• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS RESUME KESESUAIAN LAHAN

Viery Armensyah

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS RESUME KESESUAIAN LAHAN "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS RESUME

EVALUASI SUMBER DAYA LAHAN Tentang Kesesuaian Lahan

Dosen Pengampu : Triyatno, M.Si

Dibuat oleh : Viery Armensyah

20136081

GEOGRAFI NK

DEPARTEMEN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022/2023

(2)

Kesesuaian Lahan

Kesesuaian lahan adalah kondisi lahan yang sesuai untuk digunakan untuk tujuan tertentu.

Hal ini terkait dengan karakteristik fisik, kimia, dan biologi lahan yang dapat mempengaruhi penggunaan lahan tersebut. Sebagai contoh, lahan yang subur dan memiliki drainase yang baik akan lebih sesuai untuk ditanami tanaman pertanian dibandingkan lahan yang kering dan tanahnya keras.

Penggunaan lahan saat sekarang dan yang akan datang haruslah dipertimbangkan dalam evaluasi lahan. Penggunaan lahan utama adalah salah satu dari beberapa pembagian penggunaan lahan pedesaan seperti misalnya pertanian tadah hujan, pertanian irigasi, hutan, rumput, rekreasi..

Tipe pengguaan lahan adalah penggunaan lahan tertentu yang lebih rinci dari pada penggunaan lahan umum. Tingkat kerincian bervariasi tergantung pada skala dan intensiotas studi. Suatu contoh tipe penggunaan lahan adalahpertanian tadah hujan dengan tanaman jagung dan tembakau. Deskripsi tipe penggunaan lahan meliputi : produksi, orientasi pemasaran, intensitas capital, intensitas tenaga kerja,pengetahuan dasar penggunaan laha,teknologi,infrastruktur, ukuran pemilikan lahan dan tingkat penghasilan.

Untuk menentukan tipe penggunaan lahan yang akan di pertimbangkan dalam evaluasi lahan sebaiknya memperhatikan aspek aspek sebagai berikut :

- Penggunaan lahan masa kini, tanaman yang sedang di usahakan

- Kesesuaian agroklimatik untuk tanaman yang ditentukan dalam evaluasi lahan - Adanya hasil dari stasiun percobaan pertanian

- Pemasaran hasil tanaman - Saran – saran dari pemerintah Klasifikasi Kesesuaian Lahan

Klasifikasi kesesuaian lahan biasanya dikelompokkan menjadi beberapa kelas atau kategori yang mencerminkan tingkat kesesuaian lahan untuk tujuan tertentu. Klasifikasi ini bervariasi tergantung pada negara atau wilayah di mana lahan tersebut berada. Namun, secara umum, beberapa kelas yang sering digunakan untuk mengklasifikasikan kesesuaian lahan antara lain:

(3)

• Kelas lahan non-produktif, yang berarti bahwa lahan tersebut tidak cocok untuk digunakan untuk tujuan tertentu karena kondisi yang buruk atau keterbatasan sumber daya.

• Kelas lahan marginal, yang berarti bahwa lahan tersebut hanya cocok untuk digunakan untuk tujuan tertentu dengan beberapa modifikasi atau keterbatasan.

• Kelas lahan potensial, yang berarti bahwa lahan tersebut dapat digunakan untuk tujuan tertentu dengan sedikit modifikasi atau keterbatasan.

• Kelas lahan produktif, yang berarti bahwa lahan tersebut cocok untuk digunakan untuk tujuan tertentu tanpa modifikasi atau keterbatasan.

Klasifikasi ini biasanya dibuat berdasarkan survei lapangan dan analisis data yang mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi kesesuaian lahan. Ini bertujuan untuk membantu perencanaan dan pengelolaan lahan yang lebih efektif dan efisien.

Sifat – Sifat Lahan

Beberapa sifat lahan yang dapat mempengaruhi kesesuaian lahan untuk tujuan tertentu antara lain:

1. Kondisi tanah, seperti komposisi, tekstur, pH, dan kandungan hara.

2. Topografi, seperti kemiringan, curah hujan, dan aliran air.

3. Iklim, seperti suhu, curah hujan, dan kelembaban.

4. Keberadaan sumber daya alam, seperti air, kayu, mineral, atau gas.

5. Kondisi lingkungan, seperti keberadaan flora dan fauna, dan dampak potensial dari aktivitas manusia.

Semua sifat ini dapat mempengaruhi kesesuaian lahan untuk digunakan untuk tujuan tertentu.

