PENGEMBANGAN LKS BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIKLUS AIR
KELAS V DI SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Pada Program Studi PGSD
OLEH :
BETRIK ELSA MAYORA NPM : 18.1.01.10.0047
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UN PGRI KEDIRI
2023
v MOTTO
اَلَو ااْوُ نَِتَ اَلَو ااْوُ نَزَْتَ اُمُتْ نَاَو اَنْوَلْعَْلا اْنِا اْمُتْ نُك اَْيِنِمْؤُّم
Artinya :
“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.
(QS. Ali ‘Imran: 139).
vi
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini buat:
Pertama, untuk orangtua saya dan kakak saya yang senantiasa memberikan dukungan dan doa.
Kedua, untuk kekasih saya yang selalu memberikan dukungan dan doa.
Ketiga, untuk teman-teman PGSD angkatan 2018, terimakasih banyak untuk bantuan dan kerja samanya dari awal hingga akhir perkuliahan.
Keempat, untuk yang selalu bertanya :
“kapan skripsimu selesai?”, “kapan wisuda?”.
Kalian adalah alasanku untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
vii ABSTRAK
Betrik Elsa Mayora Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning pada Pembelajaran IPA Materi Siklus Air Kelas V di Sekolah Dasar, Skripsi, PGSD, FKIP UN PGRI Kediri, 2023.
Kata kunci: pengembangan LKS, contextual teaching and learning, siklus air Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SDN Mrican 2 Kota Kediri materi siklus air. Diketahui bahwa guru belum menggunakan bahan ajar yang bervariasi dan menarik bagi siswa. Seperti bahan ajar tersebut masih berupa rangkuman materi yang isinya belum dilengkapi ilustrasi berupa gambar yang menarik sebagai informasi pendukung. Guru juga kurang mengadakan kegiatan pengamatan dan percobaan secara langsung terhadap materi yang diajarkan. Akibatnya siswa kurang memahami materi yang diajarkan, serta menurunnya ketertarikan siswa dalam belajar.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kevalidan LKS berbasis Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran IPA materi siklus air kelas V di Sekolah Dasar. (2) Untuk mengetahui keefektifan LKS berbasis Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran IPA materi siklus air kelas V di Sekolah Dasar. (3) Untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap LKS berbasis Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran IPA materi siklus air kelas V di Sekolah Dasar.
Penelitian pengembangan ini menghasilkan bahan ajar LKS berbasis Contextual Teaching and Learning untuk materi siklus air. Model pengembangan yang digunakan untuk mengembangkan bahan ajar LKS berbasis Contextual Teaching and Learning mengacu pada model pengembangan ADDIE yang mencakup 5 tahapan yaitu 1) Tahap Analisis, 2) Tahap Desain, 3) Tahap Pengembangan, 4) Tahap Implementasi, 5) Tahap Evaluasi. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN Mrican 2 Kota Kediri. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket dan tes, sedangkan teknik analisis data yang digunakan skala likert.
Simpulan hasil penelitian ini sebagai berikut. (1) Kevalidan bahan ajar LKS memperoleh rata-rata persentase sebesar 85,93%, yang artinya bahan ajar LKS berbasis Contextual Teaching and Learning dinyatakan sangat valid dan dapat digunakan tanpa revisi. (2) Keefektifan bahan ajar LKS berbasis Contextual Teaching and Learning dinyatakan efektif dalam pembelajaran karena ketuntasan klasikal belajar siswa memperoleh persentase sebesar 93%. (3) Hasil respon guru pada bahan ajar LKS berbasis Contextual Teaching and Learning dinyatakan sangat baik karena diperoleh persentase 89%, yang menunjukkan bahan ajar LKS sangat baik untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian hasil respon siswa pada bahan ajar LKS berbasis Contextual Teaching and Learning juga dinyatakan sangat baik karena diperoleh persentase 99%, yang menunjukkan bahan ajar LKS sangat baik untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas perkenan-Nya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi dengan judul “Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning pada Pembelajaran IPA Materi Siklus Air Kelas V di Sekolah Dasar” ini ditulis guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, pada program studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri.
