• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Repository UMJ

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Repository UMJ"

Copied!
176
0
0

Teks penuh

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang bersifat kodrati, melekat pada manusia karena mereka adalah manusia. Hak Asasi Manusia Perempuan (WHR) adalah hak-hak yang dimiliki seorang perempuan, baik karena ia manusia maupun sebagai perempuan.

PENGANTAR RAHIMA

Namun, Permendikbud tersebut tidak secara khusus mengatur pencegahan ekstremisme kekerasan yang mengarah pada terorisme. Penguatan kapasitas guru terkait pencegahan ekstrimisme kekerasan dengan pendekatan konstitusional dan keadilan esensial.

Pendahuluan Latar Belakang

Materi Pelatihan I

DAFTAR ISI

Materi Pelatihan II

Penutup Biodata Penulis

  • Latar Belakang
  • Tujuan
  • Pendekatan
  • Pengguna Modul
  • Cara Menggunakan Modul
  • Desain Pelatihan

Penguatan pengetahuan guru di tingkat SMA/SMK khususnya guru pendidikan agama Islam, sejarah dan kewarganegaraan terkait promosi perdamaian dengan pendekatan substantif dan pendekatan keadilan konstitusional sebagai upaya pencegahan ekstrimisme kekerasan di lingkungan sekolah . 6 MODUL PELATIHAN UNTUK MENCEGAH EKSTREMISME KEKERASAN DENGAN PENDEKATAN KEADILAN NYATA DAN KONSTITUSIONAL BAGI GURU TINGKAT SMA/SMK.

Membangun Konsep-konsep Kunci (3 hari)

MODUL PELATIHAN PELATIHAN PENCEGAHAN EKSTREMISME KEKERASAN DENGAN PENDEKATAN KEADILAN NYATA DAN KONSTITUSIONAL BAGI GURU TINGKAT SMA/SMK. Perspektif Keadilan Fundamental dan Konstitusi.. makna ruang publik dan makna Panca–. sila sebagai titik temu dan dasar kesepakatan berbangsa dan bernegara. a) Peserta memahami hak konstitusional, hak asasi manusia, hak asasi perempuan dan hak anak b) Peserta memahami – . memahami bahwa tindakan afirmatif adalah hak konstitusional dan hak asasi manusia.

Mengintegrasikan dalam Materi Ajar (2 hari) Hari Pertama

FILOSOFI PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN Sesi ini untuk membahas filosofi pendidikan yang memerdekakan. Selama

Pendidikan adalah tentang menciptakan situasi agar kemampuan peserta didik diasah secara maksimal terkait dengan potensi, bakat dan minatnya. Mendidik adalah membangun kesadaran peserta didik agar mampu berperan sebagai manusia yang bertanggung jawab dan bermartabat.

WAWASAN KEBANGSAAN DAN KEINDONESIAAN Sesi ini membahas tentang keberagaman Indonesia dari segi budaya, aga–

Fasilitator meminta peserta untuk menonton video pendek tentang anak-anak yang berasal dari etnis Tionghoa dan mengalami perundungan oleh teman sebayanya.

PEMAHAMAN GENDER DAN MENGENALI BENTUK KEKERASAN BERBASIS GENDER

Kemudian fasilitator membagikan setumpuk kartu yang telah disiapkan (lima setumpuk kartu dapat difotokopi dari gambar di bawah). Peserta kemudian diberikan selembar grafik dan spidol kepada masing-masing kelompok, kemudian dijelaskan bahwa masing-masing kelompok diminta untuk berdiskusi di mana masing-masing kartu tersebut harus diletakkan, apakah di kolom putra atau putri (berikan waktu 5 menit). Lebih sering ke rumah sakit, beli obat lebih banyak, sakit jiwa, gairah seks lebih tinggi, mudah tertular HIV/AIDS, kanker paru-paru, kanker hati, harapan hidup pendek, harapan hidup panjang, penularan penyakit, infeksi PMS, kehamilan, aborsi, maskulinitas, malu pada dokter, malu pada anak-anak, malu pada lingkungan.

Setelah kelompok selesai menempatkan kartu pada kolom matriks yang dibuat pada flipchart, masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan mengapa kartu tertentu berada pada kolom man dan lainnya -. Narasumber diharapkan hadir dalam PPT yang meliputi gender dan gender, mengapa gender menjadi isu, ketidakadilan gender, kekerasan berbasis gender dan bentuk-bentuk kekerasan berbasis gender lainnya serta perlunya pengarusutamaan gender di sekolah.

