TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB FOOD AND BEVERAGE PRODUCT DALAM MELAYANI
EVENT WEDDING DI HOTEL CROWNE PLAZA BANDUNG
Deni Hermanto1, Oda I.B Hariyanto2 Mahasiswa AKPAR: Denihermanto701 @gmail.com
Dosen AKPAR: 2 [email protected] ABSTRAK
Hotel Crowne Plaza Bandung yang terletak di kota Bandung yang memiliki dan menyediakan berbagai macam fasilitas beserta pelayananya. salah satunya adalah pelayanan food and beverage product (makanan dan minuman). food and beverage product ini bertugas mengolah dan membuat berbagai macam menu yang berperan penting dalam setiap melayani berbagai macam event. pelayan ini disediakan untuk individu, group atau event besar sekalipun seperti event wedding. Dengan event tersebut banquet bisa menghasilkan pendapatan yang sangat besar untuk hotel maka dari itu peranan food and beverage product sangat pentig. dalam penelitian yang di lakukan melalui penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi di hotel ini untuk bertujuan mengetahui tugas dan tanggung jawab food and beverage product dalam melayani event wedding tapi dalam penelitian ini di temukan permasalahan yang akan di bahas oleh penulis seperti tugas dan SOP (Standard Operational Prosedure) dalam pelayanan event ini karena untuk melayani event ini diperlukan persiapan dan pembagian tugas yang perlu di siapkan dengan baik untuk menjamin lancarnya event tersebut.
Kata kunci: Hotel, Food and Beverage Product, Wedding ABSTRACT
Crowne Plaza Hotel Bandung located at Bandung city which have and provide many kind of facility along with service. The one of service is food and beverage product. Task food and beverage product is to process and make any kind of menu which have an important role in every kind of event. This service provide for individual, group or big event even though like wedding event. In research which has be done through qualitative research which used observation method, interview, documentation in hotel to knowing task and responsibility food and beverage product in provide wedding event but in this research found the problem which will be explain by writer liked task and SOP (Standard Operational Prosedure) in this service event because to provide this event needed to be ready and job distribution which needed to prepare with good to make sure this event run smoothly.
Keyword: Hotel, Food and Beverage Product, Wedding
PENDAHULUAN
Keindahan alam Indonesia sangat mempesonakan, memiliki berbagai ragam daya tarik dan keindahan budaya dari Sabang sampai Marauke.
Keragaman budaya dan suku yang dimiliki oleh Indonesia sebagai bangsa yang multi etnik, menambah kekayaan kebudayaan yang dimiliki Indonesia.
Lingkungan geografis, latar belakang sejarah dan perkembangan daerah, serta perbedaan agama atau kepercayaan, memberikan ciri khusus sebagai keunikan kebudayaan dari daerah masing masing yang ada di Indonesia [CITATION Har16 \l 1057 ] Usaha perhotelan adalah salah satu penunjang yang sangat di butuhkan kehadirannya untuk para wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata di indonesia, menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur untuk wisatawan yang melakukan perjalanan dan mampu mebayar dengan jumlah yang wajar dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. salah satunya adalah Hotel Crowne Plaza Bandung yang berlokasi di jantung kota Bandung Jawa Barat Indonesia, memiliki fasilitas utama seperti kamar, restoran, banquet dan fasilitas-fasilitas pendukung lainya seperti spa, pool outdoor, fitness centre, dan club kids. Dari semua fasilitas yang di sediakan Hotel Crowne Plaza di atas adalah merupakan sumber pendapatan dalam usaha perhotelan termasuk Hotel crowne plaza, setiap fasilitas menghasilkan jumlah pendapatan yang berbeda-beda seperti yang di ketahui pada umumnya pendapatan terbesar dalam usaha perhotelan adalah dari salah satu fasilitas utama yaitu kamar dan diikuti fasilitas utama lainya seperti banquet, banquet sendiri adalah salah satu otlet di dalam salah satu departemen yang terdapat di Hotel Crowne Plaza yaitu departemen makanan dan minuman ( food and beverage ) banquet di Hotel Crowne
plaza mempunyai fasilitas ballroom dan beberapa ruangan meeting untuk melayani event bisnis atau acara resepsi pernikahan ( wedding event ) dan acara sosial ( sosial event ).
