Penulis memilih topik verifikasi hubungan profil terpencil antara metode Integrasi Grafis dan Metode Bresse dengan pengamatan laboratorium, untuk memahami mana dari kedua metode tersebut dalam kondisi tertentu yang memberikan hasil paling akurat. Penulisan tugas akhir ini juga untuk memenuhi persyaratan jenjang akademik untuk meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia. Tadjuddin, BMA, MS, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia 3.
Metode Bresse dengan observasi laboratorium sebagai pembanding pada percobaan II 107 Tabel 4.15 Persentase penyimpangan dari metode integrasi grafis dan. Analisis profil permukaan air adalah prosedur yang digunakan untuk memperkirakan bentuk umum dari profil aliran yang berubah secara bertahap.
Analisis profil muka air adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memperkirakan bentukumum dari profil aliran berubah lambat laun. Profil muka air
Oleh karena itu, ilmu hidrolika saluran terbuka menjadi dasar dalam perencanaan berbagai struktur perairan, termasuk analisis profil.
Tujuan utama yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dengan hasil yang didapat dari perhitungan secara teoritis khususnya dengan
Metode Integrasi Grafis mengetengahkan suatu cara penyelesaian perhitungan profil muka air dengan pendekatan secara grafis. Sedangkan Metode Bresse dipakai
Dengan membuat kesebangun hidrolis antara model dilaboratorium dengan prototip di lapangan, maka kondisi nyata yang terjadi di lapangan bisa diketahui
Hasil hitungan antara Metode Integrasi Grafis dan Metode Bresse setelah dibandingkan dengan pengamatan laboratorium, ternyata Metode Bresse
PENDAHULUAN
Keasban Studi
Untuk kond.s, lerten.u dapat mem.lih metode yang paling tepat serta
- Kemiringan saluran disesuaikan dengan kebutuhan
- Aliran berubah lambat laun dengan profil a.r balik (backwater) akibat
- Anggapan Dasar Aliran Berubah Lambat Laun
- Ruang di antara garis atas dan bawah
- Ruang di bawah garis bawah
- Permukaan air yang bebas dari saluran mudah berubah-ubah menurut tempat
- Antara kedalaman (h), debit aliran (Q), kemiringan dasar saluran (i), dan
- Kondisi fisik dari saluran terbuka lebih bervariasi daripada saluran tertutup
- Kehilangan tinggi tekanan pada suatu penampang sama seperti pada aliran
- Kemiringan saluran cukup kecil sehingga
- Saluran prismatis niemiliki dimensi dan bentuk yang tetap
- Pembagian kecepatan di penampang tetap, maka koefisien pembagian
- Hantaran dan faktor penampang merupakan fungsi eksponen terhadap
- Koefisien kekasaran tidak tergantung pada kedaiaman aliran dan teUp
Aliran saluran terbuka dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari aliran di atas permukaan tanah yang terjadi pada saat hujan hingga aliran dengan kedalaman air yang konstan pada saluran prismatik. Aliran saluran terbuka seperti pada Gambar 2.2 b diasumsikan merupakan aliran seragam, dimana permukaan air sejajar dengan dasar saluran. Saluran terbuka mempunyai permukaan air bebas yang berimpit dengan garis tekanan (garis kerataan hidrolik).
Bentuk kekasaran pada saluran tertutup bersifat pasti, sedangkan pada saluran terbuka bentuknya dapat berubah begitu pula dengan kekasarannya. Karena kondisi di atas, perhitungan saluran terbuka terutama didasarkan pada rumus empiris. Selanjutnya pada rancangan tugas akhir ini hanya akan membahas saluran terbuka kaitannya dengan profil tinggi muka air yang dihasilkan.
Aliran pada saluran terbuka dikatakan tunak (seragam) apabila kedalaman alirannya tidak berubah atau dapat dianggap konstan sepanjang waktu. Aliran pada saluran terbuka dikatakan tidak tunak jika kedalaman aliran berubah-ubah dalam kurun waktu tertentu.
Bendung (halangan pengaliran)
Ciri-ciri profil permukaan air dibagi menurut klasifikasi kemiringan dasar saluran dan letak permukaan aliran (kedalaman aliran h) diukur dalam kaitannya.
Kurva M(Af/W)
Profil ini terjadi di bagian hulu suatu fasilitas (bendungan) yang berada pada saluran curam yang terdapat loncatan air di bagian hulu. Terjadi pada saat s0 = 0 dan H = ~ sehingga hanya terdapat dua profil H yaitu H2 dan H3 yang mirip dengan profil M namun untuk saluran bawah mendatar. Salah satu contoh profil aliran yang berubah secara bertahap adalah profil aliran balik yang terjadi di belakang bendungan.
Pengaruh backwater diasumsikan terjadi di bagian hulu Bendungan Sairipai pada kedalaman 1% di atas kedalaman normal. Perhitungan profil permukaan air yang berubah secara bertahap, sa4aFan di bagian bawah melibatkan penyelesaian persamaan dinamis dari aliran yang berubah secara bertahap. Pada tugas akhir ini dibatasi hanya pada perhitungan dengan menggunakan metode koneksi grafis dan metode Bresse.
Metode integrasi grafis menyajikan cara penyelesaian perhitungan profil permukaan air dengan menggunakan pendekatan grafis. Metode yang digunakan untuk menghitung profil permukaan air selain metode integrasi grafis adalah metode Bresse.
