Kebijakan pengelolaan sumber daya air merupakan kerangka dasar perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan konservasi sumber daya air, pengusahaan sumber daya air, dan pengendalian kerusakan air. Rencana pengelolaan sumber daya air merupakan hasil perencanaan menyeluruh dan terpadu yang diperlukan untuk melaksanakan pengelolaan sumber daya air. Pengusahaan sumber daya air merupakan upaya pengelolaan, penyediaan, penggunaan, dan pengembangan sumber daya air secara optimal agar berdaya guna dan berhasil.
Infrastruktur sumber daya air terdiri dari bangunan air. bangunan lain yang menunjang kegiatan pengelolaan air, baik langsung maupun tidak langsung. Pengelolaan air adalah lembaga yang berdasarkan peraturan perundang-undangan diberi tugas dan tanggung jawab oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah di bidang pengelolaan air. Ruang lingkup pengaturan sumber daya air meliputi: penguasaan negara dan hak masyarakat atas air; tugas dan wewenang di bidang pengelolaan air; Sistem Informasi Sumber Daya Air;.
Sumber daya air tidak dapat dimiliki atau dikuasai oleh perseorangan, kelompok masyarakat, atau badan usaha. Sumber daya air untuk keperluan non-usaha dan izin penggunaan Sumber daya air untuk keperluan usaha pada tempat tertentu pada wilayah sungai lintas negara.
11-. D. penetapan kawasan lindung sumber daya air pada wilayah sungai antarnegara, wilayah sungai antarprovinsi, dan wilayah sungai strategis nasional; . e. penetapan zona perlindungan air tanah di cekungan. Airtanah pada wilayah sungai lintas negara, wilayah sungai antarprovinsi, dan wilayah sungai strategis nasional; . F. untuk mengetahui kondisi permukaan irigasi; . Tn. mengatur, menentukan, dan memberikan izin penggunaan. DAS antarprovinsi dan DAS strategis nasional; . H. pembentukan forum koordinasi pengelolaan sumber daya.
Air pada wilayah sungai lintas negara, wilayah sungai lintas provinsi, dan wilayah sungai strategis nasional; . SAYA. menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria. Pengelolaan sumber daya air; . J. pembentukan pengelola sumber daya air; . k.menetapkan nilai unit BJPSDA dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait;. Sumber daya air untuk keperluan nonkomersial dan izin penggunaan sumber daya air untuk keperluan usaha.
Pasal 15
21 Penyelenggaraan Prasarana Sumber Daya Air Pelaksanaan konstruksi dan non konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan melibatkan peran serta masyarakat.
BAB VI
Penyelenggaraan pengoperasian dan pemeliharaan prasarana Sumber Daya Air yang dibangun oleh setiap orang atau kelompok masyarakat merupakan tugas dan tanggung jawab pihak yang membangunnya. 41 Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi Pengelolaan Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. 5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemantauan dan evaluasi Pengelolaan Sumber Daya Air diatur dengan Peraturan Pemerintah.
PERIZINAN
Gunakan 2l untuk pertanian di luar ruangan. sistem irigasi yang ada. izin penggunaan sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan kegiatan selain pemenuhannya. kebutuhan pokok sehari-hari dan pertanian ralqrat yang bukan merupakan kegiatan usaha. Pemanfaatan sumber daya air untuk keperluan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 dilaksanakan. berdasarkan rencana penyediaan air dan/atau zorLa. pemanfaatan ruang pada Sumber Daya Air yang termasuk dalam Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air, termasuk para pelaku terkait. Izin pemanfaatan sumber daya air untuk keperluan usaha dengan menggunakan air dan energi air sebagai bahan bakunya.
21 Pengecualian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus. memenuhi persyaratan untuk memenuhi kebutuhan penggunaan sumber daya air di wilayah tersebut. Ketentuan rinci mengenai izin penggunaan sumber daya air untuk keperluan nonkomersial sebagaimana dimaksud dalam § 45 dan izin penggunaan sumber daya air untuk keperluan komersial sebagaimana dimaksud dalam § 46 s/d § 51 serta izin-izinnya.
BAB VII
Ketentuan lebih lanjut mengenai izin pemanfaatan sumber daya air untuk keperluan non-usaha sebagaimana diatur dalam Pasal 45 dan izin pemanfaatan sumber daya air untuk keperluan usaha sebagaimana diatur dalam Pasal 46 sampai dengan Pasal 51 serta perizinan. pemanfaatan sumber daya air untuk negara lain sebagai berikut. disebutkan dalam pasal 52 diatur dengan Peraturan Pemerintah.
BAB VIII
71 Ketentuan lebih lanjut mengenai Sistem Informasi Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah diatur. 5) Pemangku kepentingan juga dapat mengambil inisiatif sendiri.
BAB IX PENDANAAN
BAB X
21 Laporan dan pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g disampaikan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau Forum Koordinasi Tingkat Wilayah Sungai.
BAB XI
BAB XII KOORDINASI
21 Koordinasi tingkat nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk: merumuskan kebijakan pengelolaan sumber daya. menyiapkan rancangan definisi permukaan sungai dan perubahan definisi permukaan sungai; Dan. merumuskan kebijakan pengelolaan sistem informasi hidrologi, hidrometeorologi, dan hidrogeologi pada tingkat nasional.
BAB XIII PENYIDIKAN
BAB XIV
Sumber Daya Air dan tidak membangun pada Sumber Air tanpa izin Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4O ayat 3; atau.
BAB XV
Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah (l,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
- UMUM
 - PASALDEMI PASAL
 - penggunaan Air baku sebagai salah satu unsur atau unsur utama dari kegiatan suatu usaha, seperti usaha
 - tempat budi daya pertanian semusim atau budi daya ikan pada bantaran sungai; dan
 
Pemanfaatan sumber daya air untuk keperluan usaha dilakukan berdasarkan prinsip (a) tidak campur tangan, tidak mendominasi, dan tidak mengingkari hak masyarakat atas air; (B). Asas “kemandirian” maksudnya pengelolaan sumber daya air dilakukan dengan cara mengoptimalkan sumber daya nasional. Yang dimaksud dengan “wawasan lingkungan” adalah pengelolaan sumber daya air memperhatikan keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan hidup.
Yang dimaksud dengan “ketersediaan air yang cukup” adalah pemenuhan air untuk (i) kebutuhan pokok sehari-hari, (ii) pertanian rakyat, (iii) kebutuhan pemanfaatan sumber daya air. Yang dimaksud dengan “efisiensi” adalah pelaksanaan pengelolaan sumber daya air dengan meminimalkan biaya dan sumber daya yang dimiliki. Yang dimaksud dengan “pihak terkait” adalah pemegang izin pemanfaatan sumber daya air yang wajib membayar BJPSDA.
Yang dimaksud dengan “rehabilitasi” adalah perbaikan sistem prasarana sumber daya air agar dapat digunakan kembali. Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air pada Daerah Aliran Sungai dalam Satu Kabupaten/Kota, Rencana Pengelolaan Sumber Daya. Pemeliharaan adalah tindakan yang bertujuan untuk merawat dan melindungi sumber air dan infrastruktur sumber daya air.