO

JAMBI

Dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ekonomi Manajerial

Disusun Oleh : Kelompok 4

Adam Jhon Willyam Sipayung D1B021070 Febby Yunus sinambela D1B021079 Maria Destita Felucia D1B021112

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Ir. Dompak Mt Napitupulu, M.Sc.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI 2024

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang sudah lama dikenal sebagai penghasil berbagai komoditas perkebunan yang dapat diandalkan karena memiliki prospek yang sangat bagus bila dikembangkan di Indonesia diantaranya ialah karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, teh, pinang, kakao, dan sebagianya. Salah satu komoditas unggulan perkebunan yang berperan penting sebagai sumber devisa dalam nilai ekspor pertanian Indonesia adalah kelapa sawit. Selain sebagai penyumbang nilai ekspor pertanian, kelapa sawit juga mampu menjadi sumber pendapatan petani, penyedia lapangan pekerjaan, dan pemicu pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru. Faktor produksi terdiri dari empat komponen yaitu tanah, modal, tenaga kerja dan skill atau manajemen. Masing-masing faktor mempunyai fungsi yang berbeda dan saling terkait satu sama lainnya.

Kelapa sawit masih menjadi komoditas unggulan yang dibudidayakan oleh masyarakat karena tanaman kelapa sawit merupakan salah satu mata pencaharian utama sebagian masyarakat di Provinsi Jambi, hal ini dapat terlihat dari perkembangan data luas lahan kelapa sawit rakyat di Provinsi Jambi Perkembangan luas tanaman kelapa sawit di Provinsi Jambi mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Kabupaten Muaro Jambi memiliki luas lahan dan produksi tertinggi kedua setelah Tanjung Jabung. Kecamatan Kumpeh merupakan daerah dengan luas lahan kelapa sawit terbesar keempat di Kabupaten Muaro Jambi. Kelapa sawit di Kecamatan Kumpeh sebagian besar dikelola dengan pola swadaya. Pola perkebunan yang seperti ini pengelolaanya masih bersifat tradisional dan belum menggunakan teknologi budidaya yang baik dalam pengusahaannya.

Petani kelapa sawit swadaya di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi tidak terlalu memperhatikan input produksi yang mereka gunakan, penggunaan faktor produksi seperti pupuk, tenaga kerja, dan pestisida hanya berdasarkan kondisi ekonomi rumah tangga pada saat itu sehingga menyebabkan petani tidak terlalu memperhatikan kebutuhan input yang seharusnya diberikan pada tanaman kelapa sawit, padahal semua input produksi yang digunakan dalam kegiatan usahatani kelapa sawit sangat berpengaruh terhadap produksi yang dihasilkan.

(3)

Melihat luas tanaman perkebunan kelapa sawit yang mengalami peningkatan dari tahun ketahun seharusnya dapat memberikan produksi yang tinggi pula. Akan tetapi pada tahun terakhir yakni pada tahun 2016 hingga 2017 produksinya mengalami penurunan. Penurunan produksi dan produktivitas kelapa sawit di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi harus selalu diperhatikan, hal itu karena penurunan produksi tersebut juga akan berpengaruh terhadap pendapatan petani kelapa sawit yang juga nantinya akan mengalami penurunan, oleh sebab itu akan berpengaruh terhadap konsumsi rumah tangga petani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Sehingga jika dilihat dari keadaan tersebut masyarakat harus mengetahui faktor- faktor yang menyebabkan penurunan produksi kelapa sawit sehingga produksi yang dihasilkan akan tetap optimal.

1.2 Rumusan Masalah

Kelapa sawit merupakan komoditas yang berperan penting terhadap perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap devisa Negara. Perkembangan luas tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat di Provinsi Jambi mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Sehingga menyebabkan kelapa sawit merupakan komoditas yang masih menjadi primadona untuk dikembangkan di Provinsi Jambi khususnya Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi dan merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat. Usahatani kelapa sawit rakyat membutuhkan perhatian khusus dalam pengembangan untuk skala yang lebih luas, hal ini dikarenakan olahan dari kelapa sawit merupakan suatu produk yang diperdagangkan secara Internasional sehingga membutuhkan perhatian khusus dalam peningkatan mutu dan produksi guna untuk memenuhi kebutuhan nasional dan ekspor.

