Menurut Maulana (2009), tujuan pendidikan kesehatan secara umum adalah mengubah perilaku individu atau masyarakat dalam bidang pelayanan kesehatan. Pendidikan kesehatan di rumah sakit atau tempat layanan kesehatan lainnya, dengan sasaran pasien dan keluarganya. Menurut Leavel dan Clark, pendidikan kesehatan dapat diberikan berdasarkan lima tingkat pencegahan, yaitu: 1.
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti pendidikan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pengaduan ke rumah sakit, penyuluhan perkawinan, pendidikan seks, pengendalian lingkungan dan lain-lain. Pemberian pendidikan kesehatan terhadap sasaran yang sama, namun pada waktu dan/atau tempat yang berbeda, maka pelaksanaannya juga memerlukan metode yang berbeda.
Konsep Pengetehuan .1 Pengertian Pengetahuan
Tingkat Pengetahuan
Jika tujuan pembelajaran adalah untuk menumbuhkan kemampuan mempertahankan topik yang sama dengan materi yang diajarkan, Recall adalah kategori proses kognitif yang sesuai. Untuk mengakses pembelajaran siswa dalam kategori proses kognitif paling sederhana ini, guru mengajukan pertanyaan. Namun, jika tujuan pembelajaran adalah untuk menumbuhkan kemampuan transfer, fokusnya adalah pada lima proses kognitif lainnya.
Proses kognitif merangkum terjadi ketika seseorang mengemukakan kalimat yang mewakili informasi yang diterima atau mengabstraksi suatu tema. Proses kognitif perbandingan melibatkan pendeteksian persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah, atau situasi.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan
Biasanya semakin dewasa mereka semakin sadar akan permasalahan yang sebenarnya dan semakin tua mereka maka semakin banyak pula pengalaman yang mereka peroleh sehingga seseorang akan mampu meningkatkan kematangan mental dan intelektual yang pada akhirnya akan membuat semakin bijak dalam mengambil keputusan bertindak. Minat membuat seseorang berusaha menekuni sesuatu dan pada akhirnya diperoleh ilmu yang lebih mendalam (Mubarak dkk, 2012). Ada kecenderungan dalam diri seseorang untuk mempunyai pengalaman buruk dan berusaha melupakannya, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat dalam dan membekas pada emosi psikologisnya, dan akhirnya hal ini juga bersifat negatif. pengalaman. sikap positif dalam hidupnya.
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman orang lain maupun diri sendiri, sehingga pengalaman yang diperoleh menambah ilmu pengetahuan seseorang. Pertumbuhan ilmu pengetahuan tidak mutlak diperoleh pada pendidikan formal, namun juga dapat diperoleh pada pendidikan nonformal. Semakin banyak aspek positif dari objek yang disadari maka akan semakin meningkat pula sikap positif terhadap objek tersebut (Budiman dan Riyanto, 2013).
Apabila suatu daerah mempunyai budaya menjaga kebersihan lingkungan, maka besar kemungkinan masyarakat sekitar akan mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk sikap atau sikap pribadi seseorang (Mubarak dkk, 2012). ). ). Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik atau tidak, yang akan ditanggapi sebagai pengetahuan oleh masing-masing orang. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal dapat mempunyai dampak jangka pendek (immediate effect), sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan atau peningkatan pengetahuan.
Perkembangan teknologi akan menyediakan berbagai macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat terhadap inovasi-inovasi baru. Dalam menyampaikan informasi sebagai tugas pokoknya, media massa juga membawa pesan-pesan yang bersifat sugesti yang dapat mengontrol opini seseorang. Adanya informasi baru tentang suatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan tentang hal tersebut (Budiaman dan Riyanto, 2013).
Cara Memperoleh Pengetahuan
Pada masa itu, jika seseorang dihadapkan pada suatu persoalan atau permasalahan, maka penyelesaiannya adalah melalui trial and error, dengan memanfaatkan kemungkinan-kemungkinan yang ada untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini dilakukan dengan mengulangi pengalaman yang diperoleh dalam menyelesaikan masalah yang Anda temui di masa lalu. Kebenaran diperoleh manusia secara intuitif melalui proses-proses di luar kesadarannya dan tanpa melalui proses penalaran atau pemikiran apa pun.
