• Tidak ada hasil yang ditemukan

uji bioaktivitas antimikroba ekstrak kasar - Repository UMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "uji bioaktivitas antimikroba ekstrak kasar - Repository UMA"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

Bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) is one of the traditional medicinal plants used to treat certain diseases or used as an antibacterial agent. The aim of this study was to determine the chemical compounds contained in the crude extract of bangun-bangun stems and leaves and to observe the antimicrobial activity of crude extract of bangun-bangun stems and leaves. The results showed that bangun-bangun contains secondary metabolite compounds, namely flavonoids, tannins, saponins, alkaloids and triterpenoids.

Bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) merupakan tanaman obat tradisional yang digunakan untuk mengobati penyakit tertentu atau digunakan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa kimia pada ekstrak kasar batang dan daun bangun-bangun serta mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak kasar batang dan daun bangun-bangun. Hasil penelitian menunjukkan bangun bang mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, tanin, saponin, alkaloid dan triterpenoid.

Diameter zona hambat yang terbentuk pada kontrol positif dan kontrol negatif masing-masing sebesar 61,08 mm dan 18,16 mm. Melakukan penelitian di Laboratorium Kimia Bahan Alam dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara dengan judul: Uji Bioaktivitas Antimbiotik Ekstrak Kasar Batang dan Daun Bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) terhadap bakteri Escherichia coli. Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan dengan judul 'Uji Bioaktivitas Antibiotik Ekstrak Kasar Batang dan Daun Bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) Terhadap Bakteri Escherichia coli ".

Serta rekan-rekan di Fakultas Biologi Universitas Medan Area yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Daun tanaman ini juga terbukti bersifat anti inflamasi dengan berperan menghambat respon inflamasi yang disebabkan oleh siklooksigenase, serta terbukti sebagai anti kanker dan anti tumor (Kaliappan dan Mangathayaru, 2008). Penelitian pengaruh ekstrak air daun burdock terhadap aktivitas fagositosis neutrofil tikus putih (Rattus norvegicus) menunjukkan bahwa ekstrak daun burdock dapat meningkatkan pertahanan tubuh dengan meningkatkan sifat fagositosis sel neutrofil, dimana sel neutrofil merupakan komponen selulernya. sistem pertahanan, fungsi utama tubuh adalah memfagositosis segala macam benda asing yang masuk ke dalam tubuh, dan dalam penelitian ini bakteri Staphylococcus aureus digunakan sebagai benda asing tersebut (Santosa dan Hertiani, 2005). Daun bangun-bangun biasa dimanfaatkan oleh masyarakat Batak untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh serta meningkatkan suplai air susu ibu (ASI) (Damanik et al., 2006).

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa tumbuhan merupakan senyawa tumbuhan alami yang mempunyai manfaat bagi manusia karena mengandung senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai obat. Tanaman wake-bang mempunyai potensi untuk digunakan sebagai agen antimikroba, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai bioaktivitas antimikroba ekstrak kasar batang dan daun bangun-bang terhadap bakteri Escherichia coli. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah senyawa kimia apa saja yang terkandung dalam ekstrak kasar batang dan daun gelombang serta bagaimana mengetahui aktivitas antimikroba dari ekstrak kasar batang dan daun gelombang.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa kimia apa saja yang terkandung dalam ekstrak kasar batang dan daun Bangu-bangu serta mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak kasar batang dan daun Bangu-bangu. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai kandungan senyawa metabolit sekunder dan aktivitas biologis antimikroba ekstrak batang dan daun kasar bangun-bang.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Deskripsi Tanaman Bangun-bangun
  • Komposisi Senyawa Metabolit Sekunder Bangun-bangun
  • Proses Ekstraksi
  • Pengujian Aktivitas Antimikroba
  • Bakteri
    • Escherichia coli
  • Antibiotik

Morning Glory tumbuh di tempat yang tidak terlalu terkena sinar matahari dan di daerah yang mempunyai air cukup atau tidak terlalu kering (Anonim, 2008). Budnica tumbuh liar di daerah pegunungan dan lokasi hingga ketinggian 1100 m dpl (BPPT, 2002). Jika dikonversikan menjadi produksi segar/ha, perkiraan produksi tanaman segar adalah 7.500 kg segar/ha.

Nama-nama bangunan di berbagai daerah antara lain Bangun-bangun, Torbangun (Sumatera Utara); Daun Kambing (Madura); Acerang (Sunda); Majha nereng (Flores); Daun jinten, daun hati-hati, daun kucing (Jawa); Salah satunya adalah tumbuhan kebangkitan yang mempunyai senyawa metabolit sekunder yaitu saponin, alkaloid, flavonoid, polifenol dan minyak atsiri (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000). Senyawa kimia pada ekstrak air daun bangun-bangun Kaliurang mengandung senyawa polifenol, saponin, glikosida, flavonol dan minyak atsiri (Santosa, 2005).

