TUGAS METODE MEMBANGUN
(Pembangunan menara PNM)
Moh Farand Albar Ariadi 21120003
Institut Sains dan Teknologi Nasional
Data Informasi
• Nama Proyek
• Fungsi
• Pemilik
• Luas Bangunan
• Luas Lahan
• Alamat
: MENARA PNM : Perkantoran : PT. SGS
: ±16.797 SQM (SEMI GROSS) :±3.185 m2
Kantor Pusat PT Permodalan Nasional Madani, Jl. Kuningan Mulia, RT.3/RW.1, Menteng Atas, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12980
DENAH
BASEMENT 1 BASEMENT 2
DENAH
DENAH GF DENAH LANTAI MEZZANINE
DENAH
DENAH TIPIKAL 2-17 DENAH LT 17
Pekerjaan Persiapan
Struktur Tim Engineering Membentuk Tim Engineering untuk memproduksi Shop Drawing (gambar kerja) dan Tim QS
Metode pelaksanaan pekerjaan
Time schedule
RAP
Pekerjaan Persiapan
Melakukan Survei Lokasi
1. Survei Lokasi
Survei lokasi bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan, seperti kondisi tanah dan keadaan sekitar lokasi proyek. Informasi ini penting untuk memastikan bahwa semua aspek terkait lahan telah dipahami sebelum memulai konstruksi.
2. Pembuatan Pagar Proyek
Pembuatan pagar proyek dilakukan untuk membatasi area proyek, yang penting untuk menjamin keamanan dan keselamatan semua pihak yang terlibat serta melindungi area pekerjaan dari gangguan eksternal. Pagar ini juga berfungsi untuk mengamankan peralatan dan material yang digunakan di lokasi.
3. Pekerjaan Pembersihan Lapangan
Pekerjaan pembersihan lapangan mencakup kegiatan membersihkan lahan dari semua
pohon, semak-semak, rintangan, sampah, dan bahan lainnya yang dapat menghalangi proses konstruksi. Ini adalah langkah awal yang krusial untuk mempersiapkan lahan agar siap
digunakan untuk pembangunan.
4. Pemasangan Fasilitas Sementara & Direksikeet
Pemasangan fasilitas sementara dan direksikeet adalah langkah penting dalam memulai proyek konstruksi. Direksikeet adalah bangunan sementara yang digunakan untuk
pengawasan, pengendalian pekerjaan, dan administrasi. Fasilitas ini juga menyediakan ruang bagi tim proyek untuk berkumpul, berkoordinasi, dan melakukan perencanaan harian.
Pekerjaan Persiapan
Data Eksisting
Lokasi Site : JALAN H. COKONG, KARET KEC.
SETIABUDI, KUNINGAN JAKARTA SELATAN 12920
Dari Arah Jakarta sealatan
Dari Arah Jakarta Pusat
Kondisi Eksisting Proyek
• Lokasi eksisting berada pada jalan Hj.Congkong Setiabudi,Kuningan Jakarta Selatan
Lebar Jalan 14 m
Lebar Jalan 14 m
Pencapaian Lokasi
Kondisi Eksisting Proyek
• Jika dari arah Jakarta selatan harus muter balik di jalan H. R. Rasuna Said kemudian ke jalan epictrum utama raya.
• Jika dari arah Jakarta utara dari jalan H.Rrasuna Said menuju ke jalan kuningan mulia.
Pencapaian Lokasi
Arah Jakarta sealatan Arah Jakarta
Pusat
Batching plant Terdekat Yaitu di jalan menteng atas barat dengan jarak tempuh yaitu 1.6 Km dengan waktu tempuh 7 menit
Pengadaan Material Beton Kondisi Sumber Daya
Pengadaan Material Besi
Pengadaan material besi terletak Pangkalan Asem Jakarta RT.8/RW.1, Cemp. Putih di Jl.
No.5,
Bar., Kec. Cemp. Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10520 dengan jarak tempuh 10 km dan waktu tempuh 18 m.
Sewa Alat Berat Kondisi Sumber Daya
Pengadaan material bangunan
Material terdekat berada di Lokasi Material, Jl. Limo No.4, RT.14/RW.2, Grogol Sel., Kec.
Kby. Lama, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12220 dengan jarak 8,6KM dengan waktu tempuh 14 menit.
Material Bangunan Cahaya Baru, Jl. Raya
Cilandak KKO No.5, RT.14/RW.8, Ragunan,
Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 12550 dengan
jarak tempuh 13,7 KM dengan waktu
tempuh 25 menit
Buang Puing
Area Buang Puing Terletak di kembang selatan kecamatan kembang Jakarta
barat dengan jarak tempuh 9.7 km dengan waktu tempuh 23 menit.
