• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN "

Copied!
130
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Pembahasan dari latar belakang permasalahan menggambarkan bahwa terdapat permasalahan yang muncul terkait kinerja keuangan BUS, permasalahan yang memerlukan penerapan GCG, seperti jumlah dewan pengawas, direksi, DPS dan komite audit dalam pencapaian kinerja keuangan perusahaan.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Wehdawati et al (2015; p. 212) menjelaskan bahwa “jumlah dewan direksi tidak mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan ROA dan ROE”. Jumlah komisaris (X1), jumlah direksi (X2), jumlah dewan pengawas syariah (X3) dan jumlah komite audit (X4) merupakan variabel independen dan kinerja keuangan ditinjau dari Return on Assets (ROA) (Y).

TINJAUAN PUSTAKA

Kinerja Keuangan

  • Rasio-Rasio Kinerja Keuangan
  • Pengukuran Kinerja Keuangan

Peneliti lain Kangmartono et al (2015) menjelaskan bahwa “Secara parsial jumlah direktur pengawas berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan BPR di Indonesia”. Faisal (2005) menyatakan dalam Hartono & Nugrahanti (2014;p.196) bahwa “jumlah dewan direksi berhubungan positif dengan kinerja perusahaan”. Kangmartono et al (2018; p. 111) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa kinerja keuangan dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh jumlah direktur pengawas.

Mekanisme good corporate governance dari penelitian ini adalah indikator jumlah direksi pengawas, jumlah direksi, jumlah dewan pengawas syariah dan jumlah komite audit. Ho ditolak dari hasil yang dipaparkan, yang berarti jumlah direksi pengawas (X1) berpengaruh negatif terhadap Return On Assets (Y). Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa jumlah direksi pengawas yang lebih besar berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan BUS.

Diketahui dari penjelasan di atas bahwa jumlah direksi pengawas, jumlah dewan eksekutif, jumlah dewan pengawas syariah dan jumlah komite audit secara bersamaan menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Gambar 2.3. Kerangka Konseptual  2.4.  Hipotesis
Gambar 2.3. Kerangka Konseptual 2.4. Hipotesis

Teori Keagenan (Agency Theory)

Mekanisme Good Corporate Governance

  • Dewan Komisaris
  • Dewan Direksi
  • Dewan Pengawas Syariah…
  • Komite Audit

PBI No.11/33/PBI/2009 terkait Dewan Komisaris dan Komite Audit berwenang menetapkan pelaksanaan tindak lanjut yang dilakukan oleh Direksi Bank Umum Syariah atas kesimpulan dewan pengawas syariah. Kangmartono et al (2018; p. 106) mendefinisikan “Dewan Komisaris adalah badan hukum yang memiliki peran dan tugas yang sama. Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, menjabarkan fungsi, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris.

Septiputri & Mutmainah (2013; p. 3) dalam penelitiannya menyatakan “jumlah komisaris berpengaruh positif terhadap profitabilitas”. Tjager et al (2003) dalam Hartono & Nugrahanti (2014; p. 196) menjelaskan bahwa dewan komisaris adalah dewan yang membentuk komite audit sebagai salah satu komite yang bertanggung jawab kepada dewan komisaris, dengan tugas utama dan tanggung jawab memastikan bahwa para eksekutif dengan baik dan konsisten menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, terutama transparansi dan keterbukaan.

Kajian Penelitian Yang Relevan

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012). Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa berdasarkan CAR, ROA, ROE dan FDR, GCG berpengaruh positif besar terhadap kinerja keuangan. Peran mekanisme tata kelola perusahaan yang baik terhadap kinerja keuangan bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dipengaruhi oleh jumlah direktur pengawas, jumlah direktur dan jumlah direktur pengawas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan perbankan tidak dipengaruhi oleh jumlah direksi dan direksi pengawas.

Kerangka Konseptual

Jumlah Direksi adalah jumlah direksi suatu perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan tahunan perusahaan. Tarigan dan Prawihatmi (2016; p. 139) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kinerja keuangan bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2012-2015 tidak dipengaruhi oleh jumlah direksi. Nugrahanti (2014;p) dalam penelitiannya menyatakan bahwa “kinerja bank dipengaruhi oleh pengaruh positif dewan direksi”.

DPS adalah badan yang bertugas mengawasi operasional perbankan untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum Syariah. Salah satu argumentasi Septiputri & Mutmainah (2013; halaman 3) adalah semakin banyak anggota DPS, maka pengelolaan bank semakin tertata sesuai dengan prinsip syariah, sehingga dana yang tidak berdasarkan prinsip syariah tidak digunakan untuk memperkecil profitabilitas. Penjelasan di atas dan penelitian sebelumnya dapat dikemukakan bahwa mekanisme tata kelola perusahaan yang baik dapat berupa jumlah direksi pengawas, jumlah direksi, DPS dan komite audit yang mempengaruhi kinerja keuangan BUS.

Hipotesis

Dari hasil yang disajikan, H0 diterima yang artinya tidak terdapat pengaruh jumlah Dewan Pengawas Syariah (X3) terhadap Return On Assets (Y). H0 ditolak dari hasil yang disajikan, yang berarti bahwa jumlah direksi (X1) berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan dalam bentuk ROA (Y). Hasil yang disajikan menunjukkan bahwa H0 diterima yang artinya jumlah direksi (X2) tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan berupa Return On Assets (Y).

Pengaruh jumlah Dewan Pengawas, jumlah Dewan Pengawas, jumlah Dewan Pengawas Syariah dan jumlah Komite Audit, jumlah Dewan Pengawas Syariah dan jumlah Komite Audit terhadap kinerja keuangan (ROA). Hasil penelitian dengan uji F secara simultan atau simultan jumlah komisaris, jumlah direksi, jumlah komisaris syariah dan jumlah komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah.

PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada minggu ke-2 Desember 2019 sampai dengan minggu ke-2 November 2020.

Populasi dan Sampel

  • Populasi
  • Sampel

Syariah Nasional Ada Ada Ada 3 Bank Mega Syariah Ada Ada Ada Ada. 5 Bank Syariah Bukopin Ada Ada 6 Bank Mandiri Syariah Ada Ada Ada 7 Bank Victoria Syariah Ada Ada Ada 8 Bank Central Asia.

Definisi Operasional Variabel

Sesuai dengan PBI nomor 8/4/PBI/2006 dijelaskan bahwa dalam suatu perusahaan jumlah anggota dewan pengawas paling sedikit 3 orang. Jumlah anggota direksi perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dengan memperhatikan optimalisasi pengambilan keputusan dengan bekerja secara efisien, harian, cepat dan mandiri. Dari hasil yang masih belum konklusif tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengaruh jumlah dewan terhadap kinerja perusahaan sangat bergantung pada karakteristik masing-masing perusahaan.

Komite audit dipimpin oleh seorang komisaris independen dan beranggotakan minimal 3 (tiga) orang dari BUS serta memiliki minimal 2 (dua) orang anggota independen. Aset, yaitu berapa banyak aset yang digunakan untuk mendapatkan return berupa keuntungan bagi perusahaan Kinerja keuangan (ROA) merupakan variabel dependen yang dinyatakan dengan (Y).

Tabel 3.4.4. Peringkat Penilaian ROA
Tabel 3.4.4. Peringkat Penilaian ROA

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

  • Statistik Deskriptif
  • Analisis Regresi Berganda
  • Uji Asumsi Klasik
  • Uji Hipotesis
  • Uji Koefesien Determinasi (Adjusted R 2 )

Secara umum, jumlah anggota Dewan Pengawas berbeda untuk setiap laporan keuangan BUS tahun 2014-2019. Secara umum, jumlah Dewan Pengawas Syariah BUS berbeda untuk setiap BUS tahun buku 2014-2019. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel independen berupa jumlah direksi pengawas, jumlah direksi, jumlah direksi pengawas syariah dan jumlah komite audit terhadap variabel dependen yaitu Return On Assets (ROA).

Dari penelitian ini dapat dijelaskan bahwa nilai thitung jumlah Dewan Pengawas Syariah (X3) lebih kecil dari t tabel (-0,108<1,996) dengan nilai signifikan 0,915 > 0,05. Septiputri & Mutmainah (2013) berdasarkan hasil penelitiannya menjelaskan bahwa jumlah dewan pengawas syariah berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data

  • Jumlah Dewan Komisaris
  • Jumlah Dewan Direksi
  • Jumlah Dewan Pengawas Syariah
  • Jumlah Komite Audit
  • Return On Assets (ROA)

Untuk mendapatkan data yang baik dan benar digunakan rentang waktu 2014-2019 yaitu laporan tahun terakhir dalam periode pelaporan keuangan. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata jumlah komisaris berfluktuasi yang menunjukkan kinerja yang cukup konsisten dan efisien serta gambaran manajemen perusahaan yang baik. Jumlah dewan direksi berubah setiap tahun, ini menjelaskan bahwa dewan bertanggung jawab dan bertanggung jawab atas perubahan hasil perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa secara umum jumlah direksi yang fluktuatif menunjukkan kinerja yang lebih baik dan lebih efisien dalam mencapai laba. Secara umum besaran ROA BUS berbeda untuk setiap tahun pelaporan keuangan BUS 2014-2019.

Tabel 4.1.Deskripsi Data Objek Penelitian
Tabel 4.1.Deskripsi Data Objek Penelitian

Hasil Uji Persyaratan Analisis

  • Uji Asumsi Klasik
  • Uji Regresi Berganda

Hal ini terlihat dari hasil analisis dimana nilai variabel standar deviasi yang disebutkan < nilai rata-rata (rata-rata) jumlah komisaris, jumlah direksi, jumlah DPS dan jumlah komite audit menunjukkan hasil yang baik. Persamaan regresi berganda menggambarkan kondisi jika jumlah komisaris (X1), jumlah direksi (X2), jumlah DPS (X3) dan jumlah komite audit (X4) konstan, menghasilkan Return on Assets sebesar 0,541. Persamaan regresi berganda menggambarkan bahwa jumlah komisaris (X1) memiliki nilai -0,986, sehingga dapat dipahami jika jumlah komisaris (X1) bertambah sebanyak 1 orang, maka akan berpengaruh terhadap penurunan Return on Assets (Y) sebesar 0,986 satuan.

