BAB III
TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH Sebagai Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), tugas pokoknya tidak hanya terbatas pada kepengurusan harian dan administratif, melainkan juga mencakup pengembangan sekolah agar mampu memberikan pendidikan berkualitas dan relevan dengan tuntutan dunia industri. Berikut adalah narasi uraian tugas pokok Kepala Sekolah SMK dalam pengembangan sekolah:
Sebagai pemimpin utama di lingkungan SMK, Kepala Sekolah memiliki tanggung jawab utama dalam membimbing dan mengelola pengembangan sekolah. Melalui kepemimpinan yang visioner dan strategis, Kepala Sekolah berperan aktif dalam mengarahkan upaya-upaya yang mendorong peningkatan kualitas pendidikan di SMK, serta mengadaptasi kurikulum agar sesuai dengan perkembangan terkini dalam dunia industri.
Kepala Sekolah turut mengembangkan strategi dan rencana kerja bersama dengan seluruh staf pengajar dan tenaga kependidikan untuk mencapai tujuan pengembangan sekolah. Dalam konteks ini, Kepala Sekolah berkolaborasi erat dengan para kepala departemen dan guru untuk memastikan bahwa setiap program pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler mengakomodasi kebutuhan siswa dalam menghadapi tuntutan dunia kerja.
Pengembangan kurikulum menjadi fokus utama Kepala Sekolah. Dengan memastikan bahwa kurikulum mencerminkan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi, Kepala Sekolah berupaya merumuskan dan melaksanakan perubahan yang mendukung relevansi pendidikan SMK. Hal ini melibatkan evaluasi konstan terhadap kurikulum yang ada, pemetaan kompetensi, dan pembaruan materi pelajaran untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dan sesuai dengan perkembangan terkini.
Sebagai bagian dari tugas pengembangan, Kepala Sekolah juga turut aktif dalam membangun kemitraan dengan dunia industri dan komunitas. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa program-program yang diselenggarakan di sekolah bersifat aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Melalui dialog terus-menerus dengan perusahaan dan institusi industri, Kepala Sekolah memastikan bahwa SMK menjadi lembaga pendidikan yang menghasilkan lulusan yang siap terjun langsung ke dunia kerja.
Selain itu, Kepala Sekolah berperan sebagai fasilitator dalam penyelenggaraan pelatihan dan workshop bagi staf pengajar, sehingga mereka tetap terupdate terhadap perkembangan terkini dalam bidang keahlian masing-masing. Ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di SMK.
Dengan menggabungkan kepemimpinan yang kuat, pemahaman mendalam terhadap kebutuhan industri, dan kerjasama yang erat dengan seluruh elemen di sekolah, Kepala Sekolah SMK menjadi garda terdepan dalam mengarahkan dan melaksanakan upaya pengembangan sekolah, sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif, relevan, dan mendukung kemajuan peserta didik menuju kesuksesan di dunia kerja.
1. Tugas Pokok
Tugas pokok seorang Kepala Sekolah di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mencakup berbagai aspek yang melibatkan manajemen sekolah, pengembangan kurikulum, pengawasan kegiatan pembelajaran, manajemen sumber daya manusia, hubungan dengan
stakeholder, dan pemenuhan berbagai kebutuhan administratif. Berikut adalah uraian tugas pokok seorang Kepala Sekolah SMK :
1. Kepemimpinan dan Manajemen Sekolah:
a. Memimpin seluruh kegiatan di sekolah untuk mencapai visi dan misi sekolah.
b. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMK.
c. Menyusun rencana kerja dan program pengembangan sekolah.
2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia:
a. Mengelola dan mengawasi kinerja staf pengajar dan karyawan sekolah.
b. Menyusun kebijakan dan prosedur sumber daya manusia.
c. Melakukan evaluasi kinerja dan memberikan dukungan pengembangan kepada staf.
3. Pengembangan Kurikulum:
a. Memastikan implementasi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan industri.
b. Mengkoordinasikan penilaian dan evaluasi terhadap kurikulum yang diterapkan.
c. Menyusun rencana pengembangan kurikulum berdasarkan hasil evaluasi.
4. Pengawasan Pembelajaran:
a. Melakukan supervisi terhadap proses pembelajaran di kelas.
b. Mengelola dan memastikan pelaksanaan ujian dan evaluasi.
c. Mendorong inovasi dalam metode pembelajaran.
5. Hubungan dengan Stakeholder:
a. Membangun hubungan yang baik dengan orang tua, siswa, dan masyarakat sekitar.
b. Berkomunikasi secara efektif dengan pihak terkait seperti dinas pendidikan dan perusahaan industri.
c. Menyelenggarakan pertemuan dengan orang tua untuk membahas perkembangan dan prestasi siswa.
6. Manajemen Administrasi:
a. Mengelola aspek administratif sekolah seperti keuangan, kepegawaian, dan inventaris.
b. Menyusun laporan dan dokumentasi yang diperlukan untuk keperluan pelaporan kepada pihak berwenang.
7. Pengembangan Profesionalisme Guru dan Karyawan:
a. Memberikan pelatihan dan pengembangan profesional kepada staf pengajar.
b. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan sekolah.
8. Pengelolaan Konflik:
a. Menangani konflik di antara staf, siswa, atau pihak lainnya yang terkait dengan kegiatan sekolah.
b. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kerja sama dan keharmonisan di sekolah.
9. Pemantauan Kedisiplinan dan Kesejahteraan Siswa:
a. Menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan kedisiplinan siswa.
b. Melakukan tindakan korektif dan preventif terhadap masalah kedisiplinan.