Pada kesempatan ini diucapkan terimakasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Dr. Zainal Afandi, M.Pd selaku Rektor UN PGRI Kediri;
2. Dr. Mumun Nurmilawati, M.Pd selaku Dekan FKIP UN PGRI Kediri;
3. Kukuh Andri Aka, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UN PGRI Kediri;
4. Bagus Amirul Mukmin, M.Pd selaku dosen pembimbing I;
5. Kharisma Eka Putri, M.Pd selaku dosen pembimbing II;
6. Sutrisno Sahari, M.Pd selaku validator bahan ajar;
7. Dr. Dhian Dwi Nur Wenda, M.Pd selaku validator materi;
8. Dra. Elmi Kurniatun, M. M.Pd selaku kepala sekolah SDN Mrican 2 Kota Kediri;
9. Teman-teman seperjuangan PGSD angkatan 2018; dan
10. ucapan terimakasih juga disampaikan kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu menyelesaikan skripsi ini.
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis ... 7
2. Manfaat Praktis ... 7 BAB II : LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
xi
1. Hakikat Bahan Ajar ... 8
2. Jenis-jenis Bahan Ajar ... 9
3. Teori Belajar yang Melandasi ... 10
4. LKS ... 11
5. Model Contextual Teaching and Learning ... 16
6. Spesifikasi LKS ... 19
7. Hasil Belajar ... 19
8. Teori Perkembangan Anak ... 20
9. Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 22
10. Kompetensi Dasar IPA di Kelas V SD ... 24
11. Siklus Air ... 25
B. Penelitian Terdahulu ... 35
C. Kerangka Berpikir ... 37
BAB III : METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan ... 38
B. Prosedur Pengembangan ... 40
C. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 45
2. Subyek Penelitian ... 45
D. Validasi Model/Produk ... 46
E. Uji Coba Model/Produk 1. Desain Uji Coba ... 47
2. Subyek Uji Coba ... 47
F. Instrumen Pengumpulan Data 1. Pengembangan Instrumen ... 47
2. Validasi Instrumen ... 48
G. Teknik Analisis Data 1. Tahap-tahap Analisis Data ... 54
2. Norma Pengujian ... 57
xii
BAB IV : DESKRIPSI. INTERPRETASI DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengembangan Bahan Ajar LKS Berbasis
Contextual Teaching and Learning
1. Analisis ... 58
2. Desain ... 59
3. Pengembangan ... 59
4. Implementasi ... 62
5. Evaluasi ... 62
B. Hasil Validasi Bahan Ajar LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning 1. Hasil Validasi Bahan Ajar ... 62
2. Hasil Validasi Materi ... 64
3. Desain Akhir Bahan Ajar LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning ... 66
C. Hasil Keefektifan Bahan Ajar LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning... 69
D. Hasil Respon Guru dan Siswa Terhadap Bahan Ajar LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning 1. Respon Guru ... 71
2. Respon Siswa ... 73
E. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Kevalidan Lembar Kerja Siswa berbasis CTL .. 74
2. Keefektifan Lembar Kerja Siswa berbasis CTL ... 75
3. Respon Guru dan Siswa Terhadap LKS berbasis CTL ... 76
4. Prinsip-prinsip, Keunggulan dan Kelemahan LKS berbasis CTL ... 76
5. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi ... 77
xiii
BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI , DAN SARAN
A. Simpulan ... 78
B. Implikasi ... 79
C. Saran-saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 81 LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 KI dan KD IPA Kelas V Semester II ... 24
Tabel 3.1 Angket Validasi Bahan Ajar LKS ... 48
Tabel 3.2 Angket Validasi Materi ... 49
Tabel 3.3 Angket Respon Guru ... 51
Tabel 3.4 Angket Respon Siswa ... 52
Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal ... 53
Tabel 3.6 Kriteria Kevalidan Produk ... 55
Tabel 3.7 Kriteria Respon Guru dan Siswa ... 56
Tabel 4.1 Hasil Angket Validasi Bahan Ajar LKS ... 63
Tabel 4.2 Hasil Angket Validasi Materi ... 64
Tabel 4.3 Rekapitulasi Persentase Kevalidan ... 65
Tabel 4.4 Hasil Nilai Uji Coba Soal Evaluasi ... 69
Tabel 4.5 Hasil Angket Respon Guru ... 72
Tabel 4.6 Hasil Angket Respon Siswa ... 73
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hutan Gundul ... 29
