• Tidak ada hasil yang ditemukan

uJI TPC (TOTAL PLATE COIJI{T) PADA PRODUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "uJI TPC (TOTAL PLATE COIJI{T) PADA PRODUK"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

I \POR.\\ PR.{KTEK KERJA LAPANG.{N

"uJI TPC (TOTAL PLATE COIJI{T) PADA PRODUK KEPITING PASTREURISASI PT. N{UTIAKA. LAT]T ABADI"

DIST]SUN

OLEH

lndah

Andriani

16.870.0039

FTAKULTAS BIOLOGI

tI N

[VI]RSITAS MEDAN,{ REA N,IEDAN

2{n9

(2)

[,TiMBAR PENCtrSAHAI{

'otiJI TPC ('fOT'At, pLATIi COtrNI.) p,,{t}A PIIODUK KI,T}IT-tNG PAS"TRET]RISASI rT" h,{[JT'TARA I,AT i'r ABADI"

'fel*h tlilaksanakan

patla

tanggat I7 Juri

2019

sitl ls

Agustus 2019

tli

PT"

$Iutiara Laut,{batli

Disusun Oleh

Indah Andriani {1 6. 870.0039)

Pcn:bim[:ing

C)

l,ttw

Dervi

Nur

Anugraeni, S. Si

i\{

Si

Medan, 15 Agustus 2019 PendampingLapangan

W ,il

V

Jumadi Harianto

h'lengetahui.

n I';akuitas

Biologi

.\j)

1r Sudibvo S.Si-

kl

Si

',i-rtlQJ

",_}AS

(3)

KATA PENGANTAR

Puli

sl.ukur penulis panjatkan kehadirat

Allah

Subhanahu Wata'ala yang

telah

memberikan

karrxrja dan ridha-Nya pada

kesempatan

Prakt*k

Kerja Lapangan ioi. Tidak lupa pula penuiis haturkan shalawat serta salam kepada Nabi Besff htluhammad SA\4/. Atas karrxria dail kehendak Alah SWT, akhin:ya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Fenulis

meirgucapkan

batyak

terimalcasili

kepada lbu Dewi

Nm Anggraeni, S.Si., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan serta trimbingafi yang amat berarti daiam pelaksa:raan Praktek Kerja Lapangan

(PKr).

Penulis juga mengucapkarr terimakasih kepada Ibu Ruth Napituplilu selaku Manajer HRD

&

GA PT. Mutiara Laut Abadi yang telah memberikan izin untuk melaksanakan Praktek Kerja t,apangau selama 1 bulan. Ucapan terimakasih juga

karni

sarnpaikan kepada

para

staf-staf

PT. Mutiara Laut Abadi yang

telah membantu memberikan birnbingan selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.

Laporan hasil penelitian Praktek

Keqa

Lapangan

'oUJl TPC

{TOTAL

PLATE COUNT} PADA PRODUK KilPITING PASTRHTIRISASI

PT"

MLITIARA LAUT ABADI'',

disusun

untuk

memenuhi syarat

mata

kuliah Praktek Kerja Lapangax pada Fahrltas Bioagi Universitas Medan Area, penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya

milik Allah SWT

dan tenfunya masih banyak kekurangan pada diri penulis khu-susnya dalam penulisan laporan Pral'tek Kerja Lapatgan ini. Clek kmena itu, pmulis megharapkarl saran yang bemanfaat pura perbaikan karya tulis seianj*tnya.

Penulis banyak urendapatkan rnotivasi dari ber*agai

pih*Ii. baik

inaril, materi, maupun spiritual yarlg saugat berarti seiama penulisan laporan Praktek

Kerja

l,apangan. Atas bantuaa yang diberikan kepada penulis hingga saat ini, penulis hanya dapat berdoa semoga arnal kebaikan dan keikhlasan dari pihak yang bersangkutan senantiasa mendapatkan riclho dan balasan dari

Allah

SWT.

Akhir

kata, penulis berharap ssmoga laporan yang masih jauh dari semprima

ini

dapat bermanfaat bagi para pernbaca.

Medan, 15 Agustus 2019 Penulis

iliriah Andria*i

(4)

DAFTAR ISI

DATTAR

ISI..

i}AF"I'AR GAVIBAR..

DAFTAR TA88L..."

BAB

III.

TATA PELAKASANAAN PKL ... 10

DAFTAR PtrS-[AK;|.

,\,1

r r 1anr.u ! t

l6

1-I

(5)

DAFTAR GAMSAR

Gambar 1. Struktur organisasi PT Mutiara Laut

Abadi....

...4

Gambar 2. Rajungan (Portumts

pelagrcus)

...,....6

(6)

DAFTAR

TAB.EL

Tabel 4. 1 Data Hasil Uji TPC pada Kepiting Daging

Merah

...13 Tabel 4. 2DataHasil Uji TPC pada Kepiting Daging Putih

..,..,...

...13

(7)

DAFTAR

LAFIPTBAN

Lampiran 1. Perhitungan Hasil Perkiraan

TpC

"...,...."...,...17

Lampiran 2. Foto

Kegiatan

...19

Lampiran 3. Log Book

Kegiatan...

...2L

(8)

BABI - PE}[DAHULIJAN

1.1

Latar Belakang

Menurut BBPMHP (1995) dan Adawyah (2007) Kepiting atau rajungarr merupakan komoditas perikanan

yang memiliki nilai

ekonomis

tinggi

yang diekspor ke bertagai negara dalam bentuk segar, beku atau produk kaleng. Daging rajurgan

memiliki

kelebihan berupa kandrurgan protein yang cukup

tinggi

serta tersusun oleh asam-asam amino yang berpola menrlekati pola kebufuhan asarn

amino

dalam tubuh manusia. Kandungan

gizi

daging rajungan

yaitu

protein 16,5ort, kmak 0,23o/o, abuT,9o,6 dan air 80,0yo.

Rajungan cepat mengalami kerusakan akibat kandungan air yang tinggi.

PH

mendekati

netral dan

daging

yang mudali

diseiua

oleh

enzim autolisis menyebabkan daging sangat lunak, sehingga menjadi media yang

baik

urhrk pertumbuhan bakteri pembusuk (Tranggono, (1991) dan Adawyah, (2007)). Pada

produk

olahan dagr:rg

dan ikan yang telah

mengaiami proses pema,nasan, termasuk F€ngftsffpan dan peuggaraman, bakteri yang rnasih ada adalah bakteri yang lebih tahan terhadap pemanasan seperti Bacillus, Micrococcus dan beberapa khamir. Salah satu cara untuk mengetahui cemaran bakteri perusak pada kepiting pasteurisasi adalah dengan cara

uji

TPC

(fotal

Plate Counfl. Selain

itu, uji ini

juga digunakan oleh perusahaar pengolahan trasil laut rurtuk menjaga mutu dari produk olahanya.