Hasil analisis rendemen ekstrak kering daun bangun segar sebesar 6,5%, sedangkan hasil analisis kandungan minyak atsiri daun bangun segar sebesar 0,031% (Hutajulu dkk, 2008). Santosa dan Hertiani (2005) menyatakan daun bangun-bangun mengandung minyak atsiri (0,043% pada daun segar atau 0,2% pada daun kering udara). Contoh pelarut yang termasuk dalam kategori ini adalah benzena (C6H6), karbon tetraklorida (CCl4) dan dietil eter (CH3CH2OCH2CH3) (Ardydii, 2013).

Berdasarkan hasil penelitian Panjaitan (2009) menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun bangun-bangun mempunyai daya antibakteri yang cukup baik. Berdasarkan perbedaan daya serap zat warna gram, bakteri gram dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri gram positif menyerap zat warna pertama yaitu kristal violet sehingga menyebabkan warnanya menjadi ungu, sedangkan bakteri gram negatif menyerap zat warna kedua yaitu safranin dan menyebabkan warnanya menjadi merah (Dwijoseputro, 1982).

Bakteri gram positif mempunyai kandungan peptidoglikan yang mencapai tinggi (bisa 50%) dibandingkan bakteri gram negatif (sekitar 10%). Sebaliknya kandungan lipid pada dinding sel bakteri gram positif rendah, sedangkan dinding sel bakteri gram negatif tinggi yaitu sekitar 11-22% (Lay, 1992). Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek yang memiliki panjang sekitar 2 µm, diameter 0,7 µm, lebar 0,4 – 0,7 µm dan bersifat anaerob fakultatif.

Antibiotik yang aktif bekerja melawan banyak jenis mikroba, yaitu bakteri gram positif dan gram negatif. Antibiotik yang aktif hanya bekerja melawan jenis mikroba tertentu, hanya bakteri gram positif atau gram negatif.

Gambar 2. Escherichia coli  Sumber: http://www.wikipedia.com
Gambar 2. Escherichia coli Sumber: http://www.wikipedia.com

BAHAN DAN METODE

  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Bahan dan Alat Penelitian
  • Metode Penelitian
  • Prosedur Kerja
    • Penyediaan Ekstrak
    • Uji Fitokimia
    • Pembuatan Suspensi Uji
    • Uji Antimikroba
  • Analisis Data

Uji fitokimia kualitatif dan uji antimikroba kuantitatif ekstrak batang dan daun kasar terhadap mikroorganisme Escherichia coli. Penelitian ini meliputi penyediaan ekstrak batang dan daun bangun bang, pengujian fitokimia, pembuatan suspensi uji dan pengujian antimikroba. Batang dan daun segar dipotong kecil-kecil kemudian dikeringkan dengan cara dijemur.

Kemudian batang dan daun kering tersebut ditumbuk, kemudian ditumbuk dan diayak, kemudian ditimbang hingga 100 gram. Ekstrak kemudian disaring dan dipanaskan untuk memperoleh ekstrak etil asetat mentah dan n-heksana dari batang dan helaian daun, dan kedua ekstrak tersebut disaring untuk mengetahui kandungan fitokimianya. Menurut Harborne (1996), uji fitokimia yang terdiri dari flavonoid, alkaloid, triterpen, tanin dan saponin dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder dari ekstrak batang dan daun wake-bang.

Sampel dikocok dan diamati perubahan yang terjadi, terbentuknya warna merah, kuning atau jingga pada lapisan amil alkohol menunjukkan adanya senyawa flavonoid. Sampel dikocok dan dicatat perubahan yang terjadi, terbentuknya warna hijau atau ungu yang menunjukkan adanya triterpenoid. Sebanyak 0,5 gram sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml aquades, kemudian dikocok kuat-kuat selama 30 detik dan terbentuk busa permanen selama 10 menit dengan penambahan 2 tetes HCl 2 N.

Pembuatan suspensi uji dilakukan dengan mengambil koloni Escherichia coli murni yang ditumbuhkan murni pada media Nutrient Agar (NA). Disk kosong berisi ekstrak sampel dengan konsentrasi berapa pun ditempatkan pada permukaan media yang diolesi mikroorganisme. Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah diameter zona hambat setiap konsentrasi ekstrak kasar batang dan daun.

Data yang diukur adalah diameter zona hambat yang dimulai dari titik pusat hingga zona terluar yang merupakan tempat tidak tumbuhnya mikroba. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dan Alkaloid dari Rumput Bangun (Coleus amboinicus Lour) dan Katuk (Sauropus androgynus (L) Merr). Suplementasi daun bangun bang (Coleus amboinicus Lour) dan Zincvitamin E untuk meningkatkan metabolisme dan produksi susu kambing peranakan Etawah.

Lampiran 1 Diameter zona hambat (mm) Ekstrak kasar batang dan daun terhadap Escherichia coli.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pembahasan

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Gambar

Gambar 1. Bangun-bangun (LIPI 2011)
Gambar 2. Escherichia coli  Sumber: http://www.wikipedia.com

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

http://fhrc.flinders.edu.au/transnational/home.html 8 We shall not land anywhere on the way But straight we shall be let By Shakespeare to Greece Into the inner chamber of Calypso