UPAYA PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP MUHAMMADIYAH 4 METRO UTARA

Pada dasarnya anak yang kualitas karakternya rendah adalah anak yang memiliki tingkat perkembangan sosial-emosional yang rendah, sehingga anak berisiko tinggi mengalami kesulitan belajar, interaksi sosial dan tidak mampu mengendalikan diri. mengetahui sejauh mana implementasi pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah 4 Metro Utara. Pertanyaan pokok yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana upaya implementasi Pendidikan Karakter di SMP Muhammadiyah 4 Metro Utara. 2) Apa faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah 4 Metro Utara.

Pertanyaan Penelitian

Bagaimana upaya Bapak/Ibu dalam mengajarkan siswa untuk menghormati guru di SMP Muhammadiyah 4 Metro Utara. Bagaimana upaya Anda untuk memberikan sanksi kepada siswa yang tidak mengikuti tata tertib di SMP Muhammadiyah 4 Metro Utara?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Selama proses pembelajaran di SMP Muhammadiyah 4 Metro Utara khususnya di dalam kelas selalu mengingatkan dan mencontohkan kepada siswa untuk bertutur kata yang baik dan santun. Kesimpulan: Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis memahami bahwa guru mengajar dan melatih siswa untuk selalu tepat waktu. Bagaimana upaya Bapak/Ibu untuk mengajarkan siswa membaca Al-Quran sebelum proses kegiatan belajar mengajar?

Kesimpulan: Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis memahami bahwa pendidik telah memberikan pembiasaan karakter pada peserta didik dan berusaha menerapkannya. Kesimpulan: Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis memahami bahwa pendidik telah melatih siswa untuk meluangkan waktu membaca buku. Kesimpulan: Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis memahami bahwa pendidik telah mengajarkan dan melatih siswa untuk membuang sampah sembarangan.

Bagi SMP Muhammadiyah 4 Metro Utara perlu adanya peningkatan keahlian dalam mengejar pendidikan karakter dalam hal pemahaman materi, serta dalam mengejar pendidikan karakter untuk meningkatkan proses pembentukan karakter bagi siswa.

Penelitian Relevan

LANDASAN TEORI

Pengertian Pendidikan Karakter

Pertanyaan yang peneliti ajukan adalah bagaimana upaya Bapak/Ibu dalam mendidik siswa agar tepat waktu. Kesimpulan: Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis memahami bahwa guru telah mengajarkan dan melatih siswa untuk selalu mentaati tata tertib sekolah. Bagaimana upaya Bapak/Ibu untuk mengajarkan siswa melaksanakan shalat Dzuhur di masjid berjamaah di sekolah tersebut?

Senantiasa mengajak dan menjadi teladan bagi siswa untuk mengamalkan Roh Sholat berjamaah di sekolah. Tujuannya agar siswa membentuk karakter positif dan memiliki nilai-nilai Islami yang rutin.

Pendidikan Karakter Prespektif Islam

Nilai Dasar Pendidikan Islam

Syukur, yaitu sikap syukur dan penghargaan, dalam hal ini atas segala nikmat dan karunia yang tak terhitung jumlahnya. Berdasarkan penjelasan di atas, nilai-nilai insaiyah adalah yang membentuk ketakwaan, akhlak mulia dan akan membantu mengidentifikasi rencana pendidikan karakter, baik di rumah tangga maupun di sekolah.

Ciri-Ciri Karakter

Seperti yang dikemukakan oleh Holmgren dalam bukunya Sri Lestari bahwa “individu yang memiliki karakter kuat mampu bertindak secara rasional dan tidak mudah terombang-ambing oleh keyakinan yang salah tentang nilai sesuatu di luar dirinya”. Berdasarkan pemikiran di atas, dapat dijelaskan bahwa ciri-ciri karakter adalah memiliki rasa peduli terhadap orang lain, mampu mengendalikan emosi, bertanggung jawab, tidak mau dipuji atas tindakan yang dilakukan, dan memiliki kepribadian dan perilaku yang konsisten.

