Vol. 04, No. 03, April 2016
t i k e t k e r e t a t o k o b a g u s b e r i t a b o l a t e r k i n i a n t o n n b A n e k a K r e a s i R e s e p M a s a k a n I n d o n e s i a r e s e p m a s a k a n m e n g h i l a n g k a n j e r a w a t v i l l a d i p u n c a k r e c e p t e n b e r i t a h a r i a n g a m e o n l i n e h p d i j u a l w i n d o w s g a d g e t j u a l c o n s o l e v o u c h e r o n l i n e g o s i p t e r b a r u b e r i t a t e r b a r u w i n d o w s g a d g e t t o k o g a m e c e r i t a h o r o r
Table of Contents
Articles
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TERKAIT IKLAN YANG MENYESATKAN DITINJAU BERDASARKAN UNDANG -
UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN KODE ETIK PERIKLANAN INDONESIA
I Gusti Ayu Indra Dewi Dyah Pradnya Para, Desak Putu Dewi Kasih
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP
ASURANSI PEKERJA YANG MENDERITA SAKIT KARENA ADANYA KESENGAJAAN
Gede Wisnu Yoga Mandala, I Wayan Suarbha
PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA KSU.TUMBUH KEMBANG, PEMOGAN, DENPASAR SELATAN
Gde Dianta Yudi Pratama, I Ketut Westra, Ni Putu Purwanti
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DENGAN ADANYA PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM) PEWARNA
Ni Made Sri Uttami Dharmaningsih, Ni Putu Purwanti
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA DISABILITAS TERHADAP HAK MEMPEROLEH PEKERJAAN
Yuni Ratnasari, Made Suksma Prijandhini Devi Salain
KEDUDUKAN HUKUM DIREKSI TERHADAP PENGELOLAAN PERSEROAN TERBATAS YANG BELUM BERSTATUS BADAN HUKUM
Sang Made Satya Dita Permana, I Wayan Wiryawan, I Ketut Westra
PERJANJIAN GADAI YANG DIJAMIN DENGAN BARANG YANG BERASAL DARI HASIL KEJAHATAN : STUDI PADA PT.
PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SESETAN
Aditya Surya Bratha, Ngakan Ketut Dunia, A.A. Ketut Sukranatha
LARANGAN PENGGUNAAN TENAGA PROFESIONAL KESEHATAN SEBAGAI MODEL IKLAN
Ni Putu Janitri, Made Suksma Prijandhini Devi Salain
KEABSAHAN ELECTRONIC MONEY DI INDONESIA PDF
Ruth Juliana Sihombing, Nyoman Mas Ariyani
TANGGUNG JAWAB PT. GARUDA TERHADAP PENUMPANG ATAS TERTUNDANYA PENERBANGAN (DELAY) BERDASARKAN
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA
Bobby Ferdinal Purwanto, Ngakan Ketut Dunia, Ni Putu Purwanti
PENGATURAN PROSPEKTUS PENAWARAN WARALABA DALAM PERJANJIAN WARALABA
Calvin Smith Houtsman Sitinjak, Desak Putu Dewi Kasih, I Made Udiana
PERALIHAN HAK MILIK ATAS SAHAM DALAM TRANSAKSI EFEK MELALUI SCRIPLESS TRADING DI PASAR MODAL
Anak Agung Sintya Iswari, I Made Sarjana
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DARI PELAKU USAHA YANG TUTUP TERKAIT DENGAN PEMBERIAN LAYANAN PURNA JUAL/GARANSI
I Dewa Gde Agung Oka Pradnyadana, Putu Gede Arya Sumerthayasa
AKIBAT HUKUM DARI WANPRESTASINYA DEVELOPER DALAM PERJANJIAN KERJASAMA DALAM BIDANG PEMBANGUNAN, PENGEMBANGAN, PEMASARAN DAN PENJUALAN TOWN HOUSE YANG BERTEMPAT DI KABUPATEN BADUNG
I Putu Donny Laksmana Putra, I Nyoman Darmadha, I Nyoman Bagiastra
ASPEK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DI INDONESIA TERKAIT CACAT TERSEMBUNYI PADA PRODUK MINUMAN BOTOL
A. A. Sagung Istri Ristanti, I Gede Putra Ariana
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN PENGGUNA JASA PARKIR DITINJAU DARI PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAN PERPARKIRAN DI KOTA DENPASAR
I Komang Cri Khrisna, I Ketut Markeling, I Made Dedy Priyanto
PENANAMAN MODAL (INVESTASI) TERKAIT PENGEMBANGAN MASYARAKAT LOKAL DI INDONESIA
Gitarus Apriliandini, I Nyoman Wita
