NAMA : AMELIA WAHYU PUTRI WARDANI NIM : 192180061
KELAS : 4B PGSD
UAS PEMBELAJARAN PKN DI SD
1. Cara mengajarkan demokrasi di SD yaitu:
1.) Pertemuan kelas berita baru merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan tanggung jawab melalui pertemuan kelas guna membahas berita aktual yang ada di media massa.
2.) Cambuk bersiklus merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab melalui pertemuan saling bertanya dan menjawab secara bergiliran.
3.) Waktu untuk penghargaan merupakan strategi pengembangan sikap dan demokratis melalui pertemuan untuk memberi penghargaan atau penghormatan terhadap orang lain.
4.) Waktu yang terhormat merupakan strategi pengembangan demokratis dan tanggung jawab melalui acara yang secara khusus diadakan atas inisiatif siswa.
5.) Pertemuan perumusan tujuan, melalui pertemuan yang sengaja diadakan atas inisiatif guru/siswa untuk merumuskan visi.
6.) Pertemuan legislasi, pertemuan untuk menyusun norma yang akan berlaku di sekolah
7.) Pertemuan evaluasi aturan, pertemuan untuk mengevaluasi pelaksanaan norma.
8.) Pertemuan perumusan langkah kegiatan, pertemuan untuk menetapkan prioritas yang akan dilakukan.
9.) Pertemuan refleksi belajar, melalui pertemuan pengendapan dan evaluasi terhadap proses atau hasil belajar.
10.) Pertemuan pemecah masalah, melalui pertemuan terencana untuk memecahkan masalah yang ada di lingkungan sekitar.
2. Contoh soal A. Pilihan ganda
1.) Persatuan Indonesia merupakan sila Pancasila ke ....
a. Satu b. Dua c. Tiga
2.) Berikut yang bukan contoh dari sila ke-3 Pancasila adalah a. Hidup rukun dengan tetangga
b. Tolong menolong dengan teman c. Membbuat ribut suasana kelas B. Benar-Salah
Isilah kolom berikut dengan tanda (V) jika benar dan tanda (X) jika salah
Pernyataan Jawaban
Lambang negara Indonesia adalah burung garuda Bahasa di Indonesia hanya Bahasa Indonesia C. Menjodohkan
Buatlah garis sesuai jawaban yang benar 1. Ketuhanan yang
Maha Esa
a. Pancasila ke 2
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradap
b. Pncasila ke 1
D. Isian singkat
1.) Indonesia merdeka pada tanggal ...
2.) Sila ke-5 Pancasila berbunyi ...
3. Partisipasi siswa dalam
a. Politik, perankan siswa dalam berpolitik sedini mungkin melalui penerapan calon pemimpin mereka, yaitu calon pemimpin/ketua kelas masing-masing dan kepengurusan kelas, dari sini siswa mampu mengimajinasikan bagaimanan berpolitik.
b. Sosial, libatkan siswa dalam berbagi rezeki, misalnya infaq Jum’at, atau bisa saja menjenggung teman/keluarga teman yang sedang sakit.
c. Ekonomi, dalam hal ini siswa bisa diajarkan untuk berusaha pengeluaran lebih sedikit daripada pemasukkan, yaitu dengan cara menabung dan ditargetkan jika mampu memenuhi nominal yang ditentukan mendapatkan apresiasi, hal ini mampu menumbbuhkan jiwa hemat dan sabar untuk mendaptakan suatu kebutuhan mereka.
d. Budaya, dalam bidang ini siswa dapat dilibatkan dalam tari masal yang diadakan di setiap sekolah, misalnya di hari Jum’at setelah senam bersama diadakan tari dolalak masal.
4. Model pembelajaran portopolio
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SD/MI
Kelas /Semester : V/2 (dua )
Tema : Peristiwa dalam Kehidupan Sub tema 1 : Peristiwa Mengisi Kemerekaan Pembelajaran ke- : 3
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia dan IPS.,PPKn Alokasi Waktu : 1 hari
TUJUAN PEMBELAJARAN
➢ Dengan membaca, siswa dapat mengetahui peristiwa lahirnya Pancasila dengan penuh kepedulian.
