• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PERAN PENTING PEMILIH PEMULA DALAM PEMILU 2024

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of PERAN PENTING PEMILIH PEMULA DALAM PEMILU 2024"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DOI: 10.33558/devosi.v4i2.7388

PERAN PENTING PEMILIH PEMULA DALAM PEMILU 2024

Saepudin Muhtar1, Ginung Pratidina2, Yunita Sugiawan Putri3, Novando4, Sarah Azhara5, Panji Ivnan Saepullah6, Mohamad Ardika7, Aditya Ramadhan8, Alya Siti

Dwi Julia9, Ika Sartika10, Harapsati Syarifa Rifda Rahani11, Winda Maulinda12

1-12Universitas Djuanda

2Email: [email protected]

Received: 09 Sep 2023 | Accepted: 19 Sep 2023 | Published: 30 Sep 2023 ABSTRACT

Indonesia is a country whose form of democracy is channeled through the general election system, this general election takes place every five years, where in the election event it has the LUBER JURDIL principle which means direct, general, free, confidential, honest and fair. The low understanding of young people about the importance of the role of first-time voters is the reason for us KKN-T Group 8 Students of the Faculty of Social Sciences, Political Science and Computer Science, Djuanda University to carry out a service program through political socialization. This community service program aims to provide knowledge regarding political education and provide understanding, insight, awareness and interest for young prospective voters, especially Ciawi 1 Public High School students, to exercise their right to vote in elections. This service was carried out using the method of outreach where the resource persons explained material directly regarding the existing theme, namely the important role of first-time voters in the 2024 election to students of SMAN 1 Ciawi. The results of this dedication show that political outreach is useful in increasing participation for prospective novice voters and can increase understanding, insight, and knowledge about the importance of public participation in elections.

Keywords: Beginner Selector, Elections, Political Education ABSTRAK

Indonesia merupakan Negara yang bentuk demokrasinya disalurkan melalui sistem pemilihan umum, pemilihan umum ini berlangsung setiap lima tahun sekali, dimana dalam ajang pemilu memiliki azas LUBER JURDIL yang memiliki arti langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Rendahnya pemahaman para pemuda akan pentingnya peran pemilih pemula menjadikan alasan kami Mahasiswa KKN-T Kelompok 8 Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik dan Ilmu Komputer Universitas Djuanda untuk melaksanakan program pengabdian melalui sosialisi politik. Program pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan berkenaan dengan Pendidikan politik dan memberikan pemahaman, wawasan, kesadaran dan minat para pemuda calon pemilih pemula terrgkhusus siswa SMAN 1 Ciawi untuk menggunakan hak pilih dalam pemilu. Pengabdian ini dilaksanakan dengan metode berupa sosialisasi dimana narasumber memaparkan materi secara langsung berkenaan dengan tema yang ada yakni peran penting pemilih pemula pada pemilu 2024 kepada siswa-siswi SMAN 1 Ciawi. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa sosialisai politik ini berguna dalam meningkatkan Partisipasi Bagi para calon Pemilih Pemula serta dapat meningkatkan pemahaman, wawasan, dan pengetahuan tentang pentingnya partisipasi Masyarakat dalam pemilu.

Kata kunci: Pendidikan Politik, Pemilu, Pemilih Pemula

(2)

PENDAHULUAN

Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan dimana seluruh rakyat turut serta memerintah melalui perantara wakil-wakilnya, inti dari demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat (Juniar, 2021; Santoso, 2019).

Indonesia adalah salah satu negara yang menganut sistem demokrasi, dimana sistem demokrasi di Indonesia beberapa kali mengalami perubahan, mulai dari demokrasi parlemen, demokrasi terpimpin, demokrasi pancasila dan demokrasi pasca orde baru (Zuhro, 2018). Di Indonesia bentuk demokrasi disalurkan melalui sistem pemilihan umum, pemilihan umum ini berlangsung setiap lima tahun sekali, dimana dalam ajang pemilu memiliki azas LUBER JURDIL yang memiliki arti langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Hal ini diatur dalam Pasal 2 UU No. 7 Tahun 2017 (Hanan, 2016;

Katili & Latuda, 2022; Khodijah & Putra, 2020).

