Berkenaan dengan temuan di atas, maka teori yang dapat membantu meningkatkan prestasi diri siswa adalah konseling behavioral (Suwanto, 2016). Berdasarkan berbagai alasan yang mendasari di atas, modul konseling perilaku dikembangkan untuk meningkatkan prestasi diri siswa.
Pendahuluan
Pembentukan karakter diri bisa dimulai dari kesadaran diri atau menurut kesadaran diri orang Indonesia. Tujuan penelitian adalah (1) Untuk mengetahui validitas isi instrumen pengukuran kesadaran diri siswa SMP masa pra pubertas (2) Untuk mengetahui reliabilitas instrumen pengukuran karakter kesadaran diri. kesadaran. pada masa pra-puber siswa sekolah menengah pertama.
Metode
Prosedur Pengembangan
Dari sini terlihat bahwa banyak siswa yang memiliki karakteristik kesadaran diri yang rendah. Berdasarkan latar belakang di atas, kesadaran diri merupakan salah satu faktor pembentuk karakter pribadi seseorang.
Metode Pengumpulan Data dan Metode Analisis data
JBKI Undiksha bersifat akses terbuka https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/jurnal_bk/index. Penelitian ini melibatkan 5 orang ahli (juri) yang terdiri dari 3 orang ahli pembimbing dan 2 orang guru pembimbing yang akan menilai validitas isi instrumen yang dikembangkan.
Hasil dan Pembahasan
Hasil CVI membuktikan bahwa pengembangan instrumen pengukuran karakter kesadaran diri pada penelitian ini secara keseluruhan mempunyai validitas sangat sesuai. Di bawah ini adalah hasil uji reliabilitas instrumen pemeringkatan kesadaran diri yang dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Simpulan
Ucapan Terimakasih
Refrensi
JBKI
UNDIKSHA
Pengembangan Panduan Model Konseling Behavioral untuk Meningkatkan Self-Management pada Siswa
Dalam penelitian ini kuesioner bertujuan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pedoman konseling behavioral untuk meningkatkan manajemen diri. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengembangan model pembelajaran konseling behavioral efektif untuk meningkatkan manajemen diri siswa SMA.
Pengembangan Buku Panduan Konseling Transpersonal untuk Mengembangkan Karakter Kemandirian Siswa
Pengembangan panduan konseling transpersonal untuk mengembangkan karakter kemandirian. Kata Kunci: Panduan, konseling transpersonal, karakter kemandirian. Pengembangan Karakter Mandiri Siswa SMA Melalui Konseling Transpersonal Sebagai bidang kajiannya, penelitian ini mengkaji tentang “Pengembangan Panduan Konseling Transpersonal untuk Pengembangan Karakter Mandiri Siswa SMA”.
Pengembangan Instrumen Pengukuran Karakter Self-Autonomy pada Masa Pra Remaja
Untuk mengetahui dan mendeskripsikan reliabilitas instrumen pengukuran sifat otonomi diri pada siswa sekolah menengah pra remaja di kota Singaraja. Pengembangan instrumen pengukuran karakter otonomi diri pra remaja Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Undiksha, 1(1).
Pengembangan Instrumen Pengukuran Karakter Self-Responsibility pada Para Siswa
Penyusunan instrumen tanggung jawab diri sangat penting untuk mengukur karakter tanggung jawab diri siswa. Dengan menyiapkan instrumen tanggung jawab diri akan membantu guru bimbingan dan konseling untuk mengenali tinggi rendahnya tingkat tanggung jawab diri pada siswa.
Pengembangan Buku Panduan Konseling Kognitif Behavioral Teknik Self-management untuk Meningkatkan Self-control Siswa
- Prosedur Penelitian
- Subjek Penelitian
- Metode Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
Pengembangan buku panduan konseling kognitif behavioral teknik manajemen diri untuk meningkatkan pengendalian diri mahasiswa, JBKI Undiksha, 6 (1): hal. Produk penelitian pengembangan ini berupa panduan konseling kognitif behavioral tentang teknik manajemen diri untuk meningkatkan pengendalian diri siswa SMA. Pengembangan manual konseling kognitif behavioral teknik manajemen diri untuk meningkatkan pengendalian diri siswa 9 Kejelasan uraian isi dan substansi.
Pengembangan Instrumen Pengukuran Karakter Inovatif pada Masa Pra Remaja
Karakter inovatif siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dinilai kurang dapat ditunjukkan dengan perilaku yang kurang inovatif, misalnya siswa belum mampu mengembangkan ide-ide barunya dan kurang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (Supardi, 2015). Hasil pengujian reliabilitas instrumen pengukuran nilai inovatif disajikan di bawah ini, yang dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Dengan demikian, instrumen pengukuran karakter inovatif dapat digunakan oleh guru bimbingan dan konseling untuk mengukur tingkat karakter inovatif pada siswa sekolah menengah.