10. Pemantauan Fasilitas dan Keamanan Sekolah:
a. Menjaga dan memastikan keamanan serta ketersediaan fasilitas sekolah.
b. Mengelola pemeliharaan dan perbaikan fasilitas sekolah.
11. Pengembangan Program Kewirausahaan:
a. Menyusun dan mengimplementasikan program kewirausahaan di sekolah, termasuk kurikulum yang mendukung pengembangan keterampilan kewirausahaan.
b. Merancang kegiatan ekstrakurikuler atau proyek khusus yang mendorong siswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan.
c. Memastikan bahwa pembelajaran di sekolah mencakup aspek-aspek kewirausahaan, seperti perencanaan bisnis, manajemen keuangan, dan inovasi produk atau jasa.
12. Membangun Kemitraan dengan Dunia Industri:
a. Menjalin hubungan yang erat dengan perusahaan dan organisasi di sekitar sekolah.
b. Mengidentifikasi kebutuhan industri dan memastikan bahwa kurikulum dan program sekolah sesuai dengan tuntutan pasar kerja.
c. Menyelenggarakan kunjungan industri, magang, atau kegiatan lainnya yang memungkinkan siswa mendapatkan pengalaman langsung di dunia kerja.
13. Mendorong Inovasi dan Kreativitas:
a. Memberikan dukungan dan ruang bagi staf pengajar untuk mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
b. Mendorong siswa untuk mengembangkan proyek-proyek inovatif yang dapat diintegrasikan dengan dunia industri atau menciptakan peluang bisnis.
14. Penyelenggaraan Pelatihan dan Workshop:
a. Menyelenggarakan pelatihan dan workshop bagi guru dan siswa terkait dengan kewirausahaan.
b. Mengundang pemimpin industri atau pengusaha untuk memberikan wawasan dan pandangan langsung kepada siswa.
15. Memfasilitasi Kegiatan Kewirausahaan Siswa:
a. Mendukung dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan kewirausahaan yang diinisiasi oleh siswa, seperti bazar, pameran, atau kompetisi bisnis.
b. Menghubungkan siswa dengan mentor atau pelaku industri yang dapat memberikan panduan dan dukungan.
16. Manajemen Dana dan Sumber Daya:
a. Mengelola anggaran untuk mendukung program-program kewirausahaan dan kegiatan yang melibatkan dunia industri.
b. Mencari sumber daya tambahan, seperti sponsor atau donasi, untuk mendukung inisiatif kewirausahaan.
17. Partisipasi dalam Komunitas Pendidikan dan Industri:
Berpartisipasi dalam forum-forum pendidikan dan industri untuk membangun jejaring, berbagi informasi, dan menciptakan kesempatan kerja sama.
18. Evaluasi dan Pemantauan Program:
a. Melakukan evaluasi terus-menerus terhadap efektivitas program kewirausahaan.
b. Mengumpulkan umpan balik dari siswa, guru, dan mitra industri untuk meningkatkan kualitas program.
Tugas pokok seorang Kepala Sekolah SMK sangat kompleks dan mencakup berbagai aspek yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif, mendukung perkembangan siswa, dan memastikan keseluruhan operasional sekolah berjalan dengan baik.
2. Usaha Pengembangan Sekolah
1. Menyusun Visi, Misi, dan Tujuan
Visi adalah pandangan atau wawasan ke depan yang dijadikan cita-cita, inspirasi, motivasi, dan kekuatan bersama warga sekolah mengenai wujud sekolah pada masa yang akan datang.
Misi adalah pernyataan tentang hal-hal yang digunakan sebagai acuan bagi penyusunan program sekolah dan pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah yang terlibat, dengan penekanan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah dalam rangka mewujudkan visi sekolah.
Tujuan adalah capaian kualitas yang spesifik, terukur, dapat dikerjakan, relevan, dan jelas waktu pencapaiannya, dalam rangka mewujudkan visi dan misi sekolah.
Menetapkan visi, misi, dan tujuan sekolah merupakan salah satu tugas kepala sekolah.
Visi dan misi sekolah merupakan tahap awal bagi sekolah dalam membuat rencana pengembangan sekolah lima tahun ke depan.
2. Pengembangan Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi adalah pengaturan tentang sistem penyelenggaraan dan administrasi sekolah yang memuat uraian tugas, wewenang, dan tanggung-jawab yang jelas dan transparan.
3. Pengembangan Kurikulum:
a. Melibatkan tim pengajar dalam penyusunan dan pembaruan kurikulum sekolah.
b. Mengintegrasikan elemen-elemen kewirausahaan, teknologi, dan kebutuhan industri ke dalam kurikulum.
c. Mendorong penerapan metode pembelajaran inovatif dan berbasis proyek.
4. Pemberdayaan Staf Pengajar:
a. Menyelenggarakan pelatihan dan workshop reguler untuk meningkatkan keterampilan pengajaran dan pengetahuan staf pengajar.
b. Memberikan dukungan untuk pengembangan profesional staf, termasuk partisipasi dalam seminar dan konferensi pendidikan.
5. Pengelolaan Sumber Daya Manusia:
a. Menyusun kebijakan yang mendukung kesejahteraan dan motivasi staf pengajar dan karyawan.
b. Mengidentifikasi dan mendukung potensi kepemimpinan di antara staf melalui program pengembangan kepemimpinan.
6. Penggunaan Teknologi Pendidikan:
a. Mengintegrasikan teknologi modern ke dalam proses pembelajaran.
b. Menyediakan pelatihan tentang penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras terbaru kepada staf dan siswa.
