• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

IMPLEMENTATION OF FILM MEDIA USE IN GROWING INTEREST IN LEARNING STUDENTS IN SOCIAL LEARNING

IN CLASS VII SMP N 2 BAYANG Zinatul Hayat

1

Kaksim, M.Pd

2

Jarudin, M.A., Ph.D

3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

[email protected],[email protected], [email protected] ABSTRACT

Zinatul Hayat (12020079), Implementation of Film Media Use in Growing Interest in Learning Students in Social Learning in Class VII SMP N 2 Bayang, Thesis, Study Program High School History Teacher Training and Education (STKIP) PGRI West Sumatra, Padang 2016

This research was motivated by the lack of interest of learners in class VII SMP N 2 Bayang towards learning IPS. This is because (1) students less interested in integrated social studies, because they think the integrated social studies lessons tedious, and difficult to understand. (2) The teacher still dominates the learning process, so that students are less active in learning. (3) learners need a media that interesting, because during this time the media used less attractive. (4) Teachers use a lot of books and a power point slide. So that students feel bored because according learners too monotonous. (5) The media wants learners interesting learning so that students do not get bored during the process of learning takes place. The purpose of this study was to describe the implementation of the use of film media in a growing interest in learning class VII SMP N 2 Bayang. This type of research is qualitative descriptive study The results showed that the implementation of film media in learning using group discussions with STAD model, the execution of the film media, film media in teaching quality and relevance of the medium of film with meteri taught looks pretty good. The use of film media in learning to make learners become interested in learning social studies and serious about learning. The conclusion of this study is the implementation of the use of film media in fostering student interest towards learning social studies in class VII N 2 Bayang is quite good, it is seen from its implementation, form utilization and interests of learners.

Key Words : Film Media, Interest

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

3Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

PELAKSANAAN PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

DIKELAS VII SMP N 2 BAYANG Zinatul Hayat

4

Kaksim, M.Pd

5

Jarudin, M.A., Ph.D

6

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

[email protected],[email protected], [email protected] ABSTRAK

Zinatul Hayat (12020079), Pelaksanaan Penggunaan Media Film dalam Menumbuhkan Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS di Kelas VII SMP N 2 Bayang, Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat, Padang 2016.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya minat belajar peserta didik kelas VII di SMP N 2 Bayang terhadap pembelajaran IPS. Hal ini dikarenakan (1) peserta didik kurang tertarik pada pelajaran IPS terpadu, karena menurut mereka pelajaran IPS terpadu pelajaran yang membosankan, dan sulit dipahami. (2) Guru masih mendominasi proses pembelajaran, sehingga peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran. (3) peserta didik membutuhkan media yang menarik, karena selama ini media yang digunakan kurang menarik. (4) Guru banyak menggunakan buku dan slide power point. Sehingga peserta didik merasa jenuh karena menurut peserta didik terlalu monoton. (5) peserta didik menginginkan media pembelajaran yang menarik sehingga peserta didik tidak merasa bosan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan penggunaan media film dalam menumbuhkan minat belajar siswa kelas VII SMP N 2 Bayang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif Kualitatif .Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan media film dalam pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok dengan model STAD, dalam pelaksanaan media film, kualitas media film dalam pembelajaran dan relevansi media film dengan meteri yang diajarkan terlihat cukup bagus. penggunaan media film dalam pembelajaran membuat peserta didik menjadi tertarik dengan pembelajaran IPS dan bersungguh-sungguh dalam belajar.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah pelaksanaan penggunaan media film dalam menumbuhkan minat belajar siswa terhadap pembelajaran IPS di kelas VII SMP N 2 Bayang adalah cukup baik, hal ini dilihat dari pelaksanaannya, bentuk pemamfaatannya dan minat belajar peserta didik.

Key Words : Media Film, Minat Belajar

4Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

5Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

6Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(5)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di SMP N 2 Bayang dalam proses pembelajaran IPS di kelas VII, dalam pembelajaran IPS peserta didik kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru dan banyak peserta didik yang merasa bosan.

Hal ini dikarenakan oleh (1) peserta didik kurang tertarik pada pelajaran IPS terpadu, karena menurut mereka pelajaran IPS terpadu pelajaran yang membosankan, dan sulit dipahami. (2) Guru masih mendominasi proses pembelajaran, sehingga peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran. (3) peserta didik membutuhkan media yang menarik, karena selama ini media yang digunakan kurang menarik. (4) Guru banyak menggunakan buku dan slide power point. Sehingga peserta didik merasa jenuh karena menurut peserta didik terlalu monoton. (5) peserta didik menginginkan media pembelajaran yang menarik sehingga peserta didik tidak merasa bosan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan permasalahan, maka penulis tertarik melihat bagaiamana upaya pelaksanaan media film meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan media film.