Untuk semua fasilitas pelayanan di outlet banquet ini tentunya menghasilkan pendapatan yang sangat besar untuk hotel bahkan apabila semua fasilitas sedang penuh dengan event maka pendapatan dari banquet akan hampir sama dengan pendapatan terbesar pertama yaitu kamar karena setiap event yang di selenggerakan di banquet sudah pasti memakai jasa catering makanan dari hotel, terutama untuk melayani acara resepsi pernikahan ( wedding event ) fasilitas untuk event yang satu ini akan menggunakan ballroom yang cukup besar termasuk jumlah pemesanan dari catering makananpun umumnya akan membutuhhkan jumlah makanan yang lebih banyak dari event-event lainya tentunya di sesuaikan dengan jumlah calon para tamu resepsi pernikahan, untuk Hotel Crowne Plaza sendiri biasanya melayani acara resepsi pernikahan sampai tiga kali dalam sebulan mengingat hotel ini memiliki kesempatan menjadi pilihan para calon pasangan untuk mengadakan resepsi pernikahannya dengan alasan hotel berstandar internasional dan lokasi yang mudah di jangkau dari setiap sudut kota Bandung.
Berdasarkan peluang bagus yang di miliki Hotel Crowne Plaza mengenai acara resepsi pernikahan ( wedding event ) sehingga hotel ini berprinsip untuk mengutamakan pelayanan yang menjanjikan kepuasan terhadap calon pasangan pengantin mengenai acara resepsi pernikahannya dikarenakan Hotel Crowne Plaza menilai event wedding merupakan salah satu event besar yang menghasilkan pendapatan besar dan menjadi citra baik buruknya pelayanan dari hotel crowne plaza dalam melayani acara resepsi pernikahan dari mulai fasilitas dan pelayanan yang akan berpengaruh kepada calon pasangan pengantin yang lainnya.
Dan untuk mewujudkan prinsip di atas tentunya ada pihak utama yang bertanggungjawab dalam menangani event
ini salah satunya adalah departemen makanan dan minuman ( food and beverage ) yang bertanggungjawab penuh untuk semua makanan yang di butuhkan untuk acara resepsi pernikahan tentunya di sesuaikan dengan permintaan dari pasangan pengantin.
Mengingat betapa pentingnya operasional dan tanggungajawab Food &
Beverage dalam rangka peranannya terhadap pelayanan wedding event yang berpengaruh terhadap pendapatan hotel, maka dalam kesempatan ini penulis membuat jurnal ini.
LANDASAN TEORI
1. Food and Beverage Product (kitchen)
menurut teori sulastiyono (2011:63-186) bagian makanan dan minuman merupakan salah satu bagian yang terdapat di hotel, yang mempunyai fungsi melaksanakan penjualan makanan dan minuman, tetapi di balik itu semuanya terdapat kegiatan-kegiatan yang sangat komplek. Kegiatan itu adalah melaksanakan usaha pengembangan produk makanan dan minuman, merencanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik tamu untuk makan dan minum di restoran hotel melakukan pembelian bahan-bahan makanan dan minuman, melakukan pengolahan, penyajian makanan dan minuman serta penghitungan produk.
Departemen ini di pimpin oleh executive chef, departemen ini di artikan sebagaiu tempat di mana terjadinya proses pengolahan bahan–bahan makanan menjadi makanan jadi maupun makanan setengah jadi dengan menggunakan alat-alat yang tersedia.
Kitchen
Menurut sulastiyono (2008) menerangkan bahwa “dapur” adalah tempat untuk melaksanakan kegiatan usaha pengembangan produk makanan, merencanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik tamu untuk makan di restoran hotel, melakukan pembelian bahan-bahan makanan, penyimpanan bahan-bahan makanan, melakukan pengolahan, penyajian makanan serta perhitungan produk”.
Seksi Kitchen
Menurut Sulastiyono (2008) kitchen di bagi menjadi beberapa bagian di antaranya adalah sebagai berikut :
1. garden manger / cold kitchen, dapur dingin yang mengolah makanan dingin atau makanan pembuka seperti salad, sandwich, canape.
