• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA SMP NEGERI I GIRITONTRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA SMP NEGERI I GIRITONTRO"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 Purwadi

Prodi BimbingandanKonseling Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

ABSTRAK

Metode penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakanteknikpengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi.

Subyek yang diambil dalam penelitian adalah sebanyak 2 subyek dengan alas an mempunyaimasalahdengan rasa percayadirinya.

BerdasarkandeskripsihasilpenelitianmakadapatdisimpulkanbahwateknikS osiodrama dapatmeningkatkanpercayadirisiswaKelas VII D SMP N 1

GiritontroTahunPelajaran 2013/2014,

percayadirisiswaditunjukkandenganadanyaketerlibatandalampembelajaran,

siswamampubekerjasamadengantemansebaya, siswamampumelakukantugas yang diberikan guru, siswamulaipercayadiridansiswatidak minder/malu.

PemberianteknikSosiodrama yang dilaksanakan disekolahsebagaisuatu treatment yang diberikanbagisiswa. PelaksanaanpemberianteknikSosiodramayang dilakukansecaradinamisdankomprehensifakanmembantusiswauntukmeningkatkan percayadirisiswa,

namunapabilapelaksanaanteknikSosiodramatidakmendukungdanmemadaimaka proses meningkatkanpercayadirisiswamengalamihambatan.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa dengan menggunakan metode Sosiodrama dalam proses pembelajaran. Penelitian yang di lakukan pada siswa kelas VII D SMP Negeri 1 GiritontroTahunPelajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa siswa menjadi lebih

aktif karena padametodebermainperan,

titiktekanannyaterletakpadaketerlibatanemosionaldanpengamataninderakedalamsu

atusituasimasalah yang secaranyatadihadapi.

Siswadiperlakukansebagaisubyekpembelajaran, secaraaktifmelakukanpraktik- praktikberbahasa (bertanyadanmenjawab) bersamateman- temannyapadasituasitertentu.

(2)

ABSTRACT

The research methodinthis thesisisa qualitative study usingdata collection techniquesinterview, observationanddocumentation. Subjectsin thestudy weretakenby 2subjectsfor reasonshavingproblemswithself-confidence.

Based on the description of the results of the study it can be concluded that the Sosidramatechnique can increase confidence Class VII D Students of SMP N 1 Giritontro the Academic Year 2013/2014, self-confidence shown by the involvement of students in learning, students are able to collaborate with peers, students are able to perform taskswich given by the teacher, the students started confidently and students are not embarrassed / ashamed.GivingSociodramatechniqueareimplementedin schoolsasatreatmentthat

isgivento thestudents. Implementation

ofSociodramatechniqueperformeddynamicallyandcomprehensivelywillhelpstudent stoimprove theconfidence of students, but ifthe implementationdoes notsupport theSociodramatechniqueand adequatetheprocess of improving theconfidence of studentsexperiencingbarriers.

Results ofthis studycan beusedas a reference inimprovestudents'self- confidenceusing the method ofsociodramain the learning process. Study doneona classVII Dstudentof SMP Negeri1Giritontroacademic year2013/2014showedthatstudentsbecomemore activedueto themethod ofplayinga

role, the pressurepointlocatedonthe

emotionalinvolvementandobservationsensesinto asituationthatisa realproblemat hand.Studentsare treatedas asubject oflearning, actively carryspeakingpractices(ask andanswer) with their friendsin certain situations.

Latar Belakang Masalah

Peran orang tua dan pendidik sangat penting untuk terus menanamkan rasa percaya diri pada anak-anaknya.Jika lingkungan di sekitar dapat memberikan rasa percaya diri, maka anak akan mencapai perkembangan rasa percaya diri tersebut secara matang. Namun apabila lingkungan tersebut tidak bisa memberikan rasa percaya diri, seperti perlakuan orang tua yang kasar, sering dimarahi, sering di olok-olok teman sebaya, tidak memberikan motivasi terhadap anak, maka anak akan cenderung menjadi tidak percaya diri.

Rasa percaya diri merupakan salah satu indikator keberhasilan siswa untuk mendapatkan prestasi belajar dengan tuntas yang sesuai dengan target yang

(3)

percaya diri. Masih banyak anak yang menyontek di saat ulangan atau pada saat ujian semesteran, itu membuktikan masih banyak anak yang kurang percaya diri dalam mengerjakan soal.

Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.

Anak yang punya kepercayaan diri rendah atau kehilangan kepercayaan diri memiliki perasaan negatif terhadap dirinya, memiliki keyakinan lemah terhadap kemampuan dirinya dan punya pengetahuan yang kurang akurat terhadap kapasitas yang dimilikinya.