7. Peningkatan Sarana dan Prasarana:
a. Melakukan perencanaan dan pengembangan fisik sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran, termasuk ruang kelas, laboratorium, dan fasilitas olahraga.
b. Mencari sumber daya untuk pemeliharaan dan peningkatan sarana sekolah.
8. Pengembangan Program Ekstrakurikuler:
a. Menyusun program ekstrakurikuler yang beragam dan sesuai dengan minat siswa.
b. Mengadakan kegiatan yang mempromosikan kecakapan non-akademis, seperti seni, olahraga, dan kegiatan kewirausahaan.
9. Kemitraan dengan Industri dan Komunitas Lokal:
a. Menjalin kemitraan dengan perusahaan dan lembaga industri untuk menyelenggarakan magang, kunjungan industri, dan proyek kolaboratif.
b. Menggandeng komunitas lokal untuk mendukung kegiatan sekolah dan memperluas jejaring.
10. Membangun Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat:
a. Mengorganisir pertemuan rutin dengan orang tua untuk berbagi informasi tentang perkembangan sekolah.
b. Melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan sekolah dan proyek sosial.
11. Pengembangan Program Kewirausahaan:
a. Mendirikan pusat kewirausahaan di sekolah yang menyediakan pelatihan, mentorship, dan sumber daya bagi siswa yang berminat mendirikan bisnis.
b. Menyusun kerjasama dengan pelaku industri lokal untuk menyelenggarakan kompetisi kewirausahaan atau acara pameran produk siswa.
12. Pengembangan Pusat Riset dan Inovasi:
a. Mendirikan pusat riset dan inovasi di sekolah untuk mendorong penelitian dan pengembangan dalam berbagai bidang, termasuk teknologi, ilmu pengetahuan, dan kewirausahaan.
b. Membuat kerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga penelitian untuk mendukung kegiatan riset siswa dan guru.
13. Program Magang dan Pembelajaran Praktik:
a. Menjalin kemitraan erat dengan perusahaan dan industri terkait untuk menyediakan peluang magang bagi siswa.
b. Menyusun program pembelajaran praktik yang terintegrasi dengan dunia kerja, memberikan siswa pengalaman nyata dan keterampilan yang dapat diaplikasikan.
14. Pengembangan Keterampilan Soft Skills:
a. Merancang program khusus untuk mengembangkan keterampilan soft skills, seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kerja tim.
b. Melibatkan siswa dalam proyek kolaboratif yang memerlukan penerapan keterampilan tersebut.
15. Pemberdayaan Guru sebagai Penggerak Inovasi:
a. Memberikan insentif dan dukungan untuk guru yang mengusulkan dan melaksanakan inovasi dalam metode pengajaran.
b. Menyelenggarakan forum reguler di mana guru dapat berbagi ide dan praktik terbaik mereka.
16. Pendidikan Berbasis Teknologi:
a. Menyusun program pelatihan bagi guru dan siswa tentang pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
b. Memastikan ketersediaan dan pemeliharaan perangkat dan infrastruktur teknologi yang mendukung proses pembelajaran.
17. Promosi Pendidikan Karakter:
a. Merancang program pembelajaran yang menekankan nilai-nilai karakter dan etika.
b. Mengintegrasikan kegiatan ekstrakurikuler yang mempromosikan kepribadian dan tanggung jawab sosial.
18. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Lokal:
a. Memanfaatkan sumber daya lokal, seperti keahlian dan pengetahuan komunitas, untuk memberikan pembelajaran tambahan dan perspektif yang lebih luas.
b. Membangun kemitraan dengan bisnis lokal untuk mendukung kegiatan sekolah dan proyek-proyek komunitas.
19. Mengembangkan Program Internasionalisasi:
a. Membuat program pertukaran siswa atau kolaborasi dengan sekolah internasional untuk memperluas wawasan dan pengalaman siswa.
b. Menyelenggarakan kegiatan internasional, seperti seminar atau konferensi, untuk memperluas jejaring dan pengetahuan internasional.
20. Evaluasi dan Pelaporan Kinerja:
a. Menerapkan sistem evaluasi berkelanjutan untuk mengukur dampak dari berbagai program pengembangan.
b. Menggunakan data evaluasi untuk membuat perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan.
c. Melakukan pelaporan reguler kepada orang tua, siswa, dan pihak terkait mengenai kemajuan dan prestasi sekolah.
21. Langkah Strategis Pengembangan Sekolah
Kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah dapat menggunakan alur strategi pengembangan sekolah yang ditunjukkan oleh diagram di bawah ini.
Analisis Lingkungan Strategis
Indikator: 8 Standar Nasional Pendidikan Kondisi Pendidikan Saat
Ini
Pendidikan yang diharapkan Kesenjangan
Visi
Misi Tujuan
Strategi Perencanaan dan Pelaksanaan Program
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Rencana Kerja Tahun (RKT) ke-
3
Rencana Kerja Tahun (RKT) ke-
4 Rencana Kerja
Tahun (RKT) ke- 2 Rencana Kerja
Tahun (RKT) ke- 1
Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Diagram Alur Strategi Kegiatan Kerja Pengembangan SMK Bunga Persada Cianjur Berdasarkan diagram 1.1, alur strategi kegiatan kerja kepala sekolah dalam mengembangkan SMK Bunga Persada Cianjur, ialah :
a. Melakukan analisis lingkungan strategis dengan menggunakan metode analisis dengan membandingkan antara kondisi pendidikan saat di sekolah dan pendidikan yang diharapkan (kondisi ideal). Sekolah dapat menggunakan metode analisis seperti SWOT, Evaluasi Diri Sekolah (EDS) atau metode lain;
b. Menggunakan indikator Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang akan dianalisis;
c. Menemukan kesenjangan antara kondisi nyata dan kondisi ideal yang diharapkan.