2. Butcher, dapur dingin yang mengolah, memotong jenis poultry, fish, dan beef.
3. Pastries, dapur yang membbuat macam-macam kue (manis) untuk makan penutup, seperti cake, puding, dan sebagainya.
4. Bakery, dapur yang membuat macam-macam roti.
5. Main kitchen dapur yang membuat atau menyajikan macanm main course.
2. Event
Menurut Iqbal (2009), Event adalah suatu kegiatan yang di selenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara individu atau kelompok yang terkait secara adat, budaya, tradisi dan agama yang di
selenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang di selenggarakan pada waktu tertentu.
1. Jenis-jenis event
a. Jenis event menurut ukuran dan skala event
Acara atau event dapat di kelompokan ke dalam beberapa kategori yaitu mega event, medium event¸dan mini event.
1) Mega event menunjuk pada kriteria diikuti pengunjung intersnasional, regional
setidaknya lima negara, pengunjung dalam jumlah total keseluruhan berdasarkan total durasi (lama) kegiatan lebih dari 1 juta pengunjung, investasi yang lebih besar, keuntungan lebih besar, berdampak besar pada ekonomi masyarakat dan di liput oleh media secara luas.
2) Medium event menujuk pada kegiatan event menegah yang di kunjungi antara seratus ribu orang sampai dengan satu juta pengunjung, berdampak secara nasional.
3) Mini event menunjuk pada kegiatan yang di ikuti oleh kurang dari seratus ribu orang pengunjung dan bersifat lokal.
b. Jenis event berdasarkan kategori spesial event
Spesial event mengandung makna semua aktifitas hidup manusia, spesial event merupakan kegiatan yang sangat kompleks. Spesial event dapat di selenggarakan mulai dari jenis event perorangan yang sederhana dan kecil seperti pesta ulang tahun atau pesta pernikahan sampai dengan event yang besar.
Spesial event juga dapat di
selenggarakan dengan kompleksitas yang lebih luas secara internasional seperti Olympic Games, karena jenis kegiatannya, maka setiap event yang memiliki kekhasan tersendiri dari even dapat mendukung terselenggaranya spesial event.
3. Wedding
Wedding berasal dari bahasa inggris yang bermakna pernikahan dan pernikahan juga mempunyai pengertian yang luas menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a. Menurut Prof. DR. R. Wirjono Prodjodikoro, perkawinan atau pernikahan adalah hidup bersama antara seorang perempuan yang memenuhi syarat-syarat termasuk dalam peraturan hukum perkawinan.
b. Menurut UU Perkawinan NO. 1 Tahun 1974, perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketentuan yang Maha Esa.
c. Menurut Prof. MR. Paul Scholten, Perkawinan adalah hubungan hukum antara seorang pria dan seorang wanita untuk hidup bersama dengan kekal yang di akui oleh negara dan agama.
4. S.O.P (Standard Operational Procedure)
1. Pengertian S.O.P
Pengertian Standar
Operasional Prosedur (S.O.P) Menurut Puspitasari, Rosmawati
& Melfrina (2012:30), “Standar Operasional Prosedur (S.O.P) merupakan suatu standar / pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi”. Menurut Griffin (2011: 190), “Standard Operational Procedure is a standard plan that outlines the steps to be followed in particular circumstances”. Diartikan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu standar perencanaan yang menguraikan langkah-langkah yang harus dilaksanakan pada keadaan tertentu.
Dari teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa Standar Operasional Prosedur (S.O.P) merupakan suatu standar acuan atau pedoman yang berisi langkah- langkah kerja untuk mendorong suatu kelompok dalam melakukan pekerjaan dan mencapai tujuan organisasi.
2. Tujuan S.O.P
Adapun tujuan Standar Operasional Prosedur (S.O.P) menurut para ahli :
Menurut Puspitasari, Rosmawati
& Yusniar (2012: 31), terdapat beberapa tujuan dibuatnya (S.O.P) antara lain:
a) Mempertahankan konsistensi kerja karyawan.
b) Mengetahui peran dan fungi kerja di setiap bagian.
c) Memperjelas langkah-langkah tugas, wewenang dan tanggung jawab.
d) Menghindari kesalahan administrasi.
e) Menghindari
kesalahan/kegagalan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi.
