URAIAN SINGKAT PEKERJAAN
PAKET
PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL RUAS KPBU BPJN WAMENA
TAHUN ANGGARAN
2024
URAIAN SINGKAT PEKERJAAN
PAKET PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL RUAS KPBU BPJN WAMENA
Dengan terbitnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
20/PRT/M/2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Balai Pelaksana Jalan Jalan Nasional Wamena mengalami perubahan tugas pokok dan fungsi dari yang sebelumnya diatur Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 34/PRT/M/2015 tanggal 01 Juli 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pasal 80 Permen PUPR No. 20/PRT/M/2016 menyatakan bahwa : Balai Besar Pelaksanaan Nasional mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengadaan, pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan, penerapan sistem manajemen mutu dan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan, penyediaan dan pengujian bahan dan peralatan serta keselamatan dan laik fungsi jalan dan jembatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 80, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena menyelenggarakan fungsi-fungsi, diantaranya adalah pelaksanaan dan pengendalian mitigasi dan penaggulangan bencana yang berdampak pada jalan.
Dalam rangka untuk menyelenggarakan sebagian fungsi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena Seksi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan data dan informasi sebagai bahan penyusunan program Perencanaan dan Pemantauan, perencanaan teknis jalan dan jembatan nasional dan penyiapan, penyusunan rencana serta dokumen pengadaan barang dan jasa, pengawasan dan pengendalian konstruksi Perencanaan dan Pemantauan termasuk jalan bebas hambatan dan jalan tol serta pemantauan dan evaluasi penerapan standar pelayanan minimal jalan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Perencanaan dan Pemantauan menyelenggarakan beberapa fungsi, salah satunya adalah pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan. Sebagai upaya khususnya untuk memenuhi tugas dan fungsi tersebut, serta dalam rangka memenuhi UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Permen PU No. 10/PRT/M/2008 tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup. Maka Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena bermaksud melakukan kegiatan Penyusunan Dokumen Lingkungan
Maksud dilaksanakannya kegiatan penyusunan Dokumen Lingkungan Provinsi Papua Pegunungan dilingkup kerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena adalah:
mengidentifikasi dampak yang mungkin ditimbulkan akibat rencana usaha/kegiatan, mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang diprakirakan akan terkena dampak, memprakirakan (prediksi) besaran dampak dan mengevaluasi dampak penting yang mungkin ditimbulkan oleh rencana kegiatan terhadap lingkungan, dan membantu Pemrakarsa dalam merencanakan Pengelolaan dan Pemantauan tehadap Lingkungan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah tersusunnya Dokumen Lingkungan yang telah diuji oleh Tim Teknis sehingga mendapatkan Persetujuan Lingkungan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Lokasi kegiatan antara lain sebagai berikut:
1. Alih Trase Ruas KPBU Jalan Mamberamo – Elelim 2. Jalan Trikora (Akses Bandara Wamena)
3.
Jalan Pattimura (Wamena)
Sumber dana paket ini berasal dari APBN Tahun Anggaran 2024 dengan nilai harga perkiraan sendiri sebesar Rp. 2,542,400,000,-. (Dua Milyar Lima Ratus Empat Puluh Dua Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) termasuk PPN
.Ruang Lingkup Kegiatan ini meliputi Penyusunan Dokumen Lingkungan yang meliputi : 1. Lingkup Kegiatan Proyek yang diperkirakan menimbulkan dampak meliputi tahap:
a. Pra Konstruksi b. Konstruksi c. Operasi
2. Lingkup Wilayah Studi
Batas wilayah Penyusunan Dokumen Lingkungan ini ditentukan dengan memperhatikan Wilayah Studi, Wilayah Ekologis, Wilayah Sosial dan Wilayah Administrasi.
3. Lingkup Pengumpulan dan Analisis Data a. Metode Pengumpulan Data
1) Pengumpulan data primer, meliputi:
a) Komponen Fisik-Kimia meliputi:
-
Kualitas udara dan kebisingan
-Kualitas air
-
Kualitas tanah
b) Komponen Biologi, meliputi:
-
Biota Daratan
-Biota Perairan
c) Komponen Sosial ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat, meliputi:
-
Komponen Sosial Ekonomi Budaya
-Komponen Kesehatan Masyarakat d) Komponen Lalu Lintas
2) Pengumpulan data sekunder, meliputi:
a) Pengumpulan data iklim b) Pengumpulan data hidrologi
c) Pengumpulan data geologi dan tata guna lahan
4. Metode Analisis Data
Analisis data menggunakan metoda yang baku sesuai dengan komponen atau parameter yang diukur atau diamati dan mengacu pada peraturan perundang- undangan yang berlaku.
5. Lingkup Prakiraan Dampak
Metode prakiraan dampak diidentifikasi dan diperkirakan dengan menggunakan matriks interaksi logis yang memperlihatkan keterkaitan antara komponen kegiatan yang mempunyai potensi menimbulkan dampak dan komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak termasuk isu pengadaaan tanah. Prakiraan dampak harus menyatakan besaran dampak baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
6. Lingkup Evaluasi Dampak Penting
Evaluasi dampak penting dilakukan secara holistik atas berbagai komponen lingkungan yang mengalami perubahan mendasar sebagaimana dikaji dalam bagian prakiraan dampak. Evaluasi dampak harus menyatakan seberapa besar pengaruh dampak tersebut terhadap perubahan komponen lingkungan dan sebagai dasar penentuan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Evaluasi dampak penting dilakukan dengan pendekatan secara menyeluruh, meliputi sebab akibat dampak penting yang ditimbulkan, sifat dan karakteristik dampak, serta pola persebaran dampak.
7. Lingkup Integrasi Dokumen Lingkungan terhadap Desain
Rekomendasi dalam Dokumen Lingkungan harus bersifat kuantitatif dan site specific dengan mencantumkan STA atau koordinat lokasi pengelolaan dan langkah- langkah/teknik mitigasi dalam bentuk STRIP MAP/Peta Indikasi
8. Melaksanakan pembahasan atau asistensi kepada:
▪
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena untuk mendapatkan masukan sebelum pembahasan di Badan Lingkungan Hidup Provinsi/Kabupaten/Kota.
▪
Badan Lingkungan Hidup Provinsi/Kabupaten/Kota untuk mendapatkan persetujuan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup dari Menteri dan/atau Gubernur dan/atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya
9.