Faktor-faktor produksi sangat penting untuk diperhatikan karena hal tersebut dapat menentukan keberhasilan dalam budidaya komoditas kelapa sawit itu sendiri ataupun komoditas lainnya untuk menghasilkan produksi yang optimal Akan tetapi keadaan yang dihadapi masyarakat saat ini ialah produksi kelapa sawit rakyat di Kecamatan Kumpeh yang mengalami penurunan dengan luas lahan yang terus meningkat jika dilihat dari hal tersebut terjadi kesenjangan antara luas lahan dengan produksi, dimana seharusnya jika luas lahan semakin meningkat harus diikuti dengan peningkatan produksi. Sehingga dengan demikian masyarakat harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sehingga dapat memberikan peningkatan produksi yang optimal. Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

(4)

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit swadaya di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit swadaya di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi

1.4 Manfaat Penelitian

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pihak pihak yang berkepentingan dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit swadaya di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi

(5)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber data

Data yang kami ambil dalam tugas ekonomi manajerial ini berasal dari data skripsi terdahulu yang telah dikumpulkan oleh mahasiswa Tingkat sebelumnya. Pada skripsi tersebut data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang dikumpulkan atau diperoleh dengan cara langsung terjun ke lapangan. Peneliti mendapatkan data tersebut dengan berbagai cara seperti survei, wawancara, kuisoner, dan sebagainya. Sedangkan Data sekunder adalah data yang sudah dikumpulkan oleh seseorang atau organisasi lain dan sering kali digunakan untuk tujuan yang berbeda dari pengumpulan awalnya.

Untuk tugas kami pada makalah ini, kami hanya akan menganalisis data primer saja. Yaitu data faktor faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit yaitu antara lain, luas lahan, penggunaan pupuk, pestisida, dan umur tanaman.

2.2 Metode Analisis data

Analisis data merupakan proses memberi arti dan makna terhadap data yang telah diperoleh sehingga dapat menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesis (Najir, 2014).

Metode yang kami gunakan yaitu metode analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk memprediksi hubungan sebab akibat antara variable independen dan dependen. Analisis regresi berganda dapat diformulasikan sebagai berikut:

Keterangan :

Y = produksi (kg/ha/tahun) X1 = Luas Lahan (ha)

X2 = Umur Tanaman (Tahun)

X3 = penggunaan pupuk (kg/batang/tahun) Rumus :

(Y) = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e

(6)

X4 = penggunaaan pestisida (total keseluruhan) β : koefisien regresi

e : error term

(7)

BAB III PEMBAHASAN

NO Y X1 X2 X3 X4

1 29700 5 15 10 45

2 21800 2 15 11 10

3 26700 4 8 6 16

4 19000 6 8 9 24

5 19818 2,2 15 0 12

6 14300 2 8 5 12

7 26700 2 12 14 12

8 25700 2 15 10 18

9 23850 4 15 5,5 32

10 27200 2 8 9,5 12

11 25600 2 10 8 10

12 27300 2 7 11 12

13 26700 4 8 8 32

14 14000 2 7 8,5 12

15 28700 4 8 7 32

16 15100 5 8 3,5 30

17 28933 3 12 7 21

18 20182 2,2 15 0 10

19 26700 2 15 9,5 12

20 28700 2 12 12 24

21 23660 4 10 11 37

22 27650 2 7 10 14

23 27300 2 7 10,5 18

24 21700 2 8 7 12

25 24700 2 7 6 14

26 26100 3 12 5 30

27 20700 2 14 7 12

28 19800 2 8 6 12

29 24700 4 10 7 20

30 29867 3 12 0,5 24

31 30000 2 10 3 15

32 28750 4 8 9 32

33 25750 4 8 7 24

34 19300 3 7 5 18

35 21700 2 15 6 10

36 25750 4 9 0 32

37 23000 2 8 5 12

38 22100 2 10 6 12

39 20500 4 10 8 32

40 17400 2 12 5,5 9

41 26900 3 8 7,5 21

(8)

42 24700 2 10 6 15

43 25750 4 11 4 28

44 22800 2 8 6 10

45 19800 2 10 6 12

46 21225 4 12 5 10

0 2 4 6 8 10

-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3

Series: Residuals Sample 1 46 Observations 46 Mean 0.015321 Median -0.005639 Maximum 0.337869 Minimum -0.229328 Std. Dev. 0.124183 Skewness 0.583984 Kurtosis 3.229016 Jarque-Bera 2.715149 Probability 0.257284 Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey

Null hypothesis: Homoskedasticity

F-statistic 4.979686 Prob. F(5,40) 0.0012

Obs*R-squared 17.64800 Prob. Chi-Square(5) 0.0034 Scaled explained SS 17.55373 Prob. Chi-Square(5) 0.0036

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 10/26/24 Time: 19:11 Sample: 1 46

Included observations: 46

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.116122 0.024314 4.776015 0.0000