Merupakan suatu cara yang secara tidak langsung melahirkan pemikiran seseorang melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, kemudian mencari hubungan sehingga dapat diambil suatu kesimpulan. Dalam berpikir induksi, penarikan kesimpulan didasarkan pada pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra, kemudian disimpulkan dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang memahami suatu fenomena. Cara baru atau modern untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih sistematis, logis dan ilmiah, yaitu melalui proses penelitian.
Kategori Pengetahuan
Pengukuran Pengetahuan
Informasi yang disadari dan diperhatikan seseorang ditransfer ke komponen kedua dari sistem memori: memori jangka pendek (Slavin, 2008). Memori jangka pendek adalah sistem penyimpanan yang dapat menyimpan informasi dalam jumlah terbatas selama beberapa detik. Ini adalah bagian memori tempat informasi yang sedang dipikirkan disimpan.
Pikiran-pikiran yang kita sadari pada waktu tertentu disimpan dalam memori jangka pendek. Seperti diilustrasikan pada Gambar 2.3, informasi dapat dimasukkan ke dalam memori kerja dari masukan sensorik atau dari komponen dasar ketiga sistem memori: memori jangka panjang. Salah satu cara untuk menyimpan informasi dalam memori kerja adalah dengan memikirkannya atau mengatakannya berulang kali.
Karena memori kerja memiliki kapasitas terbatas, informasi juga dapat hilang karena digantikan oleh informasi lain. Perbedaan Individu dalam Memori Kerja Tentu saja, kemampuan memori kerja setiap orang berbeda-beda dalam melakukan tugas belajar tertentu. Memori jangka panjang adalah bagian dari sistem memori tempat informasi disimpan dalam jangka waktu lama.
Memori jangka panjang dianggap sebagai kapasitas memori yang sangat besar dan mempunyai memori jangka yang sangat panjang. Menurut Solso dan Slavin (2008), para ahli teori membagi memori jangka panjang menjadi setidaknya tiga bagian: memori episodik, memori semantik, dan memori prosedural. Informasi dalam memori episodik disimpan dalam bentuk gambar yang disusun menurut kapan dan di mana peristiwa terjadi.
Konsep Perawatan Tali Pusat 1 Pengertian Tali Pusat
- Anatomi Tali Pusat
- Pemotongan Tali Pusat
- Fisiologi Lepasnya Tali Pusat
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelepasan Tali Pusat
- Tanda Gejala Infeksi Pada Tali Pusat
- Akibat Perawatan Tali Pusat Tidak Steril
Tali pusar tampak mengkilat dan berwarna kebiruan, menandakan terdapat pembuluh darah di dalamnya. Tali pusar yang terlalu panjang atau terlalu pendek berdampak buruk bagi bayi. Jika tali pusar terlalu panjang, ada risiko terpuntir di leher atau bagian tubuh janin lainnya.
Di bawah balutan cairan ketuban, Anda bisa melihat pembuluh darah di tali pusat. Dengan demikian, kesinambungan nutrisi dari ibu ke janin dapat terjamin dan membantu mencegah pembengkokan tali pusat. Setelah lahir, tali pusat cepat kering, mengeras dan berubah menjadi hitam (suatu proses yang disebut gangren kering).
Tali pusar menjadi basah atau lengket, namun hal ini juga merupakan proses fisiologis yang normal. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Elsobky (2017), rata-rata waktu lepasnya tali pusat bayi adalah 4-10 hari. Faktor yang menyebabkan tertundanya proses pelepasan tali pusat antara lain pemberian antiseptik pada pangkal tali pusat, adanya infeksi, dan persalinan dengan operasi caesar.
Daerah sekitar tali pusar berbau tidak sedap dan mengeluarkan nanah (nanah merupakan indikasi adanya infeksi). Tanda dan gejala infeksi ini adalah tali pusat yang basah atau lengket disertai bau yang tidak sedap. Sekresi atau cairan apa pun yang dikeluarkan oleh tali pusat dikultur dan kemudian diberikan antibiotik lebih lanjut.