Kesenjangan pada setiap indikator akan menjadi bahan rujukan untuk strategi perencanaan program pendidikan di sekolah;
d. Mengelompokkan program-program sekolah yang terdeteksi dari kesenjangan berdasarkan skala prioritas;
e. Menuangkan skala prioritas ke dalam rencana kerja jangka menengah (RKJM);
f. Menguraikan RKJM secara operasional ke dalam rencana kerja tahunan (RKT);
g. Melengkapi RKT dengan pembiayaan sehingga menjadi rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS);
h. Melakukan pemonitoran untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan dan hasil dari berbagai yang direncanakan sekolah dan evaluasi berupa pemantauan, pengawasan dan evaluasi. Hasilnya dapat dijadikan sebagai rujukan untuk menindaklanjuti program selanjutnya.
Analisis Lingkungan Strategis
Analisis lingkungan strategis dapat dilakukan SMK Bunga Persada Cianjur dengan berbagai strategi, di antaranya evaluasi diri sekolah (EDS), analisis SWOT, analisis konteks.
Evaluasi Diri Sekolah
Evaluasi diri sekolah (EDS) adalah proses evaluasi bersifat internal yang melibatkan pemangku kepentingan pendidikan untuk melihat kinerja sekolah berdasarkan
Monitoring dan Evaluasi
standar pelayanan minimal (SPM) dan standar nasional pendidikan (SNP). Hasilnya digunakan sebagai dasar penyusunan RKS dan sebagai masukan bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat kabupaten/kota dan pemangku kepentingan lainnya.
EDS merupakan bagian dari pemetaan mutu sekolah. Peta mutu ini memberikan data awal pencapaian standar SPM atau SNP. Tujuan pelaksanaan EDS untuk 1) menilai kinerja sekolah berdasarkan SPM dan SNP, mengetahui tahapan pengembangan dalam pencapaian SPM dan SNP sebagai dasar peningkatan mutu pendidikan; dan 2) menyusun rencana pengembangan sekolah (RPS) atau rencana kegiatan sekolah (RKS) sesuai kebutuhan nyata menuju ketercapaian implementasi SPM dan SNP.
Langkah Operasional dalam Melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah
Langkah-langkah operasional yang dilakukan kepala SMK Bunga Persada Cianjur dalam melakukan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) ditunjukan dalam tabel sebagai berikut :
KOMPONEN LANGKAH KERJA PERANGKAT
Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
1. Membentuk Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri atas unsur Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Administrasi, Komite Sekolah, Orang Tua dan para pemangku kepentingan pendidikan lainnya.
2. Membagi tugas TPS sesuai dengan bidangnya.
3. TPS memahami instrumen EDS baik manual maupun digital.
4. TPS melakukan analisis berdasarkan instrumen.
5. TPS membuat rekomendasi Rencana Tindak Lanjut (RTL)
1. Notula Rapat 2. Daftar Hadir 3. Instrumen EDS 4. Instrumen EDS hasil
kajian
5. Instrumen EDS hasil pengembangan
berdasarkan hasil pengisian instrumen EDS.
Penggunaan Instrumen EDS
Instrumen EDS yang digunakan dalam pembelajaran ini diberikan dalam bentuk excel. Instrumen ini telah dikonstruksi sedemikian rupa agar sekolah atau Tim Pengembang Sekolah (TPS) dapat menggunakannya dengan mudah. Data yang dapat dijaring melalui instrumen ini meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif berupa angka 3, 2, dan 1. Angka tersebut menunjukkan level atau gradasi pencapaian sekolah terhadap masing-masing indikator sesuai dengan keterpenuhan kriteria. Ditunjukan dalam tabel berikut ini :
Identifikasi Refleksi Benahi N
o Masalah Indikator prioritas yang menggambarka n kualitas Satdik Anda.
Capaian Skor Akar Masalah Indikator lain yang
mempengaruh i capaian indikator prioritas.
Program Benahi Contoh program yang dapat meningkatkan capaian indikator akar masalah.
Inspirasi Kegiatan Benahi
Contoh kegiatan sebagai langkah konkret dari program benahi.
Tautan Referensi Benahi
Kegiatan ARKAS (Opsional) Hanya jika Anda ingin menganggarkan ke ARKAS.