B. Identifikasi Masalah

1. Tidak terfokusnya siswa dalam pembelajaran IPS

2. Kecendrungan guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran IPS

3. Guru sering memberi siswa tugas disekolah seperti membuat catatan dan latihan

4. Kurang berminatnya siswa dalam pembelajaran IPS.

C. Rumusan dan Batasan Masalah a. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka batasan masalah penelitian ini adalah pelaksanaan penggunaan media film dalam menumbuhkan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII SMP N 2 Bayang.

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini sebagai

berikut: Bagaimana pelaksanaan penggunaan media film dalam menumbuhkan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII SMP N 2 Bayang?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah peneliti yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini bertujuan untuk: Untuk mendeskripsikan efektivitas penggunaan media film dalam menumbuhkan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII SMP N 2 Bayang

E. Mamfaat Penelitian

Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian ini, maka penelitian ini bermamfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran tentang penggunaan dan pemamfaatan media film dalam menumbuhkan minat belajar siswa b. Untuk menumbuh khasanah

kurikulum bagi penelitian pada khususnya dan pembaca pada umumnya tentang penggunaan media film dalam pemebalajarn IPS 2. Secara Praktis

a. Bagi penulis untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Studi S1 pendidikan sejarah STKIP PGRI SUMBAR.

b. Bagi sekolah yang bersangkutan, memberikan informasi mengenai efektifitas penggunaan media film dalam menumbuhkan minat belajar siswa.

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Berdasarkan masalah yang akan diteliti, Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar ilmiah, dengan menggunakan metode alamiah dan dimana dilakukan oleh peneliti yang tertarik secara ilmiah (Maleong, 2010:5)

B. Subjek dan Sumber Data

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII tahun ajaran 2015/2016.

Sementara sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2002: 107), adalah subjek dari mana data penelitian diperoleh. Sumber data

(6)

penelitian ini adalah pengamatan terhadap siswa kelas VII SMP N 2 Bayang semester 2 tahun ajaran 2015/2016.

C. Informan Penelitian

Dalam rangka mendapatkan keterangan dan data yang relevan dengan permasalahan penelitian, maka informan penelitian adalah 15 orang peserta didik kelas VII, 1 orang guru IPS yang mengajar dikelas VII di SMP N 2 Bayang dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum.

D. Validitas Data

Agar data dapat dipercaya atau mungkin sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian ini digunakan triangulasi data. Dalam hal ini terhadap data yang sejenis dikumpulkan dari sumber yang berbeda seperti guru dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Lebih lanjut dilakukan penarikan kesimpulan dari sumber yang berbeda tersebut.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dibutuhkan data yang selanjutnya data tersebut dianalisa. Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui teknik non tes yang terdiri atas pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi.

F. Teknik Pengolahan Data

Dari sejumlah data lapangan yang berhasil dikumpulkan lalu diklasifikasikan atas unit-unit analisis yang terdiri dari ketersedian sarana dan prasarana, penggunaan media film dalam pembelajaran IPS. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah model analisis interaktif yang terdiri dari empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Menurut Azhar Arsyad (2010:3) kata media berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah, perantara atau pengantar, sedangkan dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Menurut Abdul Majid (2011:180) Media film adalah film sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan, atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang proses yang terjadi dalam tubuh kita, atau yang terjadi dalam suatu industri, kejadian- kejadian dalam alam, tata cara kehidupan di

negara asing, berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan suatu ketrampilan, sejarah kehidupan orang-orang besar dan sebagainya. Menurut Arif Sadiman (2009:10) fungsi media sebagai pembawa pesan, maka media tidak hanya dapat digunakan oleh guru tetapi lebih penting lagi dapat digunakan siswa.

1. Pelaksanaan Media Film dalam Proses Pembelajaran IPS dikelas VII Penelitian ini dimulai pada tanggal 6-18 April 2016. Sebelum dilakukan wawancara dengan informan penelitian terlebih dahulu dilakukan observasi kedalam kelas ketika guru yang mengajar menggunakan media film dalam pembelajaran IPS, Kelas yang diobservasi adalah kelas VII.

