• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Model Analisis IS-LM dalam Perspektif Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Model Analisis IS-LM dalam Perspektif Islam"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Model Analisis IS-LM dalam Perspektif Islam

Melani Azzahra Nur1, Maryam Batubara2*

1,2Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

1*Corresponding Author: [email protected]

ABSTRACT

Economic growth that exists today has always been a central issue in the problem of economic development. Economic development always aims to create prosperity in society in terms of increasing income, unemployment, and poverty. With that, the government can overcome it by enacting several forms of policies that have been created, namely fiscal policy and monetary policy. Therefore, fiscal policy and monetary policy will always be influenced by the goods market as well as the money market. In macroeconomic theory, the case of the goods market is depicted as the IS curve, while in the money extinguisher, it is described as the LM curve. The good market in the macroeconomic sphere will describe economic conditions in a position where the demand and supply of goods and services. Macroeconomic stability is seen from the equilibrium point between demand and supply in the process of producing goods and services in the market. The IS curve is a curve that shows a combination of interest rates and income levels consistent with equilibrium points in the market. The money market is a meeting in a market to generate short-term demand and supply of funds. This short-term fund is a fund collected from a company or individually with a certain amount of time limit in one year, which can be traded in the money market. Equilibrium will occur in the money market if there is a similarity between the supply and demand of money.

Keywords: IS, LM, Economy, Government Policy, Islam.

ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi yang ada saat ini selalu saja menjadi isu yang sentral dalam problem pembangunan perekonomian. Pembangunan ekonomi selalu bertujuan untuk menciptakan kesejateraan dalam masyarakat dalam hal peningkatan sebuah angka pendapatan, pengangguran dan juga kemiskinan. Dengan itu pemerintah dapat mengatasinya dengan cara memberlakukan beberapa bentuk kebijakan yang telah diciptakan yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Oleh karena itu, kebijakan fiskal dan kebijakan monener akan selalu dipengaruhi oleh pasar barang dan juga pasar uang. Dalam teori ekonomi makro kasus pasar barang tergambar sebagai kurva IS, sedangkan pada padar uang tergambar sebagai kurva LM.

Pasar barang ( good market ) dalam lingkup ekonomi makro akan menggambarkan kondisi perekonomian pada posisi dimana permintaan dan penawaran barang dan jasa. Stabilitas ekonomi makro dilihat dari titik keseimbangan antara permintaan dan penawaran dalam proses menghasikan barang dan jasa yang ada di dalam pasar. Kurva IS merupakan sebuah kurva yang menunjukkan sebuah penggabungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan titik equilibrum dalam pasar. Pasar uang ( money market ) adalah sebuah pertemuan dalam suatu pasar untuk menghasilkan demand and supply dana jangka pendek.

Dana jangka pendek ini merupakan sebuah dana-dana yang dihimpun dari sebuah perusahaan maupun secara perorangan dengan jumlah batasan waktu tertentu dalam satu tahun, yang dapat diperjual- belikan dalam pasar uang. Keseimbangan akan terjadi di dalam pasar uang apabila telah tercipta kesamaan antara penawaran dan permintaan uang.

Kata Kunci : IS, LM, Ekonomi, Kebijakan Pemerintah, Islam.

PENDAHULUAN

Model IS-LM adalah kerangka kerja yang terkenal dalam ekonomi makro yang menganalisis interaksi antara sektor riil (kurva IS) dan sektor moneter (kurva LM) untuk menentukan tingkat keseimbangan pendapatan dan suku bunga dalam suatu ekonomi. Model ini didasarkan pada asumsi sistem kapitalis berbasis pasar dan tidak secara eksplisit menggabungkan prinsip ekonomi Islam. Namun, memungkinkan untuk menerapkan pendekatan ekonomi Islam dalam penelitian empiris dengan menggabungkan prinsip-prinsip

(2)

keuangan Islam ke dalam analisis. Ekonomi Islam adalah sistem yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang berasal dari hukum Islam (Syariah). Ia menekankan perilaku etis, keadilan sosial, dan larangan terhadap bunga (riba) dan aktivitas spekulatif lainnya. Dalam keuangan Islam, transaksi diatur untuk mematuhi prinsip-prinsip Syariah, yang meliputi pembagian keuntungan (mudarabah), kemitraan (musharakah), dan pembiayaan berbasis aset (murabahah), antara lain.

