• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGARUH USIA PERUSAHAAN, KUALITAS AUDIT DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of PENGARUH USIA PERUSAHAAN, KUALITAS AUDIT DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

E-ISSN: 2621-4695

Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v6i1.775

PENGARUH USIA PERUSAHAAN, KUALITAS AUDIT DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA

Reza Muhammad Rizqi1)

1Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Teknologi Sumbawa email: [email protected]

Abstract

This study aims to examine the impact of certain variables, such as Company Age, Audit Quality and Profitability, on Earnings Management practices in companies engaged in the Trading sector listed on the Indonesian Stock Exchange during the 2018-2022 period. This study uses information obtained from the financial statements of companies in the trading sector which are listed on the Indonesia Stock Exchange.

A total of 18 companies were selected as research samples for the 2018-2022 period. To perform data analysis, SPSS version 25 software was used. The results of this study indicate that firm age has a positive and significant effect on earnings management, audit quality variable has a negative effect on earnings management, and profitability variable has a positive and significant effect on earnings management. The findings in this study also explain company age, audit quality, and profitability simultaneously or jointly have a significant effect on the dependent variable, namely earnings management in trading sector companies in 2018-2022.

Keywords: Firm Age, Audit Quality, Profitability, and Earnings Management 1. PENDAHULUAN

Pada era satt ini, dalam melakukan praktik manajemen laba, seorang profesional akuntansi berpengalaman dapat memilih metode akuntansi yang mempengaruhi kewajaran penyajian laporan keuangan [1]. Namun, tidak semua metode akuntansi dapat dikaitkan dengan manipulasi data atau informasi akuntansi.

Konflik kepentingan antar agen dapat menyebabkan praktik manajemen laba yang tidak etis, sehingga laporan keuangan dapat menyesatkan ketika digunakan untuk kepentingan pemakainya. Metode akuntansi yang dipilih manajemen dapat menjadi salah satu bentuk manajemen laba, tetapi tidak serta merta dikaitkan dengan manipulasi data atau informasi akuntansi. Jika laba yang dihasilkan berdasarkan basis akrual jauh dari harapan, manajemen akan mengambil keuntungan dari kebebasan yang disediakan oleh standar akuntansi untuk menyesuaikan laba Menurut penelitian yang dilakukan oleh [2] dan [3], manajemen laba adalah tindakan manajemen perusahaan untuk

memengaruhi laba jangka pendek dengan berbagai tujuan, seperti mempengaruhi harga saham, meningkatkan kompensasi manajemen, mengurangi risiko gagal bayar pinjaman, dan menghindari regulasi. manajemen laba dijelaskan sebagai kebijakan akuntansi yang digunakan oleh manajer untuk mempengaruhi laba. Meskipun praktik manajemen laba dapat menjadi hal yang wajar dalam kondisi keuangan perusahaan yang buruk, namun penyalahgunaannya dapat mengakibatkan konsekuensi yang merugikan stakeholders [4]. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan menghindari praktik manajemen laba yang merugikan stakeholders. Penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi investor dalam mengambil keputusan investasi yang lebih baik.

Perusahaan yang memiliki pertumbuhan bisnis yang tinggi dan termotivasi untuk melakukan praktik manajemen laba dapat memanipulasi keuntungannya sebelum beban keuangan perusahaan dilaporkan [5]. Namun, tindakan oportunis manajemen untuk

(2)

E-ISSN: 2621-4695

Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v6i1.775

memaksimalkan kepuasan pihak-pihak yang memperhatikan laba dan hak-hak tersebut diwujudkan oleh manajemen. Manajemen laba adalah tindakan intervensi yang sengaja dilakukan oleh manajemen terhadap proses penyusunan laporan keuangan [6]. Menurut [7]

kemajuan kinerja suatu perusahaan dapat dinilai melalui kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan atau mencapai laba, karena laba merupakan salah satu indikator utama yang digunakan untuk mengukur kinerja sekaligus akuntabilitas manajemen serta lamanya perusahaan beroperasi, perusahaan yang sudah lama beroperasi dianggap lebih dipercayai dibandingkan perusahaan baru karena dianggap memiliki margin keuntungan yang lebih besar.

Seiring berjalannya waktu, perusahaan dapat menemukan kegiatan yang dapat dilakukan dengan efektif dan belajar untuk melakukannya dengan baik. Namun, menurut [1], semakin tua usia perusahaan, kinerjanya cenderung menurun.

Perusahaan baru biasanya memiliki keuntungan kompetitif, tetapi seiring waktu keuntungan tersebut akan menurun dan akhirnya mereka mungkin tidak mampu bersaing dengan perusahaan menengah.

Dalam praktik manajemen laba, perlu memperhatikan etika dan kewajaran dalam menyajikan laporan keuangan agar tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan.

Kemampuan suatu bisnis untuk menghasilkan laba bersih terkait dengan penjualan, total aset, dan modal sendiri [8]. Audit laporan keuangan dapat mengurangi praktik manajemen laba dan meningkatkan efisiensi penyajian laporan keuangan. Audit dilakukan oleh pihak independen yang memeriksa laporan keuangan perusahaan, dokumen, dan bukti pendukung secara sistematis dan kritis. Penelitian ini mengukur kualitas audit oleh Kantor Akuntan Publik Big Four dan Non Big Four. Menurut [6]

kualitas audit yang baik diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap laporan keuangan perusahaan. Auditor dianggap mampu mendeteksi kesalahan dengan lebih baik

sehingga dapat meningkatkan efisiensi penyajian laporan keuangan. Menurut [9] Audit yang berkualitas dapat mengurangi praktik manajemen laba karena laporan keuangan yang diaudit dengan Kantor Akuntan Publik big four mampu memberikan jaminan kualitas audit yang lebih baik sehingga mencegah perusahaan melakukan manajemen laba. Kantor akuntan publik Big Four terdiri dari Deloitte Touche Thomatsu, Klynveld Peat Marwick Goerdeler, Price Waterhouse Coopers, dan Earnest & Young. Audit laporan keuangan yang telah dilakukan diharapkan dapat mengurangi praktik manajemen laba perusahaan [7].

Profitabilitas merupakan indikator yang menunjukkan seberapa efektif sebuah bisnis menjalankan operasinya dengan mencapai laba bersih [10], 2020).Salah satu cara untuk mengukur keberhasilan operasional perusahaan dalam jangka waktu tertentu adalah dengan menggunakan rasio profitabilitas [11]. Dalam penelitian [12], rasio profitabilitas diukur dengan menggunakan metode Return on Assets (ROA) sebagai proksi. Selain berdampak pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendanaan melalui utang dan ekuitas, tingkat pendapatan juga mempengaruhi likuiditas dan kemampuan perusahaan untuk tumbuh di masa depan. Profitabilitas, yang merujuk pada kemampuan suatu bisnis untuk menghasilkan laba bersih dalam kaitannya dengan penjualan, total aset, dan modal sendiri, telah diidentifikasi sebagai faktor kunci dalam kesuksesan perusahaan [13]. Tingginya profitabilitas menandakan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang baik, yang pada gilirannya dapat menurunkan motivasi manajemen untuk melakukan praktik manajemen laba. Penelitian ini bertujuan untuk membantu perusahaan untuk menghindari praktik manajemen laba yang berpotensi merugikan pemangku kepentingan [14]. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi di masa depan..

(3)

E-ISSN: 2621-4695

Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v6i1.775

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan menggunakan pendekatan ilmiah yang sistematis dan obyektif Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2016- 2020. Purposive sampling digunakan dalam penelitian ini, dengan kriteria antara lain:

