Bakteri E-Coli akan menghasilkan enzim LC-Kutinase pada permukaan sel dan bergabung dengan PET sehingga PET dapat terdegradasi. Bakteri mulai mengekspresikan LC-cutinase dan badan inklusi (dalam jumlah yang sangat kecil) sebelum bereaksi dengan PET.
Analisis dan Simulasi Model Analisis Model
Hasil degradasi PET oleh total LC-Kutinase pada membran dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Namun setelah 2000 menit, proses degradasi melambat karena konsentrasi total LC-Kutinase dalam membran menurun.
KESIMPULAN
Namun konsentrasi LC-Kutinase di dalam membran tidak setinggi LC-Kutinase di dalam sel, karena LC-Kutinase di dalam membran dibatasi oleh daya dukungnya. Meskipun diasumsikan bahwa LC-Kutinase pada membran sama untuk setiap sel bakteri, namun hasil simulasi yang diperoleh untuk total LC-Kutinase pada membran dipengaruhi oleh besarnya pertumbuhan bakteri.
PENJADWALAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN CPM (CRITICAL PATH METHOD)
TIME SCHEDULE PROJECT OF HOUSING DEVELOPMENT USING CPM (CRITICAL PATH METHOD)
Study Case: Residential Development in Amahusu Village, Ambon City)
PENDAHULUAN
Banyak pihak swasta maupun pemerintah yang berlomba-lomba melakukan pembangunan, baik pembangunan pribadi maupun pembangunan untuk kesejahteraan daerahnya. Kegiatan pembangunan tersebut dapat berbentuk proyek, misalnya proyek pembangunan gedung perkantoran, proyek pembangunan jalan tol, proyek pembangunan jalan layang. , proyek pembangunan rumah dan sebagainya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemajuan suatu proyek pembangunan, antara lain sumber daya yang baik, ketersediaan alat dan bahan yang dapat memenuhi standar kerja proyek, serta kondisi alam yang tidak memungkinkan pada saat proyek dilaksanakan.
METODOLOGI PENELITIAN
LC pada titik-i dapat dihitung jika LC pada seluruh titik berikutnya (titik yang menggunakan titik-i sebagai prasyarat) diketahui. Jalur kritis jaringan proyek adalah jalur dari titik awal hingga titik akhir yang melewati semua titik dengan ES=LC.
HASIL DAN PEMBAHASAN
- Gambaran Umum Proses Kegiatan Proyek
- Analisis Jaringan Kerja Waktu Normal Dengan Menggunakan CPM
- Analisis Jaringan Kerja Waktu Cepat Dengan Menggunakan CPM
Dari Tabel 1 diatas diperoleh diagram jaringan kerja waktu normal seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Proses mengerjakan analisis jaringan waktu cepat sama dengan mengerjakan analisis jaringan waktu normal.
PENERAPAN ANALISIS JALUR TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANGKA KEMATIAN BAYI DI PROVINSI MALUKU
IMPLEMENTATION OF PATH ANALYSIS TO FACTORS CAUSING INFANT MORTALITY RATE IN MALUKU
PROVINCE
METODE PENELITIAN
Pengukuran ini berguna untuk skrining malnutrisi protein yang umum digunakan Kementerian Kesehatan untuk mengidentifikasi ibu hamil yang berisiko mengalami BBLR jika LILA < 23,5 cm. Kunjungan Ibu Hamil Baru (K1) merupakan kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskriptif Variabel
- Analisis Jalur Sub Struktur I
- Analisis Jalur Sub-Struktur II
Angka tersebut merupakan besarnya pengaruh variabel eksogen Jumlah ibu hamil yang diukur dengan LILA (X1), Jumlah ibu hamil yang mengunjungi Puskesmas Imunisasi (X2), dan Jumlah ibu hamil yang melakukan K1 (X3) secara kombinasi. dengan variabel endogen Jumlah Bayi Berisiko BBLR (Y1). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi kasus multikolinearitas antar variabel eksogen, dalam hal ini variabel Jumlah ibu hamil yang diukur dengan LILA (X1), Jumlah ibu hamil yang mengunjungi Puskesmas Imunisasi (X2) dan Jumlah ibu hamil K1 ( X3) terjadi tidak. Angka tersebut merupakan besarnya dampak variabel eksogen yaitu jumlah ibu hamil yang diukur dengan LILA (X1), jumlah ibu hamil yang mengunjungi Puskesmas untuk imunisasi (X2), dan jumlah ibu hamil K1 (X3). jumlah bayi berisiko BBLR (Y1) dipadukan dengan variabel endogen persen AKB (Y2).
Besarnya dampak variabel eksogen adalah jumlah ibu hamil yang diukur dengan LILA (X1), jumlah ibu hamil yang mengunjungi puskesmas untuk imunisasi (X2), dan jumlah ibu hamil K1 (X3), jumlah bayi berisiko BBLR (Y1) sebagian pada variabel endogen persentase AKB (Y2 ) dapat dilihat dari nilai Beta atau koefisien yang terstandarisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat multikolinearitas antar variabel eksogen, dalam hal ini variabel Jumlah ibu hamil yang diukur dengan LILA (X1), Jumlah ibu hamil yang mengunjungi Puskesmas Imunisasi (X2), Jumlah ibu hamil. Ibu hamil K1 (X3) dan Jumlah bayi berisiko BBLR (Y1) tidak terjadi. Pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen.
Variabel eksogen (X) yang mempengaruhi variabel endogen jumlah bayi berisiko berat badan lahir rendah (Y1) untuk model jalur substruktur I adalah variabel ibu hamil yang diukur dengan lingkar lengan atas (LILA) (X1 ) dengan nilai | jumlah| adalah 7.251 lebih besar dari tabel 2.262.
PENERAPAN PROSES HIERARKI ANALITIK (PHA) DALAM MENGATASI MASALAH KEMACETAN LALU LINTAS
DI KOTA AMBON
APPLICATION OF ANALYTIC HIERARCHY PROCESS TO REDUCE TRAFFIC DENSITY IN AMBON CITY
Tinjauan Pustaka
- Proses Hierarki Analitik (PHA)
- Matriks Perbandingan Berpasangan
- Normalisasi
PHA membantu untuk memprioritaskan beberapa kriteria dengan melakukan analisis komparatif berpasangan dari setiap kriteria [3]. Tahapan ini adalah melakukan penilaian terhadap kepentingan relatif dua elemen pada tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat di atasnya. Hirarki merupakan metode yang paling mudah untuk memahami permasalahan yang kompleks dimana permasalahan tersebut dibagi menjadi beberapa kriteria, kemudian kriteria tersebut dirangking secara hierarki dan dilakukan evaluasi terhadap kriteria tersebut untuk menentukan keputusan apa yang akan diambil.
Penyusunan hierarki dilakukan dengan cara menguraikan suatu struktur yang berisi permasalahan yang kemudian diuraikan menjadi kriteria-kriteria yang saling relevan. Anggota-anggota suatu matriks mempunyai indeks ganda, misalnya di atas dikatakan bahwa matriks tersebut berada pada baris kedua dan kolom pertama, sedangkan matriks tersebut mempunyai ordo dan ditulis [1]. Lipat gandakan anggota baris dan kolom yang sesuai, lalu tambahkan hasilnya.
Nilai eigen maksimum diperoleh dengan menjumlahkan hasil perkalian matriks perbandingan dengan vektor eigen utama (vektor prioritas) dan membaginya dengan banyaknya elemen, kemudian :. 7) Jika nilainya nol, maka matriks perbandingan berpasangan tersebut konsisten.
- Perhitungan Faktor Pembobotan Hierarki Untuk Aspek Lingkungan Matriks Perbandingan Berpasangan
- Perhitungan Faktor Pembobotan Hierarki Untuk Aspek Ekonomi Matriks Perbandingan Berpasangan
- Perhitungan Faktor Pembobotan Hierarki Untuk Aspek Pengelolaan Matriks Perbandingan Berpasangan
- Perhitungan Total Rangking/Prioritas Global Faktor Evaluasi Total
Berdasarkan matriks perbandingan berpasangan, dilakukan normalisasi sebagai berikut: Matriks perbandingan berpasangan untuk aspek lingkungan. Hitung prioritas relatif dengan merata-ratakan nilai setiap baris dan mengubahnya menjadi matriks prioritas relatif (R). Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh matriks perbandingan aspek ekonomi dari keenam metode penanganan lalu lintas yang dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.