Menggainbar sketsa bentuk lengkung muka airyang terjadi
Kedalaman di
Tujuan Perhitungan Profil Muka Air
Dalam suatu saluran dapat ditentukan banyaknya bendung yang bisa
- Metode Perbandingan
- Hasil-hasil Perhitungan dan Pembahasan
Metode integrasi grafis
Percobaan nB
Pada metode ini penyimpangannya masih tidak beraturan meskipun secara umum memberikan hasil yang hampir sama dengan pengamatan di laboratorium. Hasil perhitungan dengan metode Bresse dapat dilihat pada lampiran halaman 39. Dengan membuat tabel dan grafik antara kedua metode dengan pengamatan laboratorium sebagai pembanding maka dapat diperoleh penyimpangannya. Menggunakan data yang sama seperti pada metode migrasi grafis di atas, dengan koefisien Cliezy (C.
Persen penyimpangan antara metode hiintegrasi Giafis dan metode Bresse dengan pengamatan laboratorium sebagai pembanding. Menggunakan data yang sama seperti pada metode integrasi grafis di atas, dengan koefisien Chezy (C). Menggunakan data yang sama seperti pada metode integrasi grafis di atas, dengan koefisien Cliezy (C) = 68,7791.
Persen penyimpangan antara metode integrasi grafis dan metode kuningan dengan pengamatan laboratorium sebagai pembanding.
Dalam kasus seperti mi metode integrasi grafis secara »,mu,„ memberikan
Untuk kemiringan yang sangat landai yaitu sampai kemiringan 0,0001, debit
Untuk kemiringan yang lebih besar dari 0,0001, metode integiasi grafis
Untuk kemiringan saluran yang lebih besar prosentase kesalahan kedua metode sangat kecil sebagaimana yang ditnnjukkan oleh grafik profil muka air
Setelah melihat hasil penelitian dan perhitungan baik menggunakan metode integrasi grafis maupun metode Bresse seperti terlihat pada Bab IV, selanjutnya. Metode integrasi grafis memberikan hasil dengan persentase kesalahan yang relatif besar dibandingkan dengan metode Bresse, namun masih dapat digunakan sebagai dasar perencanaan karena pengaruh kesalahan yang relatif kecil. Dalam kasus yang disampaikan oleh penulis, metode terbaik untuk digunakan adalah metode integrasi grafis.
Untuk lereng yang lebih curam, metode Breese dapat digunakan karena tingkat kesalahannya hampir sama untuk kedalaman berapa pun. Adinugroho, M.A., 1995, Analisis perhitungan profil tinggi muka air akibat pengaruh pembendungan (perbandingan metode integrasi grafis, metode langkah langsung, metode integrasi langsung), Tugas Akhir Sarjana, FTSP UTJ ITS,. Pekerjaan Umum RL, 1991, Metode perhitungan tinggi muka air sungai dengan metode Pias berdasarkan rumus Manning, nomor: Yayasan SNI Badan Penerbitan Pekerjaan Umum, Jakarta.
Triatmodjo, B., 1996a, Hidraulik II, vierde editie, Beta Offset, Yogyakarta Wignyosukarto, B., 1998, Hidraulik II, Biro KMTS FT UGM, Yogyakarta.
PERCOBAAN KE:!!8
IIIIII'+-(IIClClClClClClC1CIC1IIIIr.oIIC^CjOOOOOOOIIIIIIIOOOOOOOOOIIIIOIIOOOOOOO<->OIIIItoIIOOOOOOooOIIIIIIIIIIIIOOOOOOOOOIIii—ii!'IIIIOOOOooooOIIIIMIIOOOOOOOOOOIIiiinoooooooooiiIIr-lII••||r-|r-lrHrHrHr-ir-lr-iIIii—"IIIIr-l'-"!! IrHr- lrHrlHHHIIIIIIICIC1C1ClClClClC_lClIIIIIIoooooOOOOIIIIIIOOOOOOOOOOIIIIroIIOOOOOOOOOIIIIIWIICOOOoOOOOOOIIiinoooooooooiIIIIIoooooC 'oOIIIIIIIIIIIIIIIOOoc>OOOOOOIIII-•II"IIIIrHrHCJCICIClC1ClClIIIIII'DCDCDCDCDCOCCDCDII||IIooooooooooIIiir-iiioooooooooojiIIIIooooooooo||IIooooooooOOIIIIIIIIIIIII-•II OOOOOOOOOIIIIII"IIII050505OJ r -lIICmIIOOOOOOOOOOIICTIIIIII+1IIIICIClC-lC1ClCIClClC1II-r-jII-•II"(**IIIIO05COt>CDto^fCOClIIIIIIO0505OJ0505050505II.> II NILAI GRAVITASI (*> M/s 2 TINGGI AWAL SALURAN "h-'' Meter TINGGI AKHIR SALURAN iht) Meter INTERVAL TINGGI SALURAN (dh) Meter. PFPHITUNGAN SALURAN TERBUKA METODE INTEGRASI GRAFIS NILAI GAYA GRAVITASI TINGGI AWAL TINGGI AKHIR SALURAN NTERVAL TINGGI SALURAN UNTUK EKSPERIMEN (Sesuai. MASUKKAN NILAI GAYA GEA MASUKKAN TINGGI AWAL SALURAN MASUKKAN TINGGI AKHIR SALURAN PADA TINGGI SALURAN 1 TINGGI SALURAN . ILAHKAN MENGISI INPUT DATA TERLEBIH DAHULUMASUKKAN TINGGI AKHIR SALURAN I4ST1KKAN INTERVAL TINGGI SALURAN
KEMIRINGAN* SALURAN