TUGAS RESUME PERTEMUAN 5
Disusun guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang di ampu oleh:
Ibu Vita Vitisia, S.E., SPd., M.M.
Disusun oleh:
Nadia Mufida 202180205
Trisakti School of Management
Jl. Raya Siliwangi No. 74 RT.003/RW.003, Sepanjang Jaya, Kec. Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat 17114
2023
Bab 4 Aspek Keuangan (Buku 1)
Textbook: Kasmir, SE., MM. Jakfar SE., MM. Studi Kelayakan Bisnis A. Pengertian Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya bahkan ada beberapa pengusaha menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya.
B. Sumber-sumber Dana
1. Modal Asing (Modal Pinjaman)
Model asing atau model pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Menggunakan modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan terkena beban biaya, yaitu biaya administrasi, provisi, dan komisi, serta bunga yang besarnya relatif.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka titik tertutup artinya hanya dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya sedangkan terbuka dengan menjual saham kepada masyarakat luas
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
a) setoran dari pemegang saham b) dari cadangan laba atau c) dari laba yang belum dibagi.
C. Biaya Kebutuhan Investasi
Investasi dilakukan dalam berbagai bentuk dan digunakan untuk membeli aset-aset yang dibutuhkan usaha tersebut. Aset-aset tersebut biasanya berupa aset tetap yang dibutuhkan perusahaan mulai dari pendirian sampai dapat dioperasikan titik oleh karena itu, sebelum melakukan investasi kita harus membuat lebih dahulu biaya kebutuhan investasi titik kebutuhan investasi yang digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan investasi tersebut. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi
1. biaya pra investasi 2. biaya aktiva tetap dan
3. biaya operasi
D. Arus kas (Cash Flow)
Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cashflow menggambar berapa uang yang masuk ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan:
1. kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
2. kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo 3. kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali
E. Kriteria Penilaian Investasi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi ditinjau dari aspek keuangan perlu dilakukan dapat diukur dengan beberapa kriteria.
Setiap penilaian layak diberikan nilai yang standar untuk usaha yang sejenis dengan cara membandingkan dengan rata-rata industri atau target yang telah ditentukan.
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau Investasi adalah:
1. payback period 2. average rate of return 3. net present value 4. internal rate of return 5. profitability index
6. serta berbagai resiko keuangan seperti rasio likuiditas solvabilitas, aktivitas, dan profibilitas.
F. Rasio - Rasio Keuangan
Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan tersebut.
Dalam laporan keuangan memuat informasi mengenai jumlah kekayaan atau aset dan jenis-jenis kekayaan yang dimiliki kewajiban-kewajiban atau utang yang dimiliki baik jangka panjang maupun jangka pendek serta ekuitas atau model yang dimilikinya.
Pembuatan masing-masing laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri titik secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan sebagai berikut:
1. memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis-jenis aktiva 2. jumlah kewajiban jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal
3. memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan yang diperoleh, sumber-sumber pendapatan
4. jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu
5. memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva kewajiban, dan model suatu perusahaan
6. memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan
G. Proyeksi Neraca dan Laporan Laba/Rugi
Di samping membuat cash flow perusahaan juga diminta untuk memproyeksikan laporan
keuangannya untuk beberapa periode. Proyeksi laporan keuangan yang dibuat adalah neraca dan laporan laba atau rugi. Dari proyeksi neraca akan tergambar berapa harta perusahaan, baik aset lancar, harta tetap, atau harta lainnya. Kemudian juga akan tergambar kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang serta modal yang dimiliki dari periode ke periode. Adapun proyeksi laporan laba atau rugi menggambarkan besarnya pendapatan yang diperoleh pada suatu periode ke periode berikutnya kemudian juga akan tergambar jenis-jenis biaya yang dikeluarkan berikut jumlahnya dalam periode yang sama. Dari laporan ini dapat terlihat kondisi keuangan perusahaan apakah terdapat keuntungan atau kerugian dalam suatu periode atau beberapa periode.
H. Pengukuran dengan Rasio Keuangan
Agar laporan keuangan yang disajikan dapat diartikan dari angka-angka yang ada di laporan keuangan maka perlu dianalisis. Alat analisis yang dapat digunakan adalah rasio-rasi keuangan.
Rasio keuangan merupakan suatu cara yang membuat perbandingan data keuangan perusahaan sehingga menjadi berarti. Rasio keuangan menjadi dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan titik Dengan menganalisis laporan keuangan yang menggunakan alat-alat ukur melalui rasio keuangan, maka seorang manajer bisa mengambil keputusan mengenai keuangan perusahaan untuk masa yang akan datang.
