• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Implementasi sistem among dalam menanamkan nilai-nilai karakter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Implementasi sistem among dalam menanamkan nilai-nilai karakter"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Spirit Vol 13 No 1 November 2022

IMPLEMENTASI SISTEM AMONG DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI

KARAKTER

Restu Azani Muharromah1, Titik Muti’ah2, Titisa Balerina3 Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

e-mail: restuazani@gmail.com, Titik@ustjogja.ac.id Kronologi Naskah:

Naskah masuk : 14 September 2022 Revisi naskah : 10 oktober 2022 Naskah diterima : 8 November 2022

______________________________________________________________________________________________________

Abstract. The research was conducted to examine the concept and implementation of the Among system in instilling character values in students at Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta. The implementation of the Among system was studied by using the Asah, Asih, Asuh method and the Ki Hadjar Dewantara Leadership Trilogy. This research uses a qualitative approach with a case study method. The research subjects were three guardians of Taman Muda Ibu pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta and four significant others. Data collection uses observation and interviews to explore experiences and understandings related to the implementation of the Among system in instilling student character values. The results of the third study show that the subject acts as an educator, mentor, provides direction if students make a mistake, sets a good example, motivates and inspires students, and teaches students to have good character values. The character values that are instilled are religious, nationalist, independent, mutual cooperation and integrity character values. The learning that the tutor does is the independence and nature of the students. The supporting factors are the guardian, parents, and the community. The inhibiting factors of students and lack of knowledge and experience in dealing with ABK. Efforts to overcome these problems include communication and cooperation between the civil servants, parents and the people.

Keywords: Among System, Character Values.

_________________________________________________________________________________________________________________

Abstrak. Penelitian dilakukan untuk mengkaji konsep dan implementasi sistem among dalam menanamkan nilai-nilai karakter siswa di Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta. Implementasi sistem among diteliti dengan mengambil metode Asah, Asih, Asuh dan Trilogi Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian berjumlah tiga orang pamong Taman Muda Ibu pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta dan empat orang significant others.

Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara untuk menggali pengalaman dan pemahaman terkait implementasi sistem among dalam menanamkan nilai-nilai karakter siswa. Hasil penelitian menunjukkan ketiga subjek pamong berperan sebagai pendidik, pembimbing, memberikan arahan jika siswa berbuat salah, memberikan contoh yang baik, memberikan motivasi dan semangat kepada siswa, dan mengajarkan siswa untuk mempunyai nilai-nilai karakter yang baik. Nilai-nila karakter yang ditanamkan yaitu nilai karakter religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas. Pembelajaran yang pamong lakukan mengedepankan kemerdekaan dan kodrat alam siswa. Faktor pendukungnya adalah pamong, orangtua, dan masyarakat. Faktor penghambat yaitu siswa dan kurangnya pengetahuan dan pengalaman

(2)

Muharromah. R.A,, Muti’ah. T, Balerina. T Implementasi Sistem Among Dalam Menenamkan Nilai-nilai Karakter

31 Sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut, sangat jelas bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak atau karakter peserta didik. Sedangkan tujuan pendidikan nasional yaitu menjadikan peserta didik cerdas secara akademik, namun juga menjadikan peserta didik memiliki karakter yang baik. Dunia pendidikan memiliki kontribusi yang besar dalam hal nilai-nilai karakter peserta didik yang buruk. Saat ini peserta didik sudah sangat jarang diajarkan nilai-nilai karakter tetapi para guru disibukkan dengan nilai-nilai akademik saja.

Oleh karena itu, Berbagai persoalan akibat rendahnya nilai-nilai karakter yang diajarkan oleh guru mengakibatkan tingginya perilaku tawuran, bullying, dan kekerasan di sekolah.

Ada banyak indikasi bahwa nilai-nilai karakter Indonesia secara fundamental terancam gagal. Menurut hasil survey nasional (Basri and Murtaddlo 2019), indeks karakter siswa SMA secara nasional pada tahun 2019 adalah 70,70. Nilai ini termasuk dalam kategori

“tinggi”.

Berdasarkan data tersebut, maka perlu adanya perhatian dan penanganan khusus terhadap penanaman nilai-nilai karakter siswa sekolah dasar terutama melalui ajaran Ki Hadjar dewantara, Tamansiswa memiliki warisan ajaran pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yang kini diimplementasikan dalam sistem pembelajaran. Tamansiswa mengimplementasikannya berdasarkan sistem among, yaitu pembelajaran yang bersifat kekeluargaan. Metode pendidikan yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa yaitu dengan prinsip asah, asih, dan asuh dan juga trilogy kepemimpiinan.

Peneliti menemukan hal tersebut di Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta.

Penanaman karakter di Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta menggunakan sistem among. Berdasarkan hasil wawancara peneliti saat melakukan observasi awal, Kepala sekolah Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta Nyi Anastasia Riatriasih, M.Pd pada akhir Februari 2022 menyatakan bahwa:

“di Taman Muda Ibu Pawiyatan jelas menggunakan sistem pengajaran yang ditetapkan tamansiswa dalam proses pembelajaran khususnya dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa”.

Sejalan dengan pernyataan Nyi Nila selaku pamong kelas juga menyatakan bahwa sistem among yang berarti ngemong siswa untuk menanamkan nilai-nilai karakter dilaksanakan secara terintegrasi ke dalam mata pelajaran secara langsung.

“menerapkan sistem among yang diajarkan oleh Ki Hadjar dewantara sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai karakter siswa pada jaman sekarang yang sangat renah dalam menanamkan nilai-nilai tersebut. Sesuai dengan tujuan sekolah kita, sistem among jelas digunakan dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa

(3)

Jurnal Spirit Vol 13 No 1 November 2022

Penjelasan diatas diperkuat dengan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada awal Maret 2022 saat kegiatan pembelajaran di luar kelas. Nyi nila menanamkan karakter pada siswa melalui metode asah, asih, asuh. Seperti yang dikatakan Suratman (dalam Siti, 2018) sebagai seorang pamong perlu berperilaku: (1) memiliki jiwa kekeluargaan, (2) bersikap manusiawi, (3) bijaksana,

(4) memperlakukan anak sesuai dengan martabat kemanusiannya, (5) menempatkan anak sebagai topik pembicaraan dalam proses pembelajaran, (6) memperhatikan karakter anak sesuai dengan tingkatan peningkatan jiwa dan raganya, (7) menjadi teladan dalam segala tingkah laku terutama didasarkan sepenuhnya pada nilai-nilai luhur dari bangsa Indonesia.

Ki Hadjar Dewantara (dalam Riyanti dkk, 2022) mengatakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode among sangat tepat relevan dengan kondisi saat ini dengan menempatkan pendidikan sebagai unsur penting sebagai jalan untuk mengembangkan bangsa dan Negara agar terhindar dari kebodohan, keterbelakangan. Ki Hadjar menekankan pada pengintegrasian budaya nasional yang sesuai karakter-karakter kebangsaan, seperti halnya pendidikan nasionalisme yang berdasarkan budi pekerti dalam pendidikan. Nilai- nilai kebangsaan harus dikembangkan melalui pendidikan sebagai upaya pembinaan karakter kebangsaan kepada generasi muda.

Berangkat dari pemikiran tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana implementasi sistem among khususnya metode asah, asih, asuh dan trilogi kepemimpinan dalam menanamkan nilai-nilai karakter di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa dengan mengetahui judul “Implementasi Sistem Among dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa”.

Metode

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Taman Muda Ibu pawiyatan tamansiswa Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, pamong wali kelas, dan pamong seni musik. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa kata maupun tindakan yang diperoleh melalui observasi dan wawancara peneliti dengan subjek penelitian. Peneliti menggunakan teknik observasi dan wawancara dengan instrument berpa pedoman observasi dan pedoman wawancara. Teknik analisis yang digunaka adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.

Hasil

Karakter yang dihasilkan oleh sekolah perlu diketahui untuk menentukan keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan di Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa yang dicanangkan dalam visi dan misi sekolah yaitu melakukan pendidikan karakter melalui sistem among. Sistem among merupakan metode pendidikan yang ada di perguruan Tamansiswa. Metode pendidikan yang diteliti dalam penelitian ini yaitu asah, asih, asuh. Selain itu, dalam melaksanakan

(4)

Muharromah. R.A,, Muti’ah. T, Balerina. T Implementasi Sistem Among Dalam Menenamkan Nilai-nilai Karakter

33 Pamong memberikan pengajaran yang dapat menambah pengetahuan tentang karakter pada siswa. Hasil penelitian mengenai menanamkan nilai nilai karakter siswa dalam pembelajaran menunjukkan bahwa sistem among dilaksanakan oleh pamong dengan memberikan pengajaran pada siswa mengenai karakter dengan memberi pemahaman bahwa siswa perlu memiliki karakter yang baik. Hal tersebut dilakukan oleh pamong yang disesuaikan dengan materi pelajaran yang disesuaikan dengan kebiasaan siswa tanpa ada paksaan maupun secara spontan ketika ada permasalahan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, karakter yang dikembangkan di Taman Muda Ibu Pawiyatan tamansiswa yaitu 18 nilai karakter dari Kemendiknas.

Dari 18 nilai karakter tersebut, dalam rangka implementasi gerakan penguatan pendidikan karakter dikristalkan menjadi 5 nilai dasar pendidikan karakter berdasarkan Perpres Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (dalam Maisaro dll, 2018) yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Berikut merupakan pembahasan mengenai karakter yang dihasilkan di Taman Muda ibu Pawiyatan tamansiswa, dilihat dari cara mengimplementasikan sistem among dan hasil berupa perilaku yang Nampak dari siswa pada setiap karakter yang dikembangkan.

No Sistem Among Implementasi Sistem Among Karakter yang dihasilkan

1 Asah Pamong membimbing siswanya dengan

mengawasi, memberikan bantuan

Mandiri gotong royong

2 Asih Pamong memahami karakter setiap siswa, dan selalu simpati dan empati terhadap siswanya.

Nasionalis integritas 3 Asuh Pamong memperhatikan setiap perbedaan

siswa-siswanya dengan penuh kesabaran.

Gotong royong integritas 4 Ing Ngarsa Sung

Tuladha

Dilakukan dengan menjadi contoh melalui perbuatan ditunjukkan dengan tidak hanya memberi contoh tetapi ikut melakukan apa yang sebaiknya siswa lakukan

Religius nasionalis

5 Ing Madya Mangun Karsa

pamong senantiasan memberi apresiasi secara verbal dan non verbal, pamong menasihati siswa untuk terus berkarya

Mandiri nasionalis

6 Tut Wuri Handayani pamong yang memberikan dorongan pada siswa agar berkarya kearah yang benar

Religius nasionalis

(5)

Jurnal Spirit Vol 13 No 1 November 2022

Faktor pendukung metode pendidikan dalam sistem among untuk menanamkan nilai-nilai karakter yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan juga masyarakat. Ki Hadjar Dewantara (2013) menyatakan bahwa bidang akademik adalah pusat pendidikan, dengan kewajiban khusus untuk mengajar kecerdasan akal serta bakat pengetahuan. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa sekolah lebih fokus pada perkembangan kognitif siswa. Faktor tersebut mempengaruhi pendidikan karakter yang akan diterima oleh siswa lebih sedikit, namun di Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa sistem among di jalankan setiap hari terutama ketika kegiatan pembelajaran, selain itu fasilitas yang dimiliki sekolah juga menjadi pendukung dalam implementasi sistem among untuk menanamkan nilai- nilai karakter pada siswa.

Keluarga atau orang tua menjadi faktor yang utama dalam pelaksanaan metode pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai karakter. seeseorang. Data tersebut sesuai dengan pernyataan Ki Hadjar Dewantara (2013) yang menyatakan bahwa “harta warisan yang paling utama merupakan

“pusat pendidikan”, karena sejak lahirnya humanism sampai sekarang, kehidupan keluarga selalu mempengaruhi pertumbuhan kepribadian”. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa keluarga selalu mempengaruhi pertumbuhan karakter seseorang. Sehingga keluarga menjadi faktor utama dalam penanaman karakter setiap orang.

Faktor pendukung ketiga yaitu masyarakat. Masyarakat khususnya RT/RW setempat sangat berperan dan membantu pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Meski pengaruh yang diberikan masyarakat lebih sedikit daripada sekolah dan keluarga, masyarakat khususnya RT/RW setempat tetap berupaya menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa. Ki Suratman (1991) berpendapat bahwa lingkungan masyarakat tersebut merupakan jalur belajar di luar sekolah. Lingkungan ini dapat berupa tempat main, menjadi wadah dapat berupa organisasi olahraga, organisasi seni, gerakan pramuka, dan organisasi pemuda lainnya.

Strategi dalam melaksanakan metode pendidikan sistem among dalam menanamkan nilai- nilai karakter pada siswa yaitu memperbanyak komunikasi serta sharing antar pamong dan orang tua seswa sehingga ada kerja sama antara sekolah dan orang tua siswa serta diskusi antar pamong terkait permasalahan yang dialami oleh siswa. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena penanaman karakter pada siswa merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah dengan orang tua. Apabila orang tua siswa dan sekolah mampu menjalin komunikasi dengan baik, keduanya dapat lebih mudah untuk mengetahui perkembangan karakter yang telah tertanam dalam diri siswa.

Simpulan

Penelitian mengenai implementasi sistem among dalam menanamkan nilai-nilai karakter di Taman Muda Ibu pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta pada 3 subjek. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan wawancara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pamong dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada siswanya, pamong berperan sebagai pendidik, pembimbing, memberikan arahan jika siswa berbuat salah, memberikan contoh yang baik, memberikan motivasi dan semangat kepada siswa,

(6)

Muharromah. R.A,, Muti’ah. T, Balerina. T Implementasi Sistem Among Dalam Menenamkan Nilai-nilai Karakter

35 Faktor faktor yang berpengaruh terhadap implementasi sistem among dalam menanamkan nilai-nilai karakter di Taman Muda Ibu Pawiyatan yaitu keluarga, pamong, dan juga masyarakat. Sedangkan faktor penghambat yaitu pamong dan siswa. Strategi untuk meningkatkan faktor pendukung dan mengurangi faktor penghambat yaitu melakukan diskusi antar pamong dan juga orangtua siswa.

Saran

Masyarakat merupakan salah satu faktor terpenting dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa-siswa. Maka dari itu masyarakat untuk bisa lebih terlibat dengan aktif sebagai komponen penting dalam mendidik siswa-siswa di Taman Muda Ibu pawiyatan tamansiswa Yogyakarta.

Daftar Pustaka

Apriliyanti, F,. Fattah H,. and Ahmad Y,. S. (2020). “Sistem Among Dalam Penerapan Nilai-Nilai Luhur Pendidikan Karakter Ki Hadjar Dewantara.” Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan 5(8): 1048.

Aqila, F.Y., Riyandanie, O. G., Fauziah, R. N., & Giri, R.S. (2017). Pengalaman Remaja Berusia Di Bawah 18 Tahun Dalam Bermain Grand Theft Auto Game. Jurnal Psikologi Undip Vol.16(1) 54-63.

Astuti, Id. (2011). Kepemimpinan Pembelajaran Sekolah Inklusi. Malang: Bayumedia Publishing Basri, Husen, H,. and Murtaddlo, M. (2019). 1 OSF.io Indeks Karakter Siswa 2021.

Boentarsono, Ki B. (2012). Taman Siswa: Badan Perjuangan Kebudayaan dan Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Aditya Media

Firdaus, A. J. (2015). Upaya guru fiqih dalam meningkatkan prestasi siswa kelas VII melalui penilaian portofolio di MTS Misriu Al-Hasan Kraton Mojo Kabupaten Kediri tahun 2015 (Skripsi, IAIN Kediri).

Handayaningrat, S. (1999). Pengantar studi ilmu administrasi dan manajemen.

Jakarta: Haji Masagung.

Hasibuan, M, SP. (2008). Manajemen Sumber Daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Indrayanti, I. (2018). Konsep Pembelajaran Berbasis System Among Dalam Penanaman

Pendidikan Karakter Siswa (Telaah Pemikiran Ki Hadjar Dewantara). Skripsi Sarjana: jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah IAIN. Curup

Isnaini, Rohmatun Lukluk. (2016). Penguatan Pendidikan Krakter Siswa Melalui Manajemen Bimbingan dan Konseling Islam. Jurnal Manajemen Pendidikan islam. 1(1).

Ki suratman. (1991). Ajaran Ki Hadjar Dewantara sebagai Bekal hidup dalam Perjuangan di Masyarakat. Yogyakarta: Majelis Luhur persatuan Tamansiswa

Kompas . (2011). DPR: kecurangan Cermin Krisis Pendidikan. Diakses pada Oktober 2021, dari https://amp.kompas.com/edukasi/read/2011/06/14/16050588/edukasinews

Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. (2013). Ki Hadjar Dewantara: Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka 1 (Pendidikan). Yogyakarta: Universitas sarjanawiyata Tamansiswa (UST Press) bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan tamansiswa.

Marwah, Shafa, S., Syafe’i,M., and Sumarna , E. (2018). “Relevansi Konsep Pendidikan Menurut Ki Hadjar Dewantara Dengan Pendidikan Islam.” TARBAWY : Indonesian Journal of Islamic Education 5(1): 14.

Maisaro, A., Wiyono, B, B., dan Imron, A. 2018. "Manajemen Program Penguatan Pendidikan karakter Di Sekolah Dasar." JAMP: Jurnal Adminitrasi dan Manajemen Pendidikan 1(3): 302-312

Moleong, L. J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja

Nugroho, Puthut D, P. (2019). Kisah Pelajar SD Anak Penjual Kerupuk Jadi Korban Bullying Takut Sekolah Hingga Depresi. Diakses pada Oktober 2021, dari

https://amp.kompas.com/regional/read/2019/10/08/21504431/kisah-pelajar-sd- anak-

(7)

Jurnal Spirit Vol 13 No 1 November 2022

penjual-kerupuk-jadi-korban-bullying-takut-sekolah

Nuri, M.S. (2016). Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara: Studi Kasus pelaksanaan Sistem Among di SDN Timbulharjo Bantul. Basic education, 5(2), 129-140.

Prihatsanti, U., Suryanto, S., & Hendriani, W. (2018). Menggunakan Studi Kasus Sebagai Metode Ilmiah dalam Psikologi. Buletin Psikologi, 26(2), 126-136.

Purwandari, N, R. (2016). Implementasi Sistem Among dalam Penanaman Karakter di Kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 33(5).

Raharjo, S. (2012). Ki Hadjar Dewantara Biografi Singkat 1889-1959. Yogyakarta: Garasi.

Riyanti, D., dkk. ( 2022). Pendidikan Berbasis Budaya Nasional Warisan Ki Hadjar Dewantara. Jurnal Ilmu Pendidikan 4(10).

Rosala, D., dkk. (2021). Internalisasi Nilai Tri-Silas Melalui Pembelajaran Tari Anak Berbasis Budaya Lokal. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5(2).

Rosyad, A, M,. ( 2019). Implementasi Pendidikan Karakter melalui Kegiatan Pembelajaran di Lingkungan Sekolah. Jurnal Keilmuan Manajemen pendidikan. 5(2)

Sari, N, K., dan Puspita, Linda, D., (2019). Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Jurnal DIKDAS bantara. 2(1)

Setyawan, A, D, and Akbar Al Masjid. 2021. “Daring Mata Kuliah Karawitan Di Masa Pandemi Covid- 19.” Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an 7: 1101–5.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Suparlan, H. (2015). Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Sumbangannya Bagi Pendidikan Indonesia. Jurnal Filsafat. 23(1).

Supriyatno, A, & Wahyudi, W. (2020). Pendidikan karakter di era milenial. Yogyakarta: Deepublish.

Suwarjo. (1999). Pendidikan Among Sistem. (1st ed.) Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansuswa.

Suwendra, I. W. (2018). Metodologi penelitian kualitatif dalam ilmu sosial,pendidikan, kebudayaan dan keagamaan. Nilacakra.

Syamsi, I. (2001). Organisasi dan manajemen.Yogyakarta: Fisipol UGM.

Tanaka, A. (2018). Sistem Among, Dalton, dan Shanti Nikentan Kajian Komparatif Historikal system Pendidikan Indonesia, Amerika, dan India sertab Implikasinya bagi Kemajuan Pendidikan di Indonesia Konteks Kekinian. Jurnal Teknologi Pendidikan Madrasah. 1(1).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Indonesia.

Diakses dar http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf pada tanggal 19 September 2021pukul 20:27 WIB.

Pendekatan Pluralistik Dalam Pengelolaan Kelas Di Sd Negeri Timuran Yogyakarta. Jurnal Taman Cendikia. 4(1).

Yahya, J, and Yuli, P. (2019). “Penerapan Konsep Sistem Among Dalam Peningkatan Hasil Belajar Ipa Di Kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 1 Donotirto Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul.” TRIHAYU:

Jurnal Pendidikan Ke-SD-an 5(2)

Referensi

Dokumen terkait

Buku teks ditujukan untuk memenuhi kebutuhan siswa SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta kelas VII tentang penanaman nilai karakter yang

Faktor penghambat penanaman sikap nasionalisme pada diri siswa kelas tinggi dalam pembelajaran IPS di lingkungan SD Taman Muda Ibu Pawiyatan adalah alokasi waktu

Hasil wawancara terhadap 11 narasumber, proses penanaman nilai-nilai Ketamansiswaan melalui budaya sekolah di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta dengan cara: (1)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Strategi pembelajaran PPKN dalam menanamkan nilai karakter pada peserta didik adalah dengan mengidentifikasi perubahan

Penanaman nilai karakter dan moral dilakukan dengan cara mengajarkan hal - hal baik dan buruk, proses kegiatan pembelajaran dalam menanamkan nilai moral dan karakter

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Taman Muda Ibu Pawiyatan sudah mengupayakan penerapan konsep Tri Pusat Pendidikan untuk mensinergiskan

Reduksi data dilakukan dengan memilah-milah data berupa implementasi sistem among dalam menanamkan karakter dan karakter yang dihasilkan melalui metode pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian, nilai- nilai karakter yang dikembangkan di Sekolah Dasar Taman Muda Ibu Pawiyatan antara lain: a) religiusitas, ditanamkan melalui kegiatan