Konsep Bayi Baru Lahir .1 Pengertian Bayi Baru Lahir
- Tanda-Tanda Bayi Baru Lahir Normal
- Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir
- Tujuan Perawatan Bayi Baru Lahir
- Perawatan Tali Pusat
Perawatan tali pusat bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi sehingga tali pusat cepat lepas atau lepas. Hingga saat ini, standar perawatan tali pusat yang diajarkan oleh para ahli kesehatan kepada orang tua baru adalah membersihkan atau mencuci pangkal tali pusat dengan alkohol. Rekomendasi terbaru WHO adalah cukup membersihkan pangkal tali pusat dengan sabun dan air lalu mengeringkannya hingga tuntas.
Namun praktik membersihkan tali pusat dengan alkohol tidak sepenuhnya dilarang karena bahkan di beberapa negara maju masih dilakukan. Tali pusat bayi belum kering, sehingga perawatan tali pusat harus benar dan tetap bersih agar terhindar dari infeksi. Selama tali pusat belum lepas (umumnya 5-21 hari) bayi tidak perlu terlalu sering dimandikan secara langsung.
Saat mandi, sebaiknya area tali pusar dikeringkan secara menyeluruh agar tidak ada kandungan air yang tersisa. Tali pusat sedikit terangkat, bersihkan tali pusat dengan kain kasa dari pangkal hingga ujung tali pusat, ulangi 2-3 kali hingga bersih. Bersihkan lipatan tali pusat beserta perutnya dan kerak atau kotoran disekitar tali pusat.
Jangan menutupi tali pusat dengan plester, bayi gurita, atau jaring elastis apa pun yang hanya dapat menyebabkan infeksi. Untuk memandikan bayi sebaiknya dilakukan dengan waslap dan air hangat pada tali pusar yang belum lepas. Tidak disarankan memberikan bahan tertentu pada pangkal tali pusar dengan tujuan agar segera lepas atau lepas.
Konsep Ibu Nifas .1 Pengertian Ibu
- Pengertian Masa Nifas
- Tahapan Masa Nifas
- Klasifikasi Paritas
- Perubahan Fisiologi Masa Nifas
- Adaptasi Psikologi Ibu Masa Nifas
- Kebijakan Kunjungan Masa Nifas
Jangan membersihkan atau merawat tali pusat dengan obat merah, salep antiseptik atau obat apapun tanpa anjuran dokter (Abata, 2015). Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman untuk bayi hingga tali pusar terlepas, bertujuan agar tidak mengganggu sirkulasi udara di sekitar tali pusar. Saat tali pusar lepas, biarkan sembuh dan mengering sendiri di sekitar pusar dan tidak perlu gips untuk menutupinya (Abata, 2015).
Namun semua alat kelamin baru akan kembali seperti keadaan sebelum hamil dalam waktu 3 bulan (Prawirohardjo, 2012).Menurut Sulistyawati (2015), masa nifas disebut juga dengan masa nifas atau masa nifas, yaitu sejak bayi dilahirkan. dan plasenta lahir hingga 6 minggu berikutnya, disertai dengan pemulihan isi organ seperti Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan anak sampai berumur sekitar 6 minggu (42 hari), sampai organ rahim pulih seperti sebelum hamil. Dapat kita simpulkan bahwa masa nifas adalah masa setelah melahirkan sampai kurang lebih 6 minggu yang disertai dengan pulihnya organ-organ rahim seperti sebelum hamil.
Perawatan pasca melahirkan memerlukan pengawasan dan komunikasi dua arah, hal ini akan membantu ibu nifas merasa nyaman memasuki era baru kehidupan sebagai seorang ibu yang wajib merawat dan menafkahi anaknya. Apabila dalam pelayanan nifas semu pasien mendapat perlakuan yang sama, maka akan timbul persaingan dari para ibu tersebut untuk memberikan pelayanan nifas yang sebaik-baiknya, khususnya dalam perawatan bayinya. Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan kesulitan buang air kecil selama 24 jam pertama.
Hal ini dapat diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi, sehingga volume darah kembali normal. Pada masa nifas terjadi perubahan komponen darah, misalnya jumlah sel darah putih meningkat secara signifikan. Masa nifas sendiri sangat rentan dan terbuka terhadap pembelajaran dan bimbingan serta perubahan peran ibu sehingga memerlukan adaptasi (Maress, 2018).
Beberapa jam atau hari setelah melahirkan, ibu akan tampak seolah-olah menunda seluruh tanggung jawabnya sehari-hari. Memberikan konseling kepada ibu atau anggota keluarga tentang cara mencegah perdarahan pasca melahirkan akibat atonia uteri.