Dari teori di atas, dapat disimpulkan tujuan Standar Operasional Prosedur (S.O.P) adalah untuk mepertahankan konsistensi kerja karena pengetahuan akan tugas dan peranan yang jelas dari masing- masing karyawan sehingga dapat terhidar dari kesalahan yang mengurangi efisiensi kerja suatu organisasi.
3. Manfaat S.O.P
Menurut Puspitasari, Rosmawati & Yusniar (2012: 32), beberapa manfaat penerapan Standar Operasional Prosedur (S.O.P) antara lain: Dapat menjadi pedoman dalam
melaksanakan tugas,
menyelesaikan pekerjaan secara konsisten, sebagai alat komunikasi dan pengawasan. b. Meningkatkan rasa percaya diri karyawan dalam melakukan pekerjaan dan mengetahui jelas dengan pekerjaan yang harus dilakukan. c.
29 Dapat digunakan sebagai salah satu alat pelatihan dan tolak ukur kinerja karyawan. Dari teori di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat Standar Operasinal Prosedur (S.O.P) adalah sebagai landasan atau pedoman dalam melakukan tugas, alat ukur kinerja dan juga dapat memberikan rasa percaya diri karyawan dalam melakukan setiap langkah kerja.
Adapun penulis menyimpulkan bahwa standar operasional prosedur di lapangan kerja nyata memiliki standar masing-masing yang sedikit berbeda dengan teori-teori di atas.
METODE PENELITIAN 1 Desain Penelitian
Penelitian untuk tugas akhir yang berjudul Tugas dan Tnggung Jawab Food and Beverage Product Dalam Melayani Event Wedding ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif, adapun perumusan untuk metode ini adalah sebagai berikut.
2. Teknik Pengambilan Data a. Observasi
Dalam hal ini penulis meninjau dan turun langsung ke Crowne Plaza Hotel Bandung untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan
menemukan masalah yang
berhubungan dengan penelitian.
Menurut Arikunto (2010:199) observasi meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi dilakukan di . Crowne Plaza Hotel Penulis mengamati setiap peranan dan tanggung jawab, proses, kendala serta solusi yang dilakukan oleh. Food and Beverage Product.
b. Wawancara
Penulis wawancara secara langsung kepada beberapa karyawan Crowne Plaza Hotel Bandung yang terkait baik dalam proses operational maupun menejerial. Berikut adalah daftar karyawan yang telah melakukan wawancara dengan penulis :
Nama : Chef Larmo
Posisi :Sous Chef Banquet
Topik : Tugas dan
Tanggung Jawab Food and Beverage Product
Dalam Melayani Event Wedding
. c. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2010:201) bahwa dokumentasi berasal dari kata “dokumen”
yang artinya barang-barang tertulis. Pada penelitian ini penulis melakukan dokumentasi untuk memperoleh berbagai dokumentasi atau data tertulis, serta gambar objek dan sekitar objek serta foto lain sekitar objek yang merupakan penelitian, seperti area kitchen, bahan baku untuk memproduksi makanan yang di butuhkan dalam pelayanan event wedding serta fasilitas utama maupun pendukung yang harus ada untuk menjamin lancarnya event.
d. Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah pengumpulan data melalui sumber yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan keaslian data dan kebenaran informasi yang dikutip dalam penulisan Tugas Akhir tersebut.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasi dan waktu penelitian ini adalah sebagai berikut :
Lokasi penelitian di lakukan di Hotel Crowne Plaza Bandug yang terletak di Jalan Lembong No.19, Braga Sumur Bandung, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Pada tanggal 15 Januari 2018 sampai dengan 15 Maret 2018.
PEMBAHASAN
1. Tugas dan Tanggung Jawab Food and Beverage Product Dalam
Melayani Event Wedding.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk melayani suatu event food and beverage product mempunyai beberapa section beserta persiapanya untuk menjamin kepuasan tamu dalam melayani event tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