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA PEREMPUAN PADA MALAM HARI DI HOTEL KELAS MELATI (STUDI PADA HOTEL JAYAGIRI DENPASAR)
Feranika Anggasari Jayanti, I Made Udiana
JAMINAN SOSIAL TERHADAP PEKERJA KONTRAK PADA HOTEL BALI MANDIRA BEACH RESORT & SPA
I Gde Made Widia Sastra Nayaka, I Made Sarjana, I Made Dedy Priyanto
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP JANGKA WAKTU PEMBAYARAN UPAH KERJA LEMBUR BAGI PEKERJA TETAP
Wulan Yulianita, Kadek Sarna
AKIBAT HUKUM BAGI DEBITUR YANG TELAH
MENANDATANGANI PERJANJIAN STANDAR KREDIT PADA BPR TATA ANJUNG SARI DENPASAR
Zuraida Saroha Handayani, Dewa Gde Rudy, Ni Putu Purwanti
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA DALAM PEREDARAN JAJANAN ANAK (HOME INDUSTRY) YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DINAS KESEHATAN
Komang Rina Ayu Laksmiyanti, I Gede Putra Ariana
TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TERHADAP PENJUALAN KOSMETIK YANG TIDAK DISERTAI DENGAN KEJELASAN LABEL PRODUK DI DENPASAR
Luh Putu Budiarti, I Gede Putra Ariana
TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TERHADAP PENJUALAN KOSMETIK YANG TIDAK DISERTAI DENGAN KEJELASAN LABEL PRODUK DI DENPASAR
Luh Putu Budiarti, I Gede Putra Ariana
PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) KANTOR CABANG UNIT (KCU) SINGARAJA
I Made Adi Dwi Pranatha, Putu Purwanti, A. A. Gede Agung Dharmakusuma
PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) KANTOR CABANG UNIT (KCU) SINGARAJA
I Made Adi Dwi Pranatha, Putu Purwanti, A. A. Gede Agung Dharmakusuma
PENERAPAN PENDEKATAN RULES OF REASON DALAM
MENENTUKAN KEGIATAN PREDATORY PRICING YANG DAPAT MENGAKIBATKAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
Ni Luh Putu Diah Rumika Dewi, I Dewa Made Suartha
AKIBAT HUKUM ATAS PELANGGARAN MEREK OLEH PIHAK YANG BUKAN PEMEGANG LISENSI
Indriana Nodwita Sari, I Made Udiana
AKIBAT HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG MENJUAL MAKANAN KADALUWARSA
Gek Ega Prabandini, I Made Udiana
AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN BAKU PDF
I Made Aditia Warmadewa, I Made Udiana
AKIBAT HUKUM TERHADAP PEMBELI YANG MELAKUKAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR
A. A. Istri Prami Yunita, I Made Udiana
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA
Anak Agung Gede Mahendra, I Gusti Ayu Puspawati, Ida Bagus Putu Sutama
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG SAH HAK ATAS TANAH DENGAN ADANYA SERTIFIKAT GANDA HAK ATAS TANAH
Anissa Aulia, I Made Udiana
KEDUDUKAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) SEBAGAI LEMBAGA PENGAWAS PERSAINGAN USAHA YANG INDEPENDEN
Dewa Ayu Reninda Suryanitya, Ni Ketut Sri Utari
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HASIL KARYA CIPTA OGOH - OGOH BERDASARKAN UNDANG -UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TANTANG HAK CIPTA
I Wayan Agus Pebri Paradiska, Anak Agung Sri Indrawati, Ida Ayu Sukihana
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA PENGIRIMAN BARANG DALAM HAL KETERLAMBATAN SAMPAINYA BARANG
A. A. A. Nadia Andina Putri, Nyoman Mas Ariyani
RISALAH LELANG SEBAGAI AKTA OTENTIK PENGGANTI AKTA JUAL BELI DALAM LELANG
Ni Kadek Ayu Ena Widiasih, I Made Sarjana
RISALAH LELANG SEBAGAI AKTA OTENTIK PENGGANTI AKTA JUAL BELI DALAM LELANG
Ni Kadek Ayu Ena Widiasih, I Made Sarjana
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL – BELI APARTEMEN MELALUI PEMESANAN
I Gusti Ayu Agung Winda Utami Dewi, I Made Dedy Priyanto, Kadek Sarna
PENGATURAN PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA PDF
Ni Putu Nugrahaeni, Gde Made Swardhana