Perusahaan perdagangan eceran dan grosir yang terdaftar di BEI periode 2018-2022, Perusahaan perdagangan eceran dan grosir yang konsisten menerbitkan laporan keuangan lengkapnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2018- 2022, Perusahaan perdagangan eceran dan grosir yang tidak mengalami rugi bersih selama periode 2018-2022, Perusahaan perdagangan eceran dan grosir yang tidak menggunakan kurs USD, Perusahaan perdagangan eceran dan grosir yang memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan dalam penelitian selama periode 2018-2022 sehingga diperoleh 67 data observasi dengan data sampel yang diperoleh sebanyak 18 perusahaan karena terdapat 25 perusahaan yang mengalami kerugian laba bersih, 20 perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data yang diperlukan dan 4 perusahaan yang menggunakan kurs usd, sehingga dikeluarkan dari variabel pada saat pengolahan data.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket, Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Perhitungan manajemen laba dalam penelitian ini menggunakan model jones yang dimodifikasi. Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah:Total Accrual (TAC). Kemudian variabel dependen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:Variabel usia perusahaan (X1), Kualitas audit (X2) dapat diukur dengan menggunakan proxy berupa ukuran kantor akuntan publik, rasio profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return on Asset (ROA) (X3).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1.Hasil

Hasil uji statistik t pada tabel data di atas mengindikasikan seberapa besar pengaruh secara individual variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Adapun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:.

Tabel 1 Hasil T-test Model

Collinearity Statistics

tolerance VIF X1 = Umur

perusahaan

0,774 1.235 X2= Kualitas audit 0,712 1.322 X3 = Profitabilitas 0,876 1.421

Sumber: data diolah, 2023

Data penelitian sekunder dikatakan terbebas dari masalah multilinearitas jika pada kolom Collinearity Statistics menunjukkan hasil tolerance di atas 0,1 dan nilai Inflation Factor (VIF) Variation tidak lebih dari 10 (<10). Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan diperoleh data hasil toleransi yang dihasilkan seluruhnya diatas 0,1 dan hasil vif tidak lebih dari 10 (<10).

Artinya data penelitian terbebas dari masalah multicollocity. Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,231 + 0,17 X1 - 0,068 X2 + 0,735 X3+ e

Tabel 2Uji-F

Model F Sig.

Regresi 12,589 0,000b Sumber: data diolah, 2023

Hasil uji statistik F pada tabel di atas menunjukkan nilai F sebesar 12,589 dan dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.

Dengan demikian hipotesis 1 diterima yang berarti variabel independen dalam penelitian ini yaitu umur perusahaan, kualitas audit, dan profitabilitas secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba pada perusahaan sektor perdagangan tahun 2018-2022.

Tabel 3 Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi

(4)

E-ISSN: 2621-4695

Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v6i1.775

Model R R Square Adjusted R Square

1 0,579a 0,326 0,421

Sumber: data diolah, 2023

Tabel 3 menunjukkan bahwa koefisien korelasi (R) adalah 57,9%, hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang cukup kuat antara variabel bebas dan variabel terikat. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,27, hal ini menunjukkan kemampuan variabel usia perusahaan, kualitas audit dan profitabilitas dalam menjelaskan variabel dependen manajemen laba sebesar 42,1%. Sisanya sebesar 57,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

3.2. Diskusi

Berdasarkan hasil uji yang telah di paparkan sebelumnya maka dapat dijelaskan pembahasan sebagai berikut:

1) Melalui analisis statistik, ditemukan bahwa nilai t uji untuk umur perusahaan adalah 4,634 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil daripada tingkat kesalahan yang ditetapkan (0,05). Oleh karena itu, hipotesis 1 yang menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba dapat diterima. Dalam hal ini, semakin lama usia perusahaan, semakin besar peluang untuk melakukan manajemen laba. Hal ini dikarenakan usia perusahaan dapat menentukan kemampuan perusahaan dalam bersaing di industri dan mempertahankan reputasi yang telah dibangun selama bertahun- tahun. Perusahaan yang telah berdiri lama juga memiliki pengalaman dalam meminimalkan biaya produksi dan meningkatkan kualitas produk, sehingga mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Hasl Penelitian ini sejalan dengan penelitian [15], namun berbeda dengan penelitian [16], [12], dan [17] yang

menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba.