PT Mutiara Laut Atradi merupakan perusahaan pengolahan seafood dan

ekportir

seafood sepefii daging

kepiting

pasteurisasi (pasteurized crabmeat), kepiting treku, uclang beku, crmi-curui dan lain*lain yang rnedamin mutu pada setiap produknya. Untuk rnenjarnin mutu produknya, perusahaan ini melalukan

uji

TPC (Totat Plate Couruf) yang dilalarkan

di

laboratorium. Berdasarkan beberapa uraian diatas rnaka penulis memilih mengambil tempat magrr;rg

di

PT. Mutiara Laut Abadi untuk mengetahui

uji

pada produk makanannya yang

diuji

didalam laboratoriurn sebagai usaha untuk menjaga mutu dari produknya.

(9)

1.7

Tujuan

Adapmr firjuan dilakukannya pral*i[< kerja lapangan

di FT

Mutiara Laut Abadi ini adalah:

1. Untuk

mengetahui apakah

hasil dari

pengujian

TPC (fotal

Plate

Caunt) pada produk daging kepiting

pasteurisasi (pasteurized uabmeat) telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan pada SNI 01- 2332.3-20A6.

2. Unruk

mengetahui

tingkat

kontaminasi

TPC

pada

produk

dagtng kepiting p asteurisasi.

1.3

Manfaat

Jika ttduan dari praktik kerja lapangan

ini

berhasil diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1.

Memberikan iuformasi kepada pembaca tentang hasil pengujiian TPC

{fotal Plate Count) pada Produk dagrng kepiting

pasteurisasi (pasteurized crabm eat).

2.

Mernberikan informasi kepada pembaca mengenai tingkat kontaminasi pada produk dagng kepiting pasteurisasi (pasleurized crabmeat).

(10)

BAB I{

TNJAUAN PUSTAKA

2.1

Keadaan Umum PT. Mutiara Laut

Abadi 2.1.1

Prafil Singkat instansi

PT. Mutiara Laut Abadi merupakan perusahaan pengolahan seafaod

dan

eksportir seafood

: daging kepiting

pasteurisasi {pasteurized crah me*t), kepiting beku, udang beku, cumi-cumi,

dll. PT

Matiara

Laut

Abadi

ini didirikan

pada tahwt

2012

dan

Mulai

beroperasi

pada tahun 2012. UPI

tersebut merupakan PMDN, yang dfuniliki oleh Marudut Silitonga dan dipimpin oleh Markus Silitonga.

2.1.2

Lokasi Instansi

PT. Mutiara Lawt Abadi (MLA) terletak di

Medaq

Sumatera Utara, tepatnya

di Jl.

Pulau

Buton

Kawasan industri Medan II. Tel: +62616871530, p'pK;+62 616871529,

2.1.3

Visi rlan Misi

A. Visi

Menjadi

salah satu perusahaan perikanan terkemuka di Indonesia yang unggul dalam mutu produk daa pelayanan bagi para pihak terkait.

B. Misi

Kami bertomitmen mencapai visi kami melalui :

1"

Menyediakan prodr.rk bermutu, dan aman dlkonsumsi sesuai dengan fungsi kegunaan*ya.

2.

h4ernberikan pelayanan

dan hasil tertaik bagi para

pihak terkait/stakeholders (pelanggan/buver,

pemegang

sffham, karyawan dan mitra laimya).

3.

Men3alankan usaha dengan

proftssional,

penuh tanggung

jawab

terhadap

karyawan,

stakeholders, masyarakat dan lingkungan sekitar melalui upaya pengembangan dan perbaikan berkelanjutan"

(11)

4.

Menjalaukan usaha sesuai d3ngan Undang-undang Perikanan untuk alam sekitar.

2.1.4

Stnrktur Organisasi

pe{ftti;f

air

1:einedntah rlitn menjaga keberlangsrirrgan

- ---+T *''*'--l

i"___--]-*ll

j +++

,,,,.

ll

uo,",, 11,,.""-, I

I '" IL_'"'";' i| *'i

Stnrktur or:ganisasi PT }.,[utiara [.aut r\badi vartu :

I}IRT]KT'IIR

1^/AKIt DIREKTUR

{

TL

PASruR6A5I ADM.

pBoDuKst TL

silrAsr

IL

BLACruIGffi PA'URI5A5I

rt_ ra55!t{

!GN!'N6

ItsolrltE

Ciaurbar

I

StrirLtur organi-sasi P-l X,{Lriiara l..aul Abacii

I J

Il

t

I

G,

PEMAEUAN B. AAKU

(A, NON B, SA(U

&. Il u.rurnr, enoo,,r ll MtcHANrci

| ! woRxsr@ REFq6IRANT

euAlr{ ! I spv

ottunor.,

i i aLccil\rrN6

TINANC:

AD11

GUOANG DOKUMTN

(ONTROT

I(A,

J

AgM.

FtxAsct

ANALIS t

L rk,Nrr DoKUMfH II

eualrn

I

qc8[/

rINAL sORTIR

t"""

(UL||i._

qL $irAil!u

Qf 5TAMER

QC SORTIR

QC FILTIN€

QCBAHAN BAKU

tlc PASTURlSASl

I

ec rrrulsH rnouucr

L=*-T

QC PACKING/ tABTtt|NG

QC 5AtillAsi

(12)

2.2

Kepiting Pasteurisasi dan Pengujia:r

TPC -

Dalam pengujian mutu suatu bahan pangan diperlukan berbagai

uji

yang mencakup

uji fisik. uji kimia, uji mikrobiologi, dan uji

organoleptik.

Uji

mikrobiologi merupakan salah sahr uji yang penting, karena selain dapat rnenduga daya tahan simpan suatu makmran juga dapat digmakan sehagai indikator sanitasi makanan atau indikator keamanan makanan. Pengujian mikrobiologi diantaranya meliputi

uji

kuantitatif untuk menefukan mutu dan daya tairan suatu makanan,

uji

kualitatif bakteri patogen untuk menentukan tinglrat keamanannya, dan uji bakteri indrkator unfirk mongetahui tingkat sanitasi rnakanan tersetlut iFardiaz, 1993).

Pengujian

mikrobioiogi pada

sampel makanan

akan

selalu mengacu kepada persyaratafl makanan yang sudah ditetapkan. Parameter

uji

mikrobiologi pada kepiting pasteurisasi yang dipersyaratkan sesuai Standar Nasional Indonesia salah satunya yaitu

uji

TPC (Total Plate Counte) (FNdiaz, 1993).

2.2.T

Deskripsi Kepiting/Rajungar

Rajungan menrpakan sebutan umum

di

Indonesia unfuk jenis kepiting berfamili Portunidae yang hidup sepenuhnya

di

air

lauf

sedangkan kepiting digunakan sebagai sebutan untuk kepiting yang hidup di daerah mangrove atau interfidal (Sunarto, 2012).

