PENGARUH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN DI CV.PANDU PALAGAN
SAMARINDA
Yeremias Lamahoda, Drs Mulyadi ²,dan Adi Suroso ³ Fakultas Ekonomi, universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
E-Mail: [email protected]
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine how much influence the health of the employee's productivity CV. Pandu Theater amarinda. The number of members of a population of 34 employees. The sampling technique using simple random sampling because sampling is done at random members of the population without regard to existing strata in the population. And determining the sample size in this study using Slovin formula, in order to obtain the results as much as 20 respondents to be sampled in the study. This study used a descriptive analysis with quantitative approach using a questionnaire as a data collection tool and using simple linear regression analysis technique to measure the effect of independent variables on the dependent variable is the occupational health as an independent variable (X) and employee productivity as the dependent variable (Y). Processing of the data in this study is assisted by program Stastitical for Product and Service Solutions (SPSS) version 16.
The benefits of this research was to determine the effect fariabel health programs on employee productivity in the CV. Pandu Theater Samarinda.
Basic theory used is the operational management relating to the health and productivity of employees. The method used in this study adalan quantitative and descriptive nature of this study is an explanation. The method of data collection is done by interviews, questionnaires and documentation. Analysis of data using simple linear regression.
Based on the analysis and discussion of the research CONCLUSIONS are:
Formed regression function: Y = 0,0,135 + 0,786X
The results of this study stated that occupational health significant and positive impact on the productivity of employees CV. Pandu Theater Samarinda. Based on the results of an empirical test of occupational health variable has a value of coefficient of 0.786 with a t value 3.510 and significant value of 0.002. Thus the hypothesis that the existence of significant influence of occupational health programs on employee productivity CV. Pandu accepted Theater Samarinda Keywords: Health and Productivity
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar mampu bertahan dalam persaingan yang ketat yaitu dengan meningkatnya produktivitas kerja. Produktivitas pada dasarnya merupakan suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah kesehatan kerja dan keselamatan kerja. Perusahaan perlu memelihara kesehatan para karyawan.
Kesehatan ini menyangkut kesehata fisik ataupun mental. melihat keadaan kesehatan karyawan yang sering ijin sakit disebabkan oleh aroma bahan kimia di dalam tinta yang dipakai untuk kelangsungan percetakan.
Oleh karena itu Kesehatan dan keselamatan para karyawan yang buruk akan mengakibatkan kecendrungan tingkat absensi dan tingkat produksi yang rendah.
Keselamatan kerja merupakan hal yang bertalian dengan mesin dan alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, lingkungan kerja, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan dan keselamatan (K3) bersasaran pada tempat kerja, baik didarat, didalam tanah, dipermukaan air, didalam air maupun diudara. Keselamatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan sarana untuk pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja.
Keselamatan dan keselamatan kerja (K3) erat bersangkutan dengan peningkatan produksi dan produktivitas. Keselamatan kerja dapat membantu peningkatan produksi dan produktivitas atas dasar : dengan tingkat keselamatan yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan yang menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat ditekan sekecil-kecilnya. Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan
penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien dan bertalian dengan tingkat produksi dan produktifitas yang tinggi.