PERSPEKTIF KEADILAN HAKIKI DAN KONSTITUSI

Mengenal Perspektif Keadilan Hakiki

Peserta dapat memahami bagaimana perspektif Fundamental Justice bekerja dengan melihat pengalaman dua perempuan, yaitu pengalaman biologis dan sosial dalam konteks ekstremisme. Fasilitator mengundang narasumber untuk menyampaikan materi perspektif Keadilan Fundamental sebagai sarana untuk melihat lebih dekat persoalan perempuan, baik dari pengalaman biologis maupun sosialnya. Narasumber mengkontekstualisasikan pengalaman biologis dan sosial perempuan yang berbeda dengan laki-laki dalam isu ekstremisme, khususnya perempuan yang dijadikan sebagai korban atau pelaku utama.

Usai presentasi, moderator memimpin diskusi tanya jawab seputar subtopik tersebut dan mencatat dinamika diskusi.

KEADILAN HAKIKI BAGI PEREMPUAN

Hak Konstitusi, Hak Asasi Perempuan, dan Hak Asasi Manusia

  • UUD NRI 1945
  • Patriarki garis keras
  • Adil gender
  • Patriarki garis lunakLampiran Jenis Sistem Sosial

Guru BK harus perempuan karena perempuan lebih empati dan sabar (Penilaian—Lelucon:.. Serius:..) d. Kami mengutamakan kesempatan beasiswa bagi siswa karena dia akan menjadi kepala keluarga (kelas—Lelucon:.. Serius:..). Pemandu meminta peserta untuk memahami inti dari permainan JOKE dan SERIUS dengan pertanyaan sebagai berikut.

Konsep Keadilan Fundamental mempertimbangkan dua pengalaman unik perempuan, yaitu pengalaman biologis perempuan dan pengalaman sosial untuk sampai pada kemaslahatan perempuan yang sesungguhnya. Tradisi ini tampak dalam sistem sosial yang menempatkan perempuan sebagai objek atau subjek sekunder dalam sistem kehidupan.

MENGENALI BENTUK DAN TANDA-TANDA EKSTREMISME BERKEKERASAN

Definisi beserta lingkungan kondusif yang menyertainya Beberapa definisi terkait dengan konservatisme, radikalisme, ekstremisme

Contoh larangan tindakan: Pernyataan intoleransi di media sosial yang diperoleh masyarakat, berbeda dengan tindakan yang dilakukan langsung di sekolah saat pelaku-korban berbicara di kelas atau saat orasi yang disampaikan oleh ratusan siswa dan puluhan guru dihindari. Contoh kasus intoleransi dan peran guru di sekolah Salah satu kasus intoleransi yang terjadi di sekolah terkait dengan pelarangan siswi atau siswa yang beragama Kristen/Katolik/Hindu/Budha sebagai ketua OSIS. Dalam penelitian ini pandangannya adalah tidak memilih ketua OSIS yang beragama Kristen/Katolik/Hindu/Buddha dan yang berjenis kelamin perempuan, khususnya bagi mahasiswa jurusan IPA.

Bahkan ada usulan untuk tidak memilih ketua OSIS jika tidak ada calon yang sesuai dengan pandangannya. Guru diharapkan mampu menjadi teladan dan mendidik siswanya menjadi siswa yang menghargai perbedaan sehingga dapat ditanamkan sikap toleransi seiring dengan perkembangan usia siswa selama belajar di sekolah.

Sejarah dan Dinamika Ekstremisme Berkekerasan

Terjadinya rentetan aksi bom bunuh diri di Indonesia sejak bom Bali tahun 2002 menunjukkan telah terjadi pergeseran pelaku yang semula dilakukan oleh laki-laki, namun sejak tahun 2018 juga melibatkan keluarga yaitu pe–. Keterlibatan aktif perempuan ditunjukkan pada tahun 2018 oleh tiga ibu rumah tangga sebagai pelaku bom bunuh diri di Surabaya; seorang istri dan anak perempuan (2 tahun) pada peristiwa bom Sibolga tahun 2019; serta istri dan anak pe–. Kusuma (25 tahun saat ditangkap), mantan pekerja migran yang dideportasi dari Hong Kong dan ditangkap di Bandung pada Agustus 2017 atas rencana bom bunuh diri di Istana Negara.