Jenis rajungan _vang sering

ditemui di

Indonesia yaitu

rajnngan (Portunus pelagicus), rajungan bintang

(P.

sanguinolenthus),

rajungan karang

{Charybdis

./briatus)

dan

rajungan ang;n

{!

o da p thal mu,s vrgrl) (Nontj

i,

1 987 ).

Klasifikasi

lengkap

darl

Rajnngan (P*rtunus pelagicus), menurut (Mizards,2009) adalah sebagai berikut :

Kirrgdom

: Animalia

: Arthropoda : C.rustacea :Decapoda : Portunidae

'. Porturuts Filum

Kelas Ordo Famili Genus

Spesies

: P*rtunus pel*gicus

(13)

Gamhar 2. Rr{nngan {Porturus pclagicus)

_Rajungan

{fortunus

r}elagicils}

dapat dikenali

deugan mudah

dari bentuk tubuhnya

yang memiliki karapas yang lebar dan membulat, berwama

biru

cerah dengan ornamen berbentnk

titik- titik

ptrtih, rnemiliki kaki terakirir ye{ng t*nnodifikasi meitjadi kaki renang, serta

maniliki

capit yang riemanjeng {Suwignyo

&

S*giarti, 2005).

Secara umufil morfologi rajungan berbeda dengan kepiting bakau, dimana rajungan (i>ortunus pelagicus)

memiliki

bentuk fubuh yang lebih ramping dengan capit yang lebih panjang dan

memiliki

berbagai warna yaag rnenarik pada karapasnya. Duri

akhir

pada kedua

sisi

karapas

relatif lebih

panjang

dan

lebih runcing, Rajungan hanya hidup pada lingkungan air laut dan tidak dapat hidup pada kondisi tanpa

air.

Dengan melihat warna dan karapas dan

jumlah duri

pada karapasnya, maka dengan mudah dapat dibeclakau dengan kepiting kepiting bakau.

Secara

umum

proses pasteurisasi

adalah

suatu ptoses pemanasan yang

relatif

cukup rendah (urnumnya dilakukan pada suhu

di

bawah 1000C) dengan tujuan untuk mengurangi populasi mikroorganisrne pembusuk, sehingga bahan pangan

yang

di- pasteurisasi tersebut akan mempunyai daya awet beberapa hari (seperti produk susu pasteurisasi) sampai beberapa bulan (seperti produk sari buah pasteuri$asi) (Bejan dan Alan, 2003).

Kearnpuhaa proses peruaflasar dan peningkatan daya awet

ya:rg

dihasilkan

dari

proses pasteurisasi

ini

dipenganihi oleh karakteristik bahan prrfigiar;1, terutama nilai pH.

2.2.2

(14)

Walaupun pro$ss

ini

haaya filampu membunuh sebagian

populasi mikroorganisme, namun pasteurisasi ini

sering

diaplikasikan terutama jika:

1) Di

khawatirkan bahwa penggunaan panas ;rang lebih tinggi akaa menyebab-kan te{adinya kerusakan

mutu

(misalnya pada susu).

2) Tujuan utama proses pemanasiul hanyalah

untuk membunuh milaoorganisms patogen (penyebab penyakit, misalnya

pada

susu) atau

inaktivasi

enzim-enzim ya*g dapat rnerusak

rutu

(rnisalnya pada sari buah).

3) Diketahui bahwa

mikroorganisme penyebab kebusukan yang utama adalah mikroorganisme yang sensitif terhadap panas (misalnya kharnirlragi pada sari buah).

4)

Akan digunakan cara atau metode pengawetan lairnya yang dikombinasikan dengan pros€s pasteurisasi. sehingga sisa mikroorganisme yang rnasih ada setelah proses pasteurisasi dapat dikendalikan dengan metode pergawetan tersebut

(misalnya pasteurisasi dikombinasikan

dengan pendinginan, penambahan

gala

dan/atat asam. dan lain- lain). Proses kombinasi pasteurisasi dan pengawetan lain

ini di

antaranya diaplikasika* dalam pro$es hot

filling,

seperti dalarn proses pengolahan saus dan selai.

Proses pasteurisasi secara

umum dapat

mengawetkan produk pangan dengan adanya inaktivasi enzim dan pembunuhan mikroorganisme yang

ssr$itif

tertradap panas (tenrtama kharnir, kapang dan beberapa bakteri yang tidak membentuk spora), tetapi hanya sedikit menyebabkan perubahan/peourunar mutu

gizi

dan organoleptik.

(15)

2.2,3 Uji

TPC

({*t*l

Plate Crrurut)

Memrnrt BSN (2008) Uji TPC (Totat Plate

Counr)

rnerupakan suafu cara penghirungan jumlah mikroba yang terdapat dala:n suatu produk dengan cara menghitung koloni bakteri yang ditumbu}kan pada media agar pada suhu dan waktu inkrbasi yang telah ditetapkan.

Metode TPC (Total Plate Counr) adalah metode yaug paling senng digunakan dalam menghitung jumlah bakteri pada makanan ata-u minuman. h{etode

ini

dapat diguaakan

untuk

menghitung

junrlah

bakteri

yang

ada pada

kepiting

pasteurisasi

mulai

dari

bahan baku sampai menjadi produk akhirnya. TPC memberikan gambaral kualitas dan higienes susu secara keseluruhan, akan

tetapi

metode

ini rnemiliki

kemampuan

yarlg

terbatas dalam mengidentifikasi sumber kontarninasi

bakteri

(Elmoslemanya, Keefe, Dohoo, Witchel, Stryt r,"

&

Dingwell.z}1,0).

Jumlah mikroorganisme pada eontoh pangan yang diperoleh deagan metode

ini

menrpakan gambarar: populasi rnikroorganisme yang terdapat pada contoh tersebut. Tidak semua mikroorganisme

dapat

hrmbuh

dalam media agar

dan

kondisi

inkubasi yang diterapkan. -hunlah mikroorganisme

yang

tumbuh (membentuk

koloni)

hanya berasal

dari

rnikroorganisme

yang

dapat tumbuh pada kondisi yang ditetapkan (misalnya jenis media, ketersediaan oksigen, suhu dan lama inkubasi) karena mii<roorganisme lain yang terdapat pada contoh tidak dapat hrmbuh atau bahkan menjadi mati (Lukman,20CI9).

Koloni

yang nampak pada biakan tidak selalu berasal dari satu

sel

mikroorganisme,

tetapi

dapat berasal

dari

sekelompok mikroorganisme. Jurniah mikroorganisme yang diperoleh dengan metode

ini

hanya merupakan

jrxnlah

prakiraan (estimasi) dmr

terdapat kemungkinafl bahwa

jumlah

mikroorganisme yang diperoleh

lebih banyak

dibandingkan dengan mikroorganisme sesungguhnya (Lukman, 2009).