Misalnya, lahan yang memiliki kondisi tanah yang baik dan topografi yang mendukung akan lebih cocok untuk pertanian daripada lahan yang kurang baik. Sedangkan lahan yang

memiliki sumber daya alam yang bernilai akan lebih cocok untuk pembangunan komersial daripada lahan yang tidak memilikinya.

Kelas Kesesuaian Lahan

Kelas kesesuaian lahan adalah kategori yang digunakan untuk mengklasifikasikan suatu lahan berdasarkan tingkat kesesuaiannya untuk digunakan untuk tujuan tertentu. Ini bisa termasuk tujuan seperti pertanian, perumahan, atau pembangunan komersial. Kelas

(4)

kesesuaian lahan biasanya ditentukan oleh faktor-faktor seperti kondisi tanah, topografi, iklim, dan keberadaan sumber daya alam.

kelas kesesuaian lahan

Kelas I: Lahan yang sangat sesuai untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian Kelas II: Lahan yang cukup sesuai untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian Kelas III: Lahan yang kurang sesuai untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian Kelas IV: Lahan yang tidak sesuai untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian Struktur klasifikasi kesesuaian lahan menurut kerangka FAO (1976) dapat dibedakan

menurut tingkatannya, yaitu ordo, kelas, sub kelas dan unit. Ordo adalah keadaan kesesuaian lahan secara umum atau global. Ordo dibedakan antara lahan yang tergolong sesuai (S) dan tidak sesuai (N). Kelas adalah tingkat kesesuaian dalam tingkat ordo. Sesuai (S) dibedakan ke dalam tiga kelas, Sangat Sesuai (S1), Cukup Sesuai (S2) dan Sesuai Marginal (S3).

Sedangkan lahan yang tergolong Tidak Sesuai (N) dibedakan menjadi Tidak Sesuai untuk Saat Ini (N1) dan Tidak Sesuai Selamanya (N2). Satuan unit adalah keadaan tingkatan dalam subkelas didasarkan pada perbedaan-perbedaan kecil yang berpengaruh dalam

pengelolaannya.

Kelas S1: Sangat Sesuai. Lahan tidak mempunyai faktor pembatas yang berarti atau nyata terhadap penggunaan secara berkelanjutan, atau terhadap produktivitas lahan secara nyata Kelas S2: Cukup Sesuai. Lahan mempunyai faktor pembatas, dan faktor pembatas ini akan berpengaruh terhadap produktivitasnya, memerlukan tambahan masukan (input). Pembatas tersebut biasanya dapat diatasi oleh petani sendiri.

Kelas S3: Sesuai Marginal. Lahan mempunyai faktor pembatas yang berat, dan faktor pembatas ini akan sangat berpengaruh terhada produktivitasnya, memerlukan tambahan masukan yang lebih banyak daripada lahan yang tergolong S2. Untuk mengatasi faktor pembatas pada S3 memerlukan modal tinggi, sehingga perlu adanya bantuan datau campur tangan (intervensi) pemerintah atau pihak swasta.

Kelas N1: lahan tidak sesuai saat ini (currently not suitable) untuk pertumbuhan tanaman dijumpai faktor penghambat berat, dan diperlukan beaya dan tingkat teknologi yang tinggi untuk dapat memperbaikinya, dan secara teknis perlu bimbingan intensif dari pihak luar agar produksi tanaman dapat meningkat mencapai optimal.

(5)

Kelas N2: lahan mempunyai faktor pembatas sangat berat (continuous not suitable) untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Untuk memperbaiki lahan dengan kelas ini diperlukan biaya dan tingkat teknologi yang besar yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh petani.

Dari tingkatan Orde di atas kemudian disesuaikan dengan sifat dan karakter tanah sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman yaitu sebagai berikut :

Kondisi perakaran (r): yang dipengaruhi oleh pengatusan (drainage), tekstur, dan jeluk (effective depth)

Ketersediaan Hara (f) dan retensi hara (n): Merupakan kombinasi atau tunggal dari ketersediaan hara makro (N, P, dan K)

Kegaraman (c): berasumsi bahwa untuk tanaman tebu tidak tanah pada kondisi kegaraman yang tinggi, hal ini dicerminkan dengan nilai DHL

Keracunan (x): terutama oleh pirit, dapat tercermin pada kombinasi dari H dan Al tertukarkan Kelerengan (s): kelerengan dicerminkan pada pasisi kemiringan lahan dan kemudahan dalam pengolahan dan bahaya erosi

Bahaya banjir (b): menyangkut data tinggi genangan dan lama genangan

Referensi

Dokumen terkait

1.2 Scope and Limitation of the Research The scope of this study was focused on several points like teaching plan of reading skill, the activity of reading comprehension class, the