Untuk menggabungkan pendekatan ekonomi Islam dalam penelitian empiris dengan menggunakan kerangka kerja IS-LM, berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan: Perbankan dan Keuangan Islam: Gantikan sektor perbankan konvensional dengan bank-bank Islam dan lembaga keuangan Islam. Institusi-institusi ini beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, yang melarang pemberian pinjaman berbasis bunga dan mendorong pengaturan bagi hasil dan pembagian risiko. Pasar uang dan pasar dana pinjaman perlu dimodifikasi untuk mencerminkan instrumen keuangan Islam ini.

Investasi Sesuai Syariah: Pertimbangkan perilaku investasi individu dan perusahaan yang mematuhi prinsip-prinsip Islam. Keuangan Islam mendorong investasi pada kegiatan produktif yang memiliki nilai ekonomi nyata dan mendorong kesejahteraan sosial. Investasi dalam sektor seperti minuman beralkohol, perjudian, atau lembaga keuangan konvensional mungkin dihindari. Pertimbangan Etika: Gabungkan dimensi etika ke dalam analisis.

Ekonomi Islam menekankan keadilan sosial, distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil, serta menghindari eksploitasi. Hal ini dapat melibatkan pertimbangan terhadap dampak kebijakan atau guncangan ekonomi terhadap ketimpangan pendapatan, kemiskinan, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Kebijakan Moneter Islam: Analisis peran kebijakan moneter dalam kerangka ekonomi Islam. Ekonomi Islam menganjurkan sistem moneter yang stabil dan adil, di mana uang merupakan alat tukar dan penyimpan nilai, bukan komoditas yang diperdagangkan. Peran bank sentral mungkin berbeda dari model konvensional, dengan fokus pada mempertahankan stabilitas harga, (Khan & Mirakhor , 1989; Choudhury & Mirakhor, 1997; Archer et al., 2006; El-Gamal, 2006; Mirakhor &

Askari, 2013; Hasan, 2014; Iqbal & Molyneux, 2016; Rashid et al., 2019; Usmani, 2021;

Zainur, 2021).

Terkait dengan kegiatan ekonomi suatu Negara (makro), para ekonom menjadikan keseimbangan ekonomi sebagai sebuah tolak ukur. Yang dimaksud dengan analisis keseimbangan adalah analisis ekonomi makro tentang terbentuknya tingkat harga dan jumlah output berdasarkan asumsi bahwa pada setiap pasar (barang dan jasa, tenaga kerja, uang) permintaan telah sama dengan penawaran, sehingga permintaan agregat sama dengan penawaran agregat. Selama ini, terdapat tiga model pendekatan yang digunakan para ekonomi dalam mengukur tingkat keseimbangan tersebut. Pendekatan tori Klasik, Keynesian dan Sintesis Klasik-Keynesian. Namun, yang paling banyak digunakan pada beberapa dasawarsa ini adalah pendekatan terakhir, yakni Sintesis Klasik-Keynesian, (Wahab, 2012). Adapun model yang digunakan adalah analisis IS-LM dengan menjadikan variabel bunga sebagai indicator utama. Model keseimbangan umum ini menjadi tidak aplikatif (relevan) jika dijadikan rujukan dalam Islam. Alasannya, prinsip hukum (syariah) Islam yang melarang praktek bunga dalam ekonomi, karena bunga dikategorikan sebagai riba dalam Islam. Absensi bunga ini tentu membuat salah satu pasar utama dalam

(3)

perekonomian konvensional, yaitu pasar moneter menjadi tidak relevan dalam pembahasan keseimbangan umum ekonomi Islam. Terlebih lagi ada beberapa kelemahan yang memang melekat dalam penjelasan keseimbangan umum ekonomi konvensional, terutama kelemahan yang ditunjukkan oleh ketidak-konsistenan definisi dan peran bunga dalam pasar, (Harahap

& Fauzan, 2021; Wicaksono, 2019).

KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Model IS-LM

Model IS-LM adalah interprestasi terkemuka dari teori Keynes. Tujuan dari model ini adalah untuk menunjukkan apa yang menentukan pendapatan nasional pada berbagai tingkat harga. Kerangka IS-LM digunakan untuk menelaah fungi investasi dan permintaan uang dalam perekonomian. Keseimbangan IS (Investment and Saving) yang menggambarkan keseimbangan di pasar barang, sedangkan keseimbangan LM (Liquidity and Money) yang menggambarkan keseimbangan di pasar uang, (Damayanti & Jalunggono, 2022; Hasanah, 2021).

Ada dua cara pandang terhadap teori ini: Model IS-LM sebagai model yang menunjukkan apa yang menyebabkan pendapatan berubah dalam jangka pendek ketika tingkat harga tetap, apa yang menyebabkan kurva permintaan agregat bergeser, (Harahap &

Fauzan, 2021). IS menyatakan "Investasi" dan "Tabungan", sedangkan kurva IS menyatakan apa yang terjadi pada pasar barang dan jasa. LM menyatakan "Likuiditas" dan "Uang", serta kurva LM menunjukkan apa yang terjadi pada penawaran dan permintaan terhadap uang.

Karena mempengaruhi investasi dan permintaan uang, tingkat bunga merupakan variabel yang menghubungkan kedua bagian dari model IS-LM. Kebijakan fiskal memiliki dampak pengganda terhadap pendapatan.

Kurva IS

Hubungan antara Kebijakan Fiskal & Kurva IS yaitu: Pertama, kurva IS menunjukkan tingkat bunga berapapun; kedua, tingkat pendapatan yang mendorong pasar barang menuju ekuilibrium; ketiga, tingkat pendapatan tergantung pada kebijakan fiskal;

keempat, kurva IS menujukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan ekuilibrium dalam pasar uang dan pasar jasa; kelima, kurva IS digambar untuk kebijakan fiskal tertentu; keenam, perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan; ketujuh, perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri.

Kurva LM

Kurva LM menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang. Hubungannya dapat dilihat pada teori tingkat bunga, disebut juga teori preferensi likuiditas (theory of liquidity preference), (Harahap & Fauzan, 2021; Wicaksono, 2019). Menurut Teori Preferensi Likuiditas, Keynes "The General Theory" menjabarkan pandangannya tentang tingkat bunga yang ditentukan dalam jangka pendek likuiditas adalah (teori preferensi likuiditas). Teori itu menyatakan "tingkat bunga disesuaikan untuk

(4)

menyeimbangkan penawaran dan permintaanuntuk aset perekonomian yang paling likuid- uang. Perpotongan keynesian merupakan kerangka untuk kurva IS, sedangkan tori preferensi likuiditas adalah kerangka untuk kurva LM. Tori preferensi likuiditas mengasumsikan adanya keseimbangan uang riil yang tetap, yaitu: M adalah jumlah uang yang beredar P adalah tingkat harga dan M/P adalah penawaran keseimbangan uang ril, (Syamsuddin et al., 2017; Tanaka, 2005; TAYLOR, 2021).

Kebijakan Moneter mempengaruhi Kurva LM. Kurva LM menyatakan tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar uang pada setiap tingkat pendapatan. Tingkat bunga ekuilibrium juga tergantung pada penawaran keseimbangan uang riil, M/P. Kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan ekuilibrium dalam pasar keseimbangan uang riil. Kurva LM digambar untuk penawaran keseimbangan uang riil tertentu. Penurunan dalam penawaran keseimbangan uang menggeser kurva LM ke atas. Kenaikan dalam penawaran keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke bawah, (Baba & Kenneth, 2014; Syamsuddin et al., 2017; Taylor, 2004).

Pengembangan Hipotesis

Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang dalam Perspektif Islam Pasar barang dalam perspektif Islam

Dalam menjelaskan model IS (kurva yang menggambarkan keseimbangan di pasar barang), Khan menjelaskan terlebih dahulu dari fenomena permintaan investasi di pasar barang . sebagaimana di konvensional, investasi adalah bagian dari komponen permintaan agregat di pasar barang selain konsumsi (C) dan belanja pemerintah (G). Permintaan investasi di pasar barang akan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumberdaya yang dapat mendukung kegiatan investasi, besarran keuntungan yang akan didapatkan dari usaha, ketersediaan modal dan juga adanya bagian dari SDM yang akan memiliki kemauan dan kemampan kewirausahaan, dengan mempertimbangkan tingkat keuntungan dan besaran risiko tertentu. Terkait dengan keuntungan, besarnya keuntungan ini akan diukur dengan menggunakan besaran standar upah minimum. Singkatnya, kesediaan seorang entrepreneur untuk menggeluti suatu bisnis akan tergantung kepada besaran resiko dan keuntungan, dimana penjumlahan secara simultan antara besaran keuntungan dengan resiko kerugian minimal sama dengan besaran upah minimum, (Abd Ghafur, 2019; Muflihin, 2019).

Selain itu, untuk mendapatkan suatu tingkat keuntungan tertentu akan sangat dipengaruhi oleh besaran modal yang digunakan dalam berinvestasi. Kegiatan investasi akan mengahsilkan keuntungan yang maksimal jika modal investasi terus ditambah. Namun setelah investasi menghasilkan keuntungan maksimum, penambahan modal investasi yang selanjutnya akan menghasilkan tingkat keuntungan yang tidak lebih tinggi. Secara umum, kondisi ini hanya dapat terjadi pada kondisi dimana modal yang tersedia tidak dalam bentuk bunga, melainkan dalam bentuk bagi hasil, mudharabah, ataupun musyarakah. Permintaan investasi secara agregat akan sangat dipengaruhi oleh permintaan investasi di tingkat mikro.

Dimana besaran investasi di tingkat mikro ini akan sangat dipengaruhi oleh ekspektasi keuntungan dan bag hasil yang diklaim oleh pemilik dana, (Mukaromah & Wijaya, 2020;

Nugraha et al., 2019).

(5)

Pasar uang dalam perspektif Islam

Permintaan akan uang dalam suatu sistem perekonomian yang Islami akan dipengaruhi oleh motif seorang muslim dalam memegang uang. Menurut Metwally ada 2 motif utama seorang muslim dalam memegang uang, yaitu: motivasi transaksi dan motivasi berjaga-jaga. Dengan 2 motif ini jelas, bahwa permintaan uang untuk tujuan spekulasi sperti yang dikemukakan Keynes, tidak akan ada dalam suatu sistem perekonomian yang Islami.

Permintaan uang dalam ekonomi Islam menurut Metwally juga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Besarnya persediaan uang tuna akan berhubungan dengan tingkat pendapatan dan frekuensi pengeluaran. Selain dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya, permintaan uang dalam sistem ekonomi Islam juga tergantung pada ekspektasi return dari financial aset, (Hardi, 2020; Ikhsan, 2020).

Ekspektasi retum yang tinggi dari financial aset menyebabkan wang menjadi kurang bermanfaat jika uang hanya dipegang dan tidak dinvestasikan. Meski demikian, adanya rasa tanggung jawab seorang muslim dalam membantu sesama muslim lainnya, maka motiv memegang uang sering kali dilandasi sikap untuk dapat memberikan pinjaman qardhul hasan kepada orang lain sebagai upaya untuk membantu mereka yang membutuhkan dana pinjaman jangka pendek. Permintaan wang yang dimaksudkan untuk pinjaman kebaikan in disebut dengan motif altruistic. Keinginan dasar untuk memegang uang pada sat return rendah dan dorongan untuk melakukan investasi pada saat return yang tinggi. Dengan kondisi ini maka motif memegang uang untuk tujuan altruistic akan lebih bear pada saat return investasi dari aset finansial rendah dari pada ketika ekspektasi return investasi tinggi.

Dalam Islam terdapat suatu institusi pengendali dari permintaan uang yang spekulatif yaitu zakat. Dengan adanya zakat, maka akan memperkuat motif memegang uang untuk motif altruistic, (Alma’Amun, 2012; Nuryitman, 2022).

Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam perspektif Islam Kebijakan Fiskal

Pada masa kenabian dan kekhalifahan setelahnya, kaum muslimin cukup berpengalaman dalam menerapkan beberapa instrumen sebagai kebijakan fiskal, yang diselenggarakan pada lembaga baitulmaal (national treasury). Dari berbagai macam instrumen, pajak diterapkan atas individu (jizyah dan pajak khusus muslim), tanah kharaj, dan ushur (cukai) atas barang impor dari negara yang mengenakan cukai terhadap pedagang kaum muslimin, sehingga tidak memberikan beban ekonomi yang berat bagi masyarakat.

Pada sat perekonomian sedang krisis, yang membawa dampak terhadap keuangan negara karena sumber-sumber penerimaan terutama pajak merosot seiring dengan merosotnya aktivitas ekonomi, maka kewajiban-kewajiban tersebut beralih kepada kaum muslimin.

Perkembangan peran kebijakan fiskal dalam sistem ekonomi Islam mulai zaman awal Islam sampai kepada puncak kejayaan Islam pada zaman pertengahan. Setelah itu, siring dengan kemunduran dalam pemerintahan Islam pada saat itu maka kebijakan fiskal islami mulai ditinggalkan dan digantikan dengan kebijakan fiskal lainnya dari sistem ekonomi konvensional.

(6)

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter yang diformulasikan dalam sebuah perekonomian Islam, adalah menggunakan variabel cadangan uang dan bukan suku bunga. Bank sentral harus menggunakan kebijakan moneternya untuk menghasilkan suatu pertumbuhan dalam sirkulasi uang yang mencukupi untuk membiayai pertumbuhan potensial dalam output selama periode menengah dan panjang, dalam kerangka harga-harga yang stabil dan sasaran sosioekonomi lainnya. Tujuannya untuk menjamin ekspansi moneter yang pas, tidak terlalu lambat tapi juga tidak terlalu cepat, tetapi cukup mampu menghasilkan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat.

Laju pertumbuhann yang dituju haruslah bersifat kesinambungan, realistis serta mencakup jangka menengah dan jangka panjang. Untuk mewujudkan sasaran Islam, tidak saja harus melakukan reformasi perekonomian dan masyarakat sejalan dengan garis-garis Islam, tetapi juga memerlukan peran positif pemerintah dan semua kebijakan negara termasuk fiskal, moneter dan pendapatan, harus berjalan seirama. Salah satu penyebab peredaran uang yang terlalu tinggi karena terjadinya defisit anggaran yang ditutup dengan pinjaman. Defisit boleh terjadi sejauh memang diperlukan untuk pertumbuhan Jangka panjang yang berkesinambungan dan kesejahteraan yang berbasis luas didukung harga- harga yang stabil. Berikut penyebab defisit anggaran:

 Sulitnya pemerintah meningkatkan pembiayaan yang memadai melalui perpajakan dan sumber-sumber pemasukan noninfalsioner lainnya untuk memenuhi pengeluaran produktif dan penting lainnya.

 Kurangnya kesediaan pemerintah untuk mereduksi secara substansial pengeluaran negara yang mubazir dan tidak produktif.

METODE PENELITIAN

Dengan menggunakan metode komparasi ini peneliti bermaksud untuk menarik sebuah konklusi dengan cara membandingkan ide-ide dan pendapat-pendapat literatur.

Penelitian Komparasi adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui dan atau menguji perbedaan dua kelompok atau lebih. Penelitian komparasi juga adalah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya.

Studi komparasi adalah suatu suatu bentuk penelitian yang membandingkan antara variable-variabel yang saling berhubungan dengan mengemukakan perbedaan-perbedaan ataupun persamaan-persamaan dalam sebuah kebijakan dan lain-lain. Sehingga metode komparasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk membandingkan data-data yang ditarik ke dalam konklusi baru. Komparasi sendiri dari bahasa inggris, yaitu compare, yang artinya membandingkan untuk menemukan persamaan dari kedua konsep atau lebih. Artikel menggunakan metode komparasi literatur penelitian terdahulu dengan batas waktu 10 tahun terakhir dalam subjek analisis IS-LM dalam perspektif islam. Penelitian yang berkaitan dengan IS-LM dicari dengan menggunakan aplikasi Mendeley dan juga Harzing Publish or Perish. Hasil pencarian akan di resume dan di review.