Pengembangan Skala Kecerdasan Interpersonal Remaja Sekolah Menengah Atas
Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen skala kecerdasan interpersonal yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari 40 item pernyataan dengan empat alternatif jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Item pernyataan yang diterapkan pada instrumen terdiri dari 2 kelompok pernyataan yaitu pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable) (Azwar, 2012). Regulasi jaringan mengacu pada grand theory kecerdasan interpersonal yang telah dirancang sebelumnya dengan referensi.
Prosedur Analisis Data
Berdasarkan data pada tabel di atas, hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas instrumen Skala Kecerdasan Interpersonal Remaja SMA sebesar 0,927 dengan jumlah K=40 (jumlah item dalam instrumen penyataan). Hasil perhitungan uji ahli dengan menggunakan rumus CVR dan CVI membuktikan bahwa instrumen skala kecerdasan interpersonal remaja SMA mempunyai hasil yang valid atau instrumen dapat diterima. Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas membuktikan bahwa instrumen skala kecerdasan interpersonal remaja SMA layak digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kecerdasan interpersonal remaja.
Pengembangan Skala Kedisiplinan Belajar pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Uji Validitas
CVR = 𝑛𝑒−
Mengenai masukan dari juri mengenai instrumen disiplin pembelajaran yang telah dirancang yaitu Perbaikan penulisan kalimat, peneliti diminta untuk melanjutkan ke langkah berikutnya, terdapat lebih banyak kesalahan kalimat pada item pernyataan. Terlihat dari data pada tabel bahwa nilai CVR (Content Validity Ratio) sebesar 44,2. Setelah nilai CVR diperoleh, peneliti melanjutkan mencari nilai yang sesuai untuk item instrumen secara keseluruhan atau CVI (Content Validity Index).
Uji Validitas Empirik
JBKI Undiksha bersifat akses terbuka https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/jurnal_bk/index CVI = ∑ 𝐶𝑉𝑅. Pada Tabel 3 diatas dapat disimpulkan bahwa variabel Disiplin Belajar berstatus Valid, karena r-score (CorrectedItem-Total Correlation) ≥ r-tabel sebesar 0,217. Pada tabel 4 diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar dapat memberikan hasil yang valid disini, karena r-score (CorrectedItem-Total Correlation) ≥ r-tabel sebesar 0,149.
Uji Reliabilitas
Pengaruh gagasan siswa tentang mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi.
Pengembangan Skala Kemandirian Pengambilan Keputusan Studi Lanjut pada Siswa
Sebanyak 100 siswa SMA dilibatkan sebagai subjek dalam uji coba terbatas yang dilakukan untuk mengetahui validitas empiris Skala Kemandirian Siswa dalam Pengambilan Keputusan Tentang Studi Lanjut. Hasil penilaian validitas isi skala independensi pengambilan keputusan oleh 5 orang hakim untuk diteliti lebih lanjut dianalisis dengan menggunakan rumus Lawshe (1975). Berdasarkan Tabel 4, hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas derajat kemandirian pengambilan keputusan siswa sekolah menengah untuk melanjutkan studi adalah sebesar 0,941.
Pengembangan Panduan Konseling Client Centered untuk Mengembangkan Karakter Kemandirian Siswa
“Pengembangan buku panduan konseling berpusat pada klien untuk pengembangan karakter mandiri siswa SMA di kota Singaraja”. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui kesesuaian isi buku panduan konseling berpusat pada klien terhadap pengembangan karakter mandiri siswa SMA di Singaraja dan (2) mengetahui keefektifan buku panduan konseling berpusat pada klien terhadap pengembangan karakter mandiri siswa SMA di Singaraja dan (2) mengetahui efektivitas buku panduan konseling berpusat pada klien terhadap pengembangan karakter mandiri. siswa SMA di kota Singaraja. Hasil penilaian ahli terhadap relevansi isi panduan diverifikasi dengan metode analisis rasio validitas isi dan indeks validitas isi.
Ucapan Terima Kasih
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa; (1) isi buku panduan konseling berpusat pada klien cocok untuk mengembangkan karakter mandiri siswa SMA di kota Singaraja, dan (2) penggunaan buku panduan konseling berpusat pada klien efektif dalam mengembangkan karakter mandiri siswa tinggi. siswa sekolah di Kota Singaraja. Dampak konseling individual dengan pendekatan client-centered terhadap motivasi belajar kelas “Dampak penerapan teknik konseling client-centered terhadap kemandirian belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 33 Bandar Lampung tahun pelajaran 2019/2020.”