(16)

Jtrmlah

koloni yang

dipgroleh dinyatakan dengan colarry

forming unit

(cfu) per gftun utuu

po ml

atau luasan tertentu dari

contoh (cm2)

(f,*man,

2009).

2,2.4

Metode TPC dan Penghitungan Hasil TPC (Total Plate Count)

Metode p&tr plate adalah suatu teknik di

dalam

menumbuhkan mikroorganisme

di

dalam media agar-agff dengan cara mencampurkan media agar-agar yang masih cair dengan stok

kultur

bakteri sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan diam

baik di

permukaan agar-agar

atau di

dalam agar.agflr. Dalarn

metode ini memerlukan perlakuan pengenceran

sebelum ditumbuhkan

pada medium

agar,agar

di dalam

cawan petri,

sehingga setelah

di

inkubasi akan terbentuk

Koloni

pada cawan tersebut dalarn

junlah

yang dapat dihinrng. Pengenceran biasanya dilakukan secara desimal yaitu

l:10,

l:100, l:1000, dan seterusnya, atau 1:100, 1:10000, l:1000000 dan saerumya (Dwidjoseputro, 200s).

Metode

ini

me,ngasumsikan jrrmlah bakteri yang ditanam pada suatu cawan sama dengan jumlah koloni pada cawan tersebut.

Untuk

memudahkan menghitung

koloni

yang berjumlah ratusan

pada metode ini

perhitungan

dapat dilakukan dengan

cara menghitung hanya se.parempat pada bagiau cawall dengau hasil

perhitungan jurnlah perhitungan tersebut dikalikan

empat perhitungan (Hadioetomo, 1993).

(17)

3.1

-\./.

I}AB III

I'A A I}IiLAI(ASANAAN PI(I.

Waktu dan'l'enrptrt l:"raktek i(erja Lapangan

Ilcrrcliriair

ini

telalr dilaksanakan parir, tanggal

l7.luli , l5

agustus

l0l9 di

LttLiot'alliiLritt

ttiilirubiologi

1'}"[ ir,i.rtiata

L,lut

r\ba6r.

Jl.

I)ularr

lluto,

Karvasa, lrlrirr,lr'i Nrit:da,

Il,

iVleclarr - ):Lulliilera utara.

,,\lirt dan Ilaltan

Alat - alat "ir::r!r (rl!{*nakan dalaur pr.irktik kerja lapangarr

ini

adalah Lrtrlt)(l(tt''a

listrik

ttittrttirttr!rt 7or1. beakcr giir

ss,

itotol

,st'lrnt tllrtttt. brlu

lrcrrgirisitp.'tttrn:",err i.etviln

petri,

cuwan p()r

eiirr

,.,txtf

it0ttr,

crierrilicYcr..

gcllrs

trkur,

[lriritii]]1., ltr/1;ltrte, inkutlatoi-. ka1;as, krrlrias,

klip

plastic.

trrgrctiL: ,\lirrer.

tlainpal), oven, ltembuka kaleng (t:tut

,penef,

pinset.

lrisatr, plastik

stcril-

perlBgerus,

rak

tabtL[g, sltcrttrlu atau scrulok, sc|bet.

tabturg reaksi tutup

,iir

9 nri, tirlbangan tiigrtiii , ptpet voiunte cia, vorter.

Bahan

-

baharr yarrg tligunakarr dar.m praktik kerja

laparga,

irri adalah

produk

kepiting pasteurisasi pT'. iVrutiara Laut Abadi. aquadest.

BPW

(ll4/ered

i'cy;ron l4iuttr),

P(t\

1plur,:

(

t)u,t Agu11, darr

alk,lr,i

70o,0

nietode Kerja

3

3 I

Samplinpl (llcnganrbilan Sarnpell

a.

Tangan diseutprot ilengan alkohol agur str.ril

b

Plastik

:ltttiIgf

dia,rrbil ialLr distcrrii arr ,liaras i-,tursrn kcrnutiiarr dirnasuk t,iir r t,e nrar igiitrk trrnban ila n

c.

Sampel rang benrpa kare.-s k'urt) drainbil dan dirap rri,gga

kcri,g,

l:emudian

[rlgian

tutupn\

a

discnrprot rrenga.

alkohol da.

rap

kertrbaii sercliilr itLr clipanaskar diaras irLur,,err

d. alat

perrrbrrka kai.:ng, drarnLrri

dur,

riisemprct ciengau alkoirol kemudialt dipanaskan diatas llrnserr

e.

Sar.pel

r,'',g

berupa

kale,g

diarnbil dan tutupnya dibLrka dengarr

perllbt&a kaieng ketttttdiatt setttpel

diarnbil

ciengal

pilset

tlan dimasukkarr kedaiarn piastik

da,

dirir,irang sebanyak 20

gr

liika sampel be*rpa

atlt

buka meugErnakan pisau dan

jika

samper benrpa p<)ru,h buka rnenggunakan gunting).

J,3

(18)

f ujmg

plastik disterilk#i dengan bunsen kernudian d:itutup dengan klip plasric dan sitripan didalam kulkas.

3.3.2

Pembuatan Lamtarr pengencer Qtaptrttt wuter)

SebelttttI tnetakuhatt pellgencetan pacla sarnpel

di

laboratoriur

PT. Mutiara l.aut Abadi

dilakukan pernbuatan larutan pengencer terlebih dalrulu yaihr rnenggtuukan

iarutan Bpw

(Ruflb"etl peptor, water), untuk iebih jelasnya berikut merupakan prosedur pembuatall larutan pengencer BPW yaitu :

a.

Semua alat diur bahan disiapkan seperti labu ukur, gelas

uku,

botol Schttttl

l)ttntfi,

Laltttatt

peptott(

yvulerllarutau

induk buiier

clau aquadesr.

b. Larutar

l)cl)/one water,larutan

indrrk buffer diarnbil 5 nrl

dan

dirnasukkan

kedaiam erlemreyer 500 rnl, lalu

ditarnbahkan aquadest seba:ryak 495 rnl, kenrudiarr ditutup dan dikocok sebentar.

c. carnpurarr liuutan peptone vr(trer

<ian acluadest dimasukkan kedalatn gelas uktu' sebanyak 180

inl lalu

clirnasukkan kedalarn botol Sclrxtt lhtran.

d. Botol fichrutt Duran ditutup sctclah itu disterilkan

dengan autoclove pada suiru

izl.C

seiama

l5

rnenit.

e.

Dipipet lanrtnn buffer sebanyak

9

nrl, ralu dimasukkan ke dalam tabung reaksituhrp ulir, kemudian ditutup

3.3.3

Pembuatan fuiedia PCA, (Ptcte Count Agar)

Sebeiunr meiekuka, inokulasi pada samper diiaboratorium

pr.