Gambar 3.1 Tahapan Model ADDIE ... 39
Gambar 3.2 Desain Cover LKS ... 42
Gambar 3.3 Desain Lembar Kegiatan LKS ... 43
Gambar 3.4 Tampilan Cover LKS ... 49
Gambar 3.5 Tampilan Lembar Kegiatan LKS ... 50
Gambar 4.1 Cover LKS sebelum divalidasi ... 59
Gambar 4.2 Cover LKS sesudah divalidasi ... 59
Gambar 4.3 Karakteristik Model Pembelajaran CTL sebelum divalidasi ... 60
Gambar 4.4 Karakteristik Model Pembelajaran CTL sesudah divalidasi ... 60
Gambar 4.5 Peta Konsep sebelum divalidasi ... 60
Gambar 4.6 Peta Konsep sesudah divalidasi... 60
Gambar 4.7 Pembelajaran 1 sebelum divalidasi ... 61
Gambar 4.8 Pembelajaran 1 sesudah divalidasi ... 61
Gambar 4.9 Isi Materi sebelum divalidasi ... 61
Gambar 4.10 Isi Materi sesudah divalidasi ... 61
Gambar 4.11 Cover ... 66
Gambar 4.12 Kata Pengantar ... 66
xvi
Gambar 4.13 Daftar Isi ... 66
Gambar 4.14 Pendahuluan ... 66
Gambar 4.15 Karakteristik Model Pembelajaran CTL ... 67
Gambar 4.16 Petunjuk Penggunaan LKS... 67
Gambar 4.17 Peta Konsep ... 67
Gambar 4.18 Pembelajaran 1 ... 67
Gambar 4.19 Pembelajaran 2 ... 68
Gambar 4.20 Pembelajaran 3 ... 68
Gambar 4.21 Pembelajaran 4 ... 68
Gambar 4.22 Soal Evaluasi ... 68
Gambar 4.23 Daftar Pustaka ... 69
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Pengajuan Judul Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Melakukan Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 4 Angket Validasi Bahan Ajar LKS
Lampiran 5 Angket Validasi Materi Lampiran 6 Angket Respon Guru Lampiran 7 Angket Respon Siswa Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran Lampiran 9 Lembar Hasil Soal Evaluasi Lampiran 10 Plagiasi
Lampiran 11 Berita Acara Kemajuan Pembimbingan Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan Penelitian
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal (1) tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dari uraian tersebut pendidikan dapat dimaknai sebagai proses untuk menyiapkan generasi emas yang tangguh, hebat dan berkomitmen meneruskan budaya Indonesia serta cita-cita luhur bangsa seperti yang tertera dalam pembukaan UUD 1945.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar. Diajarkannya mata pelajaran IPA sebagai wadah untuk siswa dalam memahami fenomena alam melalui pengamatan yang diperoleh dari pengalaman saat proses pembelajaran yang dapat diterapkan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Ahmad Susanto (2013:167),
Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta
2
menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran IPA merupakan ilmu yang mempelajari mengenai fenomena yang terjadi di alam semesta yang dilakukan melalui pengamatan agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran IPA di sekolah dasar diberikan dengan tujuan-tujuan tertentu. Menurut Ahmad Susanto (2013:171), tujuan pembelajaran di SD adalah
1) memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan- Nya; 2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep- konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat;
4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; 5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam; 6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; 7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Dengan tujuan tersebut diharapkan siswa sekolah dasar memiliki pengetahuan baik secara konsep maupun keterampilan yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu materi IPA di kelas V SD terdapat pada kompetensi dasar 3.8 Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta kelangsungan mahkluk hidup dan 4.8 Membuat karya tentang skema siklus air berdasarkan informasi dari berbagai sumber. Untuk mencapai kompetensi
3