A. Persiapan Tugas dan Tanggung Jawab dari setiap section.
Untuk melayani event wedding sendiri tidak semua section yang ada dalam organisasi food and beverage product di tuntut untuk bertanggung jawab melayani event tersebut, hanya beberapa section tertentu yang di tuntut bertanggung jawab dalam melayani event tersebut, dalam setiap event wedding biasanya semua client (calon pengantin) mempunyai konsep tersenderi yang di inginkan oleh calon pengantin mulai dari jenis set up dan menu makanan seperti western food, chinesse food dan tradisional food (indonesia) tapi di crowne plaza sendiri yang lebih sering di pesan dalam event wedding ini adalah chinesse food maka dari itu penulis akan mengambil contoh persiapan dan tugas food and beverage product dalam melayani event wedding dengan menu makanan yang di pesan adalah chinesse food, diantaranya section- section yang mempunyai persiapan dan bertanggung jawab dalam melayani event wedding adalah sebagai berikut :
1. Banquet section
Banquet section adalah salah satu section yang terdapat dalam organisasi food and beverage product di hotel crowne plaza bandung yang bertanggung jawab untuk operasional product dalam melayani setiap event, salah satunya adalah event wedding mulai dari pemilihan menu makanan (maincourse) tentunya sesuai
permintaan dari client (calon pengantin) sampai selesainya acara resepsi merupakan taanggung jawab banquet section, untuk persiapannya sendiri untuk banquet section adalah sebagai berikut : a. Mengikuti technical meeting dengan semua pihak yang bersangkutan dalam event tersebut seperti klient (calon pengantin), wedding organizer, security, sales marketing, food and beverage service, dan team food and beverage product dan hasill meeting tersebut di urutkan dalam sebuah BEO (banquet event order)
b. Menyusun menu yang sudah di sepakati pada saat technical meeting dan untuk contoh menu yang sudah di sepakati adalah chinesse food, maka langkah dalam penyusunan menu chinesse food biasanya adalah sebagai
berikut :
1. Asparagus soup 2. Steamed rice
3. Hongkong fried noodle 4. Sapo tofu
5. Fish sweet and sour 6. Chiken kungpao 7. Beef black papper
c. Order semua bahan yang di perlukan untuk pengolahan menu ke bagian admin kitchen yang nantinya akan di proses order ke bagian purchasing.
d. Melakukan persiapan pertama dalam pengolahan bahan makanan untuk membuat menu seperti pemotongan sayur untuk sapo tofu yang berbahan dasar carrot, cauli plower, brocoli, chinesse cabage dan pembuatan bumbu- bumbu dan saus-saus yang di perlukan dalam pengolahan bahan untuk membuat menu tersebut.
seperti saus kungpao untuk ayam kungpao, sweet and sour saus
untuk fish sweet and sour, garlic saus untuk sapo tofu dan black papper saus untuk beef black papper.
e. Mengolah semua bahan yang sudah di siapkan dan di pastikan semua menu sudah selesai dan di sajikan pada saat satu jam sebelum acara resepsi di mulai.
f.
2. Butcher section
Buchter section adalah salah satu section dari beberapa section yang berada dalam organisasi food and beverage product di hotel crowne plaza bandung tugas utamanya adalah menyiapkan berbagai macam daging, ikan, ayam, tentunya di siapkan dengan berbagai macam potongan yang di sesuaikan dengan menunya.
Begitupun pada saat melayani event wedding butcher section mempunyai tanggung jawab besar terhadap ketersediaan daging, ayam, dan ikan dengan jenis potongan yang di sesuaikan dengan menu yang akan di buat sesuai permintaan client.
Untuk persiapannya sendiri dalam melayani event ini butcher section bias di mulai dari : a. Melihat menu dan jumlah pax yang terdapat dalam BEO (banquet event order) dan untuk contoh menu yang di ada dalam BEO adalah chinesse food ( chiken kungpao, beef black papper dan fish sweet and sour ).
b. Order semua bahan yang di perlukan untuk membuat menu yang sudah di sepakati oleh calon pengantin yang terdapat dalam BEO (banquet event
order) untuk order barang bagian butcher masih sama dengan banquet section yaitu order ke bagian admin kitchen yang akan di rekap dan di proses ke bagian purchasing.
