• Tidak ada hasil yang ditemukan

Undang pelaksanaan zakat.

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Undang pelaksanaan zakat."

Copied!
132
0
0

Teks penuh

Sekitar 50% penduduk miskin, yaitu orang yang memiliki harta atau pekerjaan atau kedua harta yang mencukupi kebutuhannya. Orang miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber penghidupan, atau yang mempunyai sumber penghidupan, tetapi tidak mempunyai kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan keluarganya.

Identifikasi Masalah

Sehingga perlu optimalisasi sosialisasi di lingkungan pemerintah Kota Cirebon. Dampaknya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan di Kecamatan Kecapi Harjamukti Kota Cirebon.

Fokus Masalah dan Subfokus

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Sistematika Penulisan

Deskripsi Teori

  • Implementasi zakat profesi
  • Strategi pengumpulan zakat profesi
  • Solusi zakat profesi
  • Pengertian zakat

Yang dimaksud dengan kata “porsi harta” dalam pernyataan di atas adalah pelepasan manfaat (harta) dari orang yang menghibahkannya. Dikatakan tumbuh karena zakat akan melipatgandakan pahala bagi muzzaki dan membantu kesulitan para mustahik.37 Orang yang berhak menerima zakat hanyalah orang-orang yang ditahbiskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an.

ي ِلا

سا

  • Rukun Zakat
  • Syarat Zakat
  • Pengertian zakat profesi
  • Landasan paradigmatik zakat profesi a. Normatif

Mazhab Hanafi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ini adalah harta yang sepenuhnya dimiliki dan di tangan sendiri yang benar-benar dimiliki. Harta yang diperoleh dari pinjaman (utang) juga tidak perlu dizakati karena harta tersebut tidak dimiliki.

ءا ُعنْا

Elemen pertama tidak dapat berubah seperti pajak dan elemen kedua dapat berubah sesuai dengan kondisi yang menyertainya. Muhammad al-Ghazali menyatakan bahwa nisab zakat profesi adalah qiyas dengan zakat pertanian, yaitu 653 atau 750 kg atau 10% (dengan air hujan) atau 5% (dengan roda atau mesin) dari hasil panen.

Maksudnya: ..."Supaya harta itu tidak hanya beredar di kalangan orang-orang kaya sahaja di antara kamu..." 49. Ayat di atas adalah fakta sejarah di mana "Umar bin al-Khattab pernah mengenakan zakat hasil kharaj (sewa tanah). berdasarkan tafsiran ayat tersebut, serta “Umar bin Abd al-Aziz mengenakan zakat gaji tentera, honorarium dan hadiah. Definisi yang juga dianggap sebagai asas zakat profesional ialah firman Allah swt dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 267.

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu”. Artinya: “Atas wewenang ‘Ali ra berkata: tidak ada zakat atas harta (mal mustafad) sehingga berlangsung selama satu tahun (riwayat Abu Dawud dan Ahmad Bayhaqi)”. Tirmizi mengatakan bahwa hadits di atas lebih shahih daripada hadits Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dan Ibnu Kajj.

Klaim hawl tentang zakat tidak memiliki dasar hadits yang tegas dari Nabi, terutama tentang zakat penghasilan dari jasa atau profesi. Artinya: Atas otoritas Ibn `Umar, Nabi bersabda: Tidak ada zakat atas harta sampai satu tahun berlalu.

  • Pengertian kemiskinan
  • Ukuran Kemiskinan
  • Dimensi Kemiskinan
  • Kemiskinan di Perkotaan
  • Fenomena Keluarga Miskin di Perkotaan
  • Apa Masalahnya?
  • Karakteristik Keluarga Miskin di Perkotaan
  • Pendidikan Non Formal bagi Keluarga Miskin
  • Jumlah Tanggungan Kerja
  • Distribusi zakat a. Definisi ahlu zakat

Rendahnya keberdayaan keluarga dan keterbelakangan pola perilaku untuk menafkahi kepala keluarga miskin perkotaan dicirikan oleh: (1) rendahnya tingkat pengetahuan karena rendahnya tingkat pendidikan, (2) sikap mental masyarakat yang masih tradisional tanpa dibarengi dengan keinginan untuk maju dan berkembang, dan (3) Keterampilan yang kurang memadai untuk dapat bersaing dalam kehidupan kota. Tingkat pendidikan formal anggota keluarga miskin di perkotaan memiliki tingkat keragaman yang tidak begitu tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga miskin di perkotaan belum memberikan perhatian yang serius terhadap pendidikan.

