• Tidak ada hasil yang ditemukan

Us Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi orang tua tentang sistem zonasi di sekolah dasar negeri 76 kota bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Us Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi orang tua tentang sistem zonasi di sekolah dasar negeri 76 kota bengkulu"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Bagaimana reaksi Anda terhadap penerapan sistem zonasi sekolah yang diterapkan di SDN 76 Kota Bengkulu. Bagaimana reaksi Anda terhadap penerapan sistem zonasi sekolah yang diterapkan di SDN 76 Kota Bengkulu.

Tujuan Masalah

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan siswa memahami tujuan penerapan sistem zonasi sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi kepada masyarakat khususnya orang tua siswa SD agar ketika anaknya bersekolah dengan sistem zona tidak bingung dan sudah paham.

LANDASAN TEORI

Persepsi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi orang tua terhadap sistem zonasi di sekolah dasar negeri di 76 kota di Bengkulu. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi masyarakat terhadap sistem zonasi di SD Negeri 76 Kota Bengkulu. Sistem zonasi merupakan gagasan yang diusung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Efendy.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Persepsi Orang Tua Tentang Sistem Zonasi Di SDN 76 Kota Bengkulu”.

Orang Tua

Dalam upaya menghasilkan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas, diperlukan upaya yang konsisten dari orang tua dalam melaksanakan tugas mengasuh, mengasuh dan mendidik anaknya, baik lahir maupun batin, hingga anak tersebut dewasa dan/atau mampu. berdiri. hanya jika tugas ini merupakan suatu kewajiban. Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya dalam hal pendidikan, pengasuhan dan pengasuhan anak dirumuskan dalam ajaran Islam sebagai berikut: 16.

Pendidikan

Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yakni membudayakan manusia atau memuliakan kemanusiaan. Pertama, pendidikan dapat diartikan secara luas sebagai kehidupan, yaitu seluruh pengalaman belajar yang terjadi di segala lingkungan dan terus mempengaruhi pertumbuhan pribadi. Kedua, pendidikan dalam arti sempit dapat diartikan sekolah, yaitu pengajaran di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.

Ketiga, dalam arti sempit dan luas, pendidikan adalah upaya sadar keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pendampingan, pendidikan dan pelatihan, dalam kehidupan sekolah dan di luar sekolah, untuk mempersiapkan peserta didik memainkan peran dalam berbagai bentuk kehidupan. lingkungan, tepat waktu di masa depan. Memperoleh pendidikan merupakan hak dasar setiap warga negara Indonesia dan untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai minat dan bakatnya, tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, agama, dan gender. Sebagai warga negara Indonesia, pendidikan merupakan hak semua bangsa sesuai dengan UUD 1945, yaitu pemerintah berkewajiban memenuhi hak warga negaranya untuk memperoleh pendidikan guna menentukan kualitas hidup masa depan suatu bangsa.

Tugas pokok pendidikan adalah pengembangan kemampuan dan pembentukan budi pekerti, kepribadian, dan peradaban yang bermartabat dalam kehidupan dan kehidupan, atau dengan kata lain fungsi pendidikan memanusiakan seseorang agar menjadi pribadi yang nyata sesuai dengan norma-norma yang menjadi landasannya. itu didasarkan. 20 Azizah Arifinna Safarah, dkk., Program Zonasi Sekolah Dasar Sebagai Upaya Penyeragaman Kesetaraan Mutu Pendidikan di Indonesia, (Universitas Negeri Yogyakarta), no. Tujuan pendidikan adalah mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan bertakwa, sehat, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara, demokratis serta bertanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. dan agama mereka..

Peraturan Pendidikan

Sistem Zonasi

26 Pusat Data dan Statistik Sekretariat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sistem Zonasi Strategi Kesetaraan Pendidikan Berkualitas dan Berkeadilan, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018), hal.2. Sistem zonasi PPDB dapat dilaksanakan secara lebih obyektif, transparan, akuntabel, tidak diskriminatif, adil dan merata sesuai dengan UUD 1945, yaitu setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang baik. 28 Elga Andina, Sistem tujuan dan dampak psikososial terhadap peserta didik, (Biro Keahlian Pusat Penelitian DPR RI), no.