c. Mulai melakukan pemotongan bahan seperti daging beef black papper dengan jenis potongan slice, ayam untuk ayam kungpao dengan jenis potongan chinesse yaitu 1:20 (1 ekor ayam di potong menjadi 20 potong, ikan untuk fish sweet and sour yang di potong dengan jenis slice, dalam pemotongan semua bahan untuk melayani event wedding ini tentu tidak memiliki potongan yang sama kare na setiap menu memiliki standar ukuran potongannya contohnya seperti menu chinesse food seperti chiken kungpao biasa dalam 1 ekor ayam di buat menjadi 20 potong, indonesian food dan western food , seperti ayam bakar dan roasted chiken dalam 1 ekor ayam biasa di potong menjadi 12 potong, sedangkan untuk potongan dan ikan untuk chinesse food hampir sama yaitu di slice terkecuali untuk indonesian food daging memiliki jenis potongan
yang bermacam-macam
contohnya seperti rendang, semur, di potong dalam jenis cube, sedangkan untuk gepuk di potong slice namun dengan tingkat ketebalan yang lebih tebal di banding slice untuk chinesse food.
d. Menimbang semua bahan yang sudah di potong dengan jenis-jenis potongan yang sesuai dengan menu yang terdapat dalam BEO
(banquet event order) yang di sesuaikan dengan jumlah porsi yang di pesan atau di minta oleh calon pengantin dalam porsi penimbangan di ada
ketentuanya yaitu 1 porsi dalam 1 menu di hitung 60gram bahan.
3. Pastry section
Pastry section adalah salah satu section yang berada di dalam organisasi food and beverage product di hotel crowne plaza bandung tugas utamanya adalah membuat dan menyediakan aneka macam disert dari mulai cake sampai puding, untuk melayani event wedding sendiri pastry section biasanya mempunyai menu disert khusus yang di tawarkan kepada klient (calon pengantin) untuk event tersebut berbeda dengan event harian yang lainya seperti fruit tarlet dan creambrule.
Dalam persiapannya sendiri untuk pastry section dalam melayani event ini hampir sama dengan section-section yang sebelumnya yaitu banquet section dan batcher section yaitu adalah sebagai berikut : a. Melihat menu dan jumlah pax
yang terdapat dalam BEO (banquet event order) dengan menu contoh ysng terdapat pada be adalah chinesse food, maka disert untuk chinesse food biasanya pasrty section memberikan disert sebagai berikut :
a. Aneka macam puding b. Cake
c. Fruit tarlet
b. Order semua bahan yang di perlukan untuk membuat menu yang di pesan oleh calon
pengantin ke bagian admin kitchen yang akan di ke bagian
purchasing.
c. Mengolah semua bahan untuk membuat menu tersebut seperti membuat puding, cake dan fruit tarlet untuk fruit tarlet sendiri dulu crowne plaza mengolah dan embuat sendiri tapi untuk sekarang mungkin karena banyaknya event dan untuk mempercepat waktu pengolahan untuk tarletnya sendiri biasa di pesan dari luar hotel (suplayer )
d. Plating menu yang sudah jadi dengan plating standar hotel crowne plaza bandung
sebelum di sajikan pada saat resepsi.
4. Cold kitchen section
Cold kitchen section adalah salah satu section yang berada dalam organisasi food and beverage product di hotel crowne plaza bandung yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk membuat dan menyediakan berbagai macam aneka hidangan appetaizer (makanan pembuka) mulai dari salad bar, aneka macam rujak, dan sliced fruit (buah yang sudah di potong). Sama halnya dengan pastry section untuk cold kitchen section sendiri dalam melayani event wedding ini mereka mempunyai menu- menu appetaizer yang khusus di sediakan pada saat melayani event weding saja seperti rujak pengantin dan menu-menu appetaizer lainnya.
Dalam persiapannya sendiri untuk melayani event wedding ini cold kitchen section masih sama seperti
section-section yang sebelumnya yaitu di mulai dari :
1. Melihat menu dan jumlah pax yang terdapat pada BEO (banquet event order) dan untuk contoh menu yang di sepakati adalah chinesse food maka cold kitchen section memberikan appetaizer seperti sebagai berikut a. Rujak pengantin
b. Salad bar with dressing ( saus untuk salad )
c. Thai beef salad d. Chiken chasiu salad e. Sliced fruit
2. Order semua bahan yang di perlukan untuk membuat menu tersebut ke bagian admin kitchen yang akan di proses ke bagian purchasing.