PENGATURAN PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA PDF
Ni Putu Nugrahaeni, Gde Made Swardhana
SAHAM PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI OBJEK JAMINAN GADAI
I Gede Arya Kusuma, I Made Dedy Priyanto, I Nyoman Bagiastra
UPAYA BANK DALAM PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH
I Made Jaya Nugraha, I Made Udiana
IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PRAKTIK PERBANKAN SYARIAH PADA BANK NEGARA INDONESIA YOGYAKARTA
Ni Kadek Anindya Anggita Sary, I Ketut Suardita, I Made Dedy Priyanto
IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PRAKTIK PERBANKAN SYARIAH PADA BANK NEGARA INDONESIA YOGYAKARTA
Ni Kadek Anindya Anggita Sary, I Ketut Suardita, I Made Dedy Priyanto
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGATURAN MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
I Made Bayu Wiguna, I Dewa Made Suartha
ASPEK HUKUM PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN OBLIGASI NEGARA RITEL
Gusti Ayu Putu Intan Pratiwi, Nyoman Mas Ariyani
EKSEKUSI KREDIT MACET TERHADAP HAK TANGGUNGAN PDF
I Dewa Ayu Sri Arthayani, I Gusti Agung Ayu Dike Widhiaastuti
KEGIATAN USAHA FOTOKOPI DALAM KAITANNYA DENGAN PERLINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA
Finna Wulandari, I Made Udiana
KEDUDUKAN KREDITUR PEMEGANG HAK TANGGUNGAN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI
Mitia Intansari, I Made Walesa Putra
KEBERADAAN RAHASIA DAGANG BERKAITAN DENGAN PERLIDUNGAN KONSUMEN
I Gede Komang Wisma Vebriana, Ni Ketut Sri Utari
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL SEBAGAI JAMINAN FIDUSIA PDF
Ida Bagus Anindya Jaya Keniten, I Wayan Wiryawan, I Nyoman Bagiastra
KETIDAKSESUAIAN PENCANTUMAN UKURAN YANG TERDAPAT PADA KEMASAN DENGAN PRODUK ASLINYA (STUDI PADA MINI MART DI SESETAN DENPASAR)
Komang Prayuda Devi Kurniawati, I Gede Putra Ariana
PELAKSANAAN TUGAS TIM LIKUIDASI DALAM HAL MASA KERJA TIM LIKUIDASI LAMPAU WAKTU
Rizka Rahmawati, Putu Gede Arya Sumerthayasa
PENGATURAN DAN PROSEDUR PENDAFTARAN HAK CIPTA BERBASIS ONLINE
Ni Made Asri Mas Lestari, I Made Dedy Priyanto, Ni Nyoman Sukerti
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM
MENGGUNAKAN JASA TRANSPORTASI ONLINE UBER DAN GRAB DI INDONESIA
Putu Bagus Raditya Permana Putra, I Gede Putra Ariana
HAK ANAK TIRI TERHADAP WARIS DAN HIBAH ORANG TUA DITINJAU DARI HUKUM WARIS ISLAM
Putu Ari Sara Deviyanti, Made Suksma Prijandhini Devi Salain
1
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA DALAM
PEREDARAN JAJANAN ANAK (HOME INDUSTRY) YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DINAS KESEHATAN
Oleh
Komang Rina Ayu Laksmiyanti I Gede Putra Ariana
Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK
Jurnal ini berjudul Pertanggungjawaban Pelaku Usaha dalam Peredaran Jajanan Anak (Home Industry) yang Tidak Terdaftar dalam Dinas Kesehatan. Latar belakang jurnal ini adalah banyaknya jajanan anak yang beredar di masyarakat secara ilegal tanpa adanya izin dari instansi terkait yang berindikasi dapat menimbulkan akibat yang buruk bagi konsumen yang mengonsumsinya karena bahan-bahan berbahaya yang terkandung dalam jajanan tersebut. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk memahami bentuk pertanggungjawaban pelaku usaha yang mengedarkan jajanan anak tanpa mendaftar terlebih dahulu ke Dinas Kesehatan. Kesimpulan dari Jurnal ini adalah pelaku usaha yang tidak mendaftarkan jajanan anak pada Dinas Kesehatan, dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan pemberian sanksi administratif yang terdapat dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan.