1 D.1 Kualitas
pembelajaran Sedang 56,91 Metode
pembelajaran Peningkatan
kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang aktivasi kognitif
Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa
https://gur u.kemdikb ud.go.id/p elatihan- mandiri/co ntextualize d-
learning/8 2
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan inovasi terkait metode pembelajaran
- Workshop peningkatan kompetensi guru tentang metode/strategi pembelajaran semua mapel
- Penyusunan Program Supervisi, Monitoring dan Evaluasi
- Partisipasi dalam komunitas belajar
- Penyelenggaraan pembelajaran aktif kreatif efektif dan nyaman - Penyusunan modul interaktif dan media pembelajaran Satuan Pendidikan
mengembangkan dan mengimplementasikan praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
Identifikasi Refleksi Benahi penganggaran untuk mendukung praktik pembelajaran interaktif di sekolah 2 D.1 Kualitas
pembelajaran Sedang 56,91 Belajar tentang pembelajaran
Peningkatan
kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang belajar tentang pembelajaran
Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait pengetahuan dan keterampilan mengajar yang bermakna dan berpusat pada peserta didik
https://gur u.kemdikb ud.go.id/p elatihan- mandiri/co ntextualize d-
learning/8 5
Kegiatan BOS Reguler - Workshop peningkatan kompetensi guru tentang metode/strategi pembelajaran semua mapel
- Pelaksanaan Supervisi Akademik
- Pelaksanaan komunitas belajar di satuan pendidikan
- Workshop CTL bagi semua tutor mapel
- Penyusunan program Proyek Penguatan Profil Pancasila (P5) - Workshop peningkatan kompetensi tutor. tentang metode/strategi pembelajaran semua mapel
Satuan Pendidikan melalui GTK
mengimplementasikan pembelajaran yang bermakna dan berpusat pada peserta didik
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran untuk mendukung
peningkatan
Identifikasi Refleksi Benahi kompetensi guru yang menunjang proses pembelajaran 3 A.1
Kemampuan literasi
Sedang (46,67%
siswa sudah mencapai kompetensi minimum)
46,67 Kompetensi membaca teks informasi
Peningkatan
kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang
kompetensi membaca teks informasi
Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait teks informasi yang berkaitan erat dengan kemampuan literasi di Platform Merdeka Mengajar
https://gur u.kemdikb ud.go.id/p elatihan- mandiri/co ntextualize d-
learning/2 4
Kegiatan BOS Reguler - Pengembangan diri terkait literasi melalui PMM - Pelaksananaan kegiatan pengembangan minat baca peserta didik
- Pemberdayaan Perpustakaan
- Penguatan/pengembangan pembelajaran literasi dan numerasi
- Pengembangan diri:
pemanfaatan perpustakaan pendidikan non-formal - Peningkatan minat baca Peserta Didik
Satuan Pendidikan melalui GTK
mengimplementasikan pembelajaran tentang teks informasi yang berkaitan erat dengan kemampuan literasi siswa secara keseluruhan Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran terkait penguatan literasi 4 A.1
Kemampuan Sedang
(46,67% 46,67 Metode
pembelajaran Peningkatan
kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan
meningkatkan https://gur
u.kemdikb Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan inovasi terkait
Identifikasi Refleksi Benahi literasi siswa
sudah mencapai kompetensi minimum)
kebijakan yang menunjang aktivasi kognitif
kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa
ud.go.id/p elatihan- mandiri/co ntextualize d-
learning/8 2
metode pembelajaran - Workshop peningkatan kompetensi guru tentang metode/strategi pembelajaran semua mapel
- Penyusunan Program Supervisi, Monitoring dan Evaluasi
- Partisipasi dalam komunitas belajar
- Penyelenggaraan pembelajaran aktif kreatif efektif dan nyaman - Penyusunan modul interaktif dan media pembelajaran Satuan Pendidikan
mengembangkan dan mengimplementasikan praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran untuk mendukung praktik pembelajaran interaktif di sekolah 5 A.2
Kemampuan numerasi
Sedang (46,67%
siswa sudah mencapai
46,67 Kompetensi pada domain Bilangan
Peningkatan
kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang
kemampuan numerasi
Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten
https://gur u.kemdikb ud.go.id/p elatihan- mandiri/co
Kegiatan BOS Reguler - Pengembangan diri terkait numerasi melalui PMM - Pengembangan diri terkait pelibatan orang tua dalam
Identifikasi Refleksi Benahi kompetensi
minimum) pada domain
Bilangan pengembangan diri
untuk memahami bilangan, aljabar, geometri, data, dan ketidakpastian di Platform Merdeka Mengajar
ntextualize d-
learning/2 2
penguatan pembelajaran - numerasi
- Pengembangan diri terkait peningkatan kapasitas satuan pendidikan secara mandiri untuk mengajar numerasi secara efektif
- Workshop peningkatan kompetensi bidang studi sesuai dengan tugas tutor untuk tiap tutor mapel
- Workshop CTL bagi semua tutor mapel
- Penguatan/pengembangan pembelajaran literasi dan numerasi
Satuan Pendidikan melalui GTK
mengimplementasikan pembelajaran tentang bilangan, aljabar, geometri, data, dan ketidakpastian siswa secara keseluruhan dengan mempelajari inspirasinya di Platform Merdeka Mengajar
Satuan Pendidikan mendukung adanya kebijakan dan penganggaran terkait upaya penguatan numerasi di sekolah
6 A.2 Sedang 46,67 Metode Peningkatan Satuan Pendidikan https://gur Kegiatan BOS Reguler
Identifikasi Refleksi Benahi Kemampuan
numerasi (46,67%
siswa sudah mencapai kompetensi minimum)
pembelajaran kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang aktivasi kognitif
meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa
u.kemdikb ud.go.id/p elatihan- mandiri/co ntextualize d-
learning/8 2
- Pengembangan inovasi terkait metode pembelajaran
- Workshop peningkatan kompetensi guru tentang metode/strategi pembelajaran semua mapel