Bab 7 Aspek Finansial (Buku 2)
Textbook: Husein Umar.Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Ketiga. Gramedia. (Buku 2) Pengantar
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proyek bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan Dana biaya modal kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek akan dapat berkembang terus.
A. Kebutuhan Dana dan Sumbernya
Untuk merealisasikan proyek bisnis dibutuhkan dana untuk investasi titik dana tersebut diklasifikasikan atas dasar aktiva tetap berwujud seperti tanah, bangunan, pabrik dan mesin- mesin serta aktiva tetap tak berwujud seperti paten, lisensi, biaya-biaya pendahuluan dan biaya- biaya sebelum operasi. Di samping itu untuk aktiva tetap, dana juga dibutuhkan untuk modal kerja yang diartikan sebagai modal kerja bruto atau menunjukkan semua investasi yang diperlukan untuk aktiva lancar. Menghitung modal kerja dapat menggunakan metode yang didasarkan pada waktu yang diperlukan dana sejak keluar dari kas sampai kembali menjadi kas.
Beberapa sumber dana yang penting antara lain adalah:
1. model pemilik perusahaan yang disetorkan
2. saham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modal
3. obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal 4. kredit yang diterima dari bank
5. sewa guna atau leasing dari lembaga non bank B. Aliran Kas (Cash Flow)
Laporan keuangan kas atau cash flow statement disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan penggunaannya. Kas merupakan aktivitas yang paling liquid atau merupakan salah satu unsur model kerja yang paling tinggi likuiditasnya.
Penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin dan ada pula yang bersifat insidentil.
Sumber-sumber penerimaan kas dapat berasal dari:
1. hasil penjualan investasi jangka panjang aktiva tetap, atau adanya penurutan penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas
2. adanya emisi saham maupun penambahan modal oleh pemilik dalam bentuk kas 3. pengeluaran surat tanda bukti utang serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan
penerimaan kas
4. berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas 5. adanya penerimaan kas.
C. Biaya Modal (Cost of Capital)
Konsep cost of capital dimaksudkan untuk menentukan berapa besar biaya riil dari masing- masing sumber dana yang dipakai dalam berinvestasi titik kita perlu menentukan biaya penggunaan modal rata-rata dari keseluruhan dana yang akan kita yang akan dipakai sehingga berdasarkan hal ini patokan tingkat keuntungan yang layak dari proyek bisnis ini dapat diketahui.
Untuk menghitungnya, karena garis besar sumber-sumber pembelajaran terbagi atas utang dan modal sendiri, biaya modal dari masing-masing sumber harus dihitung, misalnya penilaian investasi dari biaya utang aliran kas yang dihitung setelah pajak, demikian pula terhadap biaya modal sendiri.
D. Initial dan Operasional Cash Flow
Telah dijelaskan terdahulu bahwa dana pada kas akan dimanfaatkan untuk membiayai
pembangunan investasi, sementara itu, operasional cash flow merupakan rencana keluar masuk dana jika proyek sudah dioperasionalkan.
E. Analisis Kepekaan (Sensitivity Analisis)
Pada saat kita menganalisis perkiraan arus kas di masa datang, kita berhadapan dengan
ketidakpastian titik akibatnya hasil perhitungan di atas kertas itu tidak dapat menyimpang jauh dari kenyataannya. Kepastian itu dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan suatu proyek bisnis dalam beroperasi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan.
F. Penilaian dan Pemilihan Investasi
Jika dalam periode yang sama terdapat beberapa usulan proyek yang ternyata layak untuk direalisasikan, sementara itu, dana atau anggaran yang tersedia tidak mencukupi maka perlu dicari jalan keluar atau salah satunya adalah dengan melakukan urutan prioritas terhadap proyek- proyek itu. Bagaimana melakukan penilaian investasi serta melakukan analisis urutan prioritas dipaparkan pada bagian ini.
1. Metode Penilaian Investasi
Metode payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period
merupakan rasio antara initial case investment dengan cash inflownya yang hasilnya merupakan satuan waktu.
2. Biaya Modal Sendiri
Kelompok biaya modal sendiri dapat dibagi atas biaya saham preferent biaya saham biasa dan biaya laba ditahan.
G. Implikasi pada SKB
Hasil studi aspek keuangan hendaknya memberikan informasi perihal:
1. bagaimana menentukan kebutuhan akan dana serta sumbernya untuk memenuhi rencana bisnis
2. bagaimana menentukan polisi aliran kas termasuk kondisi sensitifitasnya
3. bagaimana menilai rencana bisnis dari sisi keuangan dari berbagai sisi, sehingga ada
pegangan yang jelas terhadap perkiraan pemasukan dan pengeluaran dana investasi tersebut 4. bagaimana proses pemilihan prioritas proyek bisnis jika terdapat lebih dari satu rencana
proyek bisnis yang dinyatakan layak.