Tujuan Pendidikan Karakter

Berdasarkan pemikiran di atas dapat dijelaskan bahwa pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk bangsa yang tangguh dan berdaya saing. Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada tercapainya pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan siswa SMA mampu meningkatkan dan secara mandiri menggunakan ilmunya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Prinsip Pendidikan Karakter

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan watak dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi calon pada setiap satuan pendidikan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik secara mandiri meningkatkan dan menggunakan ilmunya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia, sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Menetapkan bahwa nilai-nilai yang benar dan diterima secara universal adalah nilai-nilai yang menghasilkan suatu perilaku dan bahwa perilaku tersebut berdampak positif, baik bagi yang melakukannya maupun bagi orang lain.

Konsep Pendidikan Karakter

Keteladanan
Kedisplinan
Pembiasaan
Menciptakan Suasana yang Konduksif
Proses Pembentukan Karakter
Ruang Lingkup Nilai-Nilai Karakter

Berdasarkan pemikiran di atas, yang paling berperan dalam pembentukan karakter siswa, yang nantinya dapat mengubah karakter siswa dari perilaku yang mengarah pada hal-hal yang positif. Tugas pendidik dan orang tua hendaknya mengawasi peserta didik dan anak-anaknya dalam pergaulan, tingkah laku dan pengarahan. Berdasarkan pemikiran di atas dapat dijelaskan bahwa nilai-nilai karakter yang harus diterapkan pada siswa di lingkungan sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari adalah jujur, religius, saling menghargai, disiplin, kerja keras.

Metode Pendidikan Karakter

Mengajarkan
Menentukan prioritas
Praksis Prioritas
Refleksi

Pendidikan karakter menghimpun banyak perangkat nilai yang dianggap penting bagi pelaksanaan dan perwujudan serta visi lembaga pendidikan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus menentukan standar persyaratan karakter yang akan ditawarkan kepada peserta didik sebagai bagian dari kinerja lembaganya. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus menentukan pedoman standar karakter yang akan ditawarkan kepada peserta didik sebagai bagian dari kinerja lembaganya.

Implementasi Pendidikan Karakter Peserta Didik

Peduli sosial (sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan). Cinta tanah air (cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa). Jika nilai-nilai karakter tersebut dapat diterapkan pada peserta didik, pendidik dan aspek lainnya, maka lingkungan pendidikan yang berkarakter baik dapat terwujud.

METODOLOGI PENELITIAN

Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data

Wawancara/Interview
Observasi
Dokumentasi

Teknik Penjamin Keabsahan Data
Teknik Analisis Data

Semua guru harus selalu memberikan contoh yang baik kepada siswanya, sedangkan di SMP Muhammadiyah 4 Metro Utara siswa tidak hanya berprestasi dalam hal pendidikan, tetapi akhlak mulia menjadi tujuan utama sekolah. Kesimpulan: Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis memahami bahwa guru telah mengajarkan kepada siswa untuk menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang muda. Pertanyaan yang peneliti ajukan adalah “Bagaimana upaya bapak/ibu mengajarkan kepada siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Berdirinya SMP Muhammadiyah 4 Metro

Kesimpulan: Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis memahami bahwa ini merupakan rencana yang akan dilakukan sekolah untuk mengembangkan karakter atau kepribadian dan perilaku teladan pada siswa, meskipun belum sepenuhnya berhasil karena setiap siswa memiliki karakter yang berbeda. . disiplin siswa di SMP Muhammadiyah 4 Metro Utara. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti adalah, “Bagaimana upaya Ibu dalam mengajarkan siswa shalat dhuha berjamaah di sekolah?” Kesimpulan: Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis memahami bahwa pendidik telah menanamkan satu hal untuk pembentukan karakter pada siswa, ternyata memberikan motivasi akan mengubah cara berpikir siswa.

Pendidik memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat tentang tempat keluarnya surat, dan siswa yang kelas 3. Maka Upaya Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Muhammadiyah 4 Metro Utara berjalan dengan baik dengan penerapannya, hal ini terlihat dalam proses pembelajaran di kelas setiap hari guru kelas selalu berada di dalam kelas untuk melihat rutinitas siswa dan sekaligus. waktu menjadi guru Tahsin dan Tahfidz para santri.

Visi dan Misi SMP Muhammadiyah 4 Metro

Letak Geografis SMP Muhammadiyah 4 Metro

Pertanyaan yang penulis ajukan adalah, “Bagaimana upaya Bapak/Ibu dalam mengajarkan siswa untuk berbicara dengan baik kepada semua orang?” Selama proses pembelajaran, pendidik memberikan motivasi yang berkaitan dengan pembelajaran agar siswa menjadi bersemangat untuk belajar. Pendidik bertanya kepada siswa yang pernah belajar tajwid dan yang sudah membaca Al Quran.