Sebelumnya, mantan pekerja migran di Singapura dan Taiwan, Dian Yulia Novi (27 tahun saat ditangkap) ditangkap pada 10 Desember 2016 karena merencanakan serangan bunuh diri di Istana Negara dengan menggunakan panci presto yang dilengkapi dengan bahan peledak seberat tiga kilogram. Selanjutnya, Ika Puspitasari (berusia 35 tahun saat ditangkap), mantan pekerja migran di Hong Kong, ditangkap pada 15 Desember 2016 karena mendanai rencana serangan bunuh diri di Bali.

STRATEGI PENCEGAHAN EKSTREMISME BERKEKERASAN PADA KURIKULUM

NILAI-NILAI LOKAL DALAM PENCEGAHAN INTOLERANSI DAN EKSTREMISME BERKEKERASAN

PEMETAAN PENGALAMAN PERSONAL DALAM KONTEKS KE- MAJEMUKAN DI SEKOLAH

Setiap anggota kelompok diminta untuk merefleksikan kasus-kasus intoleransi dan kekerasan dengan melengkapinya dengan siapa pelaku dan korban dalam konteks lingkungan sekolah. Fasilitator mengajak peserta untuk merefleksikan apa yang telah dilakukan di lingkungan sekolah untuk mendukung korban intoleransi dan kekerasan. Salah satu kasus kefanatikan yang terjadi di sekolah adalah pelarangan siswa perempuan atau siswa Kristen/Katolik/Kristen.

Sementara itu, contoh kekerasan berbasis gender antara lain ketidakadilan dan diskriminasi terhadap mahasiswi yang mengalami kehamilan, pelecehan seksual, eksploitasi seksual dan pengawasan seksual selama masa studinya. Kontrol gender meliputi represi terhadap siswa yang memiliki ekspresi dan orientasi seksual tertentu.

MEDIA DAN HOAKS Pokok Bahasan

Informasi yang mengandung kesalahan dan berpotensi menimbulkan kerugian antara lain: a) Informasi yang salah, yaitu informasi yang terjadi secara tidak sengaja. Seseorang yang tidak bermoral mengedit foto seorang politisi seolah-olah sedang mabuk, dan menyebarkannya di media sosial untuk mencemarkan nama baik politisi tersebut. Ada empat hal yang perlu kita periksa dalam menilai informasi, yaitu CROCKET: Sophistication, Authority, Accuracy dan Purpose.

Apakah penerbit atau penulis informasi yang kita baca memenuhi syarat untuk memberikan informasi itu? Kita dapat memeriksanya dengan melihat sumber lain atau dengan memeriksa bagaimana informasi itu diperoleh.

REVIEW, EVALUASI, DAN Rencana Tindak Lanjut (RTL) Materi ini berisi tiga kegiatan yakni review materi pelatihan, evaluasi dan

Review Materi

Moderator yang membuka acara mengatakan “apa yang kami pelajari dari diskusi topik sebelumnya. Moderator juga meminta peserta untuk memimpin diskusi kelompok untuk mengungkapkan apa yang telah mereka pelajari dari topik yang baru dibahas. Poin-poin tersebut berfungsi sebagai pengantar untuk memasuki topik berikut (semakin banyak catatan yang dapat dikaitkan dengan topik yang dibahas, semakin baik).

Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) Pelatihan

Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya; dan memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk berkomentar atau memberikan masukan. Misalnya, peserta mentransfer apa yang telah dipelajari selama pelatihan kepada sesama guru di sekolah, atau peserta mentransfer apa yang telah dipelajari kepada siswanya di kelas. Jika ada dua perwakilan guru dari satu sekolah, rencana aksi yang dilaksanakan, misalnya transfer hasil pendidikan ke sesama guru, bisa dilakukan secara bersama-sama.

Peserta diminta untuk membaca ulang bahan ajar sesuai dengan bidangnya masing-masing (Pendidikan Agama, Sejarah dan PKN) serta menuliskan materi dan nilai apa saja yang dapat dipadukan dengan materi yang disajikan. Setelah masing-masing peserta menuliskannya, fasilitator meminta peserta untuk membaca rencana aksi yang akan dilakukan masing-masing di sekolah.

