• Tidak ada hasil yang ditemukan

upaya guru dalam mengatasi diferensiasi gaya belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "upaya guru dalam mengatasi diferensiasi gaya belajar"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

Upaya guru mengatasi perbedaan gaya belajar siswa pada mata pelajaran Fikih (Studi Kasus di MAN 2 Ponorogo). Bagaimana upaya guru mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa pada mata pelajaran Fiqh di MAN 2 Ponorogo.

Gaya Belajar

  • Pengertian Gaya Belajar
  • Macam-Macam Gaya Belajar
  • Manfaat Mengetahui Gaya Belajar
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dengan demikian, gaya belajar tidak lepas dari kebiasaan seorang siswa dalam mencari ilmu atau menuntut ilmu. Istilah modalitas diartikan sebagai gaya belajar yang khas pada setiap individu. Istilah modalitas berasal dari gaya belajar VAK (Visual, Auditory dan Kinesthetic) yang awalnya dikembangkan oleh Rita Dunn dan Kenneth Dunn (1978). Anak dengan gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan melakukan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang dikatakan guru.

Pertama, mengenali gaya belajar dapat membantu pendidik memahami dan menjelaskan perbedaan yang terdapat pada siswanya.

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Sumber Data
  • Prosedur Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Temuan
  • Tahap-tahap penelitian

Persamaan kajian temuan penelitian sebelumnya dengan penelitian tesis Pornomo ini adalah penelitian tersebut sama-sama membahas tentang gaya belajar siswa. Sedangkan penelitian ini menekankan pada pembedaan gaya belajar siswa yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yang mempunyai ciri alamiah (natural setting) sebagai sumber data yang bersifat deskriptif langsung, proses lebih penting daripada hasil, analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara induktif, dan pemaknaan sangat penting. 28.

Dengan keterlibatannya, peneliti juga memperoleh akses terhadap lokasi penelitian dan permasalahan etika yang mungkin tiba-tiba muncul.30 Dalam penelitian kualitatif, kedudukan peneliti adalah sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data dan terakhir menjadi pelapor hasil penelitian. . Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai pengumpul data.31 Ciri penelitian kualitatif adalah kehadiran peneliti, karena peran peneliti lah yang menentukan keseluruhan skenario. Untuk itu peneliti dalam penelitian ini berperan sebagai alat kunci, partisipan penuh dan pengumpul data dimana informan mengetahui bahwa peneliti sedang melakukan penelitian untuk memudahkan pengumpulan data.

Sumber utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, dan selebihnya merupakan sumber tambahan seperti dokumen dan lain-lain.32. Penelitian ini melibatkan guru dan mahasiswa hukum untuk memperoleh informasi tentang membedakan gaya belajar dan meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan dalam setting alam (Natural setting), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui observasi, wawancara, angket, dokumentasi dan kombinasi keempatnya.

Dokumentasi penelitian ini berupa catatan sejarah, letak geografis, visi misi sekolah dan lain sebagainya.39. Teknik analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data-data yang diperlukan dari wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya MAN 2 Ponorogo

  • Visi dan Misi MAN 2 Ponorogo
  • Keadaan Pendidik MAN 2 Ponorogo
  • Keadaan Peserta Didik MAN 2 Ponorogo
  • Sarana dan Prasarana MAN 2 Ponorogo

Lokasi yang strategis ini memungkinkan MAN 2 Ponorogo menjadi madrasah yang terus berkembang dan memiliki peluang yang lebih baik. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Ponorogo merupakan salah satu dari beberapa sekolah atau madrasah yang ada di wilayah Ponorogo. 10. Peningkatan prioritas karya ilmiah generasi muda 11. Peningkatan kreativitas mahasiswa 12. Peningkatan prioritas karya ilmiah generasi muda 13. Peningkatan aktivitas seni.