Pengembangan dan Validasi Skala Karakter Konsisten untuk Siswa SMP
Ada beberapa aspek yang dapat membentuk karakter kepribadian yang konsisten, yaitu (1) ketelitian dalam berpikir, (2) bahasa yang tegas dalam berbicara, (3) konkrit dalam bertindak, (4) keteguhan dalam prinsip, dan (5) sifat korektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat instrumen pengukuran konsistensi karakter kepribadian siswa SMP pra pubertas di kota Singaraja melalui penelitian dan pengembangan. Oleh karena itu, instrumen pengukuran konsistensi karakter kepribadian dapat digunakan dalam praktik bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling terhadap siswa.
Pengembangan Instrumen Pengukuran Karakter Tangguh Siswa SMP
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui validitas isi instrumen pengukuran karakter tangguh; (2) mengetahui reliabilitas alat ukur karakter tangguh. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan 3 orang instruktur berpengalaman dan 2 orang instruktur profesional yang menggunakan rumus indeks kredibilitas konten (CVR) dan CVI (indeks kredibilitas konten) (LAWSHE, 1975) untuk memverifikasi bahwa isi unsur-unsur yang diujikan dikuasai. menjadi Alat pengukuran ketahanan yang dilaporkan sendiri yang dihasilkan dalam penelitian ini meningkatkan dan memperluas layanan SM dan membantu memaksimalkan efektivitas bimbingan dan konseling.
Pengembangan Media Permainan Ular Tangga untuk Meningkatkan Perilaku Coping pada Siswa
Pengembangan media permainan ular tangga untuk meningkatkan coping behavior pada siswa Nilai counter yang diperoleh dari tabel digunakan untuk mengetahui keefektifan media permainan, taraf signifikansinya adalah 5 n derajat kebebasan df = n1. Pengembangan Media Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Perilaku Coping Pada Siswa Dari data hasil perhitungan diperoleh nilai ES sebesar 4,63 yang menunjukkan bahwa penelitian dan pengembangan tersebut termasuk dalam standar ES yang tinggi. Pengembangan media permainan ular tangga untuk layanan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Minggir نامع هنتلس.
Pengembangan Instrumen Pengukuran Karakter Kreatif pada Masa Pra Remaja
Ni Ketut Suarni 2 , Gede Nugraha Sudarsana 3
Merujuk pada pengembangan alat untuk mengukur kreativitas siswa pra remaja, alat tersebut telah teruji efektifitas dan reliabilitasnya. Alat ukur kreativitas yang muncul dalam penelitian ini telah memperbaiki dan mengembangkan layanan SM yang membantu memaksimalkan efektivitas bimbingan dan konseling guru untuk menyelesaikan permasalahan siswa, khususnya pada saat mengukur kreativitas siswa. Pandangan tersebut didukung oleh Devi (2020) yang berpendapat bahwa alat tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengukur kreativitas siswa dan membantu siswa bertahan menghadapi rintangan.
Pengembangan Skala Adversity Quotient pada Siswa Sekolah Menengah Pertama
JBKI Undiksha er Open Access https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/jurnal_bk/index 3. JBKI Undiksha er Open Access https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/jurnal_bk/index 7. Itai Dan Inht Ipadapokok Ibahasan Irelasi Idan Ifungsi Iditinjau Idari Iadversity Iquotient I ( Iaq I) Isiswa Ikelas iVIII.
Pengembangan Instrumen Skala Self-Management pada siswa SMP
Metode Pengumpulan dan Prosedur Analisis Data
Data hasil uji coba terbatas skala manajemen diri dianalisis untuk mengetahui validitas empiris skala yang dikembangkan. Selanjutnya, hasil uji coba terbatas instrumen dianalisis untuk membuktikan validitas empiris skala manajemen diri. Hasil uji validitas isi menunjukkan bahwa berdasarkan penilaian 5 ahli, skala manajemen diri mempunyai indeks validitas isi sangat khusus (CVI = 1).
Pengembangan Instrumen Pengukuran Karakter Tanggung Jawab pada Masa Pra Remaja
Untuk menyikapi hal tersebut, dikembangkan instrumen untuk mengukur karakter bertanggung jawab pada masa praremaja, yaitu melalui pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling. Peneliti perkembangan ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen pengukuran karakter tanggung jawab (self-responsibility) pada siswa sekolah menengah pertama (SMP) masa pra remaja di Kota Singaraja. Oleh karena itu, instrumen yang bersifat tanggung jawab (Self Responsibility) dapat dijadikan sebagai layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling di sekolah terhadap siswa.
Pengembangan Skala Kemandirian Belajar Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Oleh karena itu, penting adanya suatu instrumen estimasi yang teruji validitasnya yang dapat digunakan untuk memperkirakan kebebasan belajar siswa. Dengan demikian, analis memutuskan untuk menggunakan skala kemandirian belajar siswa sebagai instrumen yang dapat mengukur tingkat kebebasan belajar siswa. Terdapat temuan yang menunjukkan bahwa perilaku belajar mandiri siswa masih rendah, dan ketersediaan instrumen untuk memperkirakan kebebasan belajar di sekolah masih terbatas.