UPAYA ORANG TUA DALAM MENGATASI ANAKNYA YANG KECANDUAN GAME PLAYSTATION
(Studi : Di Jorong I Siguhung, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam)
ARTIKEL
FITRIA SYARI NPM: 12070192
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2016
Efforts of Parents In The son Overcoming Addiction Game Playstation in Jorong I Siguhung Agam District of Lubuk cone.
Oleh : Fitria Syari
ABSTRACT
In today's children and adolescents are like the modern game, one that is playstation, children and adolescents spend more time in playing games playstation in the rental ± 4 hours, they play games playstation to the rental during school hours or they pull out of school because there are subjects that they do not like, besides that they also enjoy playing games playstation, because they are already addicted to gaming playstation many of schoolwork that is dormant, and as a result the child is ugly, these problems researchers interested in knowing how the efforts of parents in dealing with children who are addicted to playstation games.This research carried out in the bottom of the ellipse I siguhung districts cone Agam district. This study used a qualitative method with descriptive approach. The data collection is done by observation, interview and document study. Mechanical election informants in this study using purposive sampling technique which in this technique the researchers first establish criteria that will be used as informants in this study. The unit of analysis in this study is a group of families: (father, mother, and child). Data analysis was performed in the study using data analysis interactive model by Miles and Huberman. The results of this study indicate that the efforts of parents in dealing with children who are addicted in playing playstation games including: 1. Providing the bustle of the child, which can be performed by, a) to buy books for children, b) buy a child's favorite movie CD, c) invites children's lessons outside of school hours, 2. recreation / holidays with children, 3. Provide sanctions against children (reducing child pocket money)
Key word : addiction, game, playstation
PENDAHULUAN
Secara harfiah teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “tecnologia”
yang berarti pembahasan sistematik mengenai seluruh seni dan kerajinan.
Istilah tersebut memiliki akar kata
“techne” dalam bahasa Yunani kuno berarti seni (art), atau kerajinan (craft).
Dari makna harfiah tersebut, teknologi dalam bahasa Yunani kuno dapat didefinisikan sebagai seni memproduksi alat-alat produksi dan menggunakannya (Martono 2012: 276).
Pengertian yang lain, oleh Arnold Pacey "The application as scientific and other knowledge to practical task by ordered systems. that involve people and organizations, living things and machines". Dari definisi ini jelas, bahwa teknologi tetap terkait pada pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaannya, karena itulah teknologi tidak bebas organisasi, tidak bebas budaya dan sosial, ekonomi dan politik (Simarmata 2000:2).
Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi merupakan hasil olah pikir manusia yang pada akhirnya digunakan manusia untuk mewujudkan berbagai tujuan hidupnya, teknologi menjadi sebuah instrumen untuk mencapai tujuan (Ngafifi 2014:38).
Selain itu teknologi juga mengalami perkembangan salah satunya pada bidang informasi atau teknologi informasi.
Teknologi informasi (Information Technology) biasa disingkat TI, IT atau infotech (E-Books:3).
Selain itu perkembangan teknologi juga mengalami pengaruh atau dampak, salah satunya yaitu pada bidang sosial budaya, Pengaruh positif perkembangan teknologi pada sosial budaya antara lain sebagai berikut (Ngafifi 2014:43): (1). Perbedaan kepribadian pria dan wanita. (2).
Meningkatnya rasa percaya diri. (3).
Tekanan
Selain membawa pengaruh positif atau dampak positif ternyata
perkembangan teknologi juga bisa membawa dampak atau pengaruh negative terhadap sosial budaya antara lain sebagai berikut (Ngafifi 2014:43- 44): (1). Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. (2).
Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja. (3). Pola interaksi antar manusia yang berubah
Teknologi yang peneliti lihat dalam penelitian ini yaitu teknologi informasi salah satunya yaitu game playstation, Playstation berasal dari kata play : memainkan, station : menempatkan (Kamus Lengkap Inggris- Indonesia, 2004:220). Playstation (Ps) merupakan rangkaian sistem yang dapat menampilkan gambar, suara, gerak yang keluar jika dihubungkan dengan televisi melalui kabel penghubung (Azwar 2014:2).