dasar tersebut maka diperlukan indikator sebagai berikut: 3.8.1 Menjelaskan tahap-tahap siklus air, 3.8.2 Menyebutkan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi siklus air, 3.8.3 Menganalisis dampak siklus air bagi kehidupan, dan 4.8.1 Membuat skema sederhana tentang siklus air. Dengan indikator tersebut diharapkan siswa dapat menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta kelangsungan makhluk hidup, dan membuat karya tentang skema siklus air berdasarkan informasi dari berbagai sumber.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas V SDN Mrican 2 Kota Kediri materi siklus air, diketahui bahwa guru belum menggunakan bahan ajar yang bervariasi dan menarik bagi siswa. Seperti bahan ajar tersebut masih berupa rangkuman materi yang isinya belum dilengkapi ilustrasi berupa gambar yang menarik sebagai informasi pendukung. Guru juga kurang mengadakan kegiatan pengamatan dan percobaan secara langsung terhadap materi yang diajarkan sehingga siswa terkesan hanya mendengarkan penjelasan guru dan menghafal buku teks, Lembar Kerja Siswa yang digunakan terpaku pada teks materi dan soal.
Kelemahan bahan ajar guru lainnya adalah desain bentuk dan sistematika penulisan isi materi bahan ajar masih belum bisa memberikan gambaran yang jelas tentang apa saja tahap dalam siklus air. Akibatnya siswa kurang memahami materi yang diajarkan, serta menurunnya ketertarikan siswa dalam belajar. Oleh karena itu nilai siswa belum mencapai KKM, dibuktikan dengan hasil belajar siswa pada semester gasal tahun ajaran 2020/2021 dari 28 siswa
4
sebanyak 15 siswa kelas V belum mampu menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta kelangsungan makhluk hidup.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dikembangkan bahan ajar yang menarik dan dapat membantu siswa memahami materi dengan mudah yaitu berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL). Siswa diajak mengaitkan materi dengan kegiatan sehari-hari mereka, sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Menurut Komalasari (2014:54), “Pendekatan kontekstual menempatkan siswa dalam konteks bermakna yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang sedang dipelajari dan sekaligus memperhatikan faktor kebutuhan individual siswa dan peran guru”.
Menurut Prastowo (2015:204), “LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai”. Dikuatkan lagi oleh pendapat Trianto (2013:111), bahwa “Lembar Kerja Siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan penyelidikan atau pemecahan masalah. Sudah jelas bahwa LKS merupakan salah satu bahan ajar yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran yang berisi rambu- rambu pengerjaan, ringkasan materi, kegiatan peserta didik, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada”. Jadi LKS bukan hanya fokus pada teks materi dan soal saja, tetapi ada komponen lain yang harus terlihat, yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung,
5
tugas atau langkah kerja, dan penilaian. Teks materi yang ada hanyalah sebuah ringkasan yang digunakan sebagai pendukung kegiatan yang akan dilakukan siswa, kemudian soal-soal yang digunakan tidak terlalu diutamakan, tetapi lebih diutamakan ke kegiatan siswa.
Diharapkan dengan mengembangkan LKS berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) siswa dapat belajar lebih aktif dan kreatif, materi pelajaran yang diajarkan dipahami secara mendalam bukan hanya hafalan belaka, serta dapat menghubungkan materi yang didapat dengan kehidupannya sehari-hari.
Dari pemaparan di atas, dipilihlah judul “Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning pada Pembelajaran IPA Materi Siklus Air Kelas V di Sekolah Dasar”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu, 1) Bahan ajar yang digunakan guru tampilannya kurang menarik yang menjadikan siswa kurang termotivasi untuk belajar dan kurang memahami materi. 2) Guru juga kurang mengadakan kegiatan pengamatan dan percobaan secara langsung terhadap materi yang diajarkan sehingga siswa terkesan hanya mendengarkan penjelasan guru dan menghafal buku teks. 3) Lembar Kerja Siswa yang digunakan terpaku pada teks materi dan soal. 4) Hasil belajar siswa pada materi siklus air belum semua mencapai KKM.