METODE ANDRAGOGI DAN MENJADI FASILITATOR PEMBELA- JARAN DI SEKOLAH

Guru menerima setiap peserta didik sebagai pribadi yang pantas dihormati, perasaan dan gagasannya dihormati. Guru melibatkan peserta didik dalam proses perumusan tujuan pembelajaran dimana kebutuhan masyarakat belajar, guru, materi pelajaran dan masyarakat harus diperhatikan. Guru membantu peserta untuk memanfaatkan pengalamannya sebagai sumber belajar melalui berbagai teknik seperti dis-.

Guru melibatkan peserta didik dalam pengembangan bersama kriteria dan metode untuk mengukur kemajuan pencapaian tujuan pembelajaran. Guru membantu peserta belajar untuk mengembangkan dan menggunakan prosedur evaluasi diri berdasarkan kriteria.

PENGALAMAN MENGINTEGRASIKAN MATERI DALAM KEGIA- TAN PEMBELAJARAN (RPP)

Peserta diajak memainkan "seven booms" (langkah-langkah permainan ini dapat dilihat lebih detail di http://www.ensiklopediapramuka.com/2012/12/permainan-penggalang-seven-booms.html). Permainan ini digunakan untuk menunjukkan bahwa kelas yang kondusif merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam pembelajaran. Para peserta diajak untuk mengikuti sesi tentang pentingnya membangun motivasi sebagai hal penting yang harus ada dalam pembelajaran andragogik.

Skenario pembelajaran dengan menggunakan strategi “experiential learning cycles” sebagaimana dikemukakan oleh Faqih Kolb, 1984) adalah sebagai berikut.

Proses mengalami

Mengungkapkan

Kaji-Urai (Analisis)

Kesimpulan

Tindakan atau Penerapan

DAUR BELAJAR

ORANG DEWASA

MENYUSUN NILAI-NILAI DAN INDIKATOR Pokok Bahasan

Untuk memudahkan peserta, fasilitator membagikan lembar kerja dengan tabel nilai dan indikator sebagai contoh. 1 Mengakui kesetaraan, hak dan kewajiban tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama, jenis kelamin dan kelompok rentan. Bersikap baik dan lembut dalam ucapan dan perilaku kepada semua makhluk, tanpa memandang ras, suku, agama, jenis kelamin, kelompok rentan dan keseimbangan ekologi 2 Lepaskan kebencian dan bersedia memaafkan.

Terlibat dalam kegiatan kemanusiaan tanpa membedakan ras, suku, agama, jenis kelamin, kelompok rentan dan keseimbangan ekologis. Pemberian hak menurut bagiannya kepada warga negara tanpa membedakan ras, suku, agama, jenis kelamin, kelompok rentan dan keseimbangan.

MERANCANG TEMA PEMBELAJARAN BERDASARKAN NILAI- NILAI DAN INDIKATOR

Membangun kesadaran nilai (..?) melalui pengalaman (..?) untuk mendorong siswa bersikap/berperilaku.

MERANCANG RPP Pokok Bahasan

  • Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 1.2 (Uraian ki-1)
  • Tujuan Pembelajaran
  • Penilaian
  • Kompetensi Dasar dan IPK B. Tujuan Pembelajaran
  • Langkah-Langkah Pembelajaran
  • Penilaian Hasil Pembelajaran

Pemilihan fakta, data, peristiwa yang dapat digunakan untuk memotivasi: mengapa siswa harus mempelajari topik ini. Identifikasi masalah dan analisis masalah. mengidentifikasi apa masalahnya - menganalisis mengapa demikian. itu terjadi dan terus terjadi. mencari kemungkinan alasan) - Peserta didik dalam kelompok. Lakukan pembukaan dengan salam dan berdoa untuk memulai pembelajaran, periksa kehadiran siswa sebagai sikap kedisiplinan.

Kolaborasi Siswa dibentuk menjadi kelompok laki-laki dan kelompok perempuan untuk mendiskusikan hasil dari soal. Guru dan siswa membuat catatan penting tentang hal-hal yang telah didiskusikan sehubungan dengan hasil diskusi pengalamannya.

Gambar

Lampiran 2. Gambar Tokoh Pendidikan (Perkenalan dengan puzzle)

Referensi

Dokumen terkait

The purpose of this study is to understand foraminifera in the sediment from offshore Sungailiat, Bangka Island as marine stress environment.A total of 25sea floor sediment samples