Organisasi pendidikan merupakan suatu kerangka atau bentuk yang menjadi wadah upaya kerja pada suatu lembaga pendidikan. Dan dapat dilihat seperti apa bentuk tatanan komando dan wewenang tersebut, serta sistem kerjasama yang berlangsung dalam pendidikan. Sarana dan Prasarana merupakan perlengkapan yang wajib ada dan penting bagi kelancaran kegiatan.

Deskripsi Data

Upaya Guru dalam Mengatasi Diferensiasi Gaya Belajar Siswa

Sejalan dengan hal tersebut, Guru Hukum Man 2 Ponorogo mencoba mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa. Dengan mendekati seluruh atau hampir seluruh siswa, guru dapat mengidentifikasi gaya belajar siswa yang berbeda dan menyampaikan informasi dalam gaya yang berbeda. Dan setiap anak pasti menyukai metode yang berbeda-beda karena gaya belajarnya juga berbeda-beda.

Dengan demikian, dengan pendekatan intensif terhadap siswa, guru dapat menemukan gaya belajarnya, dan guru dapat menawarkan metode dan strategi yang berbeda sebagai upaya mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa. Guru memberikan metode yang berbeda-beda dalam proses belajar mengajar untuk mengatasi perbedaan gaya belajar siswa. Untuk meningkatkan efektivitas belajar mengajar, perlu dilakukan kajian mendalam terhadap gaya belajar siswa.

Dengan menggunakan metode dan strategi mengajar yang beragam, guru akan lebih mudah mengatasi perbedaan gaya belajar siswa. Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa guru melakukan pendekatan kepada siswa untuk mengetahui karakteristik dan gaya belajarnya. Dengan mengetahui gaya belajar siswa, maka guru akan lebih mudah dalam menyusun strategi pengajaran, selain menggunakan berbagai gaya belajar yang sesuai. metode pengajaran bagi siswa untuk mengatasi diferensiasi Gaya belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi di tempat penelitian, peneliti menemukan bahwa upaya guru dalam mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa adalah dengan melakukan pendekatan intensif kepada siswanya.

Faktor Pendukung dan Penghambat Upaya Guru dalam Mengatasi Diferensiasi Gaya Belajar Siswa

Faktor pendukungnya adalah anak mempunyai motivasi belajar, selain itu pihak sekolah juga menyediakan 2 buah proyektor untuk ruang kelas. Dan tentunya kesediaan saya mengajar menjadi faktor pendukung dalam upaya saya mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa.” 64. Selain faktor pendukung, terdapat juga faktor penghambat upaya guru mengatasi diferensiasi gaya belajar. pembelajaran siswa menjadi lebih baik.

Faktor penghambatnya adalah terkadang saya kesulitan dalam memilih metode yang sesuai dengan materi, apalagi gaya belajar siswa berbeda-beda, selain itu saya sering kehabisan waktu untuk evaluasi, sehingga hal-hal tersebut dapat menjadi faktor penghambat saya. upaya. untuk mengatasi perbedaan gaya belajar anak.” 67. Sebenarnya banyak sekali faktor yang mempengaruhi gaya belajar siswa, baik yang berasal dari dalam diri individu maupun dari luar individu. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi pendukung dan juga dapat menjadi penghambat upaya guru dalam mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa.

Faktor pendukung antara lain motivasi belajar siswa, suasana kelas yang mendukung, kemauan guru dalam mengajar, dan ketersediaan alat peraga atau media pengajaran. Sedangkan faktor penghambatnya adalah perbedaan individu dalam belajar, kesulitan dalam menentukan metode pembelajaran dan keterbatasan waktu untuk melakukan penilaian. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, peneliti menemukan bahwa faktor yang mendukung upaya guru dalam mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa antara lain siswa yang antusias mengikuti pembelajaran karena motivasi belajar siswa yang tinggi, selain itu terhadap suasana yang menunjang proses pembelajaran dan tersedianya alat atau media pembelajaran.