Pemilihan umum adalah salah satu pilar utama dari sistem demokrasi di seluruh dunia. Dalam demokrasi, kekuasaan dan wewenang pemerintah berasal dari rakyat. Pemilu adalah cara di mana rakyat mengeluarkan suara mereka untuk memilih para pemimpin dan menentukan arah kebijakan negara (Bachtiar, 2014). Dalam pemilu 2024 yang akan datang, peran pemilih pemula akan memiliki dampak yang signifikan pada masa depan negara ini. Pemilih pemula adalah warga yang baru mencapai usia pemilih atau baru pertama kali berpartisipasi dalam pemilu. Mereka seringkali mewakili generasi muda yang memiliki perspektif yang berbeda dan gagasan segar tentang perubahan sosial dan politik (Abdillah, 2015; Wardhani, 2018).

Dalam pemilu 2024, pemilih pemula ini akan memainkan peran penting dalam menentukan hasil pemilihan dan bentuk pemerintahan yang akan datang. Salah satu aspek penting dari peran pemilih pemula adalah kemampuan mereka untuk membawa isu-isu baru dan inovatif ke dalam lingkup politik. Pemilih muda seringkali lebih terbuka terhadap isu-isu seperti lingkungan, pendidikan, dan hak asasi manusia.

Dengan suara mereka, pemilih pemula dapat memaksa calon-calon politik untuk fokus pada solusi untuk masalah-masalah ini (Indrawan dkk., 2023; Setiawaty, 2014;

Wardhani, 2018). Pemilu 2024 adalah kesempatan berharga untuk pemilih pemula untuk berpartisipasi dalam pembentukan masa depan negara. Hasil dari pemilu ini akan membentuk kebijakan-kebijakan yang akan memengaruhi kehidupan mereka dan generasi mendatang. Dengan memilih secara bijak, pemilih pemula dapat

(3)

memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan untuk negara mereka. Selain itu, partisipasi pemilih pemula dalam pemilu 2024 juga akan membantu memperkuat demokrasi secara keseluruhan (Hardiyanti dkk., 2022; Katili & Latuda, 2022). Semakin banyak orang muda yang terlibat dalam proses politik, semakin kuat fondasi demokrasi. Ini akan meningkatkan akuntabilitas pemimpin terpilih dan memastikan representasi yang lebih baik bagi berbagai kelompok dalam masyarakat. Dalam rangka memastikan peran penting pemilih pemula dalam pemilu 2024, diperlukan upaya bersama dari masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintah. Semua pihak harus bekerja sama untuk memberikan dukungan, edukasi, dan akses yang diperlukan kepada pemilih pemula, sehingga mereka dapat berpartisipasi secara efektif dalam proses demokrasi dan membentuk masa depan yang lebih baik bagi negara ini.

Pada saat ini, Indonesia sudah memasuki tahun politik, yang dimana pada bulan Febuari tahun 2024 mendatang akan diselenggarakannya pemilihan umum, tahun politik ini biasa disebut pesta demokrasi (Hardiyanti dkk., 2022). Tantangan Indonesia dalam menghadapi pesta demokrasi sangatlah banyak, baik itu tantangan dari politik identitas, perbedaan agama dan budaya, pragmatisme kekuasaan, penolakan hasil pemilu, politik uang, korupsi, dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemilu.

Terlebih lagi, di era digitalisasi saat ini banyak ditemukan anak muda masih sangat terdampak dengan isu politik (Aminudin, 2019; Budhiati, 2020; Duadji, 2012).

Center for Strategic and International Studies (CSIS) mencatat, pada Tahun 2022, anak muda yang gemar dalam aktivitas politik menggunakan sosial media untuk menyampaikan pendapatnya ada 17,7 persen. Kemudian hanya 6,0 persen yang menyuarakan secara langsung atau tatap muka (CSIS, 2022). Dalam hal INI, terdapat permasalahan yang ada dilapangan, bahwasannya masih banyak anak muda yang merupakan calon pemilih pemula yang kurang berpartisipasi dalam aktivitas politik yang dikhawatirkan akan berdampak pada menurunnya tingkat partisipasi pemilu di tahun 2024 nanti.

Berdasarkan hal tersebut, maka solusi kongkret yang perlu diambil dalam menyelesaikan permasalahan terkait kurangnya partisipasi politik dalam pemilih pemula yang baru memasuki usia hak pilih, khususnya di SMAN 1 Ciawi adalah dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan mengadakan sosialisasi berkenaan dengan peran penting pemilih pemula dalam pemilu 2024. Hal tersbut diharapkan

(4)

dapat menanamkan pendidikan politik pada siswa-siswi SMAN 1 Ciawi dan memberi kesadaraan kepada mereka akan pentingnya hak suara yang diberikan dalam pemilu.

METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi berkenaan dengan peran penting pemilih pemula dalam pemilu 2024 dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2023 di SMAN 1 Ciawi yang beralamat di Jl. Veteran III Gugunung, RT.01/RW.06, Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16720. Adapun Peserta dalam kegiatan sosialisasi ini merupakan siswa/siswi kelas 12 SMAN 1 Ciawi di Kecamatan Ciawi yang berjumlah 200 peserta. Dalam mengatasi permasalahan pada rendahnya tingkat partisipasi politik generasi muda yang baru memasuki usia hak pilih. Maka program ini dilaksanakan dengan metode sosialisasi tentang peran penting pemilih pemula dalam pemilu 2024 (Atsar, 2021; Basri dkk., 2022; Ismail, 2018). Adapun tahapan atau prosedur pelaksanan program sosialisasi kepada siswa-siswi SMAN 1 Ciawi ini tersusun kedalam tiga tahapan kegiatan, yakni tahap perencanaan, tahap persiapan, dan tahap pelaksanaan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

Perencanaan

Tahapan perencanaan dalam program sosialisasi ini merupakan tahapan utama yang perlu diperhatikan. Dalam proses perencanaan, kegiatan perlu dikonsep dengan matang. Mulai dari penentuan tema sosialisasi, menentukan lokus untuk sosialisasi, survei lokasi, dan mengurus surat-surat perizinan.

Persiapan

Tahapan ini bertujuan untuk merencakan kegiatan dari juah jauh hari agar kemudian kegiatan dapat berlangsung secara terorganisasir dan dapat terlaksana dengan baik.

Semua masalah dalam pembuatan term of reference (TOR) kegiatan, penjadwalan, teknis dan manajerial menjadi bagian yang diperhatikan pada tahap ini. Dalam tahap persiapan juga dilakukan pencarian narasumber yang akan mengisi materi dalam pelaksaan program sosialisasi yang akan dilakukan. Pada tahap ini tim juga tidak lupa untuk memastikan semua persiapan dan alat-alat yang diperlukan siap dibawa ke lokasi sosalisasi agar pelaksanaan program sosialisasi ini dapat berjalan lancar.

(5)

Pelaksanaan

Inti kegiatan sosialisasi yang dilakukan ada pada tahap pelaksanaan. Pada tahap inilah dilaksanakan program sosialisis peran penting pemilih pemula dalam pemilu 2024 di SMAN 1 Ciawi. Adapun dalam pelaksanaannya, kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan secara langsung dalma pertemuan tatap muka di aula SMAN 1 Ciawi. Program sosilaisasi ini dibuka langsung oleh panitia KKN-T 8 dan dilanjutkan dengan sambutan- sambutan yang disampaikan oleh perwakilan guru dari SMAN 1 Ciawi dan Sambutan dari Dekan FISIPKOM Universitas Djuanda, lalu kemudian di lanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Dosen Saepudin Muhtar, S.IP., M.Sos.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Kegiatan pengabdian berupa sosialisi peran penting pemilih pemula dalam pemilu 2024 di SMAN 1 Ciawi ini secara garis besar sudah terealisasi dengan baik dan memberi dampak yang besar bagi para siswa/siswi kelas 12 SMAN 1 Ciawi yang baru memasuki usia hak pilih dan akan menjadi calon pemilih pemula di pemilu 2024 nanti.

Hal itu dapat dilihat mulai dari tahap perencanaan dan tahap persiapannya sebelum kemudian dilanjutkan pada tahap pelaksanaan dilapangan. Adapun pemaparan materi yang diberikan narasumber telah dipersiapkan secara matang untuk memberikan pengetahuan tentang pendidikan politik dan meningkatkan partisipasi pemilu bagi para calon pemilih pemula. Adapun materi yang dipaparkan oleh narasumber dirancang dalam bentu power point slide. Gambar 1 berikut merupakan cuplikan materi dari narasumber.