CV Pandu Palagan di Samarinda merupakan suatu usaha dibidang percetakan. CV Pandu palagan menganggap penting variabel program kesehatan dan produktivitas, hal tersebut dibuktikan dengan adanya penggunaan alat-alat perlindungan diri seperti sarung tangan dan masker di tempat kerja, ada pengaturan udara yang cukup dan ada petunjuk dan peringatan ditempat kerja. Selain itu jika ada penerimaan karyawan baru, calon karyawan harus memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan oleh CV Pandu Palagan yaitu salah satunya adalah surat keterangan dari dokter bahwa yang bersangkutan benar-benar tidak mempunyai penyakit. Jadi program kesehatan kerja sudah diperhatikan sejak dini, sebelum mereka diterima sebagai karyawan di CV Pandu Palagan. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi menurunnya produktivitas yang diakibatkan sering absen ataupun kecelakaan kerja. CV Pandu Palagan juga mengadakan rekreasi secara gratis setiap tahun, hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan ataupun ketegangan di tempat kerja
CV Pandu Palagan dalam proses produksinya menggunakan bahan yang kompleks serta peralatan dengan tingkat teknologi yang semakin tinggi. Proses produksi yang menggunakan teknologi tinggi akan berlangsung dengan cepat serta efisien sehingga menghasilkan produk yang bermutu dengan harga bersaing, tetapi disisi lain penggunaan teknologi tinggi dapat menimbulkan kemungkinan bahaya yang lebih besar adanya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan lain-lain. Oleh karena itu CV Pandu Palagan menganggap perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan agar perusahaan tidak kehilangan tenaga kerja yang berakibat menghambat proses produksi yang akan merugikan perusahaan akibat kesehatan kerja tidak terjamin. CV Pandu Palagan juga perlu menyediakan ruangan yang luas
untuk proses produksi serta penerangan yang cukup ditempat kerja. Perusahaan yang menganggap perlindungan kerja itu penting tentunya akan memperhatikan hal- hal tersebut diatas untuk menghindari menurunnya tingkat produksi dari perusahaan, sebab dengan adanya tingkat kesehatan yang menurun akan mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja karyawan.
II. TEORI DASAR
1. Pengertian Manajemen Operasional Manajemen operasi menunjukkan peranan manajemen dalam tindakan yaitu aplikasi dari konsep dan prinsip manajemen dalam praktek. Manajemen operasi adalah aplikasi dari konsep dasar dan prinsip- prinsip manajemen yang diterapkan pada segmentasi organisasi yang memproduksi barang dan jasa.
Menurut Rue dan Byars: (2000:28).
Konsep-konsep dasar dan prinsip manajemen adalah :
Bagaimana seharusnya menyelesaikan pekerjaan untuk menghasilkan sesuatu dengan melalui kegiatan orang lain (getting this done through the effors of other people). Prinsip-prinsip merupakan petunjuk atau pedoman agar dalam mendapatkan sesuatu itu (barang, jasa) sesuai dengan yang diharapkan (efektif) dan dengan biaya/ongkos yang paling murah (efisien). Kegiatannya ialah proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian dengan bantuan metode/cara- cara teknik kerja yang terbaik, termudah dan termurah sehingga semua sumber daya (input) akan dapat ditransformasikan menjadi barang atau jasa (output). Semua kegiatan kerja/ pengerjaan yang berhubungan dengan pemberian nilai tambah atau memproduksi disebut dengan operasi.
Operasi itu merupakan suatu proses kegiatan pengubahan bahan-bahan dasar menjadi hasil jadi. Seluruh proses pengelolaan kegiatan tersebut disebut manajemen operasi, sehingga manajemen
operasi dapat dikatakan sebagai proses memanajemeni produksi dalam organisasi.
Menurut H. Weirich dan Koontz:
(1998:74). Manajemen operasional adalah : kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi dan menyerahkan suatu produk atau jasa. Manajemen operasi adalah pengembangan, penggunaan, dan penginteraksian dari sumber daya (orang, fasilitas, informasi, bahan-bahan, uang dan ide) untuk menyediakan barang dan jasa atau menghasilkan ide untuk itu perusahaan didirikan
Menurut E. F. Huse: (1998:29).
Manajemen operasi adalah :
proses dari perencanaan, pengorganisasian, pengawasan operasi untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Hakikat inti dari manajemen operasi adalah suatu proses memanajemeni kegiatan produksi dalam organisasi yang menghasilkan barang, jasa atau bahkan ide. Tugas utama dari manajer operasi adalah untuk mengembangkan bidang operasi yang selaras dengan kebutuhan pasar.
2. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (k3)
a. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja merupakan suatu hal yang penting dan perlu diperhatikan oleh pihak pengusaha, Karena dengan adanya program kesehatan yang baik akan menguntungkan para karyawan secara material, karena karyawan akan lebih jarang absen, bekerja dengan lingkungan yang lebih menyenangkan, sehingga secara keseluruhan karyawan akan mampu bekerja lebih lama. Pengertian program kesehatan kerja:
Menurut Mangkunegara (2011:161) Program kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, Lingkungan
yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik.
Selain melindungi karyawan dari kemungkinan terkena penyakit atau keracunan, usaha menjaga kesehatan fisik juga perlu memperhatikan kemungkinan- kemungkinan karyawan memperoleh ketegangan atau tekanan selama mereka bekerja. Stress yang diderita oleh karyawan selama kerjanya, sumbernya bisa dikelompokkan menjadi empat sebab Ranupandojo dan Husnan,( 2002:264 ) : 1) Yang bersifat fisik
2) Yang bersifat biologis 3) Yang bersifat social b. Keselamatan Kerja
Setiap orang yang bekerja senantiasa mengharapkan keselamatan, baik pada waktu berangkat ketempat kerja, pada saat melaksanakan pekerjaan maupun dalam perjalanan pulang setelah selesai.
Terjadinya kecelakaan suda pasti akan menimbulkan kerugian baik perusahaan maupun secara pribadi.
Keselamatan merupakan suatu faktor yang penting dalam terlaksananya kegiatan perusahaan. Setiap karyawan akan bekerja secara maksimal apabila terdapat jaminan terhadap keselamatan kerja karyawan.
Adapun pengertian dari keselamatan kerja menurut para ahli adalah sebagai berikut Menurut Mangkunegara (2011:161),
“Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Menurut Silalahi dan Rumondang (2000:22), Keselamatan merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan.
Sedangkan menurut Suma’mur (2001:1), Keselamatan kerja adalah :keselamatan yang bertalian dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara- cara melakukan pekerjaan.
3. Produktivitas Karyawan
Salah satu aspek penting dalam meningkatkan kemampuan serta pemanfaatan kemampuan sumber-sumber yang relatif terbatas adalah mempergunakan
sumber-sumber tersebut seefisien mungkin.
Penggunaan sumber seefisien mungkin akan cenderung kearah peningkatan produktivitas tenaga kerja. Ndraha (1999:44) memberikan pengertian produktivitas adalah suatu hubungan antara masukan-masukan (input) dengan keluaran-keluaran (output) suatu produksi
Produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara hasil kerja yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu.
III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional
Definisi operasional Variabel dependent (variabel terikat) pada penelitian ini adalah produktivitas kerja. Produktivitas kerja merupakan perbandingan antara pengorbanan (input) dengan penghasilan (output). Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas, antara lain pendidikan dan latihan ketrampilan, gizi atau nutrisi, kesehata, bakat atau bawaan, motivasi atau kemauan, kesempatan kerja, kesempatan manajemen dan kebijakan pemerintah.
Variabel independent, kesehatan kerja (X) menunjukan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Program kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya terdiri dari salah satu atau elemen-elemen berikut ini:
a. Pemeriksaan kesehatan pada waktu pertama kali karyawan diterima kerja.
b. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci secara periodik
c. Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk semua karyawan secara periodik d. Tersedianya peralatan dan staf media
yang cukup.
e. Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif masalah ketegangan.
f. Pemeriksaan sistematis dan periodik terhadap persyaratan-persyaratan sanitasi yang baik.
B. Teknik Penelitian
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana dibantu dengan program
SPSS. Metode kuantitatif yaitu suatu metode yang menggunakan sistem pengambilan sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner terstruktur sebagai alat pengumpulan data. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mencari informasi faktual secara mendetail yang sedang menggejala dan mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan. Pendekatan tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
D. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab agar memperoleh informasi yang dibutuhkan
b. Studi Dokumentasi
Yaitu dengan melakukan
pengumpulan dan mempelajari dokumen-dokumen pendukung yang diperoleh secara langsung dari CV.