Mutiara

Laut

Abadi dilakukan pembuatan rnedia pCA

(plate

count

Agar),

untuk lebih jelasnya berikut rnerupakan prosedur pembuatan media PCA yaitu :

a.

semua aiat dan bairan disiapkan seperti sendok, cawan porseiin, timbangan digital, erlenmeyer, gelas ukur dan bubuk pCA.

b.

Bubuk PCA diambil menggunakan sendok kemudian dfunasukkan kedalarn cawan porselin

dan

ditimbang sebalyak

9 gl

dengan timbangan digitai.

I

I

(19)

334

a.

b.

c

PCi\

l'arir

,r;;ria,lr ,ritinrirarrg dirnasui i<an kcclalanr erlenrneyer, lalu djtarLrbiriri.;.ti a(luirricst s,:tlarryak -100,nl liLttr ttrttytte tic.s.tirrt: t..

d.

Erieltnrcyc;' ,iifrrtrrlt cicngarr ctlrrmlrtt,trt ./,,i1 tlittt kertas, kenrrrdiarr

diparrasklili

de

rrliui lrtrltlctrc :i.r;lpar

rnrrnc:trl

[rLri6

kcatas

perntttkiilt;i LttlLr tltyllrrva tlrttrrk. dl,n

1t("t[:tt(li(. .\./tt.t.(,r.r\it dikcl uar i\ar r,:.!arrl cli eni rrcycr d i tutup kcntbai i.

e.

setelalr

ltu

drsterriltarr dengan ituroclar.,e pada strhu

l2l.c'

selama

i5

menit

ProsedLrr t 1p 1'l)(' t'l ()tdl l)lc:te ('rtuttt) Sarnpcl -tU

rr

dig rr:, sarrrpai haius.

Ditarnbairiiirri

i80 rni

iarularr buil,-:i kerialarn sanrpei vang teiair halus (pengl'rlceran

l0

ry, lalu dirLrtul;

{turg

plastiknya clengan ktip penjepit [alu tlikocok selanra a2 nrerrit.

Pinset tiiarrriril

lalu

disenrprot derrgan

alkohol tlan

dipanasktur diatas buusorr, keururiian piastik diiui,anBr dengan pinset vang teiair disterilkan.

d. Pipet volu,e diarnbil

kemuclian samper

diarnbil I ml

dari

pengellceran

i0'1

rnengg;unakan pipet volume kernutlian sarnpel dimasukkan hedaiarn cawan

petri

secara ilupio.

e. sarnpel

scbanyak

1 rnl dari pe,gencera, l0-l diarnbil

dan dimasukka. kedalam media buffbr 9 rnl ipengenceran l0-21, ditutup lalu divortex drulangi hal yang sama sampai pengenceran

l0

.1.

{l Pipet volurne diarnbil

kemudran

diarrbil r rnr

sampel dari pengenceran l0-2dan I0-3 masing-rirasilrg dirnasukkan kedalarn petri secara duplo..

NIedia lruir riituarrpl kedalarr

pctli

ri'barivak

:r

-5

rul. laiu

diputl

petrii derruarr poia iurgka ii.

Ditnasuklian

petr-i

tersebut kedalarn rnkubator dengarr posi.r;

terbalik, diinkubasi selarna 2 >,24jiuri parla sulru -15"c.

(20)

' ntsnw

FIASII,

DAI\ PEMBAHASAN

Pada

uji

TPC

(lbrul

Plate

Counf

sarnpel vang digunakan yaitu produk kepiting pasteinrsasi dengan 2 jenis daging dengan 3 .jenis kemasan. Jenis-ienis daging yang digunakan sebagai sarnpel pada Ldi

ini

yaitu kepiting dirgrng rnerah darr kepiting daging putilr dengart ketrasal kalerig (cctt), urangkok/gelas plastic (ct.;t) d,ttn kantong (lstittc,li1, Dara liasit peiigidian 'iPC

(|'tttui

[,late

t'ourit)

pada

kepiting daging rnerah dapat dilihat pada table dibaivah

ini

:

'l'abel4.

I

Data

llasil

Uji'l'PC' pada Kepiting Daging lr,{erah

I

Pcng,criceran

l{} l .;.ri.l' ll1:r.,

! J nt,ti i)ll .Lli.lLr0.1

Perkrraan TPC Kolonilgr

Pctn l Petri I

Perri 2

Peri

I

Petri

.:

2 .U

0

'l'abel4 2 Dattt Hasil Uji'I'PC pada Kepiting Daging Putih

rCefAtt

-:-

l'ctu

2

t'-

IJltas lvla.r I Pcrl'rraail Cenraran ,.1

I

'rpc

lvilKr uua I Notulil/g)

:-H)00

ti,

{) 5( )()1 ) llt

(l 7(x)() l ,l5

[)ari

data diatas irei'dasarkart Pelhitr:rrgiur r,erkiraarr -lurnlah

'l't'C,

didapal

lrasil

pada sitmpcl

licirilirrg

drriring rttrrralr darr rlaging 1:rrtih ilcngan

3

.jcnis

kcrrra..an. rqz5ing-nrasirll,rrrasilr rlibawalr anltka l-r;tr,15 11,o1.t1nraf cernalart rrrikroha

Ilal

ini tnenyatakan bahwa hasil Lrii rnemenuhi standar atau telah mernenuhi syarat )/ang telah ditetapkan pada SNI Al-2332.3-2006 dan produk kepiting pasteurisasi

Jcnis NUilrilSutl

--ea;-

Pengcncerau Io-r

rctn I rctn

2

l7 li

(- r rir 1

i)ouolr 21 t(;

(21)

Koloni yarg

tampak pada biak'an

tidak

selalu bemsal

dari satu

sel rnikroorganisrne, tetapi tlapat berasal

ilari

sekeiompok rnikroorganisme. Jurniah ntikroorganisrne yang ciipeLoleii riengan metode

irri

hanya menrpalan jurniah prakiraan (estimasi) dan terdapat keniunpikinan bahwa

.iunlah

rnikroorganisrne

yang diperolelr lebih banyal< dibandingkan dengan

mikroorganisme sestutggultnya.

iJerdasarkan riata pada

l'abei i

tian l'abei

2 niiai

jurnialr perkiraan 'fPC (koloni/gr) pada setiap keurasan rnenunjukkan angka yang berbeda beda, hal ini dapat teriadi kalena setiap kcrnasan rneuriliki sifat

yurg

berbeda-beda seperti pH

da.rr bet-rerapa l'aktor lairurya, faktr,rr-faktor

ini

dapat dlenrpergat'uiri pertLurtbultau rurikroorganisrne.

hai

terselrut se.iaian ciengan Fardiaz (1989), metrgturgkapkau bahwa thktor-faktor yarlg mempeflgaruhi pertumbuhan rnikroorganisue antara lain rneliputi faktor intrinsik dan faktor eksterinsik. Faktor intrinsik meliputi pH.

aktivitas air (aw), kenranlpual

nrengoksidasi*reduksi, kmdrutgart rtuLriettt, bairanantirnikroba, dan struktur makanan. Faktor ekstrinsik )ang mefirpengaruhi pertumbuhan mil,roorganisnre adalah sulru penyirnpanan, kelembaban, tekanan gas (O2), cahaya dan penganrh sinar ultraviolet.