Permasalahan tersebut jika dibiarkan, maka akan menjadi permasalahan yang dialami oleh banyak siswa, sehingga proses belajar mengajar di sekolah akan menjadi terganggu dan tidak jauh darikeberhasilan yang diharapkan. Oleh karena itu diperlukan penanganan untuk membantu siswa dalam meningkatkan rasa percaya diri. Penanganan tersebut antara lain dapat dilakukan dengan layanan Bimbingan Konseling melalui pendekatan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.

Pelayanan guru bimbingan konseling sangat dibutuhkan dan hendaknya secara efektif untuk membantu siswa mencapai tujuan-tujuan perkembangannya dan mengatasi permasalahannya, termasuk untuk meningkatkan percaya diri anak

Pelaksanaan bimbingan kelompok dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui teknik sosiodrama, psikodrama, informasi, diskusi.Sosiodrama merupakan dramatisasai dari persoalan – persoalan yang dapat timbul dalam pergaulan dengan orang lain,tingkat konflik- konflik yang dialami dalam pergaulan sosial. (Winkel,2004 :470).Pada metode bermain peranan, titik tekanannya terletak pada keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi. Murid diperlakukan sebagai

(4)

subyek pembelajaran, secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa (bertanya dan menjawab) bersama teman-temannya pada situasi tertentu.

KajianPustaka A. PercayaDiri

Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri, alias “sakti”. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa – karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri. (Indari Mastuti dan Aswi, 2008:13)

Sedangkan konsep percaya diri pada dasarnya merupakan suatu keyakinan untuk menjalani kehidupan, mempertimbangkan pilihan dan membuat keputusan sendiri pada diri sendiri bahwa ia mampu untuk melakukan sesuatu. Artinya keyakinan dan percaya diri hanya timbul pada saat seseorang mengerjakan sesuatu yang memang mampu dilakukanya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa percaya diri adalah adalah suatu keyakinan untuk menjalani kehidupan, mempertimbangkan pilihan dan membuat keputusan sendiri atau suatu keyakinan pada diri sendiri bahwa ia mampu untuk melakukan sesuatu. Artinya kepercayaan diri secara sederhana bisa dikatakan sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. Menurut Hakim ( 2002 : 6)

B. TeknikSosiodrama

Sosiodrama merupakan dramatisasai dari persoalan – persoalan yang dapat timbul dalam pergaulan dengan orang lain, tingkat konflik- konflik yang dialami dalam pergaulan sosial. (Winkel,2004 :470). Sosiodrama adalah permainan peran yang ditujukan untuk memecahkan masalah sosial yang timbul

(5)

di definisikan bahwa dengan sosiodrama dapat memecahkan masalah-masalah sosial yang dialami oleh suatu individu.

Jadi teknik sosiodrama adalah teknik untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh seorang individu yang dilakukan dalam format kelompok denganmemerankan suatu peranan tertentu dari suatu situasi masalah yang di alami oleh individu tersebut.Peran orang tua dan pendidik sangat penting untuk terus menanamkan rasa percaya diri pada anak-anaknya.Jika lingkungan di sekitar dapat memberikan rasa percaya diri, maka anak akan mencapai perkembangan rasa percaya diri tersebut secara matang. Namun apabila lingkungan tersebut tidak bisa memberikan rasa percaya diri, seperti perlakuan orang tua yang kasar, sering dimarahi, sering di olok-olok teman sebaya, tidak memberikan motivasi terhadap anak, maka anak akan cenderung menjadi tidak percaya diri.

MetodologiPenelitian

Metodepenelitiandalamskripsiiniadalahpenelitiankualitatifdenganmenggu nakanteknikpengumpulan data wawancara, observasidandokumentasi. Subyek

yang diambildalampenelitianadalahsebanyak 2

subyekdenganalasanmempunyaimasalahdengan rasa percayadirinya.

Data perilaku siswa yang mengalami kurangnya rasa percaya diri dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan informasi dari Wali KelasVII D SMP Negeri 1 Giritontro Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan data dari wali kelas sejak masuk kelas VII sampai penelitian inidilakukan ada 2 siswa yang mengalami kurang rasa percayadiridilingkungan sekolah : (C.H.D.1).

Berdasarkan hasil observasi selama kegiatan proses belajar mengajar di kelas, siswa yang mengalami kurangnya rasa percayadirisering berperilaku diam di kelas cenderung tidak bisa bergaul dengan temannya. Bahkan saat pelajaran berlangsung, setiap ada pertanyaan dari guru tidak pernah menjawab bahkan kadang – kadang malah menangis. Selain itu apabila jam istirahat, siswa suka menyendiri dikelas dan tidak mau bermain dengan teman–temannya. Siswa juga jarang sekali berbicara dengan teman atau gurunya.(C.H.O.1)

(6)

No INDUK NAMA SKOR

1 6959 TOMI WIDHIANTO 80

2 6962 YULINA 85

Siswa mengalami peningkatan dalam bersikap, berperilaku sosial dan berinteraksi dengan teman-temannya setelah guru memberikan tindakan dengan melakukan pola permainan. Tekniksosiodrama yang diterapkan oleh guru tersebut memungkinkan siswa untuk selalu mengembangkan kekuatan mental dan rasa percaya diri dalam menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan oleh penelitidan guru BK.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, penelitidapat menyimpulkan bahwa Tomi Widhianto (subyek 1) tinggal bersama neneknya karena kedua orang tuanya merantau di luar Jawa sehingga kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Subyek hanya mendapatkan kasih sayang dari neneknya saja sehingga timbul perasaan minder dan malu karena tidak seperti teman–temannya yang ditunggu oleh kedua orang tuanya.

Kemudian untuk subyek 2 yaitu Yulinadisimpulkan bahwa subyek adalah anak tunggal dengan fasilitas yang berkecukupan. Orang tuanya terlalu menyayangi sehingga membuat subyek tidak bisa melakukan sendiri dan cenderung tergantung dengan kedua orang tuanya. Selain itu subyek juga tidak memiliki teman karena orang tuanya tidak mengijinkan subyek berteman dengan alasan takut kalau terjadi apa–apa dengan anaknya.

Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwateknikSosiodrama dapat meningkatkan percaya diri Siswa Kelas VII D

(7)

dengan adanya keterlibatan dalam pembelajaran, siswa mampu bekerjasama dengan teman sebaya, siswa mampu melakukan tugas yang diberikan guru, siswa mulai percaya diri dan siswa tidak minder/malu.Pemberian tekniksosiodrama yang dilaksanakan disekolah sebagai suatu treatment yang diberikan bagi siswa.

Pelaksanaan pemberian tekniksosiodrama yang dilakukan secara dinamis dan komprehensif akan membantu siswa untuk meningkatkan percaya diri siswa, namun apabila pelaksanaan tekniksosiodrama tidak mendukung dan memadai maka proses meningkatkan percaya diri siswa mengalami hambatan.

DaftarPustaka

Abu Ahmadi. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia

Ali, M. 2000.Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.

Azwar S. 2001. Metode Penelitian. Jogjakarta : Pustaka Belajar

Basrowi dan Suwardi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hakim, Thursan. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta : Puspa Swara.

LJ. Moleong. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Mastuti dan Aswi. 2008. 50 Kiat Percaya Diri. Jakarta: PT Buku Kita

Nana Syaodih Sukmadinata. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Nawawi. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif.

Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Singgih D. Gunarsa. 2008. Psikologi Perkembangan Anak, Remaja dan Keluarga.

Jakarta : PT. Gunung Mulia

Sudjana. 2002. Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo

.2000. Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.

(8)

. 2002. Prosedur Penelitian. Bandung : Rineka Cipta.

Sumadi Suryabrata, 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta : Penerbit CV. Rajawali.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA

Surya Binarti, 2013. Manajemen Pengembangn Diri. Yogyakarta : CV. Andi Offset

Sutrisno Hadi, 2001. Metodologi Research 4. Yogyakata : Andi Offset

Sutopo, HB., 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surkarta: Universitas Sebelas Maret.

Thantaway. 2005. Kamus istilah bimbingan dan konseling. http//ilmu psikologi word press.com 2011/11/2/pengertian-kepercayaan-diri

Tatiek Romlah, 2001. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang:

Universitas Negeri Malang

Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Tugiyarso,2004. Mendidik dengan Kasih, Yogyakarta: Kanisius,

Usman Basyiruddin, 2003. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta:

Ciputat pers

WinarnoSurahmad. 2001. DasardanTeknik Research

PengantarMetodologiIlmiah. Bandung :Tarsito.

Winkel .2004. BimbingandanKonseling di InstitusiPendidikan. Jakarta : PT.

Gramedia.

Zuldafrial & Lahir, M. (2012). Penelitian Kualitatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

The reason why the writer decides to analyze the symptoms and types of schizhophrenia disorder are because the writer wants to know about the symptoms that described in septimus

http://stikesmedistra-indonesia.ac.id Email: stikes_mi@stikesmedistra-indonesia.ac.id NPM Nama Mahasiswa YAYASAN MEDISTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes MEDISTRA