Tempat Penampungan
Area penampungan lumpur terdapat di Pinang Ranti, Makasar, East Jakarta
City, Jakarta 13560 dengan jarak 16,9 dengan waktu tempuh 39 menit
Data Tapak
A D
B C
A
B
C
D
Metode konvensional adalah metode konstruksi yang menggunakan bahan-bahan konstruksi konvensional seperti batu bata, semen, dan kayu. Metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama karena pembangunan dilakukan secara bertahap dan tergantung pada kondisi cuaca. Namun, metode konvensional dianggap paling aman dan dapat menghasilkan bangunan yang kokoh.
Metode Konvesional
1. Perencanaan dan Perancangan: Proses dimulai dengan perencanaan dan perancangan bangunan oleh arsitek dan insinyur. Ini melibatkan pembuatan gambar dan spesifikasi teknis yang diperlukan untuk memulai konstruksi.
2. Pembangunan Pondasi: Tahap pertama konstruksi adalah pembangunan pondasi. Pondasi ini diperlukan untuk mendukung berat struktur bangunan di atasnya.
Tahapan Metode Konvesional
3. Pembangunan Struktur: Setelah pondasi selesai, pembangunan struktur utama bangunan
dimulai. Ini melibatkan pembangunan dinding, lantai, dan atap menggunakan bahan konstruksi yang sesuai.
4. Penyelesaian Interior dan Eksterior: Setelah struktur bangunan selesai, pekerjaan interior seperti pemasangan kabel listrik, instalasi pipa air, dan penyelesaian lantai dan dinding interior dilakukan.
Pekerjaan eksterior seperti pengecatan, pemasangan kaca, dan penyelesaian eksterior lainnya juga dilakukan.
5. Pengujian dan Penyelesaian: Setelah semua pekerjaan konstruksi selesai, bangunan akan diuji untuk memastikan keamanan dan keamanannya. Selanjutnya, penyelesaian akhir seperti
pemasangan perabotan, perlengkapan, dan finishing akhir dilakukan.
Tahapan Metode Konvesional
Perencanaan tapak
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Direksi keet asumsi untuk 1 orang membutuhkan 1.2 m2, pada stuktur organisasi terdapat 14 orang berarti ukuran direksi keet yaitu 16.8 m2. ditinjau dari beberapa sumber berita.99 dan prospekku.com rata rata direksi keet berukuran 4 x 6m dibuat 2 lantai agar menghemat lahan.jadi total luasan direksi ket yaitu 33,m2.
2. Gudang material di tempatkan dekat direksi keet agar mudah untuk kordinasi mengenai kebutuhan material.
Gudang ini berukuran 4 x 8 m.
3. Gudang pembesian dan perakitan pembesian dengan dimensi 12 m x 8 m.
4. toilet untuk kariawan direksi keet dan pekerja
5. Untuk menjaga keamanan pintu masuk di beri pos penjaga 6. Area parkir untuk pekerja
7. Area cuci ban
2 1
4 3 4
6 7
5 5
4
Sirkulasi kendaraan logistik
Sirkulasi kendaraan pekerja
1
2
Perencanaan tapak
Tahap Prakonstruksi
1. Kebutuhan panel listrik untuk direksi keet
2. Kebutuhan panel listrik untuk pekerjaan perakitan besi.
METODE PELAKSANAAN
TAHAPAN PEKERJAAN
MULAI
PEKERJAAN PERSIAPAN
•Mobilisasi Peralatan
•Set up Mesin Bor
•Persiapan Keranjang
PEKERJAAN PONDASI
•Pembuatan Bored Pile
•Loading Test
PEKERJAAN DEMOBILISASI SELESAI
Tahap Konstruksi
Metode Bottom-up atau metode pembangunan gedung yang dimulai dari bawah hingga ke atas ini juga fokus terhadap pembuatan basement terlebih dahulu. Dengan menggali tanah terlebih dahulu hingga mencapai elevasi yang direncanakan merupakan tahapan pertama yang dilakukan dalam metode ini. Setelah itu lakukan pekerjaan pondasi, pekerjaan kolom, dan pekerjaan pelat hingga ke lantai paling atas. Adapun urutan pengerjaan menggunakan metode bottom-up ini.
Pemasangan sheet pile
Penggalian Pekerjaan capping beam
Pengecoran
Pekerjaan galian 2
Tahap Konstruksi
Metode Bottom-up atau metode pembangunan gedung yang dimulai dari bawah hingga ke atas ini juga fokus terhadap pembuatan basement terlebih dahulu. Dengan menggali tanah terlebih dahulu hingga mencapai elevasi yang direncanakan merupakan tahapan pertama yang dilakukan dalam metode ini. Setelah itu lakukan
pondasi, pekerjaan kolom, dan pelat hingga ke lantai paling atas.
pekerjaan pekerjaan
Adapun urutan pengerjaan menggunakan metode bottom-up ini.
Pengerjaan wall beam
Pekerjaan pondasi
Pekerjaan Plat Lantai Pengecoran dinding
Pekerjaan sloof
BASEMENT
Metode Bottom-up metode pembangunan
atau gedung yang dimulai dari bawah hingga ke atas ini juga fokus terhadap pembuatan basement terlebih dahulu. Dengan menggali tanah terlebih
mencapai
dahulu elevasi
hingga yang merupakan direncanakan
tahapan pertama
dilakukan dalam metode
yang ini.