Persamaan regresi berganda tersebut menggambarkan bahwa jumlah pengurus (X2) bernilai 0,072, sehingga akan memberikan pemahaman bahwa jika jumlah pengurus (X2) bertambah sebanyak 1 orang, berarti akan berdampak menurunkan return on assets (Y) sebesar 0,072 satuan. Persamaan regresi berganda tersebut menggambarkan bahwa jumlah dewan pengawas syariah (X3) bernilai -0,086, sehingga akan memberikan pemahaman bahwa jika jumlah dewan pengawas syariah (X3) bertambah sebanyak 1 orang maka akan berdampak menurunkan tingkat pengembalian aset (Y) sebesar 0,086 satuan.

Gambar 4.9. Hasil Program SPSS Grafik Histogram
Gambar 4.9. Hasil Program SPSS Grafik Histogram

Hasil Uji Hipotesis

  • Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji T)
  • Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
  • Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R 2 )

Dalam analisis ini variabel independennya adalah jumlah komisaris, jumlah direksi, jumlah DPS dan jumlah komite audit, sedangkan variabel dependennya adalah Return on Assets (ROA) yang merupakan indikator kinerja keuangan. Tujuan dari uji-t adalah untuk menguji secara signifikan variabel dependen dari setiap variabel independen. Dari hasil yang disajikan, H0 diterima yang artinya tidak terdapat pengaruh jumlah direksi (X2) terhadap return on asset (Y).

Dari hasil yang disajikan, Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh jumlah komite audit (X4) terhadap pengembalian kekayaan (Y). 0,05 maka diketahui H0 diterima atau dapat disimpulkan Ha ditolak yang artinya variabel jumlah komisaris (X1), jumlah direksi (X2), jumlah DPS (X3) dan jumlah komite audit (X4) secara bersama-sama atau simultan tidak berpengaruh terhadap return Bank Syariah20(20)9.

Tabel 4.16. Hasil Output Uji F
Tabel 4.16. Hasil Output Uji F

Pembahasan

  • Pengaruh Jumlah Dewan Komisaris terhadap Kinerja Keuangan
  • Pengaruh Jumlah Dewan Direksi terhadap Kinerja Keuangan
  • Pengaruh Jumlah Dewan Pengawas Syariah terhadap Kinerja
  • Pengaruh Jumlah Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan
  • Pengaruh Jumlah Dewan Komisaris, Jumlah Dewan Direksi,

Penjelasan hasil penelitian ini dan faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja keuangan perbankan syariah juga sama seperti yang disampaikan pada pembahasan jumlah komisaris. Berdasarkan hasil penelitian ini, hasil uji F menunjukkan bahwa nilai perhitungan secara simultan atau simultan jumlah komisaris (X1), jumlah direksi (X2), jumlah dewan pengawas syariah (X3) dan jumlah komite audit (X4) tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan (Return On Assets pada Bank Syariah) (Y) di Indonesia. Yang berarti penambahan jumlah komisaris, jumlah pengurus, jumlah dewan pengawas syariah dan jumlah komite audit secara bersamaan atau sekaligus tidak memberikan efisiensi dalam manajemen, manajemen operasional, pengendalian perbankan pada BUS.

Artinya semakin banyak dewan pengawas tidak meningkatkan kinerja keuangan dan juga tidak memberikan kontribusi yang baik dalam pengawasan perbankan di Bank Umum Syariah. Pengaruh Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Jurnal Administrasi Akuntansi 3(2).

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Pengaruh Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja (Studi Pada Karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Tuban). Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia.

Pengaruh Rasio Kesehatan Perbankan Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia." Jurnal Analisis. Dampak Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah." Jurnal Akuntansi dan Dinamika Bisnis 2(1): 59–.

Gambar

Tabel  1.1.  diatas,  menggambarkan  bahwa  secara  umum  performa  BUS  memperlihatkan  trend  positif  namun  jika  diperhatikan  maka  trend  tersebut  menunjukkan pergerakan yang tidak stabil dan terdapat nilai negatif dari beberapa  BUS sehingga perlu
Tabel 1.1. Kinerja Keuangan (ROA) BUS Tahun 2014 –2019  No  Nama  Persentase
Tabel 1.1.2. Jumlah Dewan Komisaris BUS Tahun 2014-2019
Tabel 1.1.3. Jumlah Dewan Direksi BUS Tahun 2014-2019
+7

Referensi

Dokumen terkait

"Pengaruh Intellectual Capital, Islamic Social Reporting, Kepemilikan Publik, Ukuran Dewan Pengawas Syariah Dan Jumlah Rapat Dewan Pengawas Syariah Terhadap Social Performance Studi