➢ Dengan membaca siswa dapat mengidentifikasi makna Pancasila dalam keragaman budaya bangsa dengan penuh kepedulian.
➢ Dengan diskusi, siswa dapat mengenal nilai-nilai luhur Pancasila yang berkembang di masyarakat dengan penuh kepedulian.
KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan
➢ Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan kehadiran siswa.
➢ Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. (religius).
➢ Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicara selama 15-20 menit (literasi).
Kegiatan Inti
➢ Guru menjelaskan sekitar materi yang akan dijelaskan.
➢ Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
➢ Siswa mengamati media pembelajaran tentang materi yang diajarkan.
➢ Guru mengajak siswa berdiskusi berkaitan tentang materi yang diajarkan.
➢ Siswa berdiskusi dengan sesama anggota kelompoknya dengan bimbingan guru.
➢ Masing masing kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas.
➢ Guru memberi penguatan tentang jawaban siswa perwakilan kelompok.
Kegiatan Bersama Orang Tua
➢ Pemahaman mengenai materi yang dipelajari kembali oleh siswa di rumah bersama orang tua melalui tugas yang diberikan guru.
Kegiatan Penutup
➢ Siswa mampu mengemukan hasil belajar hari ini.
➢ Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
➢ Menyanyikan lagu nasional dipandu oleh salah satu siswa.
➢ Membaca do’a setelah belajar di pimpin oleh salah satu siswa.
➢ Kelas ditutup dengan salam.
PENILAIAN
Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsung Penilaian Pengetahuan: Tertulis
Penilaian Keterampilan: Membuat poster
Mengetahui ...
Kepala SDN ...
...
Guru Kelas
...
Penerapan Model Pembelajaran
Penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kontekstual learning pada kegiatan pembelajaran 3
1.) Siswa diminta untuk berkelompok sesuai kelompok yang telah ditentukan.
2.) Siswa berdiskusi terkait pentingnya Pancasila dalam persatuan Indonesia.
3.) Bersama dengan teman sekelompok, buatlah poster atau gambar salah satu pulau yang ada di Indonesia beserta nama daerah-daerahnya.
4.) Berilah keterangan pada Ibu Kota Provinsi di setiap daerah pada gambar tersebut.
5.) Presentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas.
5. Contoh pembelajaran PKn di SD
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SD/MI
Kelas /Semester : V/2 (dua )
Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan Sub tema 1 : Peristiwa Mengisi Kemerekaan Pembelajaran ke- : 3
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia dan IPS.,PPKn Alokasi Waktu : 1 hari
TUJUAN PEMBELAJARAN
➢ Dengan membaca, siswa dapat mengetahui peristiwa lahirnya Pancasila dengan penuh kepedulian.
➢ Dengan membaca siswa dapat mengidentifikasi makna Pancasila dalam keragaman budaya bangsa dengan penuh kepedulian.
➢ Dengan diskusi, siswa dapat mengenal nilai-nilai luhur Pancasila yang berkembang di masyarakat dengan penuh kepedulian.
KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan
➢ Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan kehadiran siswa.
➢ Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. (religius).
➢ Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicara selama 15-20 menit (literasi).
Kegiatan Inti
➢ Guru menjelaskan sekitar materi yang akan dijelaskan.
➢ Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
➢ Siswa mengamati media pembelajaran tentang materi yang diajarkan.
➢ Guru mengajak siswa berdiskusi berkaitan tentang materi yang diajarkan.
➢ Siswa berdiskusi dengan sesama anggota kelompoknya dengan bimbingan guru.
➢ Masing masing kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas.
➢ Guru memberi penguatan tentang jawaban siswa perwakilan kelompok.
Kegiatan Bersama Orang Tua
➢ Pemahaman mengenai materi yang dipelajari kembali oleh siswa di rumah bersama orang tua melalui tugas yang diberikan guru.
Kegiatan Penutup
➢ Siswa mampu mengemukan hasil belajar hari ini.
➢ Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
➢ Menyanyikan lagu nasional dipandu oleh salah satu siswa.
➢ Membaca do’a setelah belajar di pimpin oleh salah satu siswa.
➢ Kelas ditutup dengan salam.