Sekarang, anak-anak lebih sering bermain permainan digital seperti video games, Playstation (PS), dan games online. Permainan ini memiliki kesan sebagai permainan modern karena dimainkan menggunakan peralatan yang canggih dengan teknologi yang mutakhir, yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan permainan anak tradisional (Haerani 2013:87).
Pengguna playstation (PS) bisa dibilang untuk semua kalangan umur tidak ada batasan usia karena game playstation (PS) ini menyajikan beragam permainan, anak-anak lebih cendrung memainkan permainan petualang atau perang-perangan, sedangkan orang dewasa lebih cendrung permainan sepak bola. Namun seiring itu terjadi justru dapat membuat siapa saja kecanduan terhadap game playstation (PS) (Azwar 2014:2).
Dalam penelitian ini anak-anak yang peneliti teliti yaitu anak – anak dan remaja yang kecanduan dalam bermain game playstation. Lokasi penelitiian ini bertempat di Jorong I Siguhung Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam, di Jorong I Siguhung tersebut 3
(tiga) desa yang peneliti teliti yang mana di 3 (tiga) desa tersebut anak-anak yang kecanduan dalam bermain game playstation cukup banyak, diantaranya yaitu Desa Siguhung, Desa Tarandam, dan Desa Batu Karak. Dari observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dengan anak yang kecanduan dalam bermain game playstation rata-rata mereka menghabiskan waktu dalam bermain game playstation ±4 jam.
Jenis game atau permainan yang ada di playstation itu cukup banyak, diantaranya yaitu Bola Winning, Grand Theft Auti (G.T.A) Indonesia, Ultraman Nexus, Most Wanted, Smackdown, Base Jump, Bully, Monopoly, Downhill (Sepeda Gunung), Tekken 2, Moto GP, Bola Pes, Basara 2 Heroes, Scoobydoo, dan Naruto Shippuden, dan lain-lain.
Diantara permainan tersebut permainan yang paling sering dimainkan oleh pengunjung yaitu bola PES, bola PES yang mereka mainkan yaitu PES 2013, karena kualitas game play yang lebih baik,dan individuality pemain terlihat nyata. Dalam memainkan 1 (satu) jenis permainan mereka menghabiskan waktu
±4 jam di tempat rental playstation.
Dari observasi dan wawancara yang peneliti lakukan anak-anak tersebut mereka pergi bermain playstation ke tempat rental pada waktu pulang dari sekolah, dan juga pada jam sekolah atau mereka cabut dari sekolah. Alasan mereka lebih memilih menghabiskan waktu berlama-lama ditempat rental playstation yaitu karena ada mata pelajaran yang tidak mereka sukai dan kerana itulah mereka lebih memilih cabut dari sekolah.
Selain peneliti melakukan wawancara dengan anak yang bermain game playstation peneliti juga melakukan wawancara dengan orang tua yang anaknya kecanduan dalam bermain game playstation, mengenai fenomena yang ada di lingkungan tempat tinggal orang tua tersebut, menurut ibu (orang tua) tindakan atau fenomena seperti tersebut harus ditindak lanjuti supaya anak-anak
maupun remaja tidak kecanduan dalam bermain game playstation, karena apabila anak tersebut menjadi kecanduan dalam bermain game playstation itu akan menimbulkan akibat negative bagi anak tersebut atau akibat buruk, seperti terbengkalainya tugas sekolah si anak.
Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk melihat bagaimana upaya orang tua dalam mengatasi anaknya yang kecanduan dalam bermain game playstation ? METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan sejak bulan Juni s/d Juli 2016. Tempat di jorong I Siguhung Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam. Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu pebdekatan kualitatif, dengan tipe deskriptif. Dalam buku (Afrizal 2008:14), penelitian kualitatif didefinisikan sebagai metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata (lisan maupun tulisan) dan perbuatan- perbuatan manusia, bukan menganalisis angka-angka Adapun alasan peneliti memilih pendekatan kualitatif didasarkan pada pertimbangan bahwa pendekatan ini dapat mengungkapkan secara lebih tajam dan mendalam mengenai perbuatan- perbuatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan tindakan yang dilakukan oleh orang tua, karena dalam penelitian ini peneliti ingin melihat upaya orang tua dalam mengatasi anaknya yang kecanduan game playstation di Jorong I Siguhung Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam. . Sedangkan tipe penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi. Dengan kata lain, penelitian deksriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah actual yang sedang atau sudah terjadi dan diungkapkan sebagaimana adanya atau tanpa manipulasi (Lufri 2007:56)
Informan penelitian adalah orang yang memberikan infromasi tentang situasi dan kondisi mengenai apa yang diteliti (Moleong 2010:132). Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu sebelum melakukan penelitian para peneliti menerapkan kriteria tertentu yang mesti dipenuhi oleh orang yang akan dijadikan sumber informasi.
Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan, peneliti telah mengetahui identitas orang-orang yang akan dijadikan informan penelitiannya sebelum penelitian dilakukan (Afrizal, 2014: 140).
Jenis data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Nasution (Lufri 2007:99), Data primer adalah data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan atau laboratorium. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen, grafik, tabel, catatan, foto-foto, film, rekaman, vidio, benda-benda dan lain-lain yang dapat memperkaya data sekunder (Arikunto, 2010: 22). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya yaitu observasi, wawancara dan studi dokumen. Observasi adalah suatu pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2010:199). Menurut Esterberg (Sugiyono 2013:231), mendefinisikan interview sebagai berikut : “a meeting of two persons to exchange information and idea throught question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”, berdasarkan kutipan di atas, maka dapat dijelaskan, (Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu). Studi dokumen merupakan penelaahan terhadap referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian.
Dokumen yang dimaksud adalah
dokumen pribadi, dokumen resmi, referensi-refernsi, foto-foto rekaman kaset. Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk penguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan jawaban dari fokus permasalahan (Iskandar, 2009:
219).
Unit analisis adalah seluruh hal yang kita teliti untuk mendapatkan penjelasan ringkas mengenai keseluruhan unit dan untuk menjelaskan berbagai perbedaan diantara unit analisis tersebut.
Beberapa unit analisis yang umumnya digunakan dalam riset ilmu sosial terdiri atas, individu, kelompok, organisasi, interaksi sosial, dan artefak social (Morissan, 2012:124).
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan- bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244).
Analisis data dalam penelitian ini yang peneliti gunakan yaitu menurut Miles dan Huberman (1992:15 - 19), diantaranya yaitu : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Lokasi penelitian ini bertempat di Jorong I Siguhung Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka upaya orang tua dalam mengatasi anaknya yang kecanduan game playstation, diantaranya yaitu : 1. Memberikan kesibukan kepada
anak
a) Membelikan buku bacaan untuk anak
Kesibukan pertama yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam mengatasi anaknya yang kecanduan bermain game playstation yaitu denan membelikan anak tersebut buku bacaan atau buku cerita yang
menarik sehingga si anak ada kesibukan di rumah yaitu membaca buku cerita dan tidak pergi bermain game playstation ke tempat rental. Diantaranya buku cerita yang dapat dibelikan orang tua untuk anak sehingga anak tidak bemain game playstation ke tempat rental yaitu Harry Potter, Tan Malaka, Lascar Pelangi, dan Catatan Seorang Demonstran. Seperti kutipan hasil wawancara peneliti dengan anak yang candu dalam bermain game playstation “mereka membaca buku cerita pada saat waktu senggang atau luang yaitu pada jam sepulang dari sekolah atau pada hari mereka libur tidak ada kegiatan di rumah”.
b) Membelikan CD film kesukaan anak
Kesibukan berikutnya yang dapat dilakukan orang tua dalam mengatasi anaknya yang kecanduan game playstation yaitu membelikan anak tersebut CD film kesukaannya, sehingga si anak akan betah di rumah, karena ada CD film yang akan ditontonnya, dan dia tidak pergi ke tempat rental untuk bermain game playstation. CD film yang dapat dibelikan orang tua untuk anak diantaranya yaitu
Naga
Bonar Jadi 2, Tendangan Dari Langit, Garuda Di Dadaku, dan Lewat Tengah Malam. Seperti kutipan hasil wawancara peneliti dengan informan anak “mereka menonton film tersebut pada waktu mereka pulang dari sekolah atau pada waktu mereka tidak ada kegiatan di rumah untuk mengisi kesibukan karena dilarang untuk pergi bermain ke tempat rental maka orang tua mereka membelikan mereka CD film sehingga mereka ada legiatan di rumah seperti menonton film”.