Kondisi pendidikan nonformal yang diikuti oleh anggota keluarga miskin ditemukan menunjukkan hubungan yang serupa. Pendidikan nonformal bagi keluarga miskin bukan merupakan syarat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota keluarga. Gambaran yang sering kita lihat adalah tingkat pendidikan nonformal anggota keluarga miskin di perkotaan berada pada kategori rendah.

Dalam hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga miskin di perkotaan termasuk dalam kategori rendah. Ada beberapa alasan mengapa mayoritas keluarga miskin tidak ingin memiliki tanggungan lebih dari 6 orang, yaitu: (1) Beban ekonomi keluarga sudah sangat berat sehingga membatasi jumlah tanggungan.

Artinya: “Dan atas harta mereka terdapat hak bagi fakir miskin yang meminta dan fakir miskin yang tidak mau meminta”.

إ َالله ٌَّ

نا ْى

ا ُفن

نا َٔ

Hasil Penelitian Yang Relevan

Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian Mila Sartika adalah bagaimana besaran zakat yang disalurkan untuk kegiatan produktif di yayasan LAZ Solo Peduli berdampak pada besarnya pendapatan mustahik periode tahun 2007, sedangkan penulis memfokuskan pada konsumsi aset produktif. zakat untuk meningkatkan pendapatan usaha para mustahika yang termasuk golongan fakir miskin, hanya fakir miskin dan usahanya di bidang perdagangan dengan membandingkan dua lembaga zakat.67. 67 Mila Sartika, “Dampak Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan Mustahik di Yayasan LAZ Solo Peduli Surakarta”, Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, (Yogyakarta:_, 2008,), h . Dan terakhir, terdapat perbedaan dalam hal perbandingan antara penggunaan zakat produktif pada kedua LAZ.68.

Pengelolaan dana zakat produktif dilakukan program Semarang Makmur dengan sub program Bina Mitra Mandiri dalam bentuk pendampingan. 68 Sulfiani, “Optimalisasi Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat Produktif untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat di Institut Kemanusiaan Indonesia Dana Kemanusiaan Dhuafa”, Tesis Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, (Yogyakarta:_, 2010, ), H. 69Garry Nugraha Winoto, “Pengaruh Dana Zakat Produktif terhadap Pembiayaan Usaha Penerima Zakat Mustahik (Studi Kasus BAZ Kota Semarang)”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, (Semarang:_, 2011,), h.

Kelima, penelitian Shinta Dwi Wulansari (2013), dalam tesisnya yang berjudul Analisis Peran Dana Zakat Produktif Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Mustahik Penerima Zakat (Studi Kasus Rumah Zakat Kota Semarang), merupakan penelitian kuantitatif yang membahas tentang sejauh mana peran dana zakat produktif. zakat disalurkan dalam program Mandiri Senyum, yaitu program bantuan modal usaha dengan metode hibah atau qardhul hasan. 71Shinta Dwi Wulansari, “Analisis Peran Dana Zakat Produktif Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Mustahik (Studi Kasus Rumah Zakat Kota Semarang)”, Disertasi

Kerangka Pemikiran

Oleh karena itu, dalam penelitian tesis yang berjudul Implementasi Zakat Jabatan untuk Menghasilkan Perekonomian Miskin di Kecamatan Kecapi Harjamukti Kota Cirebon (Studi BAZNAS Kota Cirebon) akan membahas bagaimana implementasi zakat jabatan untuk menghasilkan perekonomian miskin di Kelurahan Kecapi Harjamukti. daerah. -kecamatan, kota cirebon.

Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus, menurut Bogdan dan Bikien, yaitu penyelidikan terperinci terhadap suatu setting atau satu topik atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu.

Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Data dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Esterberg, dalam Sugiyono, wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan gagasan melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksi makna dalam suatu topik tertentu.79 Peneliti akan menunjuk beberapa orang untuk melakukan wawancara sebagai anggota sampel. Menurut Sugiyono, dalam teknik pengumpulan data, triangulasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang memadukan beberapa teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada harus divalidasi terlebih dahulu seberapa jauh kesiapan peneliti untuk melakukan penelitian di lapangan.

Lebih lanjut, dalam Sugiyono, Nasution menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan selain menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama.82 Alasannya, segala sesuatu belum memiliki bentuk yang pasti. Semuanya tetap harus dikembangkan sepanjang penelitian, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti sendiri sebagai satu-satunya sarana yang dapat mencapainya.

Pemeriksaan Keabsahan Data

Deskripsi Data Hasil Penelitian

  • Sejarah berdirinya BAZNAS Kota Cirebon
  • Visi
  • Misi
  • Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia

Demikian sejarah singkat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Cirebon yang banyak mengalami dinamika perkembangan sesuai dengan tuntutan peraturan perundang-undangan yang berlaku sejak lahirnya UU No. Terwujudnya BAZNAS Kota Cirebon yang handal, transparan dan profesional dalam pengelolaan dan pendayagunaan zakat, infak dan shadaqah. Menumbuhkan semangat dan kesadaran umat Islam untuk berzakat melalui BAZNAS Kota Cirebon sebagai lembaga pengelola zakat.

Optimalisasi peran dan fungsi zakat dalam penanggulangan kemiskinan di Kota Cirebon melalui sinergi dan koordinasi dengan instansi terkait. Sosialisasi penghimpunan zakat secara profesional merupakan fenomena yang masih menimbulkan banyak perdebatan, terutama peran pemerintah dan ulama. Secara umum, tidak banyak ulama salaf yang mengetahui seluk beluk fenomena zakat profesi.

Tidak banyak ulama atau kiai yang mengetahui semua ini, sehingga mereka mentolerir kewajiban zakat profesi. Oleh karena itu, para ulama dan kiai berupaya mensosialisasikan pemahaman ajaran vokasional zakat dalam konteks sosial di kalangan pegawai negeri muslim.

Pembahasan

  • Implementasi Zakat Profesi Untuk Menghasilkan Perekonomian Fakir Miskin Di Kelurahan Kecapi Harjamukti Kota Cirebon
  • Strategi Zakat Profesi Untuk Menghasilkan Perekonomian Fakir Miskin Di Kelurahan Kecapi Harjamukti Kota Cirebon
  • Hambatan Zakat Profesi Untuk Menghasilkan Perekonomian Fakir Miskin Di Kelurahan Kecapi Harjamukti Kota Cirebon
  • Mengatasi Hambatan Zakat Profesi Untuk Menghasilkan Perekonomian Fakir Miskin Di Kelurahan Kecapi Harjamukti Kota Cirebon

Pengembangan zakat profesi di lingkungan pemerintah Kota Cirebon seperti ASN masih belum optimal. Sehingga warga kecamatan kecapi harjamukti dapat merasakan perkembangan yang maksimal dalam pengelolaan dana zakat profesi untuk masyarakat. Strategi Zakat Profesional Mewujudkan Perekonomian Miskin di Desa Kecapi Harjamukti Kota Cirebon di Desa Kecapi Harjamukti Kota Cirebon.

Ada dua jenis strategi zakat kerja untuk generasi ekonomi pro-miskin di kecamatan kecapi harjamukti, yaitu: 1. Hambatan zakat kerja untuk generasi ekonomi pro-miskin di Desa Kecapi Harjamukti Kota Cirebon; Mengatasi hambatan zakat pekerjaan untuk mewujudkan ekonomi masyarakat miskin di Desa Kecapi Harjamukti Kota Cirebon Masyarakat miskin di Desa Kecapi Harjamukti Kota Cirebon.

Wawancara dilakukan dengan topik terkait Pengenalan Zakat Profesi untuk Menghasilkan Perekonomian Miskin di Kecamatan Kecapi Harjamukti Kota Cirebon. Hasil penelitian ini berkaitan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan yaitu (1) Implementasi zakat profesi untuk menghasilkan ekonomi bagi masyarakat miskin di kecamatan kecapi harjamukti Kota Cirebon.

Keterbatasan Penelitian

Simpulan

UPZ di OPD, kesadaran ASN (Aparatur Sipil Negara) dalam pembayaran zakat profesi masih rendah, pengetahuan tentang zakat profesi masih rendah. Warga kelurahan kecapi harjamukti berharap aparat Baznas Kota Cirebon dalam menyalurkan dana zakat profesi dapat berfungsi maksimal.

Saran

Mila Sartika, "Influence of Productive Zakat Utilization on Mustahik Empowerment at LAZ Solo Peduli Surakarta Foundation", afhandling vedr. Mustahik (Case Study of Zakat Houses in Semarang City)”, speciale ved Fakultetet for Økonomi og Erhverv, Diponegoro University, Semarang. Dwi Budi Satrio Novianto, MM as, leder af Cirebon City BAZNAS, i et interview onsdag den 6. juni 2018 på Cirebon City BAZNAS-kontoret.

Md as, Wakil Ketua 1 (Bidang Pengumpulan Zakat) BAZNAS Kota Cirebon, dalam wawancara pada Rabu, 6 Juni 2018 di kantor BAZNAS Kota Cirebon. Wawancara pribadi dengan Bpk. Sugimin sebagai penerima zakat profesi, dalam wawancara pada Kamis, 7 Juni 2018 di kantor BAZNAS Cirebon. Wawancara pribadi dengan Ibu Suratini selaku penerima zakat profesi, dalam wawancara pada Jumat, 8 Juni 2018 di kantor BAZNAS Kota Cirebon.

Wawancara pribadi dengan Ibu Marsini selaku penerima zakat profesi, dalam wawancara pada Sabtu, 9 Juni 2018 di kantor BAZNAS Kota Cirebon. Yayat Hidayat, "Solusi Zakat Profesional Mengangkat Kemiskinan Umat," Tesis di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, (Cirebon: CV. Pangger) cet.

RIWAYAT HIDUP

Bagaimana pelaksanaan zakat profesi untuk menghasilkan ekonomi masyarakat miskin di Kelurahan Kecapi Harjamukti Kota Cirebon. Bagaimana strategi zakat profesi untuk menghasilkan ekonomi masyarakat miskin di Desa Kecapi Harjamukti Kota Cirebon. Apa kendala zakat profesi untuk menghasilkan ekonomi bagi masyarakat miskin di Desa Kecapi Kabupaten Kota Cirebon.

Bagaimana mengatasi hambatan zakat profesi untuk menghasilkan ekonomi masyarakat miskin di Desa Kecapi Harjamukti Kota Cirebon. Bagaimana mekanisme zakat profesi untuk menghasilkan ekonomi masyarakat miskin di Desa Kecapi Harjamukti Kota Cirebon. Apa saja kendala zakat profesi untuk mewujudkan ekonomi masyarakat miskin di Desa Kecapi Harjamukti Kota Cirebon.

Bagaimana pelaksanaan zakat profesi menimbulkan ekonomi buruk di Kelurahan Kecapi Kecapi Harjamukti Kota Cirebon. Mekanisme zakat profesi untuk menghasilkan ekonomi bagi masyarakat miskin di desa Kecapi yang perlu mendapat perhatian penuh dari pemerintah atau melalui lembaga.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari analisa menunjukkan bahwa dengan diqiyaskan zakat emas, youtuber muslim wajib mengeluarkan zakat profesi jika penghasilan bersih yang diperoleh jika