PENILAIAN
Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsung Penilaian Pengetahuan: Tertulis
Penilaian Keterampilan: Membuat poster
Mengetahui ...
Kepala SDN ...
...
Guru Kelas
...
Penerapan Model Pembelajaran
Penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kontekstual learning pada kegiatan pembelajaran 3
1.) Siswa diminta untuk berkelompok sesuai kelompok yang telah ditentukan.
2.) Siswa berdiskusi terkait pentingnya Pancasila dalam persatuan Indonesia.
3.) Bersama dengan teman sekelompok, buatlah poster atau gambar salah satu pulau yang ada di Indonesia beserta nama daerah-daerahnya.
4.) Berilah keterangan pada Ibu Kota Provinsi di setiap daerah pada gambar tersebut.
5.) Presentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas.
6. Ekspresi momentum
Di awal perkuliahan saya merasa pembelajaran PKn seperti pada umumnya, membosankan dan suasana tanpa penduduk, seperti saat masa smp-sma. Imajinasi itu sering tergambar saat mendengar kata PKn. Materi yang tidak to the point, pasti ada pengantar yang tidak saya maksud. Guru yang tidak bisa mencairkan suasana, guru yang tidak bisa mengubah bahwa PKn itu mengasyikan seperti matematika, materi yang berbeli-belit, materi seperti bahasa Indonesia yang mencari karakter tokoh dari bacaan, dan lain sebagainaya. Dan ya itu hanya halusinasi saya saja saat awal.
Dan awal perkuliahan pun saya bersemangat untuk mengikuti dan saya berbicara dengan diri sendiri bahwa Pkn itu bisa berubah sama halnya matematika, namun ekspektasi saya yang tadi menjadi nyata. Materi yang tidak langsung to the point seperti matemati malah membahas hal disekililingnya. Bukan di buku saja, namun juga pada oenyampaiannya tidak terfokus pada mata kuliah tersebut. Jujur saja pak, mengkritik itu juga merasa bersalah karena kritikan yang saya ketik. Tidak dapat berbaur dengan mahasiswa dan tidak dapat mencairkan suasanya adalah hal yang dapat membuat mahasiswa bosan dan menyepelekan. Ya itu fakta dibelakang pak. Guru adalah fasilitator, jadi kita para calon guru berusaha belajar dari para dosen kami, karena mungkin saja yang kalian ajarkan diterapkan dalam lapangan kami.
Kemudia juga dengan presensi, tidak semua anak mengikuti perkuliahan bapak di zoom tapi ikut presensi. Dan bahkan mereka yang ikut zoom pun hanya masuk zoom dan membereskan pekerjaan rumah. jadi tidak ada bukti bahwa akurat bahwa mereka mengikuti perkuliahan yang Bapak adakan.
Kemudian penilaian bagus dari pengumpulan resume/review materi, itu hal yang bisa dilakukan oleh sekelas anak SD, materi di buku diketik ulang. Siapa yang tepat waktu dapat nilai bagus, lantas apakah mereka paham materi? Apakah mereka bisa di
lapangannya? Jika begitu anak SD kelas 1 juga bisa dapat nilai 100/sempurna/A. Lalu bedanya mahasiswa dengan anak SD apa?
Mungkin hanya itu momentum pada perkuliahan Pembelajaran PKn di SD. Terdapat salah kata dan perbuatan, yang disengaja maupun tidak disengaja saya mohon maaf, dan terimakasih
Ekspresi Ide:
Pada buku tersebut terlalu berbelit materinya, contohnya saja modul 3 kegiatan belajar 1, Isi/materi dari modul tersebut sangatlah berputar, tidak langsung pada poin nya saat dijudul, dan itu membuat pembaca bingung, bukan masalah jika pada bahasa Indonesia kita disuruh mencari watak tokoh, namun ini tentang kebangsaan juga, berarti terkait negara dan bangsa. Saya tidak bisa langsung memahami maksud dari judul per kegiatan pembelajaran tersebut.
Alangkah lebih baik lagi jika ada bimbingan atau dosen untuk memberikan kita map mipping untuk memudahkan pemahaman kami terkait PKn. terimaksih
