Tugas Mata Pelatihan : Kampus Merdeka di Perguruan Tinggi Alifa Irna Yasin, M.Pd (Universitas Islam Darussalam)
1. Menurut penjelasan Mendikbudristek, di Lembaga Pendidikan bidang Kesehatan, ada pengecualian, tidak (perlu) menerapkan MBKM, bagaimana menurut
pendapat Anda.
2. Mengapa perlu kebijakan MBKM?
3. Apa yang saudara ketahui tentang MBKM?
4.
Dikaitkan dengan tantangan studi lanjut, dunia kerja, dan wirausaha di manakah letak keunggulan kebijakan MBKM?
Saya pribadi setuju dengan ketentuan tersebut, mengingat pendidikan di bidang kesehatan memiliki kurikulum yang yang sudah menerapkan program magang dan praktikum dari semester 3 hingga 8, yang jumlah sksnya bahkan melebihi 20 sks dalam waktu lebih dari 6 bulan.
Disipilin ilmu dan kajian teoritis yang dimiliki oleh program studi pada umumnya belum link and match dengan dunia kerja/real world problem.
Karena itu kebijakan MBKM pada perguruan tinggi sangat penting untuk diterapkan karena perguruan tinggi merupakan ujung tombak yang memiki peran dalam membangun sumber daya manusia unggul untuk memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang.
Kebijakan MBKM ini merupakan fasilitas dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai ruang gerak untuk beradaptasi dan berinovasi dalam menciptakan suatu ekosistem untuk berkolaborasi dalam membentuk sistem pendidikan yang sesuai dengan dunia kerja.
Dalam kebijakan ini perguruan tinggi diberi kemudahan untuk membentuk program studi baru yang sudah bekerja sama dengan pelaku industri, BUMN atau BUMD dan Top 100 World Universities. Bentuk kerja sama program studi dengan mitra meliputi penyusunan kurikulum, magang dan rekrutmen. Hal ini dikonstruksi untuk memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar secara terintegrasi di luar program studi.
Profesi masa kini menuntut multi disiplin ilmu. Contoh seorang ahli tata boga juga harus mempelajari ilmu gizi untuk memproduksi makanan yang lebih sehat dan ilmu marketing agar dapat memasarkan produknya. Berdasarkan urgensi tersebut, dibuat kebijakan 3 semester untuk mahasiswa belajar di luar program studi dengan program magang/praktik kerja, penelitian, mengajar di sekolah, wirausaha, dan pertukaran pelajar. Outcome dari program ini adalah mahasiswa yang berkompeten secara kognitif dan memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah sosial dan ekonomi yang ditemui pada kehidupan sehari -hari.
5. Bagaimana usulan Saudara untuk pengelolaan MBKM yang benar?
6. Merdeka belajar di PT, apakah mengganggu penguasaan keutuhan keilmuan mahasiswa dalam program studinya?
7. Dampak kebijakan ini, MBKM atau khususnya merdeka belajar, sekedar membuat gaduh atau benar-benar bermanfaat bagi mahasiswa?
8. Dalam posisi sebagai dosen atau dosen PA, bagaimana cara yang tepat untuk membimbing mahasiswa dalam rangka melaksanakan kebijakan merdeka belajar?
Saat ini program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Universitas Islam Darussalam sedang melaksanakan program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP). Ada 3 tahap bimbingan yang biasa saya lakukan berkenaan dengan
program tersebut.
1. Bimbingan obrservasi
Tahap ini saya membimbing mahasiswa untuk mengobservasi dan mengidentifikasi masalah dan penyebab kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik tersebut. Selain itu saya mengarahkan mahasiswa dalam mengidentifikasi potensi dari peserta didik yang bisa menjadi sasaran pada solusi yang akan diterapkan pada pembelajaran.
2. Monitoring
Monitoring ini untuk melihat secara langsung bagaimana implementasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Saya juga memberikan feedback dari RPP dan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Monitoring Pertama perlunya sosialisasi yang matang dan terarah pada program MBKM yang akan dilaksanakan pda 3 semester. Kedua, Kebijakan atau MOU dengan SOP juga harus mampu menciptakan ekosistem kolaborasi yang kondusif dan menghadirkan suatu symbiosis mutualisne yang memberikan dampak positif pada pihak universitas, pihak mitra dan mahasiswa itu sendiri, Ketiga, evaluasi dan monitoring perlu dilakukan berkala agar mampu menemukan formula implementasi MBKM yang efektif dan efisien.
