• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS LAPORAN UJIAN PRAKTEK BAHASA INDONESIA TEKS DISKUSI KELAS 3

N/A
N/A
Yulia Cahyati

Academic year: 2024

Membagikan "TUGAS LAPORAN UJIAN PRAKTEK BAHASA INDONESIA TEKS DISKUSI KELAS 3 "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS LAPORAN UJIAN PRAKTEK BAHASA INDONESIA

TEKS DISKUSI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 1. RIKA FITRI ASTUTI (Ketua kelompok)

2. HANYSA YUSDIKA PUTRI 3. CANTIKA WULANDARI 4. AGUS SAPUTRA

5. SYARIF

(2)

NOTULEN DISKUSI

Tanggal diskusi : Selasa, 04- Maret-2024 Tempat diskusi : Kelas 9.3

Waktu diskusi : Pukul 09.00-09.40 Tema diskusi : Gadget

Moderator : Rika fitri astuti/ ketua Panelis/pembicara : Agus saputra

Peserta : Siswa Kelas 9.3 Smpn 34 Pekanbaru

Jumlah : Siswa kelas 9.3

Uraian pelaksanaan diskusi:

1 ). Diskusi dibuka oleh ketua moderator atau ketua diskusi

2 ). Moderator memperkenalkan diri dan anggota kelompoknya

3 ). Hasil diskusi di bacakan oleh penyaji 4 ). Sesi tanya jawab

5 ). Kesimpulan dari notulis

6 ). Moderator menutup diskusi

(3)

INI CERITAKU DAN GADGET

Suatu hari sepulang sekolah ibu berteriak kepadaku

Ibu: Doni!!!!!!!! kenapa nilai ualanganmu merah semua?

Doni: itu sudah biasa buu..

timpal nya dengan tenang sambil terus memainkan gadget favoritnya. Ibunya hanya menghela nafas berat, ia sungguh tak mengerti apa yang di fikirkan anak lelaki satu satunya itu.

Ibu: jika nantik nilai ulangan mu merah lagi,ibu tidak akan memberi uang saku lagi.

Tegasnya lalu pergi meninggalkan doni sendirian.

Sepeninggal ibunya doni terdiam merenung. Ia menyimpan gadgetnya di samping dirinya lalu mengambil kertas ulangan yang ibunya simpan dengan percuma di meja belajarnya. Tangannya bergetar saat memegang kertas ulangan dengan tulisan merah berbentuk lingkaran. Ia tahu, ibunya pasti kecewa. Ia sangat tahu tapi, ia bisa apa?sejak ayahnya meninggal beberapa lalu silam,ia menjadi pribadi yang individualis. Ia jarang berbicara, jarang berkomuniksi dengan teman-temannya, bahkan sekedar untuk makanpun ia sangat sulit.

Dengan keadaannya yang begitu ia menjadi lebih tergoda oleh kemajuan teknologi modern yang belum tentu baik bagi dirinya. Semenjak ia mengenal gadget dirinya tak pernah absen untuk memainkannya, gadget telah merubah hidunya. Ia menjadi malas belajar sehingga nilai ulangannya turun drastis. Doni menyimpan kembali kertas ulangannya. Samar samar ia mendengar adzan zhuhur yang di kumandangkan dengan merdu. Azan zhuhur itu bagaikan ramuan yang berhasil menggerakkan hatinya untuk pergi ke masjid. Baru satu Langkah kakinya bergerak,matnya malah berlari kearah gadget yang di

letakannya di atas kasur, tampa pikir panjang ia Kembali memainkannya dan itu terjadi bukan hanya sekali namun berulang kali. Ibunya pun sampai kewalahan menasehatinya karena doni benar benar tidak peka. Jarum jam kini

menunjukkan angka Sembilan malam. Doni masih asyik memainkan gadgetnya tampa memperdulikan longlongan dan suara mahluk lainnya. Tampa ia sadari seseorang mengetuk pintu kamarnya. Doni!!!doni buka pintunya!! Perintah suara di seberang sana, doni tidak peduli ia semakin asyik memainkan

gadgetnya, suara itu Kembali terdengar,malah sekarang ketukkannya semakin mengeras. Entah karena kesal atau apa doni membukakan pintunya.

Doni: ada apa si bu?

(4)

Ucapnya denga nada sedikit kesal

Ibu: doni!! Apa yang kamu lakukan di dalam kamarmu? Dari tadi kau tidak keluar walau hanya sebentar, kau tidak mandi, makan, bahkan sholat kau tinggalkan. Ayahmu maupun ibu tidak pernah mengajarkan perbuatan tercela yang kau lakukan ini! Bahkan sekolah pun tidak mengajarkannya!

Marah ibu dengan mengebu-gebu. Doni terdiam menunduk, ia sungguh mengerti prasaan ibunya, tapi apa yang bisa ia lakukan, ia sudah kecanduan gadget yang ia miliki.

Ibu: mulai sekarang ibu akan menyita gadgetmu,sampai kamu sadar dan memperbaiki semuanya!!!!!

doni tak mampu berbicara,ia hanya menatap kepergian ibunya dengan

membawa gadget di tangannya lalu pergi mengunci pintu kamar doni dari luar.

Doni menghela nafas panjang, ia melemparkan tubuhnya ke atas kasur

empukny, doni tak bisa tidur, ia Kembali memejamkan matanya namun tetap saja tidak bisa, pikirannya mendadak gelisah, ia duduk merangkul kedua lututnya, matanya memerah dan sayu, napasnya memburu, ia seperti pecandu yang berada di tempat rehabilitas, namun ia bukan pecandu narkoba,melainkan pecandu gadget.

Kesimpulan: Gadget adalah barang yang berguna, tetapi jangan sampai main gadget berlebihan. Dapat kita lihat dari contoh peristiwa di atas, gadget sangat berpengaruh kepada pola pikir, emosi bahkan tata krama, maka dari itu

pergunakanlah gadget seperlunya karena orang bijak adalah orang yang mampu memilih sesuatu dengan baik, ia tahu harus mengambil sesuatu yang positif bagi dirinya dan ia juga tahu bahwa sesuatu yang negatif patut ia jauhi. Kita memang tidak boleh tertinggal dari kemajuan zaman ini. Namun tidak semua produk atau teknologi yang di tawarkan zaman berdampak positif.

MODERATOR NOTULIS

(5)

RIKA FITRI ASTUTI

HANYSA YUSDIKA

Referensi

Dokumen terkait