3. Mulai mengolah semua bahan yang sudah di order untuk membuat menu tersebut seperti slice paprika untuk thai salad, chiken chasiu salad dan aneka letuce untuk salad bar. untuk dressing sendiri cold kitchen
section di crowne plaza bvandung biasa membuat stock yang banyak karena
kelebihan dressing ini karena merupakan appetaizer atau
biasadi sajikan dengan suhu dingin maka bisa di simpan dalam chiller sehingga dapat bertahan cukup lama di banding hot kitchen (maincourse).
4. Membuat sliced fruit untuk jenis buah yang biasa di sajikan dalam melayanin event ini adalah buah semangka, melon, pepaya dan nanas.
5. Melakukan plating untuk semua bahan yang sudah di olah sihingga sehingga menghasilkan sajian yang menarik.
B. Peralatan yang Harus ada Dalam Melayani Event Wedding
Dalam melyani event wedding ini, pihak food and beverage product di Crowne Plaza, memberikan pelayanan yang maksimal dari segi peralatan maupun service dikarenakan event tersebut sangatlah penting bagi citra pelayanan dari hotel Crowne Plaza`
S.O.P (Standar Operational Procedur) Untuk Melayani Event Wedding
Dalam melayani event wedding Hotel crowne plaza bandung mempunyai tahapan-tahapan yang biasa di lakukan pada saat persiapan untuk melayani event tersebut semua itu tak lain hanya untuk memberikan kepuasan klient dan menjamin lancarnya event tersebut sampai selesai, untuk pelayanan event ini food and beverage product perlu bekerja sama dengan outlet lain seperti food and beverage service karena semua makanan yang sudah di olah akan di sajikan oleh food and beverage service, maka untuk mengetahhui langkah-langkah yang tepat dalam pelayanan event wedding penulis mendeskripsikan menurut dua outlet yaitu food and beverage product dan food and beverage service.
2. S.O.P Food and Beverage Service Dalam Melayani Event Wedding
Food and beverage service adalah salah satu outlet yang terdapat dalam departemen food and beverage tugas utamanya adalah menyediakan dan melayani semua kebutuhan event dalam hal selain makanan diantaranya seperti, persiapan ballroom, set up meja, stage, plate, gelas, air minum dan aneka jus.
Dalam melayani event wedding hal pertama yang biasa di lakukan food and beverage service ini adalah sebagai berikut :
1. Melihat layout yang di buat oleh kesepakatan semua pihak yang sesuai dengan keinginan klient atau calon pengantin yang di buat pada saat technical meeting, layout sendiri ialah gambaran semua denah lokasi resepsi seperti posisi panggung, buffet, meja dan live musik dalam bentuk sketsa.
2. Set up meja dengan posisi meja yang di inginkan oleh calon pengantin dalam set up meja sendiri biasanya bagian food and beverage servive tidak begitu banyak menggunakan meja karena hampir semua calon pengantin yang memilih crowne plaza bandung sebagai tempat resepsinya menggunakan konsep standing party dan untuk meja sendiri hanya di buat untuk tamu vip, untuk gambar dan jenis set up ada pada lampiran.
3. Membuat stage untuk pelaminan.
4. Menyiapkan piring-piring, gelas, dan semua alat pendukung untuk makan semua tamu di acara resepsi pernikahan tersebut.
5. Membuat dan menyiapkan aneka jus dan minuman yang sesuai dengan permintaan calon pengantin.
6. Mengatur suhu ruangan dan lampu sesuai dengan permintaan calon pengantin.
7. Memastikan semuanya sudah sesuai dengan layout yang di pinta oleh klient atau calon pengantin.
8. Mengambil semua alat-alat makan yang kotor pada saat acara resepsi berjalan.
9. Closing atau membereskan semua peralatan pada saat acara resepsi sudah selesai sampai keadaan ruangan sama seperti pada saat sebelumnya.