- Penyusunan Program Supervisi, Monitoring dan Evaluasi
- Partisipasi dalam komunitas belajar
- Penyelenggaraan pembelajaran aktif kreatif efektif dan nyaman - Penyusunan modul interaktif dan media pembelajaran Satuan Pendidikan
mengembangkan dan mengimplementasikan praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran untuk mendukung praktik pembelajaran interaktif di sekolah
Identifikasi Refleksi Benahi 7 A.4 Penyerapan
lulusan SMK Baik 90 Bekerja Peningkatan
kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang peningkatan penyerapan lulusan yang bekerja
Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK melalui keikutsertaan magang di dunia kerja dan mempelajari persyaratan rekrutmen tenaga kerja di dunia kerja yang linier dengan program keahlian
https://gur u.kemdikb ud.go.id/p elatihan- mandiri/co ntextualize d-
learning/1 98
Kegiatan BOS Reguler - Pengembangan kerja sama industri dalam rangka
peningkatan kompetensi keahlian di SMK atau SMALB
- Pemagangan Guru di Industri - Pemantauan kebekerjaan lulusan (tracer study) SMK atau SMALB
- Penyelenggaraan bursa kerja khusus SMK atau SMALB - Penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi keahlian, sertifikasi kejuruan Peserta Didik SMK atau SMALB
Satuan Pendidikan melalui GTK menyiapkan kompetensi peserta didik untuk siap bekerja sesuai yang dipersyaratkan oleh dunia kerja
Satuan Pendidikan menjalin kerjasama (sinkronisasi kurikulum,
sinkronisasi prosedur standar
bengkel/laboratorium, magang guru,
magang peserta didik, praktisi mengajar, uji sertifikasi guru dan peserta didik, pembelajaran
Identifikasi Refleksi Benahi berbasis proyek, dan rekrutmen lulusan) dengan dunia kerja, serta
mengoptimalisasi Bursa Kerja Khusus 8 A.4 Penyerapan
lulusan SMK
Baik 90 Metode
pembelajaran
Peningkatan
kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang praktik pembelajaran interaktif
Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik
https://gur u.kemdikb ud.go.id/p elatihan- mandiri/co ntextualize d-
learning/8 2
Kegiatan BOS Reguler - Pengembangan diri terkait kualitas pembelajaran melalui PMM
- Workshop peningkatan kompetensi guru tentang metode/strategi pembelajaran semua mapel
- Pengembangan inovasi terkait metode pembelajaran
- Pengembangan inovasi terkait konten pembelajaran
- Pengayaan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran
Satuan Pendidikan mengembangkan dan mengimplementasikan praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran untuk mendukung praktik pembelajaran
Identifikasi Refleksi Benahi interaktif di sekolah
9 D.17 Link and match dengan dunia kerja
Baik 52,45 Keahlian guru dan tenaga kependidikan SMK selaras dengan dunia kerja
Peningkatan
kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang dukungan selaras dengan mitra dunia kerja
Satuan Pendidikan memetakan perkembangan kebutuhan
kompetensi di dunia kerja yang perlu dipelajari oleh GTK
https://gur u.kemdikb ud.go.id/p elatihan- mandiri/co ntextualize d-
learning/1 87
Kegiatan BOS Reguler - Pengembangan kerja sama industri dalam rangka
peningkatan kompetensi keahlian di SMK atau SMALB
- Pemagangan Guru di Industri - Workshop peningkatan kompetensi bidang studi sesuai dengan tugas guru untuk tiap guru mapel
- Workshop peningkatan
kompetensi bidang tugas sesuai tupoksinya untuk pustakawan, laboran, tenaga layanan khusus, dll
- Kajian-kajian yang sesuai dengan kondisi sekolah masing- masing
Satuan Pendidikan melibatkan dunia kerja dalam melaksanakan fasilitasi upskilling, reskilling, dan
sertifikasi kompetensi untuk GTK sesuai perkembangan kebutuhan
kompetensi di dunia kerja
Satuan Pendidikan mendorong GTK mempelajari standar dan budaya kerja sebagai bahan penyusunan peraturan
Identifikasi Refleksi Benahi dan penataan
lingkungan sekolah yang selaras dengan standar dan budaya di dunia kerja
10 D.17 Link and match dengan dunia kerja
Baik 52,45 Metode
pembelajaran Peningkatan
kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang praktik pembelajaran interaktif
Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik
https://gur u.kemdikb ud.go.id/p elatihan- mandiri/co ntextualize d-
learning/8 2
Kegiatan BOS Reguler - Pengembangan diri terkait kualitas pembelajaran melalui PMM
- Workshop peningkatan kompetensi guru tentang metode/strategi pembelajaran semua mapel
- Pengembangan inovasi terkait metode pembelajaran
- Pengembangan inovasi terkait konten pembelajaran
- Pengayaan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran
Satuan Pendidikan mengembangkan dan mengimplementasikan praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran untuk mendukung praktik pembelajaran interaktif di sekolah
Identifikasi Refleksi Benahi 11 D.4 Iklim
keamanan sekolah
Baik 70,16 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) murid
Peningkatan
kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang kesejahteraan psikologis murid
Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait menciptakan perasaan aman dan nyaman secara psikologis bagi siswa sehari-hari di sekolah
https://gur u.kemdikb ud.go.id/p elatihan- mandiri/co ntextualize d-
learning/1 12
Kegiatan BOS Reguler - Pengembangan diri terkait kesejahteraan psikologis siswa melalui PMM
- Pelatihan guru dan kepala sekolah terkait kesejahteraan psikologis siswa
- Konsultasi peningkatan mutu pendidikan (Konsultan &
Psikolog)
- Kegiatan Forum Tutor/Forum PKBM/Forum SKB
- Pengembangan pendidikan non-formal sehat, pendidikan non-formal aman, pendidikan non-formal ramah anak, pendidikan non-formal inklusi, pendidikan non-formal adiwiyata dan sejenisnya
- Penyelenggaraan pembelajaran aktif kreatif efektif dan nyaman Satuan Pendidikan
melalui GTK