Kata kunci : Pertanggungjawaban, Pelaku Usaha, Pendaftaran, Jajanan Anak
ABSTRACT
This journal entitled “Accountability business players to distribution hawker child (Home Industry) who is not registered in health department”. The background of this journal is the number of hawker children circulating in the community in illegal without any permission from related institution which could result in the evil result for those who consume because dangerous materials contained in the hawker.The purpose of the writing of these journals is to assess a form of responsibility business doers that circulate their products without registering beforehand to health agency and also the protection of the law that was obtained by the consumer who consume the hawker. The conclusion of this journal was an business register hawker a child at health department ,can responsible for their action by the provision of administrative sanctions that was found in law 36 2009 on health and government regulation number 28 2004 of security , quality and nutrition food.
Keywords: Accountability , Business players , Registration, Hawker Children
2 I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya anak-anak sekolah sangat gemar mengkonsumsi produk jajanan anak yang berasal dari Home Industry. Produk jajanan anak memang memiliki banyak keunggulan dari segi rasa dan harga, akan tetapi jajanan tersebut diduga masih beresiko terhadap kesehatan. Proses pengolahan yang tidak higienis, adanya campuran pengawet, dan lain sebagainya mengakibatkan produk jajanan anak perlu dihindari dan dikurangi konsumsinya.
Keamanan pangan merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam konsumsi sehari-hari. Dengan demikian sesungguhnya pangan selain harus tersedia dalam jumlah yang cukup, harga yang terjangkau juga harus memenuhi persyaratan lain yaitu aman dan halal. Untuk mengetahui sebuah produk aman atau tidak dapat dilihat dari ada atau tidaknya surat izin edar dari instansi terkait. Karena pelaku usaha yang sudah memiliki surat izin edar pada produknya telah melewati persyaratan dan atau standar kesehatan sehingga produknya aman untuk dikonsumsi.1
Dijelaskan pada Pasal 111 ayat (2) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan bahwasannya “Makanan dan minuman hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar sesuai dengan ketetuan peraturan perundang-undangan”. Peraturan Perundang-undangan yang dimaksud yakni Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 Pasal 43 tentang Kemanan, Mutu dan Gizi pangan mengamanatkan pangan olahan yang diproduksi oleh industri rumah tangga wajib memiliki Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan menetapkan pedoman pemberian SPP-IRT, serta menurut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pengawasan dan registrasi makanan dan minuman produksi rumah tangga merupakan urusan pemerintah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten/Daerah yaitu Dinas Kesehatan. Mengingat hal tersebut diatas maka SPP-IRT dan izin Dinas Kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas Industri Rumah Tangga pangan, meletakkan Industri Rumah Tangga pangan dalam posisi strategis dan sehat.
1 Celina Tri Siwi Kristiyanti, 2011, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta, hal.
169
3 1.2 Tujuan
Sesuai dengan perumusan latar belakang yang telah diuraikan diatas, tulisan ini bertujuan untuk mengetahui mengenai bagaimanakah tanggung jawab pelaku usaha dalam peredaran jajanan anak (Home Industry) yang tidak terdaftar dalam Dinas Kesehatan.
II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Penelitian
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan tersebut yaitu penelitian normatif,2 yaitu dengan mengkaji peraturan perundang-undangan yang berlaku.3 Dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan. Karena merupakan penelitian hukum normatif maka penulis menggunakan data sekunder sebagai data utama dalam penyusunan jurnal ini, baik yang berasal dari bahan hukum primer ataupun bahan hukum sekunder.