6
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang mendasari penelitian pengembangan, hal ini penulis jabarkan beberapa masalah tersebut sebagai berikut:
1. Bagaimana kevalidan LKS berbasis Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran IPA materi siklus air kelas V di Sekolah Dasar?
2. Bagaimana keefektifan LKS berbasis Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran IPA materi siklus air kelas V di Sekolah Dasar?
3. Bagaimana respon guru dan siswa terhadap LKS berbasis Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran IPA materi siklus air kelas V di Sekolah Dasar?
D. Tujuan Penelitian
Dari uraian rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kevalidan LKS berbasis Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran IPA materi siklus air kelas V di Sekolah Dasar.
2. Untuk mengetahui keefektifan LKS berbasis Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran IPA materi siklus air kelas V di Sekolah Dasar.
3. Untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap LKS berbasis Contextual Teaching and Learning ada pembelajaran IPA materi siklus air kelas V di Sekolah Dasar.
7
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan kajian lebih lanjut mengenai penelitian dan pengembangan bahan ajar yang dapat merangsang siswa belajar lebih aktif, dalam kaitannya dengan LKS berbasis CTL terhadap peningkatan hasil belajar.
b. Memberikan bukti empiris mengenai keefektifan LKS berbasis CTL terhadap hasil belajar materi IPA.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru
1) Dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran agar siswa mengkonstruksi pengetahuan yang dimilikinya.
2) Membantu guru memperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
b. Bagi Siswa
1) Memberikan kesempatan siswa untuk belajar mandiri.
2) Siswa mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
c. Bagi Peneliti
1) Menambah wawasan mengenai pengembangan LKS berbasis model CTL.
2) Memotivasi untuk penelitian yang lebih mendalam dalam mengembangkan LKS lainnya.
81
DAFTAR PUSTAKA
Agung, P. (2001). Panduan Penelitian PTK. Semarang: Unnes Press.
Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Universitas Negeri Malang dan Rosda.
Amirudin. (2016). Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rajawali Press.
Aqib, Z. (2014). Model-model, Media dan Strategi Pembelajaran Konstektual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Asih, W. W., & Sulistyowati, E. (2014). Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta:
Bumi Aksara.
Azwar, S. (2000). Reabiliti dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
E, B. J. (2010). Contextual Teaching and Learning. Bandung: Kaifa.
Fitria, A. (2007). Air. Surabaya: Wahana Ilmu.
Heddy, S., Sutiman B, S., & Soedjono, S. (1986). Pengantar Ekologi. Jakarta: CV Rajawali.
Isnanto, D. (2016). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning Materi Pokok Kegiatan Ekonomi di Indonesia Kelas V SD. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PGSD UNY.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. (2008). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
82
Komalasari, K. (2014). Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Refika Aditama.
Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Musfiqon. (2012). Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.
Pengabean, Nurul Huda., dan Danis, Amir. 2020. Desain Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Sains. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Prasetyo, D. E. (2020). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Model Contextual Teaching and Learning Pada Materi Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 04 Kota Salak. Jurnal Menara Ilmu , 99.
Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif. Jogjakarta: DIVA Press.
Prastowo, Andi. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Jogjakarta: Diva Press.
Rifa'i, A., & Anni, C. T. (2012). Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT UNNES Semarang.
Samatowa, U. (2010). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.
Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suherman, E. (2003). Assesmen Proses dan Hasil Dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Makalah.
83
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar . Jakarta:
Prenadamedia Group .
Trianto. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Trianto. (2015). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Trianto. (2013). Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktik. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. (2003). Jakarta: Presiden Republik Indonesia.
Y, Margaretta S., Edi, & Atep. (2006). Konsep Dasar IPA. Bandung: UPI Press.