Jika diliirat pada data tatrel

t

dan tabel 2 diatas jenis daging kepitittg nteralt

rjal

daging kepiting putih

juga

rnenunjukkan perbedaan nilai

junlah

perkiraal

TPC

(kolonilgr). Namun. hal

ini tidak rnemiliki

pengaruh terhadap perbedaan .iumlah perkiraan TPC (koloni/gr) karena berdasarkan pengamatan dan

uji

yang

sudah dilaktrkan pada kedua jerris daging kepititrg rersebut hasilttya tidak tetap sebab keduanya berpeiuang memiiiki jurniah periciraan TPC dengan niiai tinggi maupurl rendah.

(22)

BAB

Y

KESIMPULAN

DAN SARAN

5.tr

Kesirnpulan

Dari uji pada

sainpel

kepiting

pasieurisasi dengan

3 jenis

kernasan

didapatkan

hasil yang

seperti diinginkan

yaihr

memenuhi syarat

yang

telah ditetapkan dalam Shli ff1-2332.3-20}6 dan tiugkat kontaminasi TPC (koioni/gr) pada sampei masing-masing masih dibawah angka batas maksimal cemaran mikrotra

ini

arfinya produk kepiring pasteurisasi yang dijadikan sarnpel

uji

arnarr

untuk dikonsumsi dan layak unhik dijual.

5.2 Saran

Pada Laporan pH ini hanya dilakukan pengujian TPC

(Iotal

Plate Count) saja terhadap sampel

kepiting

pasteurisasi.

Masih

ada pengujian Salmonella, Staplrylococcus,

E.coli dan

Chloramphenicol.

Maka diberikan

saran untuk

dilakukan

pongujian

lainnya seperti

tersebut

diatas pada

sampel kepiting pasteurisasi

untuk

mengetahui apakah terdapat cemaran

balftri

pengujian Salmonella, Staphylococcuts,

E.coli dan

apakah mengandung Chloramphenicol dalam sampel kepiting pasteurisasi.

(23)

DAFTAR

PUST4\KA

Adawyah, R. (2007). Pengolahan dan Pengawetan lkan. Jakarta: Burni Aksara.

BBPMHP. (1995). Petunjuk

refutis

Tentang Pengolahan Kepittng Bakau don

Rajungan.

Jakarta:DirektoratJenderalPerikanan.

Dwidjoseputo, D. (2005). D a s ar-da sar mi kra b i o I ogt. Jakarta : Djambatan.

Elrnoslemanya,

A. M.,

Keefe, G. P., Dohoo,

I.

R., Witchel, J. J.,

Styhn, H., &

Dingwell, R.

T.

(2010).

The

association between

bulk tank milk

analysis for rawmilk quality

and on-farm

maoagement practices.

J

Essentials Of Food MicrobialogSt , 95 (1-2),32-40.

Fardiaz, S. (1993). Analisis Milaobiologi Pangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Fardiaz, S. (1989). Mikrobiologi Pangan. Pusat Antar (Jniversitas .

Hadioetomo,

R. S,

(1993).

Mikrobiologi Dasar dan Prahek : ?kknik

dan Proseduy

Dasar Laboratorium. Jakarta: PT. Gramedia

Ptrstaka Utama.

Indonesia, P. R. A., (2018). Rajurgan - Atas -

Medium.

httpt/www.apri.or.id/fip/rajungpn-atas-mediurn/png.

Diakses fgt

24

Agustus,

2019

Lulanan,

D. W.

(2009). Ancaman Patogen Pada Pangan

Asal

Hewan. Faod Review, J (4), hal42-4'1.

Mizards,

s.

(2009). Pengemasan

Dasng

Rajungan Pasteurisasi Dalam Kaiurg.

Fabtltas Perilmnan dan llmu Kelautan .

Nasional,

B.

S. (2008). Metode Pengujian Cemaran

Mikroba

Dalam Daging,

Telur dan

Susu, Serta

Hasil

Olahannya. Standar Nasional Indonesia 2897'2AA8.

Jakarta:

Badan Standarisasi Nasional Indonesia.

Nontji, A. (1987). Laut Nusantara. Jakwta: Djambatan.

Sunarto. (2012).

Kararaheristik

Bioekologi Rajungan (Portunus pelagicus)

di

Perairan

l,aut Kabupaten Brehes. hal 175.

Suwignyo,

&

Sugiarti, d. (2005).

Avertebratalrr.

Edisi 1. Jakarta: Swadaya.

Tranggono. (1991). Petunjuk laboratorium Anslisa Hasil Perikanan Yoryakarta:

UGM.

(24)

I,AMPIRAN-

Lampiran

l.

Perhitungan Hasil Perkiraan TPC

Rumus perhitungan perkiraan jumlah TPC (kolonilgr)

TPC: ( Jumlah koloti bakteri petri I + 2 pada t0-I; + 1 Jumlah koloni bakteri petri 1 + 2 pada 1o-21 ( 2 p€tri * 101 ) + ( 2 p6tri x 10-2)

=

(12+11)+(1+1)

(2xl0r)+(2x10'2)

=

(23+?)

(-ffi+i032 )

:25 W

=

114 koloni/gr

TPC=(Jumlahkolonibakteripetril+2padal0-t;+lJumlahkolonibalreripetril+2padal0-2) ( 2 petri, l0r ) + ( 2 petri x l0-:;

= (25+23)+(

+3)

(2x 101)+(2x

l0-2)

= (48+7) (o'.zrTm

)

:55 TT

=

250 kolonilgr

TPC=(Jumlahkolonibakteripetril+2padatO-l;+qJumlahkolonibalceripetril+2pada10-2)

(2pffri'

l0r ) +( 2 petri x 10-21

= (20+11)+{3+2) (2xlOt)+(2x10-2)

= (31+5)

(6'..FT32 )

=36 @

:

164 kolonilgr

(25)

":

TPC:(Jumlahkolonibakleripqlrii+2pada10r)+(Iuff:allkolonitrakteri,rrctril+2pada10-2) ( 2petri " l0r ) +( 2 petri x lo-2;

= (17+15)+(2+1) (2x101)+(2x10-2)

=

(32+3) fo:Z:rmz)

=35 ffi

:

159 koloniigr

TPC = ( Junrlahkoloni bakteripetri 1 +2 pada l0-r) + (Jumlahkoloni bakteri petri I + Z pada l0-2) ( 2 petri

t

l0r ) + ( 2 petri x 10"2;

= {3+1)+(0+O}

(2x10r)+(2x10?)