X1 -0.005132 0.004721 -1.087015 0.2835

X2 -0.001262 0.001105 -1.142134 0.2602

X3 0.000937 0.001015 0.922723 0.3617

X4 0.000794 0.000590 1.344277 0.1864

Y -3.96E-06 8.41E-07 -4.714381 0.0000

R-squared 0.383652 Mean dependent var 0.015321 Adjusted R-squared 0.306609 S.D. dependent var 0.024512 S.E. of regression 0.020411 Akaike info criterion -4.824350 Sum squared resid 0.016665 Schwarz criterion -4.585832 Log likelihood 116.9601 Hannan-Quinn criter. -4.735000 F-statistic 4.979686 Durbin-Watson stat 1.928500 Prob(F-statistic) 0.001226

(9)

Berdasarkan hasil analisis maka dapat dirumuskan persamaan fungsi produksi dengan formula sebagai berikut :

Ln (Y) = 0,116 -0,005 X1 – 0,0012X2 + 0,1 X3 + 0,1 X4

1. Uji Ketetapan Model a. Koefisien Determinasi (𝑅2)

Berdasarkan hasil analisis regresi didapatkan nilai Adjused R-SQUERED 0,383652. Nilai tersebut menunjukkan bahwa sebesar 39 faktor-faktor usaha tani kelapa sawit mempengaruhi efisiensi penggunaan factor produksi usaha tani kelapa sawit yakni luas lahan, umur tanaman, penggunaan pupuk , dan penggunaan Pestisida.

b. Uji Simultan

Diketahui bahwa nilai F sebesar 4.979686 1. Uji Parsial (t-test)

a. Pengaruh luas lahan terhadap produksi usahatani kelapa sawit

Berdasarkan table untuk variable luas lahan diperoleh nilai t-test -1.08.

b. Pengaruh umur tanaman terhadap produksi usahatani kelapa sawit.

Berdasarkan table untuk variable umur tanaman diperoleh nilai t-test – 1.42.

c. Pengaruh penggunaan pupuk terhadap produksi usahatani kelapa sawit

Berdasarkan table untuk variable penggunaan pupuk diperoleh nilai t-test 0.92.

d. Pengaruh penggunaan pestisida terhadap produksi usahatani kelapa sawit

Berdasarkan table untuk variable penggunaan pestisida diperoleh nilai t-test 1.34.

(10)

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan faktor produksi seperti pupuk dan pestisida di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi masih tergolong rendah, selanjutnya untuk faktor lainnya seperti luas lahan dapat menjadi penunjang peningkatan produksi. Faktor tenaga kerja perlu dilakukan pengurangan yang didampingi dengan peningkatan kualitas tenaga kerja

2. Faktor produksi seperti luas lahan, tenaga kerja, pupuk, dan pestisida mampu dijelaskan oleh model sebesar 88,8 persen dan sisanya 11,2 persen dijelaskan oleh variabel diluar model. Faktor produksi yang berpengaruh secara nyata dan signifikan ialah variabel luas lahan, pupuk, dan pestisida Sedangkan variabel tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi kelapa sawit

Referensi

Dokumen terkait

Judul Laporan : Pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT Bukit Barisan Indah Prima Kabupaten Muaro Jambi. Nama :

Berdasarkan analisis situasi dan hasil diskusi dengan masyarakat Desa Sebapo di lingkungan perkebunan kelapa sawit Desa Muaro Sebapo, Mestong, Muaro Jambi yang menjadi mitra

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui peran penyuluh pertanian dalam usahatani kelapa sawit pola swadaya; (2) Mengetahui tingkat keberdayaan petani kelapa

Selanjutnya, persepsi petani responden melakukan usahatani perkebunan kelapa sawit karena keperluan sarana produksi seperti pupuk dan insektisida yang mudah diperoleh

Terdapat 3 (tiga) saluran pemasaran TBS oleh petani kelapa sawit swadaya yaitu petani menjual TBS langsung pada PKS, petani melalui loading point dan PKS, petani melalui

Selanjutnya, persepsi petani responden melakukan usahatani perkebunan kelapa sawit karena keperluan sarana produksi seperti pupuk dan insektisida yang mudah diperoleh

Pengaruh Bibit Kelapa Sawit Terhadap Pemberian Limbah Cair Pengolahan Kelapa Sawit (LCPKS) sebagai Pupuk Organik di Pembibitan Awal.. Jurnal Ilmiah Universitas

Produktivitas kelapa sawit petani responden lebih rendah dari produktivitas kelapa sawit petani yang juga menggunakan kombinasi pupuk organik di Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak