ANALISIS KEPOSITIFAN, TERBATAS DAN STABIL GLOBAL MODEL MATEMATIKA INTERAKSI ANTAR MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI
Ariyanto1*, Noldi K. Kasse1
1. Program Studi Matematika, FST, Universitas Nusa Cendana
*Penulis Korespondensi: [email protected]
ABSTRAK
Interaksi mahasiswa di perguruan tinggi merupakan suatu dinamika kehidupan sosial dalam suatu selang waktu tertentu. Interaksi antar mahasiswa tersebut bisa berdampak positif maupun negatif. Salah satu contoh dampak positif adalah mahasiswa yang memiliki prestasi standar ketika berinteraksi dengan mahasiswa memiliki prestasi bagus maka ia mengalami kenaikan IPK yang signifikan. Fenome dari interaksi antar mahasiswa telah berhasil dikonstruksi suatu model matematika dalam tulisan ini.
Selanjutnya, model matematika tersebut telah dibuktikan secara analisis tentang kepositifan, terbatas dan stabil global.
Kata kunci: Mahasiswa, Model Matematika, stabil global.
1. PENDAHULUAN
Selama menempuh kuliah di perguruan tinggi mahasiswa sebagai makhluk sosial pasti melakukan interaksi dengan sesama mahasiswa, sebab fitrahnya sebagai manusia maka mahasiswa membutuhkan peran dan bantuan orang lain. Lebih khusus, mahasiswa berinteraksi dengan teman sekelas, teman seangkatan, dan teman satu program studi. Dalam interaksi tersebut tentu saja ada pengaruh positif maupun negatif.
Pengaruh positif dari interaksi tersebut adalah mahasiswa yang memiliki prestasi standar (IPK rendah) ketika berinteraksi dengan mahasiswa memiliki prestasi bagus (IPK tinggi) maka mahasiswa memiliki prestasi standar secara signifikan akan mengalami kenaikan IPK. Hal ini disebakan mahasiswa yang memiliki prestasi bagus (IPK tinggi) dapat βmenularkanβ pengetahuannya kepada mahasiswa memiliki prestasi standar melalui proses belajar bersama di lingkungan kost maupun lingkungan kampus.
Ini sejalan dengan penelitian telah dilakukan Putriaji Hendikawati [1] bahwa salah satu yang mempengaruhi IPK mahasiswa adalah pergaulan dan kemampuan sosialisasi diri.
Dinamika interaksi mahasiswa prestasi standar dengan mahasiswa prestasi bagus akan dikonstruksi dalam suatu model matematika berdasarkan referensi awal dari model SIR
23
pada penyebaran penyakit menular. Tulisan ini bertujuan mengkonstruksi model matematika teoritis mengenai dinamika interaksi mahasiswa di perguruan tinggi, membuktikan model secara analisis tentang positif invariant, terbatas dan stabil global dari titik kesetimbangan bebas interaksi mahasiswa maupun titik kesetimbangan endemik interaksi mahasiswa. Analisis kepositifan dapat ditemukan pada beberapa artikel [2]. Bukti stabil global yang menjadi rujukan dalam tulisan ini adalah prinsip invariant LaSalle yang terdapat di kertas kerja Jafaruddin dkk [3] dan Yuni Yulida dkk [4]
2. METODE 2.1 Formulasi Matematika
Pada tulisan ini, populasi (π) dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok mahasiswa prestasi standar ( π ), kelompok mahasiswa prestasi bagus ( πΌ1 ) dan kelompok mahasiswa prestasi super bagus ( πΌ2 ). Skenario dan asumsi model sebagai berikut : Kelompok π adalah mahasiswa memiliki prestasi standar akan rentan terpengaruh menjadi mahasiswa prestasi bagus ( πΌ1 ) atau menjadi mahasiswa prestasi super bagus ( πΌ2 ) ketika antar mahasiswa tersebut melakukan interaksi. Begitu juga dengan mahasiswa prestasi bagus (I1) akan rentan terpengaruh menjadi mahasiswa prestasi super bagus (I2). Pada model ini dibatasi bahwa kelompok mahasiswa prestasi bagus dan kelompok mahasiswa prestasi super bagus tidak akan menjadi kelompok mahasiswa prestasi standar ketika terjadi interaksi antar mereka. Rombongan mahasiswa baru ( π΄ ) akan langsung berkontribusi menambah kelompok π. Jumlah total populasi ( π ) diasumsikan konstan. Laju trasnmisi dari kelompok π ke kelompok πΌ1 lebih besar dari laju trasnmisi dari kelompok π ke kelompok πΌ2.
Skema dari model disajikan sebagai berikut :
Berdasarkan skema gambar 1 di atas maka diperoleh model sebagai berikut :
ππ
ππ‘ = π΄ β πΌ π πΌπ1β π π πΌπ2β π π
π πΌ πΌ1 π½ πΌ2
π
π΄
π π ππΌ1 ππΌ2
Gambar 2.1.
24
ππΌ1
ππ‘ = πΌ π πΌ1
π β π½ πΌ1 πΌ2
π β π πΌ1 (1)
ππΌ2
ππ‘ = π π πΌ2
π + π½ πΌ1 πΌ2
π β π πΌ2 dimana :
πΌ βΆ laju transmisi dari π ke πΌ1
π½ βΆ laju transmisi dari πΌ1 ke πΌ2 π βΆ laju transmisi dari π ke πΌ2
Titik kesetimbangan bebas interaksi antar mahasiswa dari persamaan (1) ada tiga yaitu πΈ0= (π , 0, 0), πΈ1= ( π’ππ , 0, π (πβπ)π ), dan πΈ2= ( πππΌ , π (πΌβπ)πΌ , 0 )
(2)
Sedangkan titik kesetimbangan endemik interaksi antar mahasiswa berdasarkan persamaan (1) adalah sebagai berikut:
πΈ3= (πβ , πΌ1β, πΌ2β) di mana πβ= π½ π
πΌ+π½βπ , πΌ1β=π (πΌπβππ½+ππ½βππ)
(πΌ+π½βπ) π½ , πΌ2β= π (πΌπ½βπΌπβπ½π+ππ) (πΌ+π½βπ) π½ (3)
2.1 Formula Bilangan Reproduksi Dasar Model
Akan dicari nilai bilangan reproduksi dasar ( β0 ) dengan menggunakan next generation matrix sebagai berikut:
Selanjutnya next generation matrix di titik πΈ0 dari model (1) adalah
NGM= [
πΌ
π 0
0 ππ] (4)
NGM pada persamaan (4) memiliki dua nilai eigen, yaitu πΌπ dan ππ sehingga bilangan reproduksi dasar adalah β0= maks { πΌπ , π
π } (5)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Matematika Model
Lemma 3.1.1 Pada kondisi awal non-negatif sistem persamaan (1) dapat disajikan sebagai berikut: π(0) β₯ 0, πΌ1(0) β₯ 0, dan πΌ2(0) β₯ 0, maka penyelesaian dari π(π‘), πΌ1(π‘), dan πΌ2(π‘) dari model (1) selalu non-negatif untuk setiap waktu π‘ > 0.
Bukti:
Berdasarkan persamaan (1) maka diperoleh
25
ππ
ππ‘ = π΄ β πΌ π πΌ1
π β π π πΌ2
π β π π βΊ ππ
ππ‘ ππ+ (πΌ πΌ1
π+ π πΌ2
π+ π) π ππ= π΄ ππ Di mana π = β« πΌ πΌ1(π)
π ππ + π πΌ2(π)
π ππ + ππ‘
π‘
0 .
Akibatya π(π‘) = π(0) + β« π΄ π[β« πΌ πΌ1(π)π ππ+π πΌ2(π)π ππ+ππ‘
π‘
0 ]
π‘ ππ
0 .
Jadi, terbukti bahwa π(π‘) β₯ 0, untuk setiap waktu π‘ > 0.
Bukti πΌ1(π‘) β₯ 0 sebagai berikut:
Dari persamaan (1) diperoleh bahwa ππΌππ‘1= πΌ π πΌ1
π β π½ πΌ1 πΌ2
π β π πΌ1 dan πΌ1(π‘) = πΌ1(0) + πβ« (πΌ 0π‘ π(π) π βπ½ πΌ2(π)π βπ) ππ. Jadi, terbukti bahwa πΌ1(π‘) β₯ 0, untuk setiap waktu π‘ > 0.
Bukti πΌ2(π‘) β₯ 0 sejalan dengan bukti π(π‘) β₯ 0 dan πΌ1(π‘) β₯ 0. β Lemma 3.1.2 The feasible region Ξ© yang didefinisikan sebagai berikut:
Ξ© = {(π, πΌ1, πΌ2) β β+3 βΆ π, πΌ1, πΌ2 β₯ 0, π + πΌ1+ πΌ2β€π΄
π} adalah positif invariant terhadap persamaan (1).
Bukti:
π = π + πΌ1+ πΌ2 , di mana π = jumlah total populasi = konstan. Jadi, diperoleh ππππ‘ + ππ = π΄ βΊ π(π‘) =π΄
π+ π(0) πβππ‘βπ΄
π πβππ‘, untuk π‘ β β berakibat π βπ΄
π, jumlah total populasi dalam jangka waktu panjang akan terbatas oleh π΄π. β
3.2 Analisis kestabilan Global
Pada bagian ini akan dibuktikan bahwa titik kesetimbangan bebas interaksi mahasiswa πΈ0= ( π, 0, 0 ) dan titik kesetimbangan endemik interaksi antar mahasiswa πΈ3= ( πβ, πΌ1β, πΌ2β ) masing-masing merupakan titik stabil asimtok global di Ξ©.
Teorema 3.2.1: Kestabilan Global titik kesetimbangan (i) Jika β0β€ 1 maka πΈ0 = ( π, 0, 0 ) stabil asimtotik global (ii) Jika β0> 1 maka πΈ3= ( πβ, πΌ1β, πΌ2β ) stabil asimtotik global Bukti :
(i) Dibentuk fungsi Lyapunov π βΆ { (π, πΌ1, πΌ2) β Ξ© βΆ π, πΌ1 , πΌ2> 0} β β dengan rumus sebagai berikut :
π(π, πΌ1, πΌ2) = [π β π β π ln (π
π)] + πΌ1+ πΌ2 maka diperoleh π(πΈ0) = 0 , dan
ππ
ππ‘ = (ππππ‘βππ ππππ‘) +ππΌππ‘1+ππΌππ‘2 (6)
Substitusi persamaan (1) dan (5) ke persamaan (6) maka diperoleh, ππππ‘ = π΄ β π π βππ π΄ + πΌ πΌ1+ π πΌ2+ ππ β π πΌ1β π πΌ2
(7) atau ekuivalen dengan ππππ‘ = βπ π β (π
πβ 1 ) π΄ + ( β0β 1) π πΌ1+ ( β0β 1) π πΌ2 (8)
26
Subtitusi titik πΈ0 ke persamaan (8) maka diperoleh ππππ‘ < 0 bila β0β€ 1.
Dari persamaan (7) , yaitu ππππ‘ = 0 jika hanya jika π = π, πΌ1= 0 , dan πΌ2= 0.
Oleh karena itu , himpunan kompak invariant terbesar dalam { (π, πΌ1, πΌ2) β Ξ© βΆ dU
dt = 0 } adalah singleton { πΈ0} sehingga berdasarkan prinsip invariant LaSalle titik kesetimbangan bebas interaksi mahasiswa πΈ0 = ( π, 0, 0 ) merupakan titik stabil asimtok global di Ξ©.
(ii) Didefinisikan fungsi Lyapunov πΏ βΆ { (π, πΌ1, πΌ2) β Ξ© βΆ π, πΌ1, πΌ2 > 0 } β β dengan rumus:
πΏ(π, πΌ1, πΌ2) = [π β πββ πβ ln (π
πβ)] +π
πΌ [πΌ1β πΌ1ββ πΌ1β ln (πΌ1
πΌ1β)] +π
π½ [πΌ2β πΌ2ββ πΌ2β ln (πΌ2
πΌ2β)]
maka diperoleh,
ππΏ ππ‘ = [ ππ
ππ‘βπβ
π ππ ππ‘ ] + π
πΌ [ππΌ1
ππ‘ βπΌ1β
πΌ1 ππΌ1
ππ‘] +π
π½ [ππΌ2
ππ‘ βπΌ2β
πΌ2 ππΌ2
ππ‘] (9)
Matriks Hesssian π»(πΈ3) sebagai berikut :
π»(πΈ3) = (
πβ
π2 0 0
0 π
πΌ πΌ1β πΌ12 0 0 0 ππ½ πΌπΌ2β
22)
, dan matriks Hesssian π»(πΈ3) adalah definit positif karena
π2πΏ
ππ2=ππβ2> 0, (πππ2πΏ2) (πππΌ2πΏ
12) β (ππ ππΌπ2πΏ
1)
2
=ππ2βππΌ πΌπΌ1β
12> 0, dan , det(π»(πΈ3)) = πβ
π2 π πΌ
πΌ1β πΌ12
π π½
πΌ2β πΌ22> 0.
sebab πβ=πΌ+π½βππ½ π > 0, πΌ1β=π (πΌπβππ½+ππ½βππ)
(πΌ+π½βπ) π½ > 0, dan πΌ2β= π (πΌπ½βπΌπβπ½π+ππ) (πΌ+π½βπ) π½ > 0.
Oleh karena itu πΏ merupakan fungsi konveks tegas, dan berdasarkan persamaan (9), yaitu ππΏππ‘ = 0 jika dan hanya jika π = πβ , πΌ1= πΌ1β , dan πΌ2 = πΌ2β.
Jadi, titik πΈ3 merupakan titik minimum global pada Ξ©.
Selanjutnya, substitusi persamaan (1) dan (5) ke persamaan (9) maka diperoleh,
ππΏ
ππ‘ = (1 βπβ
π)
β
<0
[(π β0 π β π½ πΌ2) πΌ1
π β π πΌ1]
β
>0
+ (1 βπΌ1β
πΌ1)
β
<0
[π π πΌ1
π + (π½ πΌ2
πβ π) πΌ1
β0]
β
>0
+
(1 βπΌπΌ2β
2)
β
<0
[π π πΌπ2+ ( π½ πΌπ1 β π) βπΌ2
0]
β
>0
< 0 berlaku bila β0> 1.
di mana:
1 βππβ= 1 β
π½ π πΌ+π½βπ
π = 1 βπΌ+π½βππ½ ππ < 0 , sebab π > π maka ππ > 1 1 βπΌ1β
πΌ1= 1 β
π (πΌπβππ½+ππ½βππ) (πΌ+π½βπ) π½
πΌ1 = 1 β (πΌπβππ½+ππ½βππ) (πΌ+π½βπ) π½
π
πΌ1< 0, sebab π > πΌ1 maka ππΌ
1> 1 1 βπΌ2β
πΌ2= 1 β
π (πΌπ½βπΌπβπ½π+ππ) (πΌ+π½βπ) π½
πΌ2 = 1 β (πΌπ½βπΌπβπ½π+ππ) (πΌ+π½βπ) π½
π
πΌ2< 0, sebab π > πΌ2 maka πΌπ
2> 1 Oleh karena itu himpunan kompak invariant terbesar dalam { (π, πΌ1, πΌ2) β Ξ© βΆ dL
dt = 0 } adalah singleton { πΈ3} sehingga berdasarkan prinsip invariant LaSalle titik
27
kesetimbangan endemik interaksi antar mahasiswa πΈ3 = ( πβ, πΌ1β, πΌ2β ) merupakan titik stabil asimtok global di Ξ©. β
4. SIMPULAN
Berdasarkan uraian sebelum maka disimpulkan bahwa model matematika interaksi antar mahasisiwa berhasil dikonstruksi adalah sebagai berikut:
ππ
ππ‘ = π΄ β πΌ π πΌ1
π β π π πΌ2
π β π π
ππΌ1
ππ‘ = πΌ π πΌπ1β π½ πΌ1π πΌ2β π πΌ1
ππΌ2
ππ‘ = π π πΌ2
π + π½ πΌ1 πΌ2
π β π πΌ2
Model tersebut telah dibuktikan secara analisis positif invariantnya , solusi selalu terbatas, dan titik kesetimbangan bebas interaksi mahasiswa maupun titik kesetimbangan endemik interaksi mahasiswa masing-masing adalah stabil asimtok global.
DAFTARPUSTAKA
[1] P. Hendikawati, βPutri Hendikawati, βAnalisis Faktor yang mempegaruhi Indeks Prestasi mahasiswaβ, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, Vol.2 , no.1, tahun 2011.,β
Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, vol. 2, no. 1, pp. 27β35, 2011.
[2] M. Z. Ndii, F. R. Berkanis, D. Tambaru, M. Lobo, Ariyanto, and B. S. Djahi, βOptimal control strategy for the effects of hard water consumption on kidney-related diseases,β BMC Research Notes, vol. 13, no. 1, p. 201, Apr. 2020, doi: 10.1186/s13104- 020-05043-z.
[3] J. Jafaruddin, S. W. Indratno, N. Nuraini, A. K. Supriatna, and E. Soewono,
βKestabilan Model SIR-SI host-vector transmisi demam dengue,β 2013, pp. 126β131.
[4] Y. Yulida, F. Faisal, and M. K. Ahsar, βYuni Yulida, Faisal, Muhammad Ahsar,K,
βAnalisis Kestabilan Global Model Epidemik SIRS menggunakan fungsi Lyapunovβ, Jurnal Matematika Murni dan Terapan, Vol.5, No.2, tahun 2011.,β Jurnal Matematika Murni dan Terapan, vol. 5, no. 2, pp. 19β30, 2011.