Gambar 1. Materi Sosialisasi

(6)

Selanjutnya, dalam pelaksanaannya kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh 200 orang siswa/siswi SMAN 1 Ciawi, perwakilan Guru dari SMAN 1 Ciawi, dan Dekan Fisipkom Unida. Sosialisasi ini dilaksanakan dengan pemaparan materi yang diisi oleh Bapak Saepudin Muhtar, S.IP., M.Sos. Beliau menyampaikan terkait pentingnya partisipasi politik pada pemilih pemula. Karena semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik, maka semakin kecil pula jumlah masyarakat yang akan terlibat di dalamnya. Adapun partisipasi politik itu sendiri merupakan suatu kegiatan yang bersifat sukarela secara pribadi dari warga negara yang dimana mereka mengambil bagian dari proses politik yang dilakukan secara legal (Arniti, 2020;

Wardhani, 2018). Dalam pemilu/pemilihan, partisipasi tersebut dinamakan partisipasi elektoral. Dalam partisipasi elektoral, pemilih terlibat secara aktif dalam periode pra- elektoral, masa tahapan, dan pasca periode elektoral. Sehingga sebagai warga negara harus berpartisipasi dalam kegiatan pemilu (Nasution & Kushandajani, 2019).

Materi yang membahas tentang ciri pemilih yang cerdas, diantaranya yakni (1) Memiliki pemahaman atau literasi yang baik tentang hak konstitusional, demokrasi, dan kepemiluan serta mau bersikap dan bertindak kritis dan rasional sesuai dengan pemahaman yang benar. (2) Memiliki pemahaman atau literasi yang baik tentang etika (komunikasi) politik dan etika media social. (3) Terlibat aktif di semua tahapan penyelenggaraan pemilu/pemilihan. (4) Terlibat aktif dalam kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih serta mencari dan membaca informasi kepemiluan dan mau berdiskusi elektoral di ruang public. (5) Memahami dan mengkritisi visi, misi dan program kerja partai politik dan para kandidat(nya). (6) Memiliki pemahaman dan berkomitmen untuk tidak melakukan larangan-larangan dan/atau faktor-faktor yang dapat merusak integritas atau keutuhan penyelenggaraan pemilu. (7) Secara aktif dan penuh kesadaran serta rasional mau menggunakan hak pilihnya dengan baik dan benar di TPS. Dalam pembahasan ini, narasumber juga menyampaikan sistem pemilu di tahun 2024 nanti. Gambar 2 berikut merupakan menyampaikan sistem pemilu tahun 2024.

(7)

Gambar 2. Sistem pemilu tahun 2024

Dalam sosialisasi ini, siswa-siswi SMAN 1 Ciawi juga mendapatkan materi mengenai apa saja tantangan-tantangan yang akan terjadi dalam pemilu serentak di tahun 2024 nanti. Adapun tantangan tersebut diantaranya (1) Literasi teknis pemberian suara (2) Partisipasi disabilitas (3) News engagement (4) Politik uang, merupakan suatu tindakan memberi imbalan berupa barang, jasa atau sejumlah uang dalam proses Pemilu yang dimana hal tersebut dilakukan agar pemilih dapat memilih Parpol dan Calon tertentu di TPS. Politik uang ini harus dihindari karena para calon tentu akan mengeluarkan banyak biaya untuk politik uang tersebut, dan jika calon tersebut terpilih maka akan berpotensi untuk melakukan korupsi agar uang yang dihabiskan untuk politik uang sebelumnya dapat terganti. (5) Hoaks, tantangan yang satu ini sangat perlu dihadapi karena jika kita termakan berita hoax maka kita akan celaka. Dan berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Jabar Saber Hoaks (JSH) selama April 2019, dari 145 kasus aduan, berita hoaks ada 84 kasus (atau 57,93%) diantaranya adalah hoaks politik dengan rincian 44 kasus kasus pasca 17 April (6) Ujaran kebencian, hal ini perlu dihindari karena banyak berdampak buruk diantaranya dapat merendahkan martabat manusia, dapat menghadirkan prasangka dan diskriminasi kepada orang yang mungkin tidak bersalah, hasutan kebencian juga dapat mengakibatkan pengucilan dan diskriminasi yang dimana hal tersebut akan menyebabkan tingginya tingkat kekerasan dan kejahatan (7) Politik identitas. Dengan itu, dalam sosialisai ini kami mengajar kepada siswa siswi SMAN 1 Ciawi untuk sama-

(8)

sama menghadapi tantangan-tantangan yang kemungkinan besar akan terjadi dlama pemilu 2024 nanti. Gus udin juga mengajak siswa siswi SMAN 1 Ciawi agar mampu memanfaatkan medsos kepada hal ynag lebih positif, diantaranya menjadikan medsos untuk tempat sharing informasi positif/konstruktif untuk pengembangan diri, memanfaatkan medsos untuk mengembangkan kecerdasan sosial dan kecerdasan kreatif serta kecerdasan potensial lainnya, memanfaatkan medsos untuk berdiskusi bukan untuk menggosip, dan memanfaatkan medsos untuk proses deliberasi kebijakan.