c) Mengajak anak untuk mengikuti les di luar dari jam sekolah Kesibukan yang dapat dilakukan orang tua dalam mengatasi anaknya yang kecanduan dalam bermain game playstation yaitu dengan mengajak anak untuk mengikuti les di luar dari jam sekolah, tujuannya adalah selain si anak mendapatkan teman baru di tempat les si anak juga akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru di tempat les, yaitu saling bertukar pengalaman dan pengetahuan dengan teman- temannya yang berada di tempat les tersebut, sehingga bisa memacu si anak untuk lebih rajin dan giat lagi dalam belajar, sehingga si anak tidak mendapatkan nilai yang jelek di sekolah dan bisa mendapatkan prestasi dan juga membuat orang tuanya menjadi bangga. les yang diikuti oleh anak untuk memperbaiki nilai mata pelajarannya di sekolah dan untuk menambah wawasan si anak diantaranya yatu les bahasa inggris, bahasa jepang, akuntansi, dan matematika, setiap les tersebut disesuaikan dengan waktu atau kegiatan si anak. Seperti kutipan hasil wawancara peneliti dengan informan anak “mereka mengikuti les dengan mata pelajaran yang berbeda dan juga dengan tempat les yang berbeda di hari yang tidak sama, itu semua sudah diatur oleh orang tua mereka sehingga mereka disibukkan dengan rutinitas mengikuti les”.
2. Berekreasi atau liburan bersama anak
Upaya kedua yang dapat dilakukan orang tua dalam mengatasi anaknya yang keanduan dalam bermain game playstation yaitu dengan berekreasi
atau liburan bersama anak, dengan orang tua mengajak anak pergi liburan atau rekreasi itu akan menjadi kesenangan dan kepuasan tersendiri bagi anak karena si anak akan berfikir bahwa orang tuanya begitu memperhatikannya dan juga menyayanginya karena di sela-sela kegiatan orang tua si anak, orang tuanya masih bisa menyempatkan untuk mengajak si anak pergi liburan atau rekreasi atau jalan-jalan untuk membuat si anak merasa senang, dan tidak bosan di rumah, sehingga si anak akan berkurang untuk pergi bermain ke tempat rental. Seperti kutipan hasil wawancara peneliti dengan informan anak “mereka biasanya pergi liburan atau rekreasi bersama orang tuanya pada hari libur atau pada waktu orang tua mereka tidak ada kegiatan”
3. Memberikan sanksi kepada anak (mengurangi uang jajan anak) Upaya berikutnya yang dapat dilakukan orang tua dalam mengatasi anaknya yang kecanduan dalam bermain game playstation yaitu dengan memberikan sanksi atau hukuman kepada anak, yaitu seperti mengurangi uang jajan si anak, jika uang jajan si anak berkurang maka si anak akan mulai kurang untuk pergi bermain playstation ke tempat rental.
Seperti biasanya orang tua memberikan uang jajan kepada si anak Rp 10.000 sekarang menjadi Rp 7.000 atau Rp 6.000, sehingga si anak tidak bisa lagi untuk bermain game playstation. seperti kutipan hasil wawancara peneliti dengan informan anak “supaya mereka tidak terlalu sering bermain ke tempat rental maka orang tua mereka mengurangi uang jajan mereka, sehingga mereka tidak bisa untuk bermain game playstation ke tempat rental, itupun kalau ada mereka pergi bermain game ke tempat rental tetapi tidak sesering dari yang biasanya.”
