• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas: Eksplorasi Geothermal

N/A
N/A
Vito Ryano

Academic year: 2023

Membagikan "Tugas: Eksplorasi Geothermal"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Vito Agung Ryano NPM : 2015051041

Mata Kuliah : Eksplorasi Geothermal

TUGAS 1 1. Carilah lokasi seluruh potensi panas bumi di Indonesia.

2. Tuliskan berapa besar cadangan yang ada pada masing-masing lapangan (klasifikasi jenis cadangan berdasarkan SNI)

3. Buatlah infografis dari data-data tersebut Jawaban

1. Potensi panas bumi di Indonesia tersebar membentuk jalur gunung api (ring of fire), mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara sampai dengan Maluku.

Berdasarkan data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), panjang jalur tersebut sekitar 7.500 km dan lebar 50-200 km, dengan potensi sekitar 29.543,5 Mega Watt (MW).

Rincian distribusi daerah panas bumi di Indonesia adalah sebagai berikut: Pulau Sumatra (101 lokasi), Pulau Jawa (75 lokasi), Pulau Bali (6 lokasi), Kepulauan Nusa Tenggara (34 lokasi), Pulau Kalimantan (14 lokasi), Pulau Sulawesi (90 lokasi), Kepulauan Maluku (33 lokasi) dan Papua (3 lokasi). Berdasarkan distribusi daerah panas bumi tersebut, sekitar 89% telah dilakukan survei dengan tingkatan yang bervariasi mulai dari survei pendahuluan hingga rinci.

Sedangkan, 4% berada pada tahap pengeboran eksplorasi.

Di Indonesia, pengembangan energi geotermal untuk pembangkit tenaga listrik dimulai pada 1978 dengan pengembangan Monoblok 250 kW di Lapangan Kamojang, Garut, Jawa Barat, sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Indonesia. Namun, lapangan/tempat panas bumi pertama yang beroperasi secara komersial baru dibuka pada 1983 seiring dengan beroperasinya Unit I sebesar 30 MW di Lapangan Kamojang. Perkembangan berikutnya adalah pengembangan lapangan panas bumi di Dieng Jawa Tengah (60 MW), Lahendong Sumatra Utara (60 MW), Salak Sukabumi (377 MW), Darajat Garut (260 MW), Wayang Windu Bandung (227 MW) diikuti oleh pengembangan lapangan-lapangan geotermal di Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur.Total kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) saat ini sebesar 1.948 MW. Jumlah ini menjadikan Indonesia sebagai negara produsen energi geotermal terbesar kedua setelah Amerika Serikat (3.591 MW).

Selain di Pulau Jawa dan Sumatra, pengembangan energi geotermal juga dilakukan oleh pemerintah di pulau-pulau kecil seperti di Halmahera dan Pulau Bacan (Maluku Utara), Pulau Ambon (Maluku), Pulau Flores, Pulau Lembata (Nusa Tenggara Timur), Sumbawa (Nusa Tenggara Barat), dan pulau-pulau kecil lain. Saat ini, pemerintah aktif menggelar survei pendahuluan di wilayah-wilayah tersebut, baik dilakukan sendiri melalui Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral maupun survei pendahuluan oleh BUMN maupun perusahaan swasta.

(2)

2. Klasifikasi sumber daya panas bumi yang digunakan dalam penyusunan Neraca Sumber Daya dan Cadangan Panas Bumi mengacu pada SNI 6009: 2017 tentang Klasifikasi Sumber Daya dan Cadangan Panas Bumi Indonesia. Klasifikasi sumber daya dan cadangan energi panas bumi didasarkan pada hasil kajian ilmu kebumian yang meliputi kajian geologi, geokimia, geofisika, pengeboran, dan teknik reservoir. Sumber daya dan cadangan energi panas bumi diklasifikasikan berdasarkan hasil kajian ilmu kebumian. Hubungan antara hasil kajian ilmu kebumian, sumber daya dan cadangan energi panas bumi terlihat pada Gambar 1

Gambar 1. Hubungan Antara Hasil Kajian Ilmu Kebumian Sumber Daya dan Cadangan Energi Panas Bumi (modifikasi McKelvey, 1972 dalam SNI 6009:2017)

(3)

Gambar 2. Sumber Daya Panas Bumi Indonesia per Provinsi Tahun 2021 (modifikasi McKelvey, 1972 dalam SNI 6009:2017)

3. Grafik Informasi Panas Bumi di Indonesia

429.4

85 146.2 220

1191.8

70 12.5

120 0

200 400 600 800 1000 1200 1400

Sumatra Utara

Sumatra Barat

Sumatra Selatan

Lampung Jawa Barat

Jawa Tengah

NTT Sulawesi Utara

SUMBER DAYA BERLIMPAH

Kapasitas Terpasang (MW)

(4)

101

75

6

34

14

90

33

3 0

20 40 60 80 100 120

TITIK LOKASI SUMBER DAYA

Lokasi

(5)

INFOGRAFIS GEOTHERMAL INDONESIA

Referensi

Dokumen terkait