Dalam kegiatan sosialisasi ini, banyak sekali bpeserta yang berantusias untuk bertanya. Dan salah satu pertanyaan yang diajukan oleh peserta adalah “bagaimana sosok pemimpin yang benar-benar pantas untuk dipilih di pemilu 2024 nanti? Dan apa yang harus kami lakukan jika ada kecurangan di dalam pemilu?”. Menanggapi pertanyaan tersebut narasumber menjawab bahwasannya dalam memilih sosok pemimpin untuk Negara kita tentu harus benar-benar memperhatikan bibit dan bobotnya. Kita harus benar-benar memperhatikan bagaimana sikap dan kinejanya dilapangan tidak hanya sekedar mendengarakn visi dan misinya saja. Karena jika kita salah memilih seorang pemimpin maka kita harus siap menanggung resiko buruk yang mungkin akan terjadi beberapa tahun kedepan. Selian itu narasumber juga mengajak kepada parapeserta untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya suara yang diberikan oleh Masyarakat dalam pemilu di tahun 2024 nanti. Gambar 3 berikut merupakan dokumentasi partisipasi siswa/siswi SMAN 1 Ciawi dalam kegiatan sosialisasi.

Gambar 3. Partisipasi Peserta pada Sesi Diskusi

(9)

KESIMPULAN

Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berupa program sosialisasi peran penting pemilih pemula dalam pemilu 2024 di SMAN 1 Ciawi ini telah berhasil diimplementasikan dengan baik dan lancar serta mendapatkan tanggapan yang sangat positif dari para Guru di SMAN 1 Ciawi dan dari Dekan Fisipkom universitas Djunada Bogor. Adapun implikasi nyata dalam kegiatan sosialisasi ini yakni berupa bertambahnya wawasan, pemahaman, pengetahuan, kesadaran dan minat para pemuda calon pemilih pemula terrgkhusus siswa SMAN 1 Ciawi tentang Pendidikan politik dan pentingnya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu 2024 nanti.

Ucapan Terimakasih

Terimakasih kepada pihak Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik dan Ilmu Komputer Universitas Djuanda yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini. Terimakasih kepada seluruh pihak Desa Telukpinang dan Kecamatan Ciawi yang telah menyambut kami dengan baik, dan Terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Mayarakat (LPPM) Universitas Djunada Bogor yang telah mendukung pengabdian pada program sosialisasi ini sehingga bisa dilaksanakan dengan lancar.

BIBLIOGRAPHY (DAFTAR PUSTAKA)

Abdillah, M. (2015). Islam & Dinamika Sosial Politik Di Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.

Aminudin, A. (2019). Implementation of Good Village Governance in Village Development. Journal of Public Administration and Local Governance, 3(1), 1–17.

Arniti, N. K. (2020). Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Umum Legislatif Di Kota Denpasar. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 4(2), 329–

348.

Atsar, A. (2021). Sosialisasi Kegiatan Penyuluhan Umkm Mewujudkan Perekonomian Masyarakat Yang Mempunyai Potensi Dan Peran Strategis Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008. Dinamisia :

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(5).

https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i5.4142

Bachtiar, F. R. (2014). Pemilu Indonesia: Kiblat negara demokrasi dari berbagai refresentasi. Jurnal Politik Profetik, 2(1).

(10)

Basri, H., Putra, P., Supratno, S., Irham, I., Rofieq, A., Rusham, R., Maysaroh Chairunnisa, N., & Amin Ash Shabah, M. (2022). Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Era Covid-19 Periode Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022.

Budhiati, I. (2020). Mahkamah Konstitusi dan Kepastian Hukum Pemilu: Tafsir Mahkamah Konstitusi Terhadap UUD NRI Tahun 1945 untuk Kepastian Hukum Pemilu. Sinar Grafika.