Untuk itu penulis langsung melakukan wawancara dengan guru IPS yang mengajar di kelas VII yaitu Bapak Delyuzar, S.Pd. untuk memperkuat keterangan dari guru IPS maka penulis juga melakukan wawancara dan penyebaran angket kepada peserta didik yang diajar oleh guru tersebut, selain itu juga dilakukan wawancara dengan wakil kepala sekolah SMP N 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik, salah satunya perencanaan dalam penggunaan media dalam proses pembelajaran. Alasan digunakan media film dalam pembelajaran IPS untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik terhadap pembelajaran IPS, dan alasan peserta didik yang kurang berminat terhadap pelajaran IPS karena menurut peserta didik pembelajaran IPS tidak menyenangkan atau membosankan

Berdasarkan hasil wawancara tersebut peserta didik kurang menyukai pelajaran IPS, tetapi apabila guru mangajar dengan menggunakan media film peserta didik menjadi tertarik dengan pembelajaran IPS dan dalam pembelajaran IPS peserta didik bersungguh-sungguh dalam belajar.

Pelaksanaan media film terlihat bahwa pelaksanaan media film umumnya menggunakan metode diskusi kelompok dengan model

(7)

pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division).

Dalam pelaksanaan media film ada beberapa hal yang diperhatikan seperti:

a. Kualitas penggunaan media film dalam pembelajaran.

Pembelajaran dengan media film harus memperlihatkan kualitasnya, apakah itu gambarnya dan suaranya dapat disaksikan dengan jelas atau tidak. Karena hal ini juga akan berpengaruh terhadap kenyamanan peserta didik untuk memahami alur materi yang disampaikan. Ruangan pembelajaran juga terkait langsung dengan kualitas media film yang digunakan, jika ruangannya sempit juga akan berpengaruh terhadap kenyamanan peserta didik untuk belajar. Namun media film yang dipakai memang masih banyak kekurangannya antara lain dalam hal rangkuman materi yang tersaji dalam bagian terakhir berjalannya terlalau cepat sehingga peserta didik kurang optimal untuk membacanya. Namun, secara keseluruhan masih ada keterkaitan antara media dengan materi.

b. Relevansi media film dengan materi yang diajarkan

Materi pelajaran adalah bahan ajar yang harus disampaikan kepada peserta didik dan peserta didik harus menguasainya dengan baik.

Penggunaan media film haruslah menyampaian hal-hal yang sama atau setidaknya hampir sama dengan materi yang diajarkan sehingga peserta didik tidak hanya memperoleh teori dan hanya bisa membanyangkan saja namun peserta didik juga memperoleh pengalaman yang kongkret.

Berdasarkan observasi terlihat bahwa materi yang terdapat didalam media film saling terkait dengan materi yang terdapat dibuku walaupun tidak mencangkup semuanya.

2. Bentuk Pemamfaatan Media Film dalam Pembelajaran IPS di Kelas VII

Umumnya peserta didik akan lebih tertarik terhadap pelajaran IPS terutama pembelajaran sejarah bila berhubungan dengan yang dilihat dan

didengar oleh peserta didik, sehingga peserta didik dapat menggambarkan suatu peristiwa masa lalu seperti dalam pembelajaran sejarah. Dengan memanfaatkan media film sebagai media pembelajaran secara tidak langsung guru juga berperan aktif dalam peningkatan minat peserta didik akan pembelajaran IPS terutama pelajaran sejarah dan jiwa nasionalisme mereka akan semakin bertumbuh.

Mamfaat dari penggunaan film tersebut memotivasi peserta didik dalam belajar dan menumbuhkan minat belajar siswa supaya tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik. Selain itu media film juga membantu peserta didik dalam memahami pelajaran dan mengingat pelajaran.

Untuk dapat mendukung peningkatan kualitas pembelajaran IPS, pelaksanaan media film itu sendiri harus sudah dilaksanakan dengan efektif. Pelakasanaan yang efektif tersebut dapat dilihat dari proses pemaham peserta didik. Berikut ini analisa pemahaman peserta didik kelas VII SMP N 2 Bayang:

a. Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik Terhadap Materi Pelajaran IPS Suatu media bisa dikatakan efektif apabila meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, media pembelajaran yang ada dapat membuat materi pelajaran menjadi lebih mudah dipahami dan dapat membuat peserta didik untuk lebih giat belajar IPS terutama pelajaran sejarah. Proses pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran IPS dengan menggunakan media film dapat dikatakan efektif apabila memenuhi kriteria tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut terbukti bahwa peserta lebih cepat memahami materi pelajaran setelah menggunakan media film sebagai media pembelajaran.