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang ditemukan atau yang telah peneliti jelaskan sebelumnyayaitu upaya orang tua dalam mengatasi anaknya yang kecanduan game playstation yaitu diantaranya :
1. Memberikan kesibukan kepada anak, kesibukan yang dapat diberikan orang tua kepada anaknya yaitu a) membelikan buku bacaan untuk anak, dengan orangtua membelikan buku bacaan atau buku cerita untuk anak,anakpun sudah mulai jarang untuk pergi bermain playstation ke tempat rental, mereka pergi hanya pada hari sabtu sepulang mereka dari sekolah dan itupun tidak lama mereka bermain, ±1 jam, b)membelikan CD film kesukaan anak, dengan orang tua membelikan CD film yang disukai oleh anak, anakpun sudah mulai jarang untuk pergi ke tempat rental dalam bermain game playstation, adapun mereka pergi yaitu hanya untuk sekedar mampir melihat temannya bermain, dan mereka bermain hanya pada hari minggu saja atau hari libur, ±1 jam, c)mengajak anak mengikuti les di luar dari jam sekolah, dengan orang tua mengajak anaknya unutk mengikuti les di uar dari jam sekolah, anakpun tidak ada wktu utuk pergi bermain playstaion ke tempat rental, karena hari-hari anak disibukkan oleh tugas-tugas dan kegiatannya di tempat les, dan juga tugas di sekolah.
2. Berekreasi atau liburan bersama anak.dengan orang tua mnegajak anak pergi liburan atau rekreasi anakpun sdah mulai jarang untuk pergi bermain playstation ke tempat rental atau tidak sesering dulu, dalam seminggu ±2 kali, dan waktu paling lama dalam bermain yaitu ±1 jam.
3. Memberikan sanksi (hukuman) kepada anak yaitu dengan mengurangi uang jajan anak. Dengan orang tua mengurangi uang jajan anak, maka anakpun sudah mulai jarang untuk pergi bermain playstation ke tempat rental atau tidak sesering dulu, dalam seminggu ±2 kali, dan paling lama mereka bermain ±1 jam.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan diantaranya yaitu :
1. Kepada masayarakat khususnya orang tua, yang memiliki anak yang kecanduan dalam bermain game playstation, sekiranya skripsi ini bisa membantu dan juga menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat (orang tua) dalam menagatsi anaknya yang kecanduan dalam bermain game playstation
2.
Kepada pembaca khususnya kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih dalam mengenai upaya orang tua dalam mengatai anaknya yang kecanduan dalam bermain game playstation, sekiranya skripsi ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pembaca khususnya peneliti berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA Buku :
Afrizal, M.A 2008. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif Dari Pengertian Sampai Penulisan Laporan Laboratorium Sosiologi. FISIP UNAND
Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka
Iskandar, 2009.Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press
Kashiko, Team. 2004. Kamus Lengkap Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris.
Jakarta : Kashiko
Lufri, 2007. Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press Martono, Nanang. 2012. Sosiologi perubahan
sosial: perspektif klasik, modern, postmodern, dan postkolonial.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael.
1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tantang Metode-Metode Baru. Jakarta:UI Press
Moleong, J. Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung :PT Remaja Rosdakarya
Morissan. 2012. Metode Penelitian Survey.
Jakarta :Kencana Prenada Media Group Simarmata. Janner. 2000. Pengenalan
Teknologi Komputer dan Informasi.
Yogyakarta: Andi Publisher
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung : Alfabeta
Jurnal :
Jurnal Azwar Efendi Dan T. Romi Marnelly.
(2014). Mahasiswa program studi pendidikan sosiologi fakultas ilmu social dan ilmu politik. “Dampak Kecanduan Permainan Playstation (Ps) Dikalangan Mahasiswa Universitas Riau “(Studi Kasus Mahasiswa Yang Bermain Di Rental Playstation(Ps) Farel Gamestation Di Jalan Manyar Sakti)“ JOM (Jurnal Online Mahasiswa). Hlm. 2-7. Vol 1.
No 2. Tahun 2014.
Jurnal Haerani Nur. (2013). “Membangun Karakter Anak Melalui Permainan Anak Tradisional” (Jurnal Pendidikan Karakter). Hlm. 87. Tahun III. No 1.
Februari 2013
Jurnal Muhamad Ngafifi. (2014). “Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya”.
(Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi) Hlm 38-44.
Volume 2, Nomor 1, 2014 Internet :
E-Books. Pengantar Teknologi Informasi