Pandu Palagan, seperti sejarah singkat berdirinya perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan dokumen- dokumen pendukung lainnya.
c. Observasi
Observasi yaitu metode atau cara- cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis dengan melihat atau mengamati apa yang sedang terjadi dilapangan.
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiyono (2007:72) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Kesimpulannya, populasi bukan hanya orang tetapi benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan jumlah yang ada pada objek yang dipelajari tetapi juga meliputi karakteristik atau
sifat maupun pengukuran, baik secara kualititatif maupun kuantitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang jelas dan lengkap. Tujuan diadakan populasi yaitu agar dapat menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota sampel dan membatasi berlakunya daerah generalisasi.
Populasi pada penelitian ini berjumlah 20 karyawan. Di ambil berdasarkan ruang lingkup penelitian yaitu karyawan bagian produksi 20 orang pada CV. Pandu Palagan di Samarinda.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2007:73-74) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Yang meliputi simple random sampling karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.
Dan penentuan ukuran sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin, dikutip dari Umar, (2008:78).
N n =
1+ N e² Dimana:
n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi
e = Tolerir kesalahan kesambilan sampel (10%)
Jumlah sampel yang digunakan dapat dihitung sebagai berikut:
20 n =
1 + 20 (0,1²) n = 20 responden
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Menurut Umar (2007:52) uji validitas adalah metode pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Pengujiannya dilakukan secara statistik, yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program IBM Stastitical for Product and Service Solution (SPSS) versi 19.
Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah sebagai berikut dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total. Item Instrumen dianggap valid jika lebih besar dari 0,3 atau bisa juga dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Umar (2008:54) Uji reliabilitas adalah metode pengujian yang digunakan untuk menetapkan apakah instrument yang dalam hal ini adalah kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi.
Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,6. Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrument yang digunakan sudah tidak valid dan reliabel maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliabel.
G. Teknik Analisis Data Regresi Linear Sederhana
Regresi linear sederhana adalah metode statistika yang digunakan untuk membentuk hubungan antara variabel independent. Apabila banyaknya variabel bebas hanya satu, maka menggunakan regeresi linear sederhana. Bentuk
umum regeresi linear sederhana adalah sebaagai berikut.
Dimana: Y = Variabel dependen (Produktivitas kerja karyawan) X = Variabel
independent (Kesehatan Karyawan) a = Nilai Konstanta b = Koefisien Regresi H. Uji Hipotesis
Ho diterima Jika F hitung ≥ F tabel,
maka tolak Ho artinya signifikan, variabel bebas (X) tidak berpengaruh terhadap variabel tidak bebas (Y)
Ho ditolak Jika F hitung ≤ F tabel, terima Ho artinya tidak signifikan, variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel tidak bebas (Y).
IV. HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum CV. Pandu Palagan Awal mula berdirinya percetakan CV. Pandu Palagan adalah sebuah usaha perorangan yang didirikan pada tahun 1996 oleh Bapak Suyatni Priasmojo. Sejak awal berdirinya CV. Pandu Palagan berlokasi di Jl. Rapak Indah Permai No. 8 Karang Paci, Samarinda, Kalimantan Timur. Faktor- faktor yang digunakan sebagai alasan untuk memilih lokasih pabrik tersebut adalah : dekat dengan kompleks perkantoran dan instansi pemerintah yang selalu membutuhkan jasa percetakan sehingga proses pemasaran menjadi lancar, dekat dengan partner usaha lainnya sehingga proses produksi dan pemasaran dapat berjalan lebih cepat dan lebih lancar, tersedianya tenaga kerja yang potensial dan memberi lapangan kerja baru bagi masyarakat di sekitar perusahaan sehingga dapat membantu program pemerintah dalam usaha mengurangi pengangguran.
Usaha ini berawal dari sebuah kios kecil dengan alat cetak tangan, hingga sekarang menempati tanah seluas kurang lebih 2000m dengan mesin-cetak yang modern.
Gambar 1
Proses Produksi pada CV. Pandu Palagan di Samarinda Y = a + bX
Sumber : CV. Pandu Palagan, 2014
Keterangan gambar : 1. Penerima naskah
Naskah diterima dari pemesan dan diserahkan ke tim naskah.