ANALISIS DATA

Analisis Upaya Guru dalam Mengatasi Diferensiasi Gaya Belajar Siswa Pada awal pengalaman belajar, salah satu diantara langkah-langkah

Berdasarkan uraian data pada Bab IV terlihat bahwa upaya guru untuk mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa terdiri dari pendekatan intensif kepada seluruh atau hampir seluruh siswa untuk mempelajari karakteristik dan gaya belajarnya sehingga guru dapat mengembangkan strategi pengajaran yang tepat dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan kajian teoritis bahwa memahami gaya belajar siswa juga sangat bermanfaat bagi seorang guru setidaknya karena tiga alasan. Selain melakukan pendekatan kepada siswa, guru berusaha mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa dengan menggunakan metode pengajaran berbeda yang sesuai dengan gaya belajar siswa.

Belajar Mengajar bahwa pendidik harus mampu menentukan metode pembelajaran yang paling sesuai dengan gaya belajar individu, serta materi untuk seluruh kelas.71. Dengan melakukan pendekatan kepada siswa untuk menyusun strategi pembelajaran dan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, maka guru akan lebih mudah mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa. Untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, selain menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran, Ny. santri Uswatun Hasanah dengan memberikan motivasi.

Dari apa yang disampaikan oleh Ibu Uswatun dan Ibu Rima, hal ini sejalan dengan apa yang dijelaskan Dede Rosyada dalam bukunya Paradigma Pendidikan Demokratis, bahwa menciptakan ruang kelas yang efektif dengan meningkatkan efektivitas proses pembelajaran tidak dapat dilakukan secara parsial tetapi harus bersifat holistik. komprehensif), yang dalam teori Hunt terdiri dari lima bagian. Dengan demikian, upaya guru dalam mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa akan meningkatkan efektivitas pembelajaran, sehingga guru dapat mengembangkan strategi pengajaran yang tepat untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dan menggunakan berbagai metode pengajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa. Selain itu, untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, seorang guru harus merencanakan, mengkomunikasikan, mengajar, mengatur dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.

Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Upaya Guru dalam Mengatasi Diferensiasi Gaya Belajar Siswa

Berdasarkan uraian data pada bab IV dijelaskan bahwa terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat upaya guru mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa. Faktor pendukungnya antara lain ketersediaan alat peraga atau media pengajaran, guru dan metode mengajarnya yang erat kaitannya dengan ketersediaan alat peraga yang tersedia di sekolah. Selain itu adanya motivasi belajar siswa, motivasi ini bisa datang dari orang tua yang selalu mendorong anak untuk giat belajar, motivasi dari orang lain seperti tetangga, saudara, teman sekolah dan teman bermain.74 Selain itu, terdapat suasana yang baik di dalam lingkungan sekolah. kelas. Dukungan dan kesiapan guru dalam mengajar.

Faktor penghambatnya antara lain perbedaan individu dalam belajar; perbedaan individu tersebut meliputi kecerdasan, karakter, dan latar belakang siswa. Faktor yang ada di luar diri individu disebut faktor sosial, seperti suasana dan keadaan keluarga yang berbeda.76 Selain itu, faktor penghambatnya adalah guru kesulitan melakukan evaluasi dan mengatur waktu serta membutuhkan banyak tenaga untuk memberikan perhatian kepada siswa. Dari penjelasan di atas terlihat jelas bahwa upaya guru mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ada faktor pendukung dan faktor penghambat baik yang berasal dari dalam maupun luar individu.

Dalam pelaksanaan upaya guru mengatasi diferensiasi gaya belajar siswa, terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat yang sesuai dengan kajian teori. Faktor pendukung antara lain ketersediaan alat atau media pembelajaran, motivasi belajar siswa, suasana kelas yang mendukung, dan kesiapan guru dalam mengajar. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain perbedaan individu dalam belajar, permasalahan di sekolah dan di luar sekolah yang mempengaruhi konsentrasi siswa dalam belajar, kesulitan dalam melakukan penilaian dan mengatur waktu, serta perlunya tenaga yang banyak untuk memperhatikan siswa.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait