• Tidak ada hasil yang ditemukan

upaya orang tua menanamkan kesetaraan gender

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "upaya orang tua menanamkan kesetaraan gender"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Gender sebagai ekspektasi budaya terhadap perempuan dan laki-laki atau ekspektasi budaya terhadap laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, kata al-dzakaru dan al-untsa digunakan untuk menunjukkan laki-laki dan perempuan dari aspek biologisnya (gender).

Fokus Penelitian

Sehingga anak tidak dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya akibat pemikiran orang tuanya yang mengakar, sehingga dapat menghambat kinerja anak demi masa depan bangsa. Berdasarkan uraian di atas, peneliti berpendapat perlunya “meningkatkan upaya orang tua dalam mendorong kesetaraan gender dalam pendidikan pada anak di Dusun Krajan Utara, Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi institusi IAIN Jember, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk melengkapi literatur seluruh civitas akademika IAIN Jember, khususnya referensi literatur mengenai kajian gender. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk mengetahui lebih jauh tentang kesetaraan gender di Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember.

Definisi Istilah

Secara garis besar sudah menjadi tanggung jawab orang tua terhadap anaknya yaitu menyambut kelahiran anaknya dengan senang hati, memberikan nama yang baik, menyikapinya dengan kelembutan dan kasih sayang, menanamkan rasa cinta pada anaknya, memberikan bekal moral. peduli. pendidikan, menanamkan keimanan tauhid, mendidik anak berdoa, berperilaku jujur, memperhatikan teman anak, menghormati anak, memberikan hiburan, mencegah pergaulan bebas, menjauhkan anak dari hal-hal yang bersifat pornografi (baik pornografi maupun pornografi), menjaganya pada tempat lingkungan yang baik , mengenalkan anggota keluarga kepada anak, membesarkan tetangga dan masyarakat. Anak harus dijamin haknya untuk hidup untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrah dan fitrahnya, oleh karena itu segala bentuk perlakuan yang mengganggu dan merugikan hak anak dalam berbagai bentuk kekerasan, diskriminasi dan eksploitasi tidak manusiawi, dihilangkan tanpa terkecuali. hak-haknya terjamin agar kehidupannya dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodrat dan kodratnya.

Sistematika Pembahasan

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian Terdahulu

Sedangkan perbedaannya, pada penelitian-penelitian sebelumnya yang diteliti adalah akhlak anak, sedangkan penelitian ini fokus pada pendidikan anak.Teknik analisis data yang digunakan peneliti sebelumnya adalah deskriptif kualitatif menurut Miles. Penelitian sebelumnya telah mempelajari tentang moralitas anak, sedangkan penelitian ini fokus pada pendidikan anak.

Kajian Teori

  • Pengertian Upaya Orang Tua
  • Kesetaraan Gender
  • Kesetaraan dan keadilan gender

Agama Islam dengan seruannya yang tunggal, adil dan universal, tidak pernah membeda-bedakan sopan santun antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan gender (kualitas gender) adalah kedudukan yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam memperoleh akses, partisipasi, kendali dan manfaat dalam kegiatan kehidupan baik dalam keluarga, masyarakat, dan berbangsa dan bernegara.27. Di Kementerian Dalam Negeri dikatakan kesetaraan dan keadilan gender merupakan syarat yang adil dan setara dalam hubungan kerja sama antara perempuan dan laki-laki.

Untuk mengetahui apakah laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dan keadilan serta capaian pembangunan yang berbasis gender adalah melalui tingkat akses dan partisipasi atau keterlibatan. Pertimbangkan bagaimana mencapai akses yang adil dan setara antara perempuan dan laki-laki, anak perempuan dan anak laki-laki, terhadap sumber daya yang akan diciptakan. Misalnya dari sisi pendidikan guru, akses beasiswa melanjutkan pendidikan bagi guru perempuan dan laki-laki setara atau tidak.

Keputusan yang diambil pihak sekolah memberikan manfaat yang adil dan setara bagi perempuan dan laki-laki atau tidak. Penyusunan rencana pengembangan sekolah (RPS) dan rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RABPS) masih didominasi oleh laki-laki. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa perempuan dan laki-laki mempunyai akses, berpartisipasi, mempunyai kendali dan menerima manfaat yang setara dari pembangunan.38.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Keabsahan Data
  • Tahap-Tahap Penelitian

Upaya wong tuwa kanggo nggawe akses sing padha kanggo bocah-bocah ing desa kraton lor desa kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Upaya Orang Tua Menumbuhkan Kesetaraan Dalam Kontrol Anak Di Dusun Krajan Utara Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember. Upaya Orang Tua Menumbuhkan Kesetaraan Gender dalam Pendidikan Anak di Dusun Krajan Utara Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember”.

Upaya wong tuwa kanggo netepake pemerataan akses pendidikan kanggo bocah ing Dusun Krajan Utara, Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Upaya orang tua dalam mewujudkan kesetaraan kontrol pendidikan anak di Dusun Krajan Utara, Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Upaya wong tuwa kanggo mbudidaya pemerataan akses pendidikan kanggo bocah ing Dusun Krajan Utara, Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember.

Upaya orang tua untuk menciptakan pemerataan kontrol pendidikan pada anak di Dusun Krajan Utara, Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Bagaimana upaya orang tua dalam menciptakan kesetaraan pada anak di Dusun Krajan Utara, Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Apakah ada perbedaan dalam mencari informasi untuk menyamakan pendidikan bagi anak laki-laki dan perempuan?

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Keadaan Penduduk

Jumlah penduduknya 10.341 jiwa dengan 5.107 laki-laki dan 5.234 perempuan, selisih 127 lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki. Berdasarkan tingkat pendidikan penduduk, penduduk desa Kertonegoro rata-rata belum tamat SD atau sederajat dengan jumlah terbanyak: 3614, namun pada jenjang SLTP atau sederajat dan SLTA sederajat dengan jumlah total antara keduanya. menjadi 4364. Berdasarkan tabel di atas, warga desa tidak mengikutsertakan perempuan untuk ikut melakukan kegiatan apapun di desanya karena hanya laki-laki yang diperbolehkan ikut melakukan kegiatan di desa Kertonegoro.

Penyajian Data dan Analisis

Namun pendidikan hingga jenjang sekolah menengah mulai meningkat dan tidak ada perbedaan pendidikan antara laki-laki dan perempuan. Wawancara ini diperkuat dengan observasi mengenai banyaknya data pendidikan yang sudah ada, dan terlihat kemajuannya di Dusun Krajan Utara Desa Kertonegoro antara laki-laki dan perempuan yang bersekolah pada jenjang tertinggi, sehingga selisihnya hanya kecil saja. ditinjau dari tingkat pendidikan .67. Berdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa laki-laki dan perempuan sudah mempunyai pandangan yang lebih maju dan kesetaraan gender dalam akses terhadap pendidikan sudah mulai berkembang, kedudukan laki-laki dan perempuan hampir sama.

Nilai baik ini memberikan kesempatan bagi perempuan untuk mempunyai hak yang sama dengan laki-laki. Dari wawancara di atas terlihat jelas bahwa dalam hal akses pendidikan antara anak laki-laki dan perempuan terdapat tingkat kesulitan etika dan rooting yang kurang pada aspek moral, padahal dalam pendidikan anak kesetaraannya sama. Dari wawancara di atas terlihat bahwa akses terhadap pendidikan sudah cukup, namun seiring berjalannya waktu anak juga memerlukan pengawasan melalui keluarga, walaupun kedudukan anak laki-laki dan perempuan tidak dibedakan namun kesetaraan ini sangat diperlukan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi di bidang pendidikan dapat tercapai seluas-luasnya, menjamin kesempatan yang sama dan adil bagi laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, pemberian akses terhadap pendidikan dan informasi merupakan upaya untuk menyamakan kedudukan laki-laki dan perempuan, sehingga kebijakan dapat dinikmati secara setara oleh laki-laki dan perempuan. Setelah pembahasan mengenai akses pendidikan bagi anak yang tidak lepas dari peran keluarga, maka selanjutnya adalah mengenai pemerataan kontrol dalam hal ini bertujuan untuk membangun kehidupan berkeluarga, karena dalam pengambilan keputusan didasarkan pada hak penggunaan sumber daya. tidak ada perbandingan dalam melihat tanggung jawab dan peran antara laki-laki dan perempuan, laki-laki dan perempuan.

Tercapainya kehidupan yang menjaga keutuhan antara laki-laki dan perempuan terlihat dari kegiatan-kegiatan yang melahirkan nilai-nilai positif, khususnya penerapan orang tua kepada anak-anaknya. Namun secara sosiologis kedudukan laki-laki dan perempuan seringkali dibedakan secara signifikan, terutama dalam kehidupan rumah tangga, perempuan melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga seperti memasak, bersih-bersih, dan mencuci.

Temuan dan Pembahasan

Berdasarkan temuan pada upaya orang tua untuk menanamkan pada anak-anaknya kesetaraan akses terhadap pendidikan khususnya akses terhadap pendidikan dan informasi, mereka sudah memiliki pemikiran yang berkualitas tinggi dimana orang tua mengupayakan pendidikan setinggi-tingginya kepada anak-anaknya. Hal ini diperkuat dengan teori bahwa upaya pengasuhan adalah upaya laki-laki dan perempuan yang sudah terikat. 88 Latifatul Hasanah, Upaya Orang Tua Dalam Proses Pendidikan Kepribadian Anak di Desa Pokaan Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo, 2015.

91 Latifatul Hasanah, Upaya Orang Tua Dalam Proses Pendidikan Kepribadian Anak di Desa Pokaan Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo Tahun 2015. Berdasarkan teori tersebut sesuai dengan fokus permasalahan. dalam pendidikan anak di Dusun Krajan Utara Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember sangat menarik bukan hanya karena. Setelah menganalisis data lapangan mengenai upaya orang tua dalam mencapai kesetaraan gender dalam pendidikan anak di Dusun Krajan Utara, Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

Berdasarkan fokus penelitian diatas, upaya orang tua dalam menanamkan pada anak di Dusun Krajan Utara Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember kontrol yang sama antara suami istri dengan orang tua dalam mendidik anak, yaitu keputusan tidak diberikan. hanya untuk pria atau ayah, tetapi perempuan sebagai istri. mulai berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai penyelenggaraan pendidikan anak tanpa membedakan antara laki-laki dan perempuan. Orang tua merupakan forum pertama dan utama dalam segala upaya untuk memastikan bahwa anak dapat mengembangkan keterampilan kesetaraan gender dalam pendidikan anaknya tanpa membedakan anak laki-laki dan perempuan. Bagaimana pendapat Anda mengenai upaya orang tua dalam menjamin akses pendidikan di Dusun Krajan Utara?

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan fokus penelitian di atas, dapat kita simpulkan bahwa upaya orang tua dalam pemerataan akses anak terhadap pendidikan adalah tidak ada perbedaan pendidikan anak perempuan dibandingkan anak laki-laki, yang membedakan hanya pada sikap dan pandangan orang tua terhadap kerjasama. antara suami dan istri Dalam mengasuh anak harus bertindak tegas dan anak perempuan juga berhak atas peran dan prestasi, meski ada juga yang berpendapat bahwa perempuan, meski berpendidikan tinggi, tetap kembali ke kodratnya, yaitu. : memasak di dapur, dan perempuan masih memiliki pilihan pendidikan hingga tingkat sekolah menengah.

Saran-saran

Bagi laki-laki, tetap ada pemimpin yang bisa bertanggung jawab, namun dalam hal ini mereka harus tetap menghormati perempuan dan tidak menempatkan mereka pada posisi kedua. Bagi perempuan, lebih pada cara pandangnya, mengubah pola pikirnya, bahwa ketika ada sesuatu yang perlu diperjuangkan dan dipikirkan, maka perlu dilakukan, namun bukan berarti perempuan menuntut untuk setara dengan laki-laki.

Referensi

Dokumen terkait