Menurut saya tidak akan mengganggu. Selama dilaksanakan dilaksanakan dengan MOU berlandaskan SOP yang tepat antara mahasiswa, kampus atau perguruan tinggi dan pihak mitra, program ini akan menjadi linked and matched dari kajian teoritis di kampus yang dapat memperluas pengembangan potensi akademik dan keterampilan yang dimiliki mahasiswa untuk lebih kompeten dan profesional dalam menghadapi kompetisi dunia pekerjaan.
Hal ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, karena mereka diberikan ruang untuk mengembangkan potensi dan mengimplementasi pengetahuan dari kajian teoritis yang telah didapatkan pada lingkup yang lebih besar dan luas. Namun, dalam pelaksanaannya akan menemui kendala karena melibatkan banyak stakeholders dari pihak perguruan tinggi dan mitra yang dalam prosesnya harus menerapkan MOU dan SOP yang efektif dan efisien.
juga rutin dilakukan oleh guru pamong yang berada di sekolah praktikan mengajar.
3. Evaluasi
Di akhir kegiatan terdapat evaluasi atau ujian PLP yang dilaksanakan di sekolah. Guru pamong juga turut serta dalam memberikan penilaian terhadap mahasiswa. Ujian ini untuk melihat sejauh mana progress dan improvement dari kemampuan pedagogi mahasiswa yang telah menyelesaikan PLP.
9. Rancanglah sekurang-kurangnya 1 bentuk MBKM yang paling layak diterapkan di prodi Anda: apa, bagaimana (perencanaan, pelaksanaannya), dan untuk apa?
10. Implementasi Laporkan pengelolaan MBKM di PRODI Anda, bila melaksanakan:
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasinya Jawaban berikut untuk soal nomor 9 dan 10.
Program Pengenalan Lapangan Persekolahan – Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Darussalam
Program pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ATAU Praktik keguruan adalah keseluruhan kegiatan pendidikan yang mencakup penerapan seluruh aspek teori, konsep belajar dan pembelajaran, psikologi dan manejemen administrasi pembelajaran yang baku dan terstruktur pada satuan pendidikan tingkat dasar. PLP ini dilaksanakan dalam jangka waktu satu bulan pada semester genap oleh mahasiswa tingkat akhir.
Tujuan PLP ini adalah membimbing mahasiswa agar memiliki pribadi yan memiliki kompetensi pedagodik, profesional dan cakap dalam menyelenggarakan pengajaran di Masyarakat. PLP dilaksanakan di SD/MI di lingkungan Universitas Islam Darussalam, Ciamis.
Timeline Program Pengenalan Lapangan Persekolahan
No Agenda Periode Waktu Pelaksana
1 Persiapan
Pendaftaran peserta PLP Januari 2024 Pada tahap persiapan program studi
berkoordinasi mengenai panduan pelaksanaan dan periode waktu program PLP dengan DPL dan kepala sekolah Koordinasi dan penetapan
Dosen Pembimbing Lapangan PLP
Koordinasi dengan kepala sekolah tempat
pelaksanaan PLP
29 Januari – 2 Februari 2024
Pembekalan dan
Pelepasan peserta PLP 4 Februari 2024 2 Pelakasanaan
Observasi dan adaptasi di 5 Februari 2024 Dosen bersama guru
lingkungan sekolah pamong berkoordinasi mengenai monitoring dan bimbingan kepada
praktikan serta prosedur penilaian pada ujian evaluasi setelah PLP berakhir.
Praktikum Mengajar
Mandiri Februari 2024
Monitoring dan visit DPL Februari 2024
Ujian Akhir PLP 5 Maret 2024
Penutupan 6 Maret
3 Evaluasi dan Pelaporan Penyerahan laporan akhir
PLP 19 Maret 2024 DPL berkewajian
memberikan penilaian, bimbingan dan revisi laporan PLP yang diserahkan mahasiswa Penyerahan nilai PLP 26 Maret 2024
Evaluasi Pelaksanaan PLP 1 April 2024 Program studi
menindaklanjuti laporan PLP sebagai bahan pada evaluasi akhir dengan dekanat fakultas.
Terima kasih