= (4+0) (6zrT'6x)

w

= l8

kolonilgr

TPC=(Jumlahkolonibakteripetril+2padat0-t)+(Jumlahkolonibalreripetrit+2padal0-2) ( 2 patti x 101 )+ ( 2perri x t0'2)

= (23+16)+{2+2)

(2xlot)+(2xrc'2) : {39+4)

ftTrdTDl

- l+J

OT

=

195 koloni/gr

(26)

Larnpiran 2. Foto Kegiatan

Gambar 1. Proses pembuatan rnedia

Cambar 3. Media PCA untuk inokulasi sampel

Gambar 5. Proses sampling

ffarnbar 4. Proses steriiisasi rnedia PeA diur buffer

Oarnbar 6. Prases pengencerar sarnpel

Gambar 2. Proses pembuatr.n larutan bulTer

rt* |

-ffi &-"

-#'

' .--,, ot +1j \ '''"

; .!, .*u Eiu

*,ir dffi

1tffi" sF 3.'m

_ffi

';;-.ir-H

iffi

ffi

j

.:s-dd.

..,*

i .. -! i:1' :

. E,:

" .. " 'l',$hnr

:ii:

il :'

w

i

*{,0&,,

".":"F-'. i#F

-

t$tu4

'l: i.

,4 :5-

''''i-:':n' l:. rl

!1,?_

:.i:*

sffiE **

(27)

h.*

s

,";

'li 1.:,

It'r

:,'tr

#t'

'i:.

,rl.!"

'l

Htrffiit

Gambar ?. Proses inok*lasi sampel

Gambar 8. Sarnpel ;.ang akan di inkuiasi

s

E

1r . ..:- !' e-

.,.

::

. .-.1..r il. ...:,. ,.. ,.1 ,

lijfr.

*

Garnbar 12" Fencetakan ilredia agar HE. BPA. BSA

Gambar 14. Foto bersama dosen pembimbing kepala LAB dan analis PT Mutiara laut Abadi '!i9?.3i;ilJH

"'w,

qBdfl

$.{.,{, ',,,ij- 1,.

ii.,

sri,llital

Gambar 10. Media yang ditumbuhi oleh koloni bakteri TPC

.1i, '+

.

e"-

;r1'B''irr

' n..

r.f, '

.:I&,

,lii'l

":t:'l: :' 4.

YW ffi-

w' Y

Garnbar 11. Penghitungan Koloni tlakteri

(28)

rrr!

ca fi-LE=.

3-

rn

L.J (.)

dv-

jXE* X oD

u.lf\ L ts

=F s

-oF: J d tr

= (J (rF@au-c

u;i: oE

d== ir 'c (J i"

TEH* E.E

E

tr 'v bO r: -r-d y ai cf

= ts - 'rJ

'€cdui"nt'^

=*c*" St

s,gsB.&E

E

C +LU 6

5 E pE

,&

3o=

oo

: hF'o E

q-.+i E

H d ^- -5 ''H

>,

uC#V--a

=ls+

L Q (g F s rJ*.-

Hq=E

ES";H E ryS "' s EEE-b fi 5-s-E

9-HAE.: { s+S H;.E*t-E E**.'.'

;v,t=

hJ bE 6-ts H E b

h

H E +H trE

H

s€

=

a'sE Hs

H

H*5

g

;EEz o.Eo.o-ci

3

:J' cd f Y. -s VL!L id cs ij

!-

[email protected];igtr

5 E E -

-fr

"t

Faaiil-alf

I an : E bno\ oD

5O=eF\ u 0dqdo=

o- >,o s= h -q

e > 3-o .Y €d -

E =*.gg B EA=

IuEE:P € EEE.

63 O

= C d 0) = E= 6)

? q.= "-y o- .g (E <d

d6 cIG- 10 oo*

E ilst *'s $s 5s

F,E

EsEpie ;E*F+r

.s-EHEcE

=bgg

S

e:s $Es:;;c E€*

EEE€E€;HAE".r5

€oiEx*HKHr

E}EEE H5$EggE

E

3ljrn

J

Fa0 L

Hb0

-xE

id@ c$

d (E=()

cd csx

=.'Yr;@(d

'. ci ho Y,'-a d 'i;.dgXd

s >.?i 9^5 IDtg

'F F :i' JlJ,l4 .=

= c)C Ho d

d >s {s 3

llttt

d-q.E;

E!!

i-#

rneS

a q-i clJ

-i

!;o

:3 -

tr

-"o-

qrdaH JEES

&sE

(gcdtcs !!- a;s-..ie tr'-=;i(g

*L;H .{.)= - E 'a eilq

cE tr e E

S

E.eE t.ub 'd

c

3 c a .:.= -:i a

= ! .r

- ad

c='a==J.=

F=O olh - q

#sfi >E E

.fr

tittt

E

d

q e

I

;

Cc2 v

I

q

cc

., 'Y

:-"

i(}

+Y qr-

r-

c't'

,lt c, 'F ...i

UY

EI\

z

r.l

hs(J

M

tl,l o0

J

r"i

s

cS

t-,

ho

H bo F-l a.;

li

I J

(29)

NN

q tr tr tr rr q E d .. :? q tr ';

= = ; GO\ (c G ci h -:: cd cd

u\ 6XPo iE 'Ed FU t

:x €tr€* EP'i; f;t

+ . 4E .b c.E € c -o.t

.a ? ,, G C) .io.ct=

:'- =E*: E[ =E a:

gs f.Eg; frp.5f Pfl f

=E EssE tEcri E-E E=

:ts dEE.=

=GEE'E =I

o

aa h 5.c F:;q'e P =

G

A -^-!

Ea H' s .=:Eit6o *3t #E - al o,Y.r E,,'Ell

'=E s; h *='= s dr L -

>'E

=-v = c c"- 'E$ Hrc F H=._

H -:i e :n () 6J*

*iuHEE: $IH$E EEf*g

$sE*g=E-s;fs; i$Ess

F}E BHt EEFBEs"B

$$E EB g

B.E

9,3'e

H

=

J

.(, -dF.6 t-{

o,- Eo'lj

Etr

I o.i

LJ

3m

()o-(B 'o()

cg ti 'l:(D .-

F6-'d '.= ai

{

EP

c&):

E"Sco

d)=;i

aqa

(6

C)

_ll3 Or)

-t-

G 'd

C)

E (!