2) Melalui analisis statistik, ditemukan bahwa nilai t uji untuk kualitas hasil audit adalah - 3,583 dengan tingkat signifikansi 0,000, hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini berarti hipotesis 2 ditolak, hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian [18] dan [5] yang juga menemukan bahwa kulitas audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian [2]

dan [9] yang menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Kualitas audit memiliki pengaruh terhadap kepercayaan pengguna laporan keuangan, dimana audit yang dilakukan oleh kantor akuntan publik besar dianggap memiliki keahlian dan pengalaman yang membuat mereka mampu melakukan penilaian secara objektif sesuai dengan standar audit yang berlaku. Auditor yang berpengalaman dianggap mampu mendeteksi kecurangan yang terjadi pada laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan sehingga membantu pengguna laporan keuangan, terutama investor, untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sebenarnya dan mendorong manajer untuk menyajikan laporan keuangan dengan kondisi yang sebenarnya.

3) Melalui analisis uji statistik untuk profitabilitas menghasilkan nilai 3,453 dengan tingkat signifikan 0,001 di seluruh hasilnya.

Nilai tersebut berarti bahwa 0,001 < 0,05.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap manajemen laba sehingga hipotesis 3 diterima.Manajemen laba dapat dipengaruhi oleh profitabilitas karena manajer lebih cenderung melakukan inisiatif manajemen laba ketika profitabilitas rendah. Tindakan manajerial cenderung berfokus pada meminimalkan pendapatan perusahaan untuk

(5)

E-ISSN: 2621-4695

Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v6i1.775

memaksimalkan pendapatan perusahaan (maksimisasi pendapatan) (maksimisasi laba).

Perilaku manajerial yang ditujukan untuk meminimalkan kewajiban pajak perusahaan melalui minimalisasi pendapatan di latar belakangi oleh pertimbangan pajak, sedangkan memaksimalkan bonus manajer melalui maksimalisasi pendapatan menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik, meningkatkan nilai perusahaan dan menunda terjadinya pelanggaran perjanjian utang. Anda dapat mengambil alih bisnis.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dimiliki oleh [12] dan [15] yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian [19] dan [2] yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

4. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan, ditemukan bahwa umur perusahaan, kualitas audit, dan profitabilitas secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba pada perusahaan sektor perdagangan pada rentang tahun 2018- 2022. Penelitian ini menunjukkan bahwa umur perusahaan, kualitas hasil audit, dan profitabilitas memiliki pengaruh terhadap manajemen laba, namun dalam tingkat signifikansi yang berbeda- beda. Oleh karena itu, manajer perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam melakukan manajemen laba. Sebagai saran untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat memperluas variabel yang menjadi faktor penentu dalam manajemen laba, seperti modal awal, ukuran perusahaan, aset, investasi, dan variabel lainnya.

5. REFERENSI

[1] E. Maryati and I. Wiratmadja, “The Effect of Corporate Social Responsibility and Audit Committee on Earnings

Management with Financial Distress as Moderating Variable.,” J. Akunt.

Multiparadigma, vol. 12, no. 1, pp. 52–64, 2021.

[2] S. Agus and S. Sugiri, “Pengaruh Usia Perusahaan, Kualitas Audit, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2016),” J. Ilm. Mhs.

Akunt., vol. 4, no. 1, pp. 1–13, 2019.

[3] Z. Arifin and I. Nurwahyuningsih, Manajemen Laba dan Nilai Perusahaan:

Tinjauan Teori dan Empiris. Gaya Media, 2021.

[4] L. Andriyani and Y. A. Herdiningtyas,

“The Effect of Corporate Governance Mechanisms and Tax Planning on Earnings Management in Manufacturing Companies,” J. Akunt. dan Keuang., vol.

23, no. 1, pp. 106–120, 2021.

[5] M. Huda and R. Pramana, “The Effect of Company Age, Audit Quality, and Profitability on Earnings Management:

Evidence from Indonesia,” Int. J. Bus.

Manag. Invent., vol. 10, no. 5, pp. 28–37, 2021.

[6] I. Indrawati, Manajemen Laba: Perspektif Akuntansi dan Keuangan. CV.

