• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

Judul Tugas Akhir : “STUDI PERENCANAAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN KULIAH 1 (SATU) TAHAP DI POLITEKNIK PARIWISATA MAKASSAR”. Judul Tugas Akhir : STUDI PERENCANAAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN KULIAH 1 (SATU) TAHAP DI POLITEKNIK PARIWISATA MAKASSAR. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Teknik Sipil Universitas Bosowa Makassar dengan judul .

GAMBAR 2.1 Lingkaran Peristiwa ...................................................................
GAMBAR 2.1 Lingkaran Peristiwa ...................................................................

Latar Belakang

Dalam pelaksanaan suatu proyek seringkali terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan yang menyimpang dari rencana kontrak, sehingga metode yang dapat memenuhi tujuan tersebut dalam menganalisis perencanaan waktu suatu proyek adalah Network planning atau jaringan kerja. metode. Networking merupakan metode yang dianggap dapat memberikan teknik dasar untuk menentukan urutan dan waktu kegiatan proyek yang dapat digunakan untuk memperkirakan waktu efektif penyelesaian proyek. Selain itu, jaringan berguna untuk menyusun urutan kegiatan yang saling bergantung pada waktu penyelesaian proyek yang dibutuhkan, sehingga diharapkan penjadwalan menjadi lebih efisien.

Rumusan Masalah

Berdasarkan hal tersebut di atas, skripsi ini diberi judul “STUDI PERENCANAAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN KULIAH (TAHAP 1) DI POLTEKNIK PARIWISATA MAKASSAR”.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian .1 Tujuan Penelitian

Manfaat Penulisan 1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Pokok Bahasan Dan Batasan Masalah .1 Pokok Bahasan

Batasan Masalah

Pendahuluan

Landasan Teori

Metodologi Penilitian

Analisa Pembahasan

Kesimpulan Dan Saran

Proyek

  • Manajemen Proyek
  • Perencanaan Waktu Pelaksanaan Proyek

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang project manager yang handal adalah kemampuan dalam mengelola project scope. Ada beberapa proses yang harus dilakukan seorang project manager dalam project scope management, yaitu: 1. Perbedaan PERT dan CPM ada pada project budget. PERT menganggap proyek terdiri dari peristiwa berurutan, sementara CPM menganggap proyek terdiri dari kegiatan yang membentuk lintasan.

Defenisi Network Planning

  • Kelebihan dan Kekurangan Network Planning Kelebihan Network planning adalah
  • Kegunaan Network Planning dalam Manajemen Proyek
  • Beberapa Ketentuan dalam Network Planning
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Network Planning

Informasi yang terkait dengan desain jaringan hanya menyangkut aktivitas dalam diagram jaringan. Jika perencanaan jaringan sudah siap, langkah selanjutnya adalah menentukan waktu pelaksanaan setiap aktivitas. Informasi yang berkaitan langsung dengan perencanaan jaringan hanya berupa hubungan antar aktivitas yang ditunjukkan dengan diagram panah.

Metode Penulisan Network Planning

  • Hubungan Antar Simbol
  • Hubungan antar Kegiatan
  • Langkah-langkah dalam Pembentukan Network Planning

Dummy gramatikal diperlukan untuk menghindari kebingungan saat membuat daftar aktivitas jika ada dua atau lebih aktivitas yang muncul dari peristiwa yang sama (mis. i) dan diakhiri dengan peristiwa yang sama (mis. j). Untuk membuat diagram jaringan, perlu adanya hubungan antara aktivitas yang akan dilakukan pada proyek yang bersangkutan, sesuai dengan logika ketergantungannya. Pada langkah ini, hubungan antar aktivitas yang diatur pada poin kedua disusun secara berantai dengan urutan yang sesuai dengan logika ketergantungan.

Analisa Waktu Kegiatan

  • Menentukan lama kegiatan
  • Peristiwa paling cepat
  • Peristiwa Paling Lambat
  • Peristiwa kritis, kegiatan kritis, dan lintasan kritis

Peristiwa yang paling segera adalah saat terjadinya dimana kegiatan suatu proyek dapat segera dimulai dan diselesaikan dalam waktu yang paling lama. Sebagai gambaran tentang kejadian yang paling cepat dari pelaksanaan suatu proyek dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Kejadian kritis adalah kejadian yang tidak memiliki istilah bebas, atau dengan kata lain hanya ada satu alternatif kejadian awal dan kejadian terakhir dimana: MPCi = PPLi dan MPLj = PPlj.

Gambar 2.6 keadaan peristiwa paling cepat
Gambar 2.6 keadaan peristiwa paling cepat

Chritical Path Method (CPM)

  • Tenggang Waktu (Float)
  • Pengawasan (Controling/Monitoring)

Total float adalah jumlah total waktu yang dapat dimiliki suatu aktivitas yang dapat ditunda (aktivitas non-kritis) tanpa memengaruhi keseluruhan durasi proyek. Free float adalah waktu yang dimiliki suatu kegiatan yang dapat ditunda (kegiatan non-kritis) tanpa mempengaruhi awal dimulainya kegiatan sesudahnya. Semakin tinggi nilai float factor maka proyek memiliki waktu yang cukup, semakin kecil nilai float factor maka proyek memiliki waktu yang ketat, dimana nilai toleransi dari nilai float factor adalah 3. Float factor dapat dirumuskan sebagai berikut.