Guru memberikan jawaban kepada siswa dan menanyakan berapa halaman Al-Quran yang telah mereka baca hari ini dan berapa halaman yang telah mereka hafal. Upaya implementasi pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah 4 Metro Utara dilakukan dengan implementasi di perkemahan dan MABIT (Malam Bina Iman dan TaQwa) dan kegiatan ekstrakurikuler bagaimana siswa diajarkan untuk mandiri, kerja keras, jujur, semangat, gotong royong, percaya diri, senang membaca, bertanggung jawab, peduli lingkungan, peduli sosial, disiplin, toleransi, menghargai, persahabatan, Akhlakul Karimah dan religius.

Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 4 Metro

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Muh 4 Metro

Keadaan Guru dan Pegawai SMP Muh 4 Metro

Keadaan Siswa SMP Muhammadiyah 4 Metro

Temuan Khusus Penelitian

Pendidikan Karakter di SMP Muhammadiyah 4 Metro
Faktor Pendukung

Dengan adanya kegiatan rutin ini, diharapkan siswa dapat melaksanakan sholat Dhuha meskipun tidak berada di sekolah. Kesimpulan: Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis memahami bahwa tujuan sekolah dan pendidik adalah memberikan kebiasaan kepribadian yang memiliki nilai-nilai yang baik. untuk permasalahan yang dimiliki sekolah yaitu siswa memiliki sifat kepribadian yang berbeda-beda, sehingga masih terdapat siswa yang masih sulit diatur dalam pembentukan karakter religius. Selama proses pembelajaran, Anda menginstruksikan siswa untuk membaca materi yang akan dipelajari, agar mereka terbiasa membaca selama pembelajaran atau dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidik menjaga motivasi agar siswa semangat belajar dan percaya diri, meskipun hanya satu ayat. Disini para pendidik selalu memastikan agar siswa berperilaku baik, mereka memberikan motivasi sebelum masuk sekolah, biasanya para pendidik sudah berada di depan pintu dan langsung memberikan motivasi kepada para siswa.

Pembahasan

Sekolah dan tenaga pendidik telah menerapkan dalam kegiatan berkemah dan MABIT (Malam Bina Iman) dan ekstrakurikuler bagaimana siswa diajarkan untuk mandiri, pekerja keras, jujur, semangat, gotong royong, percaya diri, gemar membaca, bertanggung jawab, peduli lingkungan, peduli sosial, disiplin, toleransi, menghargai, persahabatan, Akhlakul Karimah dan Religius. Demikian Upaya Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Muhammadiyah 4 Metro Utara, baik dari hasil wawancara, observasi maupun dokumentasi yang penulis lakukan selama proses penelitian. Berdasarkan temuan penelitian, pembahasan difokuskan pada penelitian tentang “Upaya implementasi pendidikan karakter di sekolah menengah.

PENUTUP

Saran

Sarana dan prasarana SMP Muhammadiyah 4 Metro Utara
Keadaan Guru dan Pegawai SMP Muhammadiyah 4 Metro
Keadaan siswa SMP Muhammadiyah 4 Metro Utara
Realisasi karakter dalam keadaan pencapaian materi
Ekstrakurikuler SMP Muhammadiyah 4 Metro Utara
APD (Alat Pengumpulan Data)
Foto Penelitian

Dan semoga dapat lebih dioptimalkan lagi dengan kreativitas baru dan pengajaran keteladanan dari para guru dan kegiatan ekstrakurikuler, mengingat peran keteladanan dalam pendidikan karakter sangat penting, sekolah merupakan lembaga pendidikan yang batas penguasaan siswanya ditentukan oleh waktu atau jam mengajar, komunikasi dengan orang tua siswa peserta didik harus lebih baik, sehingga pembelajaran tidak hanya dalam lingkup sekolah. Dengan memberikan kegiatan yang lebih mandiri, guru kelas harus lebih optimal dalam mempelajari karakter setiap siswa. Pendidik harus benar-benar dapat berperan sebagai teladan bagi seluruh peserta didik baik di sekolah maupun di masyarakat, sehingga tercipta citra positif seorang pendidik.