Berdasarkan hasil perhitungan, Tabel 4 berikut menunjukkan matriks perbandingan aspek pengelolaan keenam pengendali lalu lintas. Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa aspek yang paling besar pengaruhnya terhadap kemacetan lalu lintas di Kota Ambon adalah aspek pengelolaan yaitu sebesar 0,452, disusul aspek lingkungan hidup sebesar 0,355 dan aspek ekonomi sebesar 0,193. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan alternatif PHA yang sebaiknya diprioritaskan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas kendaraan bermotor, terjadi perbaikan jalur angkutan umum sebesar 19,6%;
Dwi Puji, Process Hierarchy Analysis (PHA) dalam pengambilan keputusan multi kriteria, Jurusan Pendidikan Matematika: Universitas Negeri Yogyakata, 2010.
PENERAPAN ANALISIS KONJOIN DALAM PENILAIAN DOSEN FMIPA TERHADAP PEMBUKAAN PROGRAM
STUDI STATISTIKA DI UNIVERSITAS PATTIMURA
APPLICATION OF KONJOIN ANALYSIS IN LECTURER FMIPA ASSESSMENT ON THE OPENING OF STATISTICS
STUDY PROGRAM IN PATTIMURA UNIVERSITY
- TINJAUAN PUSTAKA 1 Analisis Konjoin
- Menghitung Ketepatan Prediksi
- Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas
- METODE PENELITIAN
- HASIL DAN PEMBAHASAN
- Mendesain Stimuli
- Nilai utiliti dan Nilai Kepentingan Relatif
- Menghitung Ketepatan Prediksi
- KESIMPULAN
Analisis konjoin merupakan salah satu jenis analisis statistik multivariat yang dapat digunakan untuk memperoleh kombinasi atau gabungan karakteristik suatu produk sehingga dapat dievaluasi kondisi suatu produk atau jasa. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul “Penerapan Analisis Konjoin untuk Menilai Pembukaan Program Studi Statistika Universitas Pattimura”[5]. Analisis Konjoin adalah teknik analisis yang dapat digunakan untuk menentukan kepentingan relatif berdasarkan persepsi pelanggan yang dibawa oleh produk tertentu dan nilai utilitas yang berasal dari fitur produk terkait [3].
Pada bagian pengumpulan data akan dijelaskan tahapan-tahapan angket untuk menentukan penilaian pembukaan pendidikan statistika. Sedangkan pada bagian pengolahan data akan dijelaskan tahapan pengolahan data dari kuesioner menggunakan analisis konjoin SPSS 23 dan interpretasi hasilnya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi penilaian dosen FMIPA terhadap pembukaan mata kuliah statistika pada jurusan matematika.
Status program studi Statistika akan mempunyai jumlah dosen yang cukup, ruang kuliah yang kurang, peminat belajar yang banyak, kondisi laboratorium yang baik, kondisi perpustakaan yang baik dan pengguna lulusan yang banyak.
SISTEM PREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI MALUKU MENGGUNAKAN ANFIS (ADAPTIVE NEURO FUZZY
INFERENCE SYSTEM)
PREDICTION SYSTEM OF UNEMPLOYMENT RATE IN MALUKU PROVINCE USING ANFIS (ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE
SYSTEM)
- Arsitektur ANFIS
- Jaringan ANFIS
Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) merupakan kombinasi logika fuzzy dan jaringan saraf tiruan (ANN). Adaptive Neuro Fuzzy Inference System atau ANFIS merupakan jaringan saraf yang fungsinya sama dengan sistem inferensi fuzzy. Setelah dilakukan pengujian sistem prediksi tingkat pengangguran menggunakan GUI pada software Matlab, diperoleh hasil yang memiliki persentase error yang tidak terlalu besar dengan rata-rata error sebesar 4,49%.
Dari hasil pengujian algoritma ANFIS pada sistem peramalan tingkat pengangguran diperoleh kesimpulan setelah melakukan proses pelatihan algoritma ANFIS dengan menggunakan 3 variabel masukan yang masing-masing variabel terdiri dari 10 data dengan menggunakan MF trapesium dan menggunakan 27 aturan serta keanggotaan keluaran yang konstan. untuk memperoleh sistem peramalan tingkat pengangguran dengan rata-rata kesalahan tampilan sebesar 4,49%. Abadi, “Penerapan Model Neuro Fuzzy untuk Memprediksi Tingkat Inflasi di Indonesia”, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika dan Matematika, UNY, ISBN. Mursityo, “Perkiraan Cuaca Berdasarkan Data Time Series Menggunakan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS)”, Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) UB, Vol.