(7)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil literatur komparasi dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan oleh (Hoti et al., 2022) menunjukan bahwa model IS-LM teoretis dianalisis menurut keseimbangan I = S (investasi - tabungan), dan AE = Y (pengeluaran agregat - produk domestik bruto). Model I + G = S + T dan NX = NFI tidak dianalisis dalam penelitian ini. Dua model representatif diperoleh, oleh penulis Hicks - Hansen dan Dornbusch - Fischer - Startz. Aspek teoretis dan praktis dari penerapan model dianalisis. Cacat model Dornbusch-Fischer-Startz dan ketidakmungkinan menerapkannya pada data ekonomi Albania terbukti. Penulis telah mengusulkan perbaikan model Hicks-Hansen untuk kurva IS karena model teoritis tidak dapat diterapkan. Mereka telah mengganti separuh di mana Investasi sama dengan Tabungan dengan kurva refleksi dari biaya peluang dan ini telah membuat model itu efektif. Dalam analisis, dua fitur ekonomi Albania dipertimbangkan: struktur pasar mata uang di mana setengahnya ditutupi oleh mata uang asing (euro dan dolar), dan ekonomi informal yang mempengaruhi nilai tukar dan efektivitas. kebijakan Bank Albania.

2. Penelitian lainnya oleh (Rajpal et al., 2023) juga menunjukan bahwa keterlambatan dalam kebijakan fiskal terletak baik dalam perpajakan atau dalam pengeluaran pemerintah. Penundaan sebelumnya mengacu pada jeda waktu antara saat pajak diperoleh dan saat dibayarkan. Dan penundaan terakhir mengacu pada jumlah waktu yang berlalu antara membuat keputusan pembelian dan melakukan pembelian.

3. Penelitian selanjutnya oleh (Miranda, 2021) menunjukan bahwa penggunaan model IS- LM dan AS/DA telah diperluas di universitas dan sekolah bisnis, sementara pemikiran Austria membutuhkan analisis yang terpisah dan spesifik dan kadang-kadang terlalu intensif pada waktunya karena kekurangan model yang disederhanakan. Model IS-LM dan model adaptasi Austria memberikan berbagai peluang untuk menjelaskan teori siklus Austria dan menganalisis perbedaan orang Austria dengan aliran pemikiran lainnya.

4. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh (Rajpal et al., 2022) menunjukan bahwa Model IS-LM adalah kerangka kerja yang banyak digunakan dalam ilmu ekonomi makro yang menjelajahi hubungan antara tingkat suku bunga dan output dalam suatu ekonomi.

Singkatan tersebut mewakili "Investment-Saving" (IS) dan "Liquidity Preference-Money Supply" (LM). Dalam penelitian terkini, para ekonom terus menyelidiki dan menyempurnakan model IS-LM untuk lebih memahami dinamika keseimbangan makroekonomi. Berikut adalah beberapa area potensial penelitian terkait model IS-LM yang terkini:

a. Kebijakan moneter dan penentuan suku bunga: Peneliti telah menguji dampak berbagai langkah kebijakan moneter, seperti pelonggaran kuantitatif atau panduan ke depan, terhadap tingkat suku bunga dalam kerangka IS-LM. Mereka mengeksplorasi bagaimana perubahan dalam pasokan uang dan tindakan bank sentral mempengaruhi tingkat suku bunga keseimbangan dan implikasinya terhadap output dan inflasi.

b. Kebijakan fiskal dan pengeluaran pemerintah: Penelitian terkini telah fokus pada peran kebijakan fiskal dalam kerangka IS-LM. Para ekonom menyelidiki bagaimana perubahan dalam pengeluaran pemerintah, perpajakan, atau stimulus fiskal

(8)

mempengaruhi tingkat keseimbangan output dan suku bunga. Mereka menganalisis efektivitas kebijakan fiskal dalam merangsang pertumbuhan ekonomi dan menstabilkan perekonomian.

c. Frikasi keuangan dan model IS-LM: Peneliti telah memperluas model IS-LM tradisional untuk memasukkan friksi keuangan dan ketidaksempurnaan dalam pasar keuangan. Mereka mengeksplorasi bagaimana faktor-faktor seperti pembatasan kredit, stabilitas sektor perbankan, atau gangguan pasar keuangan mempengaruhi mekanisme transmisi antara kebijakan moneter, suku bunga, dan output.