Setelah itu lakukan pekerjaan pondasi, pekerjaan kolom, dan pekerjaan pelat hingga ke lantai paling atas. Adapun urutan pengerjaan menggunakan metode bottom-up ini.
Peletakan sheet pile Peletakan Sheet pile
Pemasangan sheet pile menggunakan material beton dengan panjang 12 meter. Basemen akan dibuat menjadi 2 dan ketinggian masing masing basement yaitu 4,5m total kedalaman basement yaitu 9 m. Maka diperlukan 1 tumpuk sheet pile untuk mencapai kedalaman basement tersebut
Peletakan sheet pile di sebar di berbagai titik agar alat yang digunakan untuk memasang lebih mudah mengambil
persediaan sheet pile Peralatan yang sering digunakan untuk pemasangan sheet pile yaitu excavator yang dilengkapi dengan hydraulic hammer, diesel hammer atau vibratory hammer.
BASEMENT
Pemasangan sheet pilePemasangan sheet pile dimulai dari belakang menggunakan 2 excavator. Pemasangan dibagi dua bagian yaitu sisi kiri dan sisi kanan. Setelah selesai kemudian alat escavator bisa langsung keluar melalui pintu keluar sebelah kiri tapak dan ban di bersihkan agar tidak membuat jalan menjadi kotor.
BASEMENT
Pengerjaan capping beampada bagian atas sheet pile diberi capping beam, untuk mengikat sheet pile tersebut
agar lebih kaku dan solid. Tahap awal yaitu pemasangan bekisting capping beam. setelah bekisting capping beam selesai dipasang kemudian di buat rangka capping beam. Lalu di cor menggunakan truk molen.
BASEMENT
Pekerjaan penggalianSetelah memasang sheet pile kemudian melakukan pekerjaan penggalian. Penggalian di lakukan menggunakan 3 excavator yang akan di bagi menjadi 3 zona. Yaitu 1 untuk zona bagian depan dan 2 bagian belakang. Kemudian di setiap zona disediakan truk pengangkut untuk mengangkut tanah galian.
1
2 3
BASEMENT
Tidak semua galian dilakukan sesuai dengan elevasi kedalaman basement pada bangunan. Ada beberapa area digunakan membuat ram untuk askes alat berat yang akan membuat pondasi nantinya.
Pengerjaan Penggalian
BASEMENT
Untuk struktur lakukan dengan
pondasi di menggunakan ini dikarenakan bore pile. Hal
lokasi tapak dekat dan apartemen
mengganggu
dengan takut penghuni apartemen tersebut.
Pekerjaan Bore pile
Bore pile di pasang di setiap core bangunan yang menerus sampai lantai 17.
Proses
Pengeboran di lakukan dengan mesin bor tanah. Pengerjaan dimulai dari depan ke belakang, ketika alat sudah selesai digunakan dapat keluar langsung dan tidak memenuhi lahan sekitar.
Pekerjaan Bore pile
BASEMENT
Setelah selesai melakukan pengeboran dapat langsung di letakkan rangka bore pile. Jadi pekerjaan pemasangan rangka bore pile tidak perlu menunggu pengeboran semua selesai.
Setelah semua pemasangan rangka bore pile selesai kemudian melakukan pengecoran
Pekerjaan Pondasi tapak
BASEMENT
pengecoran selanjurnya Setelah
langka
membuat pondasi tapak
selesai yaitu pada titik kolom yang menampung beban basement dan juga struktur utama
Proses
Menyambungkan rangka bore pile ke dalam rangka pondasi tapak
Setelah semua tersambung dan siap kemudian melakukan pemasangan bekisting rangka kemudian di cor.
BASEMENT
Pekerjaan sloof selesai melakukanSetelah pengerjaan kemudian
pondasi dilanjutkan
tapak, dengan pekerjaan sloof.
Tahap awal yaitu melakukan perakitan pembesian sloof. Hal ini dapat dilakukan berbarengan ketika pengerjaan pondasi.
Perakitan besi
Kemudian melakukan pemasangan skesting sloof setelah selesai memasang lanjut melakukan pengecoran.
BASEMENT
Pekerjaan plat lantai Pembuatan plat lantai menggunakan metode half slabMetode half slab yakni membangun separuh struktur di lapangan dan setengahnya lagi dibuat di pabrik memakai sistem precast. Setelah itu bagian-bagian tersebut dikirimkan ke lokasi proyek untuk dipasang sesegera mungkin. Kelebihan dari metode ini ialah estimasi waktu pengerjaan menjadi berkurang.
BASEMENT
Pengerjaan wall beam Melakukan pekerjaan wall beamyaitu memasang rangka pada dinding basement
Setelah selesai memasang wall kemudian
beam pada setiap basement melakukan pengecoran pada wall beam