Widodo, “Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) Untuk Memprediksi Tingkat Pelayanan Jalan”, Jurnal Sistem Informasi Bisnis Undip, Vol.3 No.3, 2013.
MATRIKS SCORE DAN APLIKASINYA DALAM PENGAMANAN PESAN RAHASIA
SCORE MATRIX AND IT’S APPLICATION IN SECURING SECRET MESSAGE
Matriks kompleks adalah matriks yang entri-entrinya berisi bilangan kompleks
- HASIL DAN PEMBAHASAN 1 Karakteristik Suatu Matriks Score
- Pengamanan Pesan Rahasia Mengunakan Matriks Score
Algoritma simetris, disebut juga algoritma kriptografi konvensional, adalah algoritma yang menggunakan kunci yang sama untuk proses enkripsi dan proses dekripsi. Diberikan matriks simetris dengan elemen bilangan kompleks, matriks tersebut disebut skor jika matriks tersebut diagonal. Dalam pengamanan pesan rahasia menggunakan matriks skoring, peneliti menggunakan 71 karakter yang terdiri dari a-z, A-Z, angka 0 – 9 dan 9, serta karakter tambahan berupa spasi.
Secara rinci proses pengamanan pesan rahasia menggunakan matriks skor terdiri dari 2 yaitu proses enkripsi dan proses dekripsi. Jika teks pesan memiliki jumlah karakter yang tidak habis dibagi, maka tambahkan jumlah karakter terakhir ( ) sehingga jumlah teks tersebut habis dibagi, atau jika teks pesan memiliki jumlah karakter, maka tambahkan jumlah karakter terakhir . Lebih lanjut, contoh berikut menunjukkan bahwa proses keamanan pesan menggunakan matriks Score dapat mengenkripsi dan mendekripsi pesan rahasia dengan baik.
Pesan ini tidak boleh diketahui oleh lawan perangnya, sehingga sang panglima menjadikan pesan ini sebagai pesan rahasia.
Karena jumlah karakter adalah 21 dan =3 dan 21 habis dibagi 3 maka n=21
- KESIMPULAN
Ketika Perang Dunia II pecah, setiap negara yang berpartisipasi dalam perang mengembangkan strategi perangnya sendiri untuk memenangkan pertempuran. Namun para prajurit tidak mengetahui daya ledak bom tersebut sehingga dapat menghindarinya, sehingga komandannya mengirimkan pesan tentang daya ledak bom tersebut, yaitu: “7,5 KM dari pusat bom”. Susun elemen dalam array dan ubah setiap nilai numerik menjadi karakter ekuivalennya.
Ciri-ciri matriks skor adalah matriks kompleks yang hasil transposnya adalah dirinya sendiri, dan jika bagian real matriks tersebut dikalikan dengan bagian imajinernya maka akan dihasilkan matriks real yang berbentuk asalkan bagian imajinernya berupa matriks diagonal. Dari contoh yang diberikan juga terlihat bahwa proses keamanan pesan menggunakan matriks Score dapat mengenkripsi dan mendekripsi pesan rahasia dengan baik.
PENENTUAN PROGRAM DANA PENSIUN PADA GEREJA PROTESTAN MALUKU MENGGUNAKAN METODE
INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM
DETERMINATION OF THE PENSION FUND PROGRAMS IN GEREJA PROTESTAN MALUKU USING INDIVIDUAL
LEVEL PREMIUM METHOD
- Perhitungan Dana Pensiun Sinode GPM 1. Skala Gaji Sinode
- Tabel Mortalita GAM 1971
- Tabel Pelayanan (Service Tabel)
- Perhitungan Aktuaria
- Menghitung Iuran Pensiun
- Perhitungan Kewajiban Aktuaria
- Perbandingan Manfaat Pensiun
Tunjangan pensiun bagi pendeta Sinode GPM Ambon dihitung sebesar 75% dari gaji pokok untuk