Analisa Sumber Daya

  • Analisa Sumber Daya Manusia
  • Tujuan Pengalokasian Tenaga Kerja dan Penjadwalan Waktu Kegiatan
  • Analisa Sumber Daya Material
  • Perencanaan Anggaran Biaya
  • Data – Data Umum Proyek
  • Data Primer
  • Data Sekunder

Sumber daya manusia yang terdapat dalam suatu proyek dapat dikategorikan menjadi permanen dan tidak permanen. Dalam pelaksanaan proyek sangat diperlukan perhitungan sumber daya pekerjaan yang akan dialokasikan untuk setiap periode waktu, dihitung secara realistis, sehingga tujuan proyek (waktu, biaya dan kualitas) dapat tercapai. Membutuhkan tenaga kerja yang lebih besar daripada aktivitas volume yang lebih kecil dengan jam kerja yang lebih lama.

Jadi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan tergantung pada volume dan durasi pelaksanaannya. Dengan menggunakan analisis S.N.I, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan dengan volume dan jangka waktu pelaksanaan tertentu dapat diketahui secara pasti. Tujuan dari pembagian kerja dan perencanaan waktu dalam suatu proyek adalah untuk menentukan bagian-bagian kegiatan yang akan dilakukan, urutan pekerjaan, dan tenaga kerja yang akan disediakan.

Hasil penugasan tenaga kerja dan perencanaan waktu kegiatan tersebut merupakan rencana operasional yang menunjukkan kerangka waktu dan jumlah tenaga kerja pada proyek tersebut. Dengan adanya rentang variabel untuk kegiatan non-kritis, penjadwalan mendapatkan keleluasaan untuk memilih waktu terbaik dengan personel yang tersedia. Sering diasumsikan bahwa mengalokasikan tenaga kerja dan waktu penjadwalan adalah tugas yang sulit karena alasan berikut.

Lamanya pekerjaan dapat diketahui dari analisis kapasitas tenaga kerja, penentuan jumlah tenaga kerja yang digunakan dan volume pekerjaan.

Gambar  3.1 : Peta Lokasi Proyek(sumber : Google Maps) 3.2 Jenis-Jenis kegiatan
Gambar 3.1 : Peta Lokasi Proyek(sumber : Google Maps) 3.2 Jenis-Jenis kegiatan

Penjadwalan Waktu

  • Langkah-Langkah Penjadwalan Waktu

Masukkan data aktivitas dari model CPM dan buat jadwal jaringan yang mencakup jenis aktivitas, durasi, masa tenggang. Di masa lalu, aspek perencanaan dan pengendalian proyek seringkali didasarkan pada intuisi murni. Dalam skala kecil, intuitif menjadi praktis, tetapi dalam proyek yang melibatkan modal besar atau dalam situasi di mana persaingan ketat, aspek perencanaan dan pengendalian proyek memerlukan penggunaan logika dan manajemen daripada hanya penggunaan intuisi.

Saya akan memberikan contoh cara menghitung volume tanah galian menggunakan rumus sederhana yang saya harap mudah dipahami. Saya telah menyertakan contoh gambar formulir penggalian untuk kesederhanaan. Tentukan EST, EFT, LST, TF, dan FF untuk setiap aktivitas menggunakan tabel waktu sehingga aktivitas kritis dan nonkritis dapat ditentukan.

Tahap Pelaksanaan Pekerjaan

Pada pekerjaan persiapan terdapat poin-poin pekerjaan lain yang terdiri dari: Pembukaan lahan, Pemasangan papan bangunan, Pembuatan papan keet, Papan proyek dan pembuatan pagar seng = tinggi 2,4 M Hasil galian diangkut dan dikumpulkan keluar tapak agar tidak mengganggu pekerjaan. dan tanah untuk penimbunan kembali setelah pengecoran pelat selesai. Pekerjaan pit lifting juga memiliki item pekerjaan seperti menggali tanah, mengisi pasir setebal 10 cm, melakukan penimbunan kembali dan menyiapkan lantai kerja.

Pekerjaan konstruksi lantai 1 merupakan pekerjaan akhir dalam pelaksanaan tahap 1 (satu), pekerjaan konstruksi lantai 1 memiliki poin-poin pekerjaan sebagai berikut.