d. Dimensi internasional dan analisis ekonomi terbuka: Studi terkini telah memperluas model IS-LM untuk menganalisis interaksi antara ekonomi domestik dan internasional. Peneliti menyelidiki bagaimana pergerakan nilai tukar, arus modal, dan perdagangan internasional mempengaruhi efektivitas kebijakan moneter dan fiskal dalam konteks ekonomi terbuka.

e. Aplikasi empiris dan analisis kebijakan: Peneliti menggunakan teknik ekonometrika untuk memperkirakan parameter model IS-LM dengan menggunakan data dunia nyata. Mereka menerapkan model ini untuk menilai implikasi makroekonomi dari berbagai skenario kebijakan, seperti perubahan suku bunga, stimulus fisik.

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

IS–LM merupakan sebuah kalimat yang terdiri dari 2 hal yaitu IS dan LM. IS merupakan invesment saving yang lebih dikenal dengan istilah pasar barang. Sedangkan Lm merupakan liquidity money atau yg lebih dikenal dengan pasar uang. Pasar barang merupakan pasar komoditi yang terjadi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa. Pasar uang adalah tempat instrumen pendanaan jangka pendek diperdagangkan oleh pemilik modal kepada peminjam modal.

Keseimbangan pada titik IS-LM itu adalah sebuah titik keseimbangan dalam sistem perekonomian. Dampak kebijakan fiskal terhadap keseimbangan pasar barang jasa yaitu menggerakkan perekonomian. Sedangkan, Kebijakan moneter akan mendorong angka peningkatan permintaan agregat. Ketika permintaan agregat naik, itu akan merangsang sebuah bisnis untuk meningkatkan produksi dan merekrut lebih banyak para pekerja. Dalam lingkup ekonomi islam, suku bungan akan di ganti oleh ekonomi bagi hasil. Maka dari itu, insentif dalam melaksanakan kegiatan investasi merupakan besaran bagi hasil itu. Dalam ruang lingkup ekonomi islam angka permintaan uang akan selalu terpengaruhi oleh motif seorang muslim dalam memegang uang.

Menurut Khan & Mirakhor (1989) keseimbangan itu dalam dilihat dengan cara melalui kurva IS. Jika terjadi perpotongan antara kurva IS. Pada dasarnya kebijakan fiskal dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan kesejateraan. Dalam ruang lingkup pembahasan ekonomi islam selalu ditetapkan bahwa islam tidak pernah mengenal istilah suku bunga akan tetapi yang lebih dikenal dalam ekonomi islam adalah sistem pembagian keuntungan dan kerugian (profit and loss sharing).

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Abd Ghafur. (2019). Mekanisme Pasar Perspektif Islam. Iqtishodiyah : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam. https://doi.org/10.36835/iqtishodiyah.v5i1.86

Alma’Amun, S. (2012). Searching for bequest motives and attitudes to leaving a bequest among Malaysian Muslims. Jurnal Ekonomi Malaysia.

Baba, I., & Kenneth, O.-B. (2014). Analysis of the Goods Market and Money Market Equilibrium in a Developing Country. Modern Economy.

https://doi.org/10.4236/me.2014.51012

Damayanti, S. A., & Jalunggono, G. (2022). Analysis Of The Influence Of Macroeconomic Variables On Inflation: The Vecm Approach. Journal Of Humanities, Social Sciences And Business (JHSSB).

https://doi.org/10.55047/jhssb.v2i1.402

Harahap, S. M., & Fauzan, M. (2021). IS-LM Model and IS-LM Curve. Al-Ba’i: Journal of Sharia Economic and Business, 1(1), 1–9. http://jurnal.iain- padangsidimpuan.ac.id/index.php/EksyaPasca

Hardi, E. A. (2020). Uang Fiat dan Operasi Pasar Terbuka: Tinjauan Ekonomi Islam. Al-

Intaj : Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah.

https://doi.org/10.29300/aij.v6i1.2788

Hasanah, M. (2021). Pandemi Covid-19: Inflasi dan Pengangguran Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Asy Syar’iyyah: Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Perbankan Islam.

https://doi.org/10.32923/asy.v6i1.1751

Hoti, A., Naqellari, A., & Rehman, S. S. (2022). Analysis of the Albanian Economy through the IS-LM Model. Academic Journal of Interdisciplinary Studies.

https://doi.org/10.36941/ajis-2022-0142

Ikhsan, M. (2020). Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah. Diktat Repository UINSU.