mengimplementasikan pembelajaran dan interaksi yang menciptakan perasaan aman dan nyaman secara psikologis bagi siswa sehari-hari di sekolah Satuan Pendidikan memfasilitasi kebijakan dan
Identifikasi Refleksi Benahi penganggaran untuk kegiatan yang mendukung
terwujudnya perasaan aman dan nyaman secara psikologis bagi siswa sehari-hari di sekolah
12 D.4 Iklim keamanan sekolah
Baik 70,16 Layanan
sekolah untuk murid cerdas dan bakat istimewa
Peningkatan
kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang sekolah untuk murid cerdas dan bakat istimewa
Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait pemberian layanan yang sesuai untuk anak cerdas dan berbakat istimewa di sekolah
https://gur u.kemdikb ud.go.id/p elatihan- mandiri/co ntextualize d-
learning/1 52
Kegiatan BOS Reguler - Pengembangan diri terkait sikap inklusif melalui PMM - Pengembangan sekolah sehat, sekolah aman, sekolah ramah anak, sekolah inklusi, sekolah adiwiyata dan sejenisnya - Pelatihan guru dan kepala sekolah terkait sikap inklusif
- Pengembangan pendidikan non-formal sehat, pendidikan non-formal aman, pendidikan non-formal ramah anak, pendidikan non-formal inklusi, pendidikan non-formal adiwiyata dan sejenisnya
- Pengembangan diri:
Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat/Pendidikan dan pengembangan pendidikan non- formal sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan
- Kegiatan Forum Tutor/Forum PKBM/Forum SKB
Satuan Pendidikan
Identifikasi Refleksi Benahi melalui guru
mengintegrasikan layanan yang sesuai untuk anak cerdas dan berbakat istimewa dalam proses
pembelajaran Satuan Pendidikan mendukung adanya kebijakan dan penganggaran terkait pemberian layanan yang sesuai untuk anak cerdas dan berbakat istimewa 13 A.3 Karakter Baik 54,22 Kemandirian Peningkatan
kompetensi GTK dan kebijakan yang mendukung sikap mandiri
Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait Profil Pelajar Pancasila untuk dimensi Kemandirian
https://gur u.kemdikb ud.go.id/p elatihan- mandiri/co ntextualize d-
learning/3 9
Kegiatan BOS Reguler - Pengembangan diri terkait karakter kemandirian melalui modul dan sumber lainnya diluar PMM
- Pengembangan diri terkait peningkatan kapasitas satuan pendidikan secara mandiri untuk mengajar karakter kemandirian secara efektif
- Pengembangan diri terkait pelibatan orang tua dalam penguatan pembelajaran karakter kemandirian
- Workshop peningkatan kompetensi pengembangan bahan ajar bagi tutor semua mapel
- Penguatan pendidikan karakter dan penumbuhan budi pekerti,
Identifikasi Refleksi Benahi
termasuk pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan, dan penguatan kebhinekaan di lingkungan Satuan Pendidikan
- Penyusunan program Proyek Penguatan Profil Pancasila (P5) Satuan Pendidikan
melalui GTK
mengimplementasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dimensi Kemandirian dalam pembelajaran Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran terkait pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 14 A.3 Karakter Baik 54,22 Metode
pembelajaran Peningkatan
kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang aktivasi kognitif
Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa
https://gur u.kemdikb ud.go.id/p elatihan- mandiri/co ntextualize d-
learning/8 2
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan inovasi terkait metode pembelajaran
- Workshop peningkatan kompetensi guru tentang metode/strategi pembelajaran semua mapel
- Penyusunan Program Supervisi, Monitoring dan Evaluasi
- Partisipasi dalam komunitas belajar
Identifikasi Refleksi Benahi
- Penyelenggaraan pembelajaran aktif kreatif efektif dan nyaman - Penyusunan modul interaktif dan media pembelajaran Satuan Pendidikan
mengembangkan dan mengimplementasikan praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran untuk mendukung praktik pembelajaran interaktif di sekolah
Identifikasi Refleksi Benahi 15 D.8 Iklim
Kebinekaan Baik 66,64 Toleransi dan kesetaraan siswa
Peningkatan
kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang terciptanya sikap inklusif
Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa
https://gur u.kemdikb ud.go.id/p elatihan- mandiri/co ntextualize d-
learning/1 44
Kegiatan BOS Reguler - Pengembangan diri terkait sikap inklusif melalui PMM - Pelatihan guru dan kepala sekolah terkait sikap inklusif - Pengembangan sekolah sehat, sekolah aman, sekolah ramah anak, sekolah inklusi, sekolah adiwiyata dan sejenisnya
- Penyusunan modul interaktif dan media pembelajaran
- Penguatan pendidikan karakter dan penumbuhan budi pekerti, termasuk pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan, dan penguatan kebhinekaan di lingkungan Satuan Pendidikan
- Pengembangan diri:
Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat/Pendidikan dan pengembangan pendidikan non- formal sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan
Satuan Pendidikan melalui guru menunjukkan sikap penerimaan dan penghargaan terhadap keragaman karakter, latar
belakang, dan kondisi
Identifikasi Refleksi Benahi murid dalam proses pembelajaran Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran terkait upaya membiasakan sikap dan perilaku yang menunjukkan penghargaan terhadap keragaman karakter, latar
belakang, dan kondisi murid di sekolah
Identifikasi Refleksi Benahi 16 D.8 Iklim
Kebinekaan Baik 66,64 Pemahaman
dan sikap warga sekolah terhadap kesetaraan gender
Peningkatan
kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang pemahaman dan sikap warga sekolah terhadap kesetaraan gender
Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait definisi, ragam konteks, serta sikap terhadap kesetaraan
kemampuan, hak, dan kewajiban laki-laki dan perempuan
https://gur u.kemdikb ud.go.id/p elatihan- mandiri/co ntextualize d-
learning/1 36