2. Koreksi naskah
Tahap ini merupakan tahap awal dari proses produksi yang ada, dimana dalam tahap ini diadakan koreksi naska untuk mencari kekeliruan sebelum proses produksi.
3. Setting
Setelah naska dikoreksi kemudian disusun menjadi kolo-kolom yang pas dan sesuai untuk kemudian diketik dan dibuat gambarnya (bila diperlukan).
4. Montage film
Setelah melalui proses seting kemudian dibuat menjadi film
5. Cetak / Offet
Percetakan digunakan mesin-mesin yang berkecepatan tinggi dengan tetan tinggi dengan tetap mempertahankan kualitasnya.
6. Penjilidan
Hasil cetakan yang masih berupa lembaran kemudian diproses menjadi buku melalui penjilidan sehingga tersusun rapi.
7. Potong
Agar mendapatkan hasil yang baik perlu dilakukan pemotongan pada bagian- bagian jilid yang tidak rata. Setelah proses ini produk siap untuk dipasarkan.
8. Pengepakan
Tahap akhir dari proses produksi adalah pengepakan yaitu mengepak semua barang yang sudah jadi kedalam kardus atau plastic, hal ini dilakukan agar produk tidak cepat rusak sebelum dikirim ke konsumen.
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis
Seperti yang telah dijelaskan pada Bab. 1, bahwa permasalahan yang dihadapi adalah “Seberapa besar pengaruh Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terhadap produktivitas karyawan di CV. Pandu Palagan Samarida.
Pada bab ini penulis akan membahas analisis kuantitatif Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas karyawan di CV. Pandu Palagan Samarinda dengan sistematika sebagai berikut :
1. Pengujian Kuesioner 2. Analisis Regresi 1. Pengujian Kuesioner
Untuk mengetahui bahwa instrumen dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya maka diperlukan pengujian data. Pengujian data yang digunakan meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk melakukan uji validitas dan uji reliabilitas, penulis menggunakan program IBM Stastitical for Product and Service Solution (SPSS) versi 16. Variabel yang diuji adalah variabel bebas (independent) yaitu Kesehatan Kerja dan variabel terikat (dependent) yaitu produktivitas karyawan. Adapun hasil uji validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut :
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur derajat ketepatan dalam setiap item pertanyaan suatu kuesioner, pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat dikatakan valid apabila pertanyaan tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut dan apabila nilai korelasi hitung (r hitung) lebih besar daripada nilai korelasi tabelnya (r tabel). Nilai r hitung adalah Penerima Naskah
nilai-nilai yang berada dalam kolom
“Correlations” pada lembar output spss.
Apabila nilai kolom total correlations > r tabel, maka item pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat diandalkan. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur ketetapan atau kejituan suatu instrumen. Kuesioner dapat dikatakan reliabel (andal) jika nilai r alpha positif dan r alpha > 0,6, artinya butir pertanyaan atau variabel tersebut adalah dapat dipercaya (reliabel). Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 5.2 Hasil Uji Reliabilitas N
o Variabel
r Alph
a
Ketera ngan
1 Kesehatan Kerja (X) 0,836 Reliabe l 2 Produktivitas
Karyawan (Y) 0,880 Reliabe l Sumber : Diolah dari data kuesioner yang terlampir pada lampiran 7.
Berdasarkan Tabel 5.2 terlihat bahwa nilai alpha dari variabel X dan variabel Y lebih besar dari 0,6. Hal ini berarti data yang digunakan telah layak untuk digunakan pada analisis selanjutnya.
2. Analisis Regresi Linear Sederhana Regresi linear adalah metode statistika yang digunakan untuk membentuk hubungan antara variabel terikat dengan variabel independen. Apabila banyaknya variabel bebas hanya satu, maka dapat menggunakan regresi linear sederhana.
Bentuk umum regresi linear sederhana adalah sebagai berikut:
Dimana : Y = Variabel dependent ( Kinerja Karyawan )
a = Nilai konstanta b = Koefisien regresi
X = Variabel independent (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Berdasarkan analisis data yang menggunakan perhitungan regresi sederhana dengan program IBM Stastitical for Product and Service Solution (SPSS) versi 16, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 5.3
Koefisien Korelasi dan Determinasi
Sumber : Data hasil SPSS pada lampiran 2.
Berdasarkan Pengolahan data primer, diatas dapat diketahui nilai dari korelasi dan koefisien determinasi yang dapat digunakan untuk mengetahui besarnya proporsi variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.
Nilai koefisien korelasi sebesar 0,637 bertanda positif, ini berarti terdapat korelasi atau hubungan antara variabel kesehatan dan produktivitas karyawan di CV. Pandu Palagan Samarinda. Semakin baik program keselamatan dan kesehatan kerja yang ada diperusahaan, maka akan semakin besar pula pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.
Nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,406 menunjukkan bahwa 40,6% peningkatan kinerja karyawan dipengaruhi oleh keselamatan dan kesehatan kerja, sedangkan sisanya 59,4%
(100% - 40,6%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini misalnya pendidikan dan pelatihan, gaya kepemimpinan, dan kompensasi.
Y = a + bX
Model Summary
Mo
del R
R Squar
e Adjusted
R Square Std. Error of the Estimate 1 .637a .406 .373 .19241 a. Predictors: (Constant),
kesehatan
Tabel 5.4 ANOVAb
Model Sum of
Squares Df Mean
Square F Sig.
1 Regres
sion .456 1 .456 12.3
21 .002a Residu
al .666 18 .037
Total 1.122 19 a. Predictors: (Constant), kesehatan
b. Dependent Variable:
produktivitas
Sumber : Data hasil SPSS pada lampiran 2.
Berdasarkan Tabel diatas, yang menunjukkan hasil uji ANOVA atau F Test bahwa hasil F hitung sebesar 12,321 Hal ini berarti bahwa F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 3,055 yang artinya signifikan, dengan tingkat signifikansi 0,002 yang lebih kecil dari (<0,05) berarti program kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan.
Tabel 5.5
Koefisien Regresi Sederhana
Sumber : Data hasil SPSS pada lampiran 2.
Berdasarkan hasil Pengolahan data primer, pada hasil analisis regresi sederhana pada tabel diatas, dapat diketahui persamaan regresinya sebagai berikut:
Y = 0,154+0,786X
Interpretasi dari persamaan regresi tersebut adalah :
1. Nilai konstanta sebesar 0,154 artinya produktivitas karyawan CV. Pandu
Palagan Samarinda sebesar 0,154 satuan, dengan asumsi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam keadaan konstan atau tetap.
2. Nilai koefisien regresi variabel kesehatan dan keselamatan kerja sebesar 0,786 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari (<0,05). Hasil ini membuktikan bahwa prodiktivitas karyawan secara langsung akan meingkat sebesar 0,786% jika kesehatan dan keselamatan kerja karyawan CV.
Pandu Palagan Samarinda meningkat sebesar 1%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan produktivitas karyawan.
3. Kesimpulan Analisis Pengaruh Variabel Independen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terhadap Variabel Dependen Produktivitas Karyawan CV. Pandu Palagan Samarinda
Berdasarkan tabel 5.3 nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,406 menunjukkan bahwa 40,6%
peningkatan produktivitas karyawan dipengaruhi oleh kesehatan dan keselamatan kerja (K3), sedangkan sisanya 59,4% (100%-40,6%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini.
Kemudian pada tabel 5.5 hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa koefisien regresi (beta) variabel pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terhadap produktivitas karyawan adalah sebesar 0,786. Angka ini bernilai positif, artinya kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang searah. Ini menunjukkan bahwa produktivitas karyawan CV. Pandu Palagan Samarinda dipengaruhi oleh kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Semakin baik program kesehatan kerja yang diberika perusahaan, maka produktivitas karyawan akan semakin meningkat.