2.2 Hasil dan Pembahasan
2.2.1 Pertanggungjawaban Pelaku Usaha Dalam Peredaran Jajanan Anak (Home Industry) yang Tidak Terdaftar Dalam Dinas Kesehatan
Mutu pangan menurut Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan Pasal 1 angka (36) adalah “nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, dan kandungan gizi pangan”. Saat ini makanan yang beredar di pasaran, tidak sedikit mengandung zat yang dapat membahayakan tubuh manusia seperti zat pewarna tekstil, pemanis buatan, formalin, boraks dan bahan berbahaya lainnya. Dinas terkait seperti Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan sudah rutin melakukan sidak, pengawasan, dan pembinaan terhadap industri rumah tangga. Namun makanan dengan zat yang berbahaya tetap saja ditemukan. Agar seluruh proses pengolahan makanan tersebut memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan gizi pangan, maka perlu diwujudkan suatu sistem pembinaan dan pengawasan yang efektif dibidang keamanan, mutu dan gizi pangan. Pembinaan
2 Sunaryati Hartono, 1994, Penelitian Hukum di Indonesia pada Akhir Abad ke-20, Alumni, Bandung, hal. 131-141
3 Amirudin dan Zainal Asikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 118.
4
terhadap produsen mengandung makna mendorong pelaku usaha supaya bertindak sesuai aturan yang berlaku, baik aturan yang diharuskan undang-undang, kebiasaan maupun kepatutan.4
Berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pertanggungjawaban pelaku usaha terletak pada pasal 111 yang menyatakan bahwa makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan standar, persyaratan kesehatan, dan membahayakan kesehatan dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran makanan, dicabut ijin edarnya dan disita untuk dimusnahkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Ketentuan standar dan persyaratan kesehatan ini diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 236/Menkes/Per/IV/1997 tentang Persyaratan Kesehatan Makanan Jajanan yang berisi ketentuan-ketentuan mengenai bahan makanan yang dipakai, penjamah makanan, peralatan, air dan juga penyajiannya harus sesuai dengan ketentuan ini untuk memenuhi standar dan persyaratan kesehatan sebagaimana dimaksud diatas.
Selain itu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan dalam pasal 47 ayat (1) menyatakan jika dalam pengujian dan pemeriksaan terjadi pelanggaran, Gubernur, Bupati Walikota atau Kepala Badan berwenang mengambil tindakan administratif. Untuk pengujian dilakukan dengan mengambil contoh pangan yang beredar dan melakukan pengujian terhadap pangan tersebut, pangan olahan hasil industri rumah tangga termasuk didalamnya jajanan anak disampaikan kepada dan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Untuk pemeriksaan didalamnya termasuk memeriksa dengan memperlihatkan izin usaha dan atau dokumen lain yang sejenis. Tindakan administratif yang dapat diambil dalam ayat (2) meliputi peringatan secara tertulis, larangan mengedarkan untuk sementara waktu dan/atau perintah menarik produk pangan dari peredaran, pemusnahan pangan jika terbukti pangan tersebut membahayakan kesehatan dan jiwa manusia, penghentian produksi untuk sementara waktu, pengenaan denda paling tinggi sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) serta pencabutan izin produksi, izin usaha, persetujuan pendaftaran atau sertifikat produksi pangan industri rumah tangga. Pelaksanaan tindakan administratif tersebut dilakukan oleh pejabat
4 Janus Sidabalok, 2006, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Cet. I, Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. 177
5
penerbit izin produksi, izin usaha, persetujuan pendaftaran atau sertifikat produksi pangan industri rumah tangga yang bersangkutan sesuai dengan bidang tugas kewenangan masing-masing.
III. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaku usaha wajib mendaftarkan pangan olahan yang berasal dari industri rumah tangga termasuk didalamnya jajanan anak (Home Industry) agar memiliki Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan.
Pertanggungjawaban pelaku usaha yang tidak mendaftarkan produk jajanan anak ini terdapat dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan dengan mengenakan sanksi-sanksi administratif.
DAFTAR PUSTAKA Buku:
Amirudin dan Asikin Zainal, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Hartono Sunaryati, 1994, Penelitian Hukum di Indonesia pada Akhir Abad ke-20, Alumni, Bandung.
Janus Sidabalok, 2006, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Cet. I, Citra Aditya Bakti, Bandung.
Tri Siwi Kristiyanti Celina, 2011, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta.
Peraturan Perundang-Undangan :
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2004 tentang Kemanan, Mutu dan Gizi pangan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 236/Menkes/Per/IV/1997 tentang Persyaratan Kesehatan Makanan Jajanan