Kegiatan BOS Reguler - Pengembangan diri terkait sikap inklusif melalui PMM - Pelatihan guru dan kepala sekolah terkait sikap inklusif - Pengembangan sekolah sehat, sekolah aman, sekolah ramah anak, sekolah inklusi, sekolah adiwiyata dan sejenisnyaata dan sejenisnya
- Partisipasi dalam komunitas belajar
- Penguatan pendidikan karakter dan penumbuhan budi pekerti, termasuk pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan, dan penguatan kebhinekaan di lingkungan Satuan Pendidikan
- Pengembangan pendidikan non-formal sehat, pendidikan non-formal aman, pendidikan non-formal ramah anak, pendidikan non-formal inklusi, pendidikan non-formal adiwiyata dan sejenisnya
Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan pemahaman ke dalam sikap dukungan terhadap kesetaraan gender dalam proses pembelajaran
Identifikasi Refleksi Benahi Satuan Pendidikan
memfasilitasi adanya kebijakan dan penganggaran terkait upaya meningkatkan pemahaman, dukungan dan tindakan warga sekolah terhadap kesetaraan gender
Mengidentifikasi Bukti Fisik
Bukti fisik digunakan sebagai acuan dalam menetapkan terpenuhi tidaknya suatu kriteria. Instrumen ini dilengkapi dengan manual (petunjuk) yang berisi keterangan bukti fisik yang diperlukan dari setiap kriteria agar TPS memiliki persepsi yang sama. Bukti fisik juga berfungsi sebagai sumber informasi, misalnya catatan kajian, hasil observasi, dan hasil wawancara/konsultasi dengan komite, orangtua, guru-guru, peserta didik, dan lain-lain. Bukti fisik pada umumnya dalam bentuk dokumen tertulis dan beberapa artefak lain yang sejenis, misalnya bagan, produk keterampilan dan sebagainya. Berbagai jenis bukti fisik dapat juga digunakan sebagai bukti tahapan pengembangan tertentu. Informasi yang dikumpulkan berdasarkan bukti fisik tersebut dapat diverifikasi melalui proses triangulasi sehingga bagian penting dari proses pengisian instrumen EDS adalah keakuratan data yang berbasis bukti fisik. Artinya, TPS harus benar-benar berpedoman pada kejujuran, ketepatan analisis dan ketersediaan bukti fisik dalam menetapkan status terpenuhi tidaknya suatu kriteria.
Merumuskan Rekomendasi
TPS merumuskan rekomendasi berdasarkan kriteria dan indikator EDS.
Rekomendasi merupakan kunci pokok dari proses EDS karena rekomendasi itulah yang menjadi titik temu antara kondisi faktual dan kondisi yang diharapkan.
Instrumen EDS memuat 2 bagian rekomendasi yaitu alternatif rekomendasi dan rekomendasi TPS. Alternatif rekomendasi disediakan oleh sistem aplikasi namun rekomendasi tersebut masih bersifat umum. Berdasarkan alternatif rekomendasi tersebut, TPS merumuskan rekomendasi yang lebih spesifik dan operasional sesuai dengan kondisi sekolahnya. Dengan demikian rekomendasi ialah dasar untuk rencana pengembangan sekolah (RPS).
22. Menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin
dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan. RKJM merupakan rencana kerja pencapaian tujuan berdasarkan skala prioritas. Substansi rencana kerja tersebut diperoleh dari kesenjangan yang terjadi antara kondisi sekolah saat ini dengan kondisi ideal yang diharapkan. Indikator dari RKJM mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Rencana Jangka Menengah (RKJM) dapat disusun melalui tahapan pada sebagai berikut.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
1. Rencana kerja jangka menengah (RKJM)
1. Menugaskan tim kerja / tim pengembang untuk menyusun RKJM 2. Menganalisis rekomendasi hasil EDS, visi, misi, dan tujuan sekolah 3. Menentukan prioritas dalam
penyusunan RKJM
4. Mereviu dan merevisi rancangan (draf) rencana kerja jangka menengah (RKJM)
5. Memfinalisasi hasil revisi Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) 6. Menandatangani dokumen RKJM
Dokumen RKJM
23. Menyusun Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kegiatan, dan Anggaran Sekolah a. Menyusun Rencana Kerja Tahunan
Rencana Kerja Tahunan (RKT) adalah rencana kerja SMK Bunga Persada Cianjur dalam 1 tahun sebagai skala prioritas dari RKJM. Rencana Kerja Tahunan dapat dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja sekolah. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya, sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta
masyarakat dan kemitraan, serta rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.
Menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) menggunakan tahapan sebagai berikut.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
1. Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah
Memembentuk Tim Pengembang Sekolah (TPS)
SK TPS Menganalisis program pada RKJM yang
menjadi skala prioritas pada tahun bersangkutan.
Hasil analisis
Melaksanakan program di tahun bersangkutan memerlukan pembiayaan, maka perlu ada uraian program, volume, satuan, harga satuan, jumlah harga, dan sumber dana
Menyetujui melalui rapat dewan pendidikan setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada sekolah swasta rencana kerja ini disahkan oleh penyelenggara sekolah.
Menyusun RKT dilengkapi dengan rencana anggaran dan belanja sekolah (RKAS) dalam dokumen tertulis yang mudah dibaca dan dipahami oleh para pemangku kepentingan pendidikan.
b. Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan anggaran pendapatan dan belanja tahunan SMK Bunga Persada Cianjur meliputi :
1) sumber pemasukan, pengeluaran, dan jumlah dana yang dikelola;
2) penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar dana investasi dan operasional;
3) kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya;
4) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran untuk dilaporkan kepada komite sekolah serta institusi di atasnya, mengacu pada ketentuan Standar Biaya dan Standar Biaya Kementerian Keuangan. Rencana Kegiatan dan anggaran sekolah merupakan kegiatan yang dilakukan sekolah selama satu tahun yang diperinci dengan pembiayaannya.