4.2.2.2. S.O.P Food and Beverage Product Dalam Melayani Event Wedding
Sesuai dengan nama otletnya food and beverage product yang berarti produksi atau membuat makanan maka untuk tugas utama outlet ini adalah membuat dan menyediakan semua menu makanan yang di butuhkan dalam pelayanan event wedding ini, hal pertama yang biasa di lakukan food and beverage product dalam melayani event ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat list menu yang di minta calon pengantin.
b. Order bahan bahan untuk membuat menu yang di minta calon pengantin.
c. Menyiapkan dalam bentuk memotong bahan-bahan untuk membuat menu yang di minta calon pengantin pada sehari sebelum hari acara.
d. Mengolah dan membuat menu yang di minta calon pengantin serta menjamin semua menu makanan sudah siap untuk di sajikan pada satu jam sebelum acara resepsi di mulai.
e. Memantau semua makanan pada saat acara resepsi sedang berlangsung serta menjamin makanan cukup sampai acara selesai.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang saya dapatkan dari penelitian di atas adalah : 1. Tugas dan tanggung jawab food and beverage product dalam melayani event wedding adalah membuat, mengolah sampai menyajikan menu yang di pesan oleh calon pengantin dengan sebaik- baiknya,untuk menjamin lancarnya event ini di butuhkan persiapan serta
team yang kompak dalam menjalankan tugas pelayanan event tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan dan tidak ada tugas-tugas yang tertunda dalam operasional pelayanan event tersebut.
2. Untuk menjamin lancarnya event wedding Food and beverage product memerlukan persiapan dan persediaan yang baik dari segi Peralatan dari mulai Peralatan besar seperti ruangan dan mesin-mesin peralatan untuk operasional pengolahan menu yang di pesan oleh calon pengantin, semua Peralatan tersebut harus di pastikan berfungsi dengan baik suapaya tidak terjadi keterlambatan dalam penyajian menu yang di sebabkan karena tidak berfungsinya alat-alat pendukung operasional event tersebut.
3. Untuk menjamin lancarnya event wedding di perlukan langkah- langkah yang tepat yang sesuai dengan standar opeasional prosedur suapaya event tersebut berjalan sesuai dengan konsep yang di minta oleh client dengan begitu client akan merasa puas dengan pelayanan yang di berikan.
2. Saran
Dalam penelitian masalah ini penulis mempunyai beberapa saran di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Akan lebih efisien dalam waktu pelayanan maupun persiapan untuk melayani event wedding ini apabila ada section lain seperti restaurant section yang ikut membantu operasional kitchen banquet melayani event wedding tersebut agar tidak terjadi keterlambatan dalam penyajian menu yang di sebabkan karena ada tugas-tugas yang tertunda pada saat operasional tersebut.
2. Untuk segi Peralatan sudah cukup lengkap hanya perlu pemeliharaan yang lebih di tingkatkan lagi untuk menjaga kualitas peralatan dan mencegah terjadinya kerusakan pada mesin-mesin tersebut sehingga bisa beroperasi dengan baik dan lancar.
3. Untuk langkah-langkah yang di gunakan dalam tahapan melayani event wedding sudah sangat cukup membantu dan menjamin lancarnya event tersebut meskipun setiap section sudah mempunyai tugas masing-masing tapi akan lebih bagus lagi apabila langkah-langkah tersebut di pahami oleh semua pihak yang bersangkutan dalam melayani event wedding tersebut seperti enginering, dan security, suapaya mereka bisa membantu untuk kelancaran event tersebut.
REFERENSI
Arief. (2007). Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bagyono. (2007). Pariwisata dan Perhotelan. Bandung: Alfabeta.
Bagyono. (2007). Pariwisata dan Perhotelan I. Bandung: Alfabeta.
Bagyono. (2008). Pariwisata dan Perhotelan . Bandung: Alfabeta.
Bagyono. (2008). Teori dan Praktik Hotel Front Office. Bandung: Alfabeta.
Komar. (2006). Hotel Management. Grasindo.
Richard, K. (2014). Hotel Management. Jakarta: PT Grasindo.
Sujatno, B. (2008). Secret Receptionist Skil For 5 Stars Hotel. Yogyakarta: Andi Offset.
Sulastiyono. (2011). Management Penyelenggaraan Hotel. Bandung: Alfabeta.
Wardiayanta. (2006). Metode Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset.
BIODATA PENULIS
Deni Hermanto , Lahir di Majalengka, 28 November 1994. Alamat: Jln Turangga Timur No.98A, On The Job Training di Hotel Crowne Plaza Hotel Bandung selama 4 bulan di Departemen Food and Beverage Product di tempatkan di Section Kitchen.