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std.
Error Beta
1 (Constant) .154 .478 .322 .751
Kesehatan .786 .224 .637 3.510 .002 a. Dependent Variable:
produktivitas
Hasil F Test menunjukkan bahwa F hitung adalah 12,321 lebih besar dari F tabel 3,55 artinya signifikan, dengan tingkat signifikansi 0,002 yang lebih kecil dari (<0,05) berarti kesehatan dan keselamatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadapproduktivitas karyawan.
B. PEMBAHASAN
Kesehatan dan keselamatan itu selalu menjadi keinginan setiap orang karena dengan hidup sehat orang akan dapat menikmati hidupnya. Demikian juga dengan karyawan disuatu perusahaan, jika kesehatan dan keselamatan karyawan itu terjamin maka akan dapat meningkatakan produktivitasi kerja karyawan juga. Hasil analisis menunjukkan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja (K3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,002 (X < 0,05).
Pengaruh positif menunjukkan bahwa semakin tinggi tunjangan kesehatan yang diberikan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas karyawan.
Usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan karyawan atau pegawai merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan atau pegawai adalah :
1. Pemberian gaji atau upah yang adil, dalam pemberian gaji ini disesuaikan dengan tugas yang telah dikerjakan dengan hasil yang memuaskan dengan waktu tertentu.
Sedangkan untuk tercapainya keadilan tersebut, maka ada beberapa factor penting yang perlu diperhatikan dalam penetapan tingkat upah seorang pegawai atau karyawan adalah pendidikan, pengalaman, tanggungan keluarga, kemampuan perusahaan, daan kondisi pekerja.
2. Asuransi. dalam lingkungan kerja dimanapun pasti menginginkan keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja. Karena bagaimanapun juga manusia menginginkan ketiga hal itu dan sanggup mengorbankan apa saja asal dapat sehat, aman dan selamat.
Sedangkan program kesehatan ini biasa berbentuk Asuransi Jiwa, Asuransi Kesehatan dan Asuransi Kecelakaan.
Disini perusahaan bisa melakukan kerja sama dengan Perusahaan Asuransi untuk menanggung asuransi karyawannya.
3. Lingkungan kerja yang aman dan sehat sangat diperlukan oleh semua orang karena ditempat kerja yang demikian seseorang dapat bekerja dengan tenang sehingga dapat memperoleh seperti yang diharapkan oleh perusahaan atau organisasi tersebut.
4. Promosi atau kenaikan jenjang.
Pihak perusahaan atau suatu organisasi biasanya menyenangi dasar promosi adalah kecakapan kerja, karena kecakapan kerja atau produktivitas yang baik adalah merupakan dasar kemajuan. Sedangkan pihak karyawan menghendaki unsur seniorisasi lebih ditekankan dalam promosi, karena dengan makin lama masa kerja, maka makin berpengalaman seseorang, sehingga kecakapan kerja mereka makin baik. Tetapi pada umumnya didalam menentukan dasar untuk promosi sering digunakan keduanya yaitu dasar kecakapan kerja dan senioritas jadi apabila ada karyawan atau pegawai yang mempunyai kecakapan yang sama, maka karyawan atau pegawai yang lebih seniorlah yang akan dipromosikan.
5. Program Rekreasi. Dengan adanya kesempatan rekreasi itu diharapkan para pegawai atau karyawan selalu bergairah atau mempunyai semangat dalam bekerja. Salah satu program rekreasi adalah mengadakan tour ke tempat-tempat wisata bersama keluarga.