(8)

b. Media Film Sebagai Media Pembelajaran Dapat Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik dalam Mengikuti Pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dalam pelaksanaan dan penggunaan media film cukup baik dalam meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dikelas.

Peserta didik aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media film dikarenakan media film peserta didik mudah memahami pelajaran, mudah mengingat pelajaran, dan menimbulkan ide-ide bagi peserta didik seperti bermunculan pertanyaan- pertanyaan dari film yang mereka tonton.

3. Minat Belajar Peserta Didik Kelas VII SMP N 2 Bayang

Menurut Susanto (2014:66) minat merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan belajar siswa.

Suatu kegiatan belajar yang dilakukan tidak sesuai dengan minat siswa akan memungkinkan berpengaruh negatif pada hasil belajar siswa yang bersangkutan

Minat belajar adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tampa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan.

Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu obyek, cenderung memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada obyek tersebut. Belajar menggunakan media film membuat peserta didik berminat dengan pelajaran IPS hal ini terlihat dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peserta didik yang bernama Fajar Alamsyah sebagai berikut:

Awak sangaik sanang baraja jo film, awak bisa tau tantang sajarah-sajarah yang ado di indonesia dan kini awak alah tatariak baraja IPS karano

palajaran IPS

manyanangkan”(wawancara 16 April 2016)

Terjemahannya:

“Saya sangat senang belajar dengan media film, saya bisa tau tentang sejarah-sejarah yang ada di indonesia dan sekarang saya tertarik belajar IPS

karena pelajaran IPS

menyenangkan”(wawancara, 16 April 2016)

A. Pembahasan

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik 2013:36-37). Menggunakan media film dalam pembelajaran IPS ada beberapa hal yang diperhatikan, seperti kualitas penggunaan media film dalam pembelajaran IPS dan relevansi media film dengan materi yang diajarkan. Media film yang digunakan dalam pembelajaran IPS bila dilihat dari kualitas penggunaannya terlihat bagus seperti memiliki gambar dan suara yang jelas sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi pelajaran, dan bila dilihat dari relevansi media film dengan materi yang diajarkan penulis melihat bahwa materi yang ada di film hampir sama dengan materi yang ada dibuku. Penggunaan media film dalam pembelajaran IPS membuat peserta didik menjadi tertarik dengan pembelajaran IPS dan bersungguh-sungguh dalam belajar.

Pemamfaatan media film dalam pembelajaran IPS dikelas VII dapat menjadi suatu alat alternatif untuk menciptakan pembelajaran yang tidak monoton dan lebih menarik minat peserta didik. Mamfaat dari penggunaan media film tersebut meningkatkan keaktifan peserta didik dalam belajar dan menumbuhkan minat belajar peserta didik supaya tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik.

Peserta didik berminat dengan pembelajaran IPS dengan menggunakan media film, hal ini bisa dilihat dari rasa ketertarikan peserta didik tehadap pembelajaran IPS dan rasa senang peserta didik ketika belajar IPS. Dari hasil wawancara yang

(9)

dilakukan diketahui bahwa peserta didik berminat dengan pembelajaran IPS dan belajar menggunakan media film.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan permasalah dan pernyataan penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Dalam pelaksanaan media film guru menggunakan metode diskusi kelompok dengan model pembelajaran STAD, sebelum film ditayangkan peserta didik terlebih dahulu dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok diberi tugas tentang materi yang akan dipelajari dengan menggunakan media film setelah kelompok dibagi baru film ditayangkan, selain itu dalam pelaksanaan media film terdapat beberapa hal yang diperhatikan yaitu kualitas penggunaan media film dan relevansi media film dengan materi yang diajarkan. Belajar dengan menggunakan media film peserta didik menjadi tertarik dengan pembelajaran IPS dan bersungguh-sungguh dalam belajar IPS, hal ini terlihat dari hasil wawancara yang dilakukan dikelas VII SMP N 2 Bayang.

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

Sebaiknya peserta didik dan guru lebih mempersiapkan diri dalam proses belajar IPS supaya lebih baik lagi dan sebaliknya guru lebih dapat menggunakan media dan metode yang bervariasi dalam pembelajaran IPS.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Rosdakarya

Arif Sadiman. (2012). Media Pendidikan.

Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Azhar Arsyad. (2010). Media Pembelajaran.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dadang Supardan. (2015). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara

Oemar Hamalik. (2011). Proses belajar mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Maleong, Lexi J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan Behan Togas Dosen Semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023 Dilingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas Biaya yang timbul akibat dikeluarkannya surat