CSIS. (2022). CSIS | Center for Strategic and International Studies.

https://www.csis.org/

Duadji, N. (2012). Good Governance dalam Pemerintah Daerah. MIMBAR:

Jurnal Sosial dan Pembangunan, 28(2), 201–209.

Hanan, D. (2016). Memperkuat Presidensialisme Multipartai di Indonesia:

Pemilu Serentak, Sistem Pemilu dan Sistem Kepartaian. Jurnal Universitas Paramadina, 13, 1451–1475.

Hardiyanti, M., Pratama, P. A., Saputra, A. D., & Sholehah, M. M. (2022).

Urgensi Sistem E-Voting Dan Sirekap Dalam Penyelenggaraan Pemilu 2024. Journal Equitable, 7(2), 249–271.

Indrawan, J., Kusuma, A. J., Ilmar, A., Rahmawati, R., Maarif, D., & Purwandari, J. D. (2023). Sosialisasi Mekanisme Pemilu Kepada Pemilih Pemula SMA Negeri 98 Jakarta Timur: Pemilih Muda Bijak Bersuara. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 1–5.

Ismail. (2018). Pentingnya Sosialisasi Bagi Anak (Studi Kajian Sosiologi Pendidikan). IJTIMAIYAH Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya, 2(1).

Juniar, A. (2021). Redesain Demokrasi Internal Partai Politik: Upaya Mencegah Oligarki dan Korupsi Partai Politik. Jurnal Politikom Indonesiana, 6(1), 17–39.

Katili, Y., & Latuda, F. (2022). Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Dalam Analisis Pemilu 2024. Jurnal Analisis Sosial Politik, 1(2), 172–182.

Khodijah, R., & Putra, P. (2020). Pelatihan Manajemen Kepemimpinan (Leadership) Dalam Berorganisasi. DEVOSI, 1(1), 5–10.

Nasution, F. A., & Kushandajani, K. (2019). Partisipasi Politik Masyarakat Kecamatan Medan Maimun Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2018. JPPUMA Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik Universitas Medan Area, 7(2), 227–235.

Santoso, R. (2019). Peran Komisi Pemilihan Umum dan Partai Politik dalam Mewujudkan Demokrasi Berintegritas. Nizham: Jurnal Studi Keislaman, 7(02), 252–261.

Setiawaty, D. (2014). Mendorong Partisipasi Pemilih Muda Melalui Pendidikan Politik Yang Programatik. Islamic Review: Jurnal Riset Dan Kajian Keislaman, 3(1), 117–146.

(11)

Wardhani, P. S. N. (2018). Partisipasi politik pemilih pemula dalam pemilihan umum. Jupiis: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 10(1), 57–62.

Zuhro, R. S. (2018). Demokrasi, otonomi daerah dan pemerintahan indonesia.

Interaktif: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 10(1), 1–41.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Facebook Partai NasDem dalam komunikasi politik Partai NasDem pada pemilih pemula tentang calon Presiden yang diusung pada pemilihan

Semangat kritis para pemilih pemula dalam menentukan pilihan politiknya pada pemilu 2014 diperlukan dalam memberikan pelajaran kepada caleg maupun partai politik, yang selama

Jika dianalisis bentuk-bentuk partisipasi politik pemilih pemula pada PemilihanUmum Legislatif 2014 di Kecamatan Pontianak Barat menurut pendapat yangdikemukakan oleh Miriam

KOMUNIKASI POLITIK DAN PEMILIH PEMULA Studi atas Retorika Politik Anies Baswedan dalam Menarik Pemilih Pemula di Pilkada DKI Jakarta 2017 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

1) Tingkat partisipasi pemilih pemula dalam pelaksanaan legislatif 2014 DPRD Sampang, desa Ketapang Timur, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, dapat dilihat

Dari pertanyaan-pertanyaan, review dan tanggapan yang disampaikan dalam review dapat dinyatakan bahwa hasil dari pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat pada sasaran yaitu Pemuda

Peran Komisi Pemilihan Umum Dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Pemilih Pemula Pada Pemilu Tahun 2019 Di Kota Tangerang.. Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Fakultas Politik

Pemilih pemula diarahkan untuk memilih sesuai pilihan orang tua, bukan pilihannya sendiri sehingga dapat berdampak menurunnya pada partisipasi politik pemilih pemula Pemilih pemula