.o

C)

z,

B

'o

(n ooCP

?N(Ets

'42 qs

8#

II

a"()

L() ()o0

SE

ddvo b0

^6

o.5dV HA v) 'J4

(€

,l]a o

F .S -6)LL k'=

*

-o()

JH

CFH

-e-

dJfr50h^

d6J-o

.= 6i b

(nF.

llt

5

*

3rl

.d

-o3

HAH

;-J

H'A

g@s

I

6_DH qLq()

u cb

o. 6J b0

E

d)

!Y * dJ- *

ni-i .; o- (]

O Hc*

ti Fdtr

_ E'13 (t.-^ :'

E -;a'EA s .E sH'aHH E g.=coo=

-Ad

x .= o-= oo(7

(6

-= H UhEEE Y,t ];q7'

.trE

a* o- A q Z',4 ,X

Ittltl

<>

.''

t

<i

oc

c .-i

I

i

.t= ut

:J a.l utliN

6

-<]

-al<I-

ci a

a.t

(30)

vc$

<=

v,D

;-*

=:-!

{,) * rr.

iLs*L

",ol!

F a{) i) EPql

it€

CJ?E z.:: d

4 uU

t

\

S.

V)

ts

().*

-o

oll

trB

-(d

E()

-YC

()=

u

-:!

{.) () Fi .J4 tr<c

. E?

vOo r*Oq E^>

5 yy$

tr9P

-odl- (g (:

bFE q5

diH

tsF6 tr()tr

o

P U,- d-.a

3s

s

? "S'= -e

E SE

E

4v) a l,

:=.tr :l' cd .= rC .E cs d -i 0l :ac

= -Y, -' d

-d s or()o-s tr-U *

--O

{EEf*li t 6E

ii a.)'r d S

= cB L.

L ')

H P 9 . U

=Esjifi S

.s

- 3"8 I ! di c

U

= c)7; - S

tr

qv^Y-.H-_ds!

E*eH*€ q E=SE= E-s

'.5 {m

E_EEHOE

= E=

H 3 - *f.? tr qs

*.:G=ci90-.t

Y e€ 9d a. 6

.- 6i -:: € c

.=i-

9P€

E c .I'tr8 *

E - ^"-: 4) E c -O H 0.) -

ES-o E

-U

F E o-trrq

-E cB 6

^^'; B - g "

+ )-r tr

=' o. - - 6i i

*s.E * E'.k a B';s

= P * E >'d-6 -x 3 E

s

ja.@tsO=!i-?r-Jt

ESE TfE# H*$S

Z.r) a xi ad tr; 4'AZ-4

kk

AO ;i o.

c;<e

.:J tr 6d

-=a

^(B_: LVB

It di) = .l J ' HX!2p^ Y.ii

d - mA

+i >

q.e E &Hs

h- C t a bfri ->XH!d:C(l) =-

H= T.OfiE*H

='= tr o0.- d);I *

ea F e 'E si'a= i--= :rr': 0

U

I

o"13 .Efise_S,E

'=

trttta

BL fiad

_:J a)

oE

a.

.oo.

tr

.hu

()H

A

(ro

r I& j-i

.E

H€S *

E E gE

.E Lro.l eG ,

HSsE H

c

H 0) o-d) id F-

- o-q tr

q

!cHcvr

S H c trE

S

E

E.;s_rd-@

s';S BE t

G== ti 6r -i?.$

()(s=()Od60 Oi7).=P. orclm

trttt M6

,n '.=

a-

6=

.t. s

* -(f '3

"D

d:i

tr-

Gqd

3

'l}

V*

=a i

!\ L

9a (ts*

()r:.

qt€ H;

S

O.E E

E.s HE

lPH

E

.otr

;i

tiE H Ft=

'aJ d (S

; (s bo=

0^

E

!p_n

AUtsA

trc()x

tf; >'t]

Itl

UP

lI],t :E >,

(/)=

.td HH (}

'f, !:

6) -:!

HL(l-

-0) i- sq-i E 635i;

-bod rP4 O

tr3 d

(l)!r (, Fi-: a

lt

C

q

I

;

O

..O I

i

<i

,.D

I

co

.= a.t

t,iiN

#q

C\

C},

SCmnl T !'--

a\

U- t.;

*C

^

I

i

(31)

$

#

Uin

=€

!d'*L

r;ia;

.n ", :tt 2 X':9 r

4#4r

-€

4tt,:L-MN

/.*4

E'u*c'l a, at) -

j

J>-O -=$EE

q:'tr':;iL=d

.E;d;-

=:"'-

d'r'7s +vi=ut

ae-

-c

(d N +'(d -lJ q€ i

k E .= -rd tr'U i;

9i 'o.C () jj

=_63,0()

6-i .3 *i<*

co;I o. =3r

()+'

.c O tr

o'u EE -tre

ad (L) 'v

: E5

tr{:e.-d(d

s' -ES

I(s bUC =- L

-€ fE ii€'c

,-y

o- XE UE

d

,- Eor

e

! e 0) >i- )z

9=Vd-e{

.-O*iE;J

E L -.-.3 e e -.cl rd X &_p-o

c,a od;i

ki ir- tr E.;-q H ar

e;!lr H d_ d.i C) _

gE aQ'=-eL

qH q .eE'E u'l e q';

S

d F -.8 d h E o

=*H'^::(9.-(d

fr_E *HEc>'-qF

€$t Es€fl"€E

EE H- E5}SEEE

(€

..)

'Cai c.3i {,) ad

d

rra[ 6 B()

H{)

E

'o

(B 6

&()

I

{f,.J

9E F

I .E

LO(o4{)

() ,; E]"

b0=

tr

lr''l

'= ]S A '6

lXJcd9=

EES ns =E

*.ot

.; F'a

F g:

6

61 'E9

A

d":: -(,= E= L $

u L fir-= Srj E

sut sHgEIs

g'

g'8.q E c S oS H=

g

ES*.1 E€.: P€ EE.:

t"+E "E.aEARB.IE

oXd()J==iio6J=

o.'J:5 0.3(lididc-E#

Itlrlrr

dJ9- tr

6i (c 3J

O

Cr D'

:dL

-Yq ,()L

/r^ #'1f

a.o 6

-*

c?A

'c-v ,a (

'tc=u\J s\

SHIY.

*e4.d6I

9tr HU3

E-: - i s-BS

q E E'-

d

55 €F 10

HFCA 0

qH &U]UbFlo E() lltttl

s.b

L

'o.o E::

E{ .d'r

Fl ts6

^ L ir

l.q g fit

a --orYa -<J .G

q

.S '€_v:i

H(l) -tri$

ii 4d

(t!6-

4 aa;

() 5r: () Or -O (A Or

Itt

()

q

'\c

q a

e q

J I

:

I

^C

rnO

=N

r.l

*Oie al

Fr

=f- al

o\

t

..1

€"1

a9

t.- a.l

Gambar

Larnpiran  2. Foto Kegiatan
Gambar  5.  Proses  sampling
Gambar  1.  Proses  pembuatan  rnedia
Gambar  ?. Proses  inok*lasi  sampel
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji angka lempeng total dari 9 sampel menunjukkan ada 2 sampel yang tidak memenuhi syarat yaitu pada replikasi 3 pada serbuk instan buah terong belanda dengan