• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Unduh - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP

Pada bab ini diuraikan tentang kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan saran bagi Rumah Sakit yaitu RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, bagi responden, dan bagi penelitian selanjutnya

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Ny.W dengan diagnosa medis fraktus lateral malleous dekstra terpasang gips dengan jenis gips tungkai pendek melakukan pencegahan kompartemen sindrom berupa mengenali tanda kelainan neurovaskuler, mobilisasi pasif fleksi dan ekstensi jari-jari kaki, serta mereposisi kaki. Setelah dilakukan observasi sebanyak 5 kali pada observasi pertama Ny.W hanya menunjukan 2 dari 5 tanda kompartemen sindrom yaitu pain (nyeri) dan parastesia (mati rasa). Nyeri ini bukan termasuk nyeri kompartemen sindrom

karena nyeri yang dirasakan Ny.W berkurang dari observasi pertama hingga observasi kelima sedangkan nyeri pada kompartemen sindrom akan meningkat kurang dari 15 menit terpasang gips. Kesemutan yang dialami oleh Ny.W juga merukan respon fisiologis dari fraktur, fraktur menyebabkan terjadinya odema yang menyebabkan sensasi kesemutan. Setelah dilakukan pemasangan gips aliran darah kembali normal hingga rasa kesemutan menghilang, jika kesemutan pada kompartemen sindrom sensasi kesemutan akan terus meningkat hingga terjadi mati rasa.

Sedangkan observasi yang dilakukan pada Ny.E dengan diagnosa medis closed fraktur tibia sinistra terpasang gips dengan jenis gips tungkai pendek telah

63

(2)

66

melakukan pencegahan kompartemen sindrom berupa mengenali tanda kelainan neurovaskuler, mobilisasi pasif fleksi dan ekstensi jari-jari kaki, serta mereposisi kaki. Setelah dilakukan observasi selama 5 kali pada observasi pertama 15 menit pertama terpasang gips Ny.E hanya menunjukan 1 dari 5 tanda kompartemen sindrom yaitu pain (nyeri). Sama halnya dengan nyeri yang dialami Ny.W, nyeri yang dirasakan Ny.E berkurang dari skala 6 menjadi 2 sehingga nyeri yang dirasakan Ny.E bukan nyeri tanda kompartemen sindrom. Nyeri yang dirasakan Ny.E terjadi karena Ny.E masih dalam fase hematoma dimana dalam fase ini masih terjadi pembengkakan jaringan lunak.

Berdasarkan hasil penelitihan dan pembahasan tentang pencegahan kompartemen sindrom pada pasien fraktur yang terpasang gips di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, dengan responden sebanyak dua orang yaitu Ny.W dan Ny.W didapatkan hasil setelah melakukan pencegahan kompartemen sindrom yaitu pemeriksaan neurovaskuler meliputi observasi pain (rasa nyeri), paralisis (kelumpuhan), parastesia(mati rasa atau kesemutan), pallor (perubahan warna/pucat) dan pulseness (lemah/hilangnya nadi), mobilisasi yaitu dengan cara fleksi ekstensi jari yang mengalami fraktur dan meninggikan bagian yang mengalami fraktur maka kompartemen sindrom pada kedua reponden dapat dicegah sehingga terhindar dari komplikasi pemasangan gips.

1.2 Saran

5.2.1. Bagi Responden

Bagi pasien yang mengalami patah tulang dan harus terpasang gips dapat menggunakan metode pencehahan ini untuk menghindari terjadinya komplikasi dari pemasangan gips itu sendiri yaitu kompartemen sindrom.

(3)

66

Pasien dengan fraktur dengan terpasang gips dapat melakukan mobilisasi pasif fleksi dan ekstensi jari pada ekstrimitas yang mengalami fraktur sehingga aliran darah menjadi lancar.

5.2.2 Bagi Rumah Sakit

Untuk meningkatkan pelayanan bagi rumah sakit khususnya bagi pasien yang mengalami patah tulang dan harus menggunakan gips, diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan sebagai berikut :

a. Memberikan penyuluhan setelah pasien terpasang gips tentang komplikasi serta pencegahan dari komplikasi itu sendiri.

b. Meningkatkan kewaspadaan bagi tenaga kesehatan dapat melakukan pemasangan gips pada pasien fraktur.

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk kesempurnaan penelitihan lebih lanjut dapat menambah jumlah responden , kemudian untuk observasi pada hari pertama dapat ditambah setiap 4 jam selama 24 jam pertama karena kompartemen sindrom terjadi sangat cepat dengan efek yang sangat buruk tanpa penanganan yang tepat. Selama observasi diharapkan peneliti langsung berada disamping pasien, sehingga mengetahui betul tanda dan gejala kompartemen sindrom atau hanya respon fisiologis dari trauma.

Referensi

Dokumen terkait

Kepanjen Kabupaten Malang selama tiga tahun terakhir, mulai tahun 2010 sampai tahun 2012. ALOS dari RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang tidak berada pada posisi

1.1.3 Gambaran Luaran Bayi Baru Lahir Berdasarkan APGAR Skor Luaran bayi baru lahir pada kehamilan usia remaja berdasarkan apgar skor saat lahir di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang

3.2 Kerangka Operasional Gambar 3.1 Kerangka Operasional Penelitian Luaran Bayi Baru Lahir pada Kehamilan Usia Remaja di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang Populasi Bayi baru lahir

Hubungan Dukungan Suami dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care ANC Pada Ibu Hamil Trimester III di Rumah Bersalin Pemerintah Kota Malang Tahun 2014.. Malang: Pemerintahan Kota

Saiful Anwar Malang 1.3.2.6 Melakukan Dokumentasi Keperawatan Klien Dengan Gangguan Nyeri dan Gangguan Persepsi Sensori Visual Pada Penderita Glaukoma Di Ruang 20 Penyakit Mata RSUD

Keperawatan Gerontik; Konsep, Teori, Asuhan Keperawatan, Terapi Modalitas dan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut.. Malang: Poltekkes Kemenkes

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan gambaran pencegahan hipertensi yang meliputi keteraturan olahraga, pengaturan diet, kontrol rutin tekanan darah, pola hidup sehat, dan

2012 Keperawatan Gerontik Konsep, Teori, Asuhan Keperawatan, Terapi Modalitas dan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut.. Malang: Poltekkes Kemenkes Malang Subekti, Nike