Gambar 3.3 : Flow Chart Selesai
Gambar 3.3 : Flow Chart Selesai

Data Umum Perencanaan Proyek

  • Data-Data Proyek

Pelaksanaan proyek Pembangunan Gedung Kuliah Politeknik Parawisata Makassar di dorong agar pelaksanaannya sesuai dengan waktu, dalam pelaksanaan pembangunan tidak boleh ada penundaan atau keterlambatan karena akan merugikan proyek. Pada proyek ini terlihat bahwa hampir semua item pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Lingkup pekerjaan pembangunan Gedung Kuliah Politeknik Parawisata Makassar hanya pada tahap 1, dimana pekerjaan dimulai dari pekerjaan ground clearance sampai dengan pekerjaan struktur lantai 1, seperti dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1 : Volume Pekerjaan
Tabel 4.1 : Volume Pekerjaan

Analisa Penjadwalan Waktu

Perencanaan jaringan (network) pada dasarnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan yang digambarkan atau divisualisasikan dalam suatu diagram jaringan. ESi = Waktu mulai tercepat untuk acara ESj = Waktu mulai tercepat untuk acaraj EFij= Waktu berakhir tercepat untuk acara (ij) LFi = Waktu berakhir paling lambat untuk acara LFj = Waktu berakhir paling lambat untuk acaraj. Jalur kritis jaringan dapat diperoleh dengan menghitung durasi aktivitas yang memiliki total float = 0, dimana total float dihitung dari selisih antara Latest Start Time (LS) dan Earlist Time (ES).

Pengembangan logika ketergantungan bertujuan untuk mengetahui pekerjaan apa yang harus diselesaikan sebelum pekerjaan dimulai dan pekerjaan apa yang mengikutinya. Jadi logika ketergantungan adalah salah satu faktor terpenting dalam membuat rencana kerja. Saat melakukan pengaturan jaringan kita akan menemui situasi dimana satu pekerjaan harus mengikuti atau mendahului pekerjaan yang lain, bisa juga suatu kegiatan harus menunggu kegiatan lain sebelum dapat dimulai, dan ada juga yang dapat dilakukan secara bersama-sama.

Tabel 4.2 : Istilah-istilah pehitungan waktu
Tabel 4.2 : Istilah-istilah pehitungan waktu

Perhitungan Durasi

Pekerjaan Persiapan

  • Pekerjaan Tanah Dan Pondasi
    • Pengalokasian Peralatan
    • Sewa Alat
    • Scaffolding
    • Lain lain

Beton mutu K 350 digunakan untuk menuang pondasi, penuangan dilakukan dengan menggunakan pengaduk beton dengan kapasitas 0,5 m3, waktu yang diperlukan. Selain itu, waktu pelaksanaan masing-masing jenis pekerjaan pada proyek pembangunan Gedung Kuliah Politeknik Pariwisata Makassar dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Bekisting untuk kolom beton dan lantai basement 23 10 Pek Bekisting dinding penahan tanah, beton dan lantai basement 12 11 Pek.

Sedangkan perencanaan jaringan menggunakan metode CPM dengan waktu penyelesaian proyek selama 142 hari. Dalam melaksanakan pembangunan suatu proyek diperlukan beberapa jenis peralatan untuk melakukan pekerjaan berat yang sangat sulit bahkan tidak dapat dilakukan dengan bantuan tenaga manusia, selain itu peralatan lebih cepat untuk mengerjakan satu jenis pekerjaan walaupun dalam Dalam pelaksanaan proyek konstruksi penggunaan peralatan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia, namun tidak semua jenis pekerjaan yang terdapat pada pelaksanaan suatu proyek dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan. Pada pembangunan gedung perkuliahan tahap 1 (satu) di Politeknik Parawisata Makassar, digunakan beberapa peralatan antara lain:

Alat fixing, alat ini berfungsi untuk mengencangkan tiang pancang yang digunakan sebagai pondasi proyek. Alat berat yang digunakan dalam pekerjaan pembangunan gedung perkuliahan Politeknik Parawisata Makassar dapat dilihat pada: Tabel 4.10: Daftar Alat Berat. Material merupakan bagian terbesar dari total biaya suatu proyek, oleh karena itu jumlah material yang dialokasikan harus dihitung dengan benar-benar tepat agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan. Jumlah material yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan dihitung berdasarkan rumus analisis SNI 2017, dari hasil tersebut. Perhitungan ini didapat dari volume material yang digunakan untuk setiap kegiatan, berikut perhitungan kebutuhan material.

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya mengenai jadwal waktu pelaksanaan proyek pembangunan Gedung Politeknik Pariwisata Makassar (Tahap 1), maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Penggunaan diagram jaringan sebagai alat monitoring pelaksanaan suatu proyek sangat membantu dalam pengecekan dan pengontrolan kapan suatu kegiatan dapat dimulai dan kapan harus diselesaikan sehingga seluruh proyek dapat diselesaikan tepat waktu sesuai rencana. Terjadi percepatan waktu pelaksanaan hasil evaluasi dibandingkan dengan rencana waktu yang ada.

Tabel : 4.5 Jumlah Durasi Pekerjaan Persiapan B. Pekerjaan Struktur
Tabel : 4.5 Jumlah Durasi Pekerjaan Persiapan B. Pekerjaan Struktur

Gambar

GAMBAR 2.1 Lingkaran Peristiwa ...................................................................
Tabel 3.1 Uraian Pekerjaan Dan Rekapitulasi Biaya ............................................
Gambar 2.1  lingkaran peristiwa
Gambar 2.4 hubungan kegiatan seri
+7

Referensi

Dokumen terkait

Address, fax number and e-mail address if available of other body: The "Notice of Modification to the List of Permitted Anticaking Agents to Enable the Use of Cellulose and