Diponegoro, 2021.

[7] D. H. Kusuma and G. Anggadwita, Manajemen Laba dalam Perspektif Akuntansi dan Audit. Gaya Media, 2021.

[8] R. Akbar and S. Raharja, Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba. Gaya Media, 2021.

[9] N. . Kurniawati and I. M. Aryasa,

“Pengaruh Usia Perusahaan, Kualitas Audit, dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016- 2018),” E-Jurnal Akunt. Univ. Udayana, vol. 33, no. 3, pp. 2596–2617, 2020.

[10] H. G. Djajadikerta, “The effect of CEO duality and board independence on earnings management: Evidence from Indonesia. Journal of Economics,”

Business, Account. Ventur., vol. 23, no. 2,

(6)

E-ISSN: 2621-4695

Jurnal EK&BI, Volume 6, Nomor 1 Juni 2023 ISSN: 2620-7443 DOI 10.37600/ekbi.v6i1.775

pp. 293–306, 2020.

[11] S. Sirait and H. D. Pardede, “ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK,” J. Ekon. dan Bisnis, vol. 3, no. 2, pp. 313–323, 2020.

[12] N. Indarti and A. Alvia, “Pengaruh Usia Perusahaan, Kualitas Audit, dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.,” J.

Akunt. Multiparadigma, vol. 11, no. 2, pp.

315–328, 2020.

[13] S. Suarli and Y. Yudhistira, “The effect of ownership structure, audit quality, and financial distress on earnings management: Evidence from Indonesia,”

J. Account. Invest., vol. 21, no. 1, pp. 70–

83, 2020.

[14] R. Sutanto, Teori dan Kasus Manajemen Laba. Erlangga, 2021.

[15] D. . Sari and I. K. Dewi, “Pengaruh Usia Perusahaan, Kualitas Audit, dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.,” J.

Ilm. Akunt. dan Bisnis, vol. 16, no. 2, pp.

132–143, 2021.

[16] A. . Wijaya and P. . Astuti, “Pengaruh Kepemilikan Institusi terhadap Manajemen Laba dengan Agresivitas Pajak sebagai Variabel Intervening,” J.

Akunt. Multiparadigma, vol. 8, no. 3, pp.

436–452, 2017.

[17] S. Agus and S. Sugiri, “Pengaruh Usia Perusahaan, Kualitas Audit, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2016),” Ilm. Mhs.

Akunt., vol. 4, no. 1, pp. 1–13, 2019.

[18] D. Agustia and K. L. Suryani, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” J. Ilmu Ris. Akunt., vol.

7, no. 6, pp. 1–15, 2018.

[19] D. Agustia and L. . Suryani, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi

Pengungkapan Sukarela pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” J. Ilmu Ris. Akunt., vol.

7, no. 6, pp. 1–15, 2018.

Referensi

Dokumen terkait

purposive sampling dengan kriteria perusahaan yang minimal dua kali terdaftar dalam index LQ-45, telah menerbitkan laporan keuangan terus menerus dari tahun 2005

agensi. Dalam menentukan sampel menggunakan purposive sampling method yang tidak teregulasi sebanyak 73 perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2005-2008. Hasil pengujian

Metode purposive population, yaitu metode pengambilan sampel yang tidak acak berdasarkan kriteria-kriteria yaitu perusa- haan pada sektor keuangan yang terdaftar di BEI dari

Penelitian ini menggunakan 49 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan data yang dikumpulkan melalui metoda purposive sampling selama

Populasi dalam peneltian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015. Sampel ditentukan berdasarkan metode purposive sampling,

Metode purposive population, yaitu metode pengambilan sampel yang tidak acak berdasarkan kriteria-kriteria yaitu perusa- haan pada sektor keuangan yang terdaftar di BEI dari

Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling yang berdasarkan kriteria tertentu, yakni perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode

Dua penelitian, “Pengaruh Komite Audit, Kepemilikan Institusi, dan Kualitas Laporan Keuangan terhadap Efisiensi Investasi Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2019-2021”