29 Pusat Data dan Statistik Sekretariat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sistem Zonasi Strategi Pemerataan Pendidikan Berkualitas dan Berkeadilan, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018), hal.2. 30 Pusat Data dan Statistik Sekretariat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sistem Zonasi Strategi Pemerataan Pendidikan Berkualitas dan Berkeadilan, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018), hal.3. 31 Pusat Data dan Statistik Sekretariat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sistem Zonasi Strategi Pemerataan Pendidikan Berkualitas dan Berkeadilan, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018), hal.3-4.

32 Pusat Data dan Statistik Sekretariat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sistem Zonasi Strategi Kesetaraan Pendidikan Berkualitas dan Berkeadilan, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018), hal.4. 33 Pusat Data dan Statistik Sekretariat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sistem Zonasi Strategi Kesetaraan Pendidikan Berkualitas dan Berkeadilan, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018), hal.5. 34 Pusat Data dan Statistik Sekretariat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sistem Zonasi Strategi Kesetaraan Pendidikan Berkualitas dan Berkeadilan, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018), hal.5 .. e) Terciptanya lingkungan belajar yang heterogen.

Kajian Penelitian Terdahulu

Sesuai dengan judul yang menjadi objek penelitian ini adalah persepsi orang tua tentang sistem zonasi di SD Negeri 76 kota Bengkulu. Dan tidak sedikit orang tua yang mengetahui penerapan sistem zona pada saat anaknya akan bersekolah. Saya mengetahui penerapan sistem zonasi sekolah sejak awal, Menteri Pendidikan mengumumkan bahwa sistem tersebut akan berjalan.

Penerapan sistem zonasi sekolah baik karena bertujuan untuk pemerataan fasilitas pendidikan. Dampak penerapan sistem tujuan sekolah paling menghemat biaya transportasi saya sebagai orang tua karena jaraknya yang lebih dekat untuk menjemput anak. Harapannya, para orang tua berharap agar rencana zonasi tetap berlaku, khususnya bagi anak-anak usia sekolah dasar.

Saya selaku pimpinan SDN 76 sangat setuju dan mendukung penerapan sistem zona sekolah yang sudah berjalan di SDN 76 Kota Bengkulu. Ada juga sebagian orang tua yang mengetahui sistem zona saat anaknya duduk di bangku sekolah dasar. Begitu pula dengan orang tua siswa SDN 76 Kota Bengkulu yang terkena dampak sistem zonasi yang diterapkan pihak sekolah.

Tabel 2.1 Persamaan Dan Perbedaan Hasil Penelitian Terdahulu  No  Nama Peneliti,
Tabel 2.1 Persamaan Dan Perbedaan Hasil Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti,

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Sumber Data

Teknik pengumpulan data melalui observasi digunakan bila penelitian berkaitan dengan perilaku manusia, proses kerja, fenomena alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu banyak. Djamaan Satori dan Aan Komariah membagi observasi partisipan menjadi dua, yaitu observasi partisipan aktif dan observasi partisipan pasif. Metode observasi bertujuan untuk mengamati pencatatan sistematis suatu fenomena yang digunakan untuk menumpulkan data dalam kajian pelaksanaan proses penerapan sistem zonasi sekolah pada SD Negeri 76 Kota Bengkulu.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika ingin melakukan penelitian pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang ingin diselidiki, namun juga jika peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang responden.45 Teknik pengumpulan data ini didasarkan pada pemeriksaan diri. laporan atau laporan diri, atau setidaknya berdasarkan pengetahuan atau keyakinan pribadi. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara terstruktur, yaitu peneliti mengajukan permasalahan dan pertanyaannya sendiri untuk mengungkapkan data dengan pedoman wawancara. Dalam pengumpulan data dengan menggunakan teknik ini dilakukan wawancara terhadap berbagai informan yaitu orang tua, guru dan kepala sekolah SDN 76 Kota Bengkulu.

Teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihat dan mencatat laporan yang sudah tersedia. Dokumentasi sebagai pengumpulan data adalah setiap pertanyaan tertulis yang dikumpulkan oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau penyajian akuntansi.47. Namun untuk membantu peneliti dalam mencari data dengan baik dan benar di lapangan, disusun kisi-kisi instrumen sesuai jenisnya.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Teknik Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Situasi dan Kondisi Sekolah

Profil Sekolah

Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

Kurikulum Satuan Pendidikan SD Negeri 76 Kota Bengkulu

Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SDN 76 Kota Bengkulu

Kondisi Guru

Pengajaran OSIS di SDN 76 Kota Bengkulu mempunyai latar belakang pendidikan dan keilmuan yang berbeda-beda, sehingga semangat mengajar semakin meningkat dan dapat saling bertukar pikiran.

Kondisi Siswa

Sarana dan Prasarana

Orang Tua Wali Murid

Hasil Penelitian

Pembahasan

Menurut orang tua siswa, sistem zonasi ini merupakan peraturan pemerintah yang menganjurkan anak bersekolah berdasarkan jarak tempat tinggal mereka yang paling dekat dengan sekolah. Tidak sedikit para orang tua yang sudah mengetahui sistem zona ini sejak lama karena sebagian besar dari mereka mengetahuinya dari menonton televisi, media sosial dan lain sebagainya. Penerapan sistem zona ini tidak berhenti pada dampak yang dirasakan oleh orang tua siswa di SDN 76 Kota Bengkulu saja, namun para orang tua juga mempunyai harapan terhadap penerapan sistem zona sekolah yang sudah berjalan kedepannya.

Mengingat semakin mudahnya orang tua mendampingi anaknya bersekolah, maka penerapan sistem zonasi perlu dikembangkan lebih lanjut, perluasan wilayah zonasi, peningkatan kualitas guru, dan melengkapi sarana dan prasarana agar anak-anak tidak mudah tertular penyakit. kalah dengan sekolah lain. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi orang tua terhadap sistem zonasi di SD Negeri di 76 Kota Bengkulu. Menurut orang tua siswa, sistem zonasi merupakan peraturan pemerintah yang menganjurkan anak bersekolah berdasarkan jarak tempat tinggal mereka yang paling dekat dengan sekolah.

Penerapan rencana zonasi ini memberikan dampak negatif yang dirasakan sebagian orang tua siswa karena kecewa dengan penerapan rencana zonasi ini karena tidak bisa memilih sekolah yang cocok untuk anaknya. Penerapan sistem destinasi sebaiknya lebih dikembangkan lagi, perluasan wilayah destinasi, peningkatan kualitas guru dan penyediaan sarana dan prasarana agar sekolah lebih maju. Meski banyak orang tua siswa yang setuju dengan penerapan sistem zonasi ini, namun tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena orang tua perlu banyak mencari informasi dan menambah pemahaman terhadap sistem zonasi yang diterapkan saat ini.

PENUTUP

Saran

Kami berharap sekolah menerapkan sistem zonasi dengan sebaik-baiknya, sehingga tujuan dari sistem zonasi dapat tercapai dengan baik dan optimal. Implementasi Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis Sistem Zonasi Pada Tingkat Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar di Kabupaten Jombang. Nurlailiyah, Aris, Analisis Kebijakan Sistem Zonasi Terhadap Perilaku Siswa SMP di Yogyakarta, (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta), no.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, atau yang sederajat. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan atau Sejenisnya, (Jakarta: Direktur Jenderal).

Gambar

Tabel 2.1 Persamaan Dan Perbedaan Hasil Penelitian Terdahulu  No  Nama Peneliti,
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Gambar 3.2 Konsep Analisis Data
+5

Referensi

Dokumen terkait

The discussion about digitally minded leaders with entrepreneurial mindset and short case study about digitalisation and leading the digital transformation process showed clearly,