6. Pemberian Fasilitas. Yang dimaksud dengan fasilitas adalah segala sesuatu yang digunakan, dipakai, ditempati dan dinikmati oleh pegawai baik dalam hubungan langsung dengan pekerjaan seperti termasuk didalamnya semua alat kerja
di perusahaan dan secara tidak langsung untuk kelancaran pekerjaan seperti gedung, alat komunikasi, ruangan kerja yang memadai dan lain sebagainya.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Dari uraian dan pembahasan pada bab- bab sebelumnya berkaitan dengan seberapa besar pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terhadap produktivitas karyawan di CV.Pandu Palagan Samarinda, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan analisis regresi sederhana yang lakukan maka dapat diperoleh persamaan regresi adalah Y = 0,154+0,786X. Hal ini menunjukkan bahwa variabel x yakni kesehatan dan keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan di CV.Pandu Palagan Samarinda. Pengaruh signifikan dibuktikan dari nilai F hitung = 12,321.
yang artinya signifikan karena lebih besar dari F tabel = 3,55. Dengan tingkat signifikansi 0,002 yang jauh lebih kecil dari (<0,05) berarti kesehatan dan keselamatan kerja (K3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan.
Kemudian nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,406 menunjukkan bahwa 40,6% peningkatan kinerja karyawan dipengaruhi oleh keselamatan dan kesehatan kerja, sedangkan sisanya 59,4%
(100%-40,6%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini misalnya pendidikan dan pelatihan, gaya kepemimpinan, dan kompensasi
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran atau rekomendasi yang dapat diberikan sehubungan dengan judul yaitu Pengaruh Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terhadap produktivitas di CV. Pandu Palagan Samarinda adalah sebagai berikut:
Perusahaan harus mempertahankan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang ada pada perusahaan dan telah diterapkan selama ini, agar produktivitas
karyawan tetap berada pada tingkat yang tinggi. Dan perusahaan harus senantiasa menyediakan alat pelindung diri menurut ketentuan batas waktu agar selalu dalam kondisi layak pakai sehingga dapat melindungi karyawan dan mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
Kemudian departemen kesehatan kerja harus secara berkala memberikan pelatihan dan pendidikan mengenai sistem prosedur kerja, audit keselamatan, pemakaian alat pelindung diri, sistem inspeksi dan pemeliharaan peralatan. Hal ini yang paling penting ialah menciptakan kesadaran yang tinggi kepada semua karyawan terhadap pentingnya kesehatan kerja. Kesadaran yang dimiliki setiap karyawan mampu mendukung tercapainya tujuan program kesehatan kerja di perusahaan yaitu mencegah dan mengurangi penyakit akibat kerja. Kesadaran dari para pekerja tentang kesehatan kerja harus ditingkatkan karena pada umumnya sakit akibat kerja yang terjadi adalah faktor kelalaian pekerja itu sendiri. Dan perusahaan perlu memberikan sanksi yang tegas kepada karyawan yang melanggar aturan-aturan kesehatan kerja.
Hal ini dimaksudkan agar karyawan lebih disiplin dan juga untuk menghindari terjadinya kecelakaan atau sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahmat Fathoni, 2006. Organisasi dan Manajemen operasional Edisi ke- 2. Jakarta:Rineka Cipta
Assauri, Sofjan, 2008 Manajemen Produksi dan Operasi, edisi revisi, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Gery, Dessler,. 2003 Manajemen Sumber Daya Manusia. Alih Bahasa Paramita Rahayu. Edisi Kesepuluh. Jakarta:
Prehalindo
Hasibuan, Malayu, 2005 Manajemen=
Dasar, Pengertian dan Masalah, Edisi ke-.5 PT Bumi Aksara: Jakarta,
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.
2011 Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:
Penerbit PT Remaja Rosdakarya Moenir, H.A.S.. 2006Pendekatan Manusia
dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Edisi ke-2 Jakarta: Bumi Aksara
Malayu, Hasibun, 2005 Manajemen=
Dasar, Pengertian dan Masalah, Edisi ke-2 PT Bumi Aksara: Jakarta,
Sinungan,. Muchdarsyah. 1999.
Produktivitas Apa Dan Bagaimana Edisi ke-2. Jakarta: Bumi Aksara Sukirno, Sadono. 1999. Makro Ekonomi
Edisi Ke – 2. Jakarta. Erlangga.
Suwarno, Prof. H. Bambang. 2005. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika.
Bandung: Penerbit Alfabeta