Miranda, A. R. (2021). Limitations And Opportunities Of The Is-Lm Model Adaptation.

Revista Procesos De Mercado.

Muflihin, M. D. (2019). Permintaan, Penawaran Dan Keseimbangan Harga Dalam Prespektif Ekonomi Mikro Islam. JES (Jurnal Ekonomi Syariah).

https://doi.org/10.30736/jesa.v4i2.68

Mukaromah, N. F., & Wijaya, T. (2020). Pasar Persaingan Sempurna Dan Pasar Persaingan Tidak Sempurna Dalam Perspektif Islam. Profit: Jurnal Kajian Ekonomi Dan Perbankan Syariah. https://doi.org/10.33650/profit.v4i2.1621 Nugraha, A. L., Lesmana, M., & Djayusman, R. R. (2019). Pengembangan Pasar

Tradisional Songgolangit Ponorogo: Tinjauan Perspekti Ekonomi Islam. Al-Intaj : Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah. https://doi.org/10.29300/aij.v5i2.1742 Nuryitman, T. R. (2022). Determinants Of The Intention To Participate In Waqf:

Altruism, Trust, And Religiosity. Airlangga Journal of Innovation Management.

https://doi.org/10.20473/ajim.v3i1.40261

Rajpal, A., Bhatia, S. K., & Hiremath, K. R. (2022). Inspecting the stability of non-linear IS-LM model with dual time delay. Chaos, Solitons and Fractals.

https://doi.org/10.1016/j.chaos.2022.112821

(10)

Rajpal, A., Bhatia, S. K., & Kumar, P. (2023). Impact of fiscal policy delays on the system dynamics of IS-LM model: A mathematical model approach. Results in Control and Optimization. https://doi.org/10.1016/j.rico.2022.100196

Rashid, A., Abdul, M., Shah, R., & Mansoori, M. T. (2019). An Empirical Investigation of the Credit Channel of Monetary Policy: Islamic versus Conventional Banks of Pakistan. In NUML International Journal of Business & Management ISSN.

Syamsuddin, S., Ismail, M., Ananda, C. F., & Khusaini, M. (2017). Indonesian Macro Economics Modelling Mundell-Fleming Approach in 2000-2010. American Journal of Economics.

Tanaka, J. (2005). Taylor, L.: Reconstructing Macroeconomics. Structuralist Proposals and Critiques of the Mainstream. Journal of Economics.

https://doi.org/10.1007/s00712-005-0125-y

Taylor, L. (2004). Reconstructing Macroeconomics. In Reconstructing Macroeconomics.

https://doi.org/10.4159/9780674044234

Taylor, L. (2021). Reconstructing Macroeconomics. In Reconstructing Macroeconomics.

https://doi.org/10.2307/j.ctv1q16rzr

Usmani, M. M. T. (2021). An Introduction to Islamic Finance. In An Introduction to Islamic Finance. https://doi.org/10.1163/9789004479913

Wahab, A. (2012). Ekonomi Makro Pengantar. 202.

Wicaksono, J. W. (2019). Relevansi Model IS-LM Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang dalam Islam. Dinar, 3(1), 1–29.

Zainur, Z. (2021). Islamic Finance and Economic Development: The Impact of the Islamic Finance Sector on Indonesia’s Economic Development. Journal of Sharia Economics. https://doi.org/10.35896/jse.v3i1.170

Referensi

Dokumen terkait

Diagram Rippl Kurva Massa Diagram Rippl ini memisahkan antara kurva kumulatif: 1 inflow pasok, dan 2 outflow kebutuhan  volume waduk adalah selisih maksimum kedua kurva ini Tuesday,

Terangkan hubungan antara kurva karakteristik dengan speed film 3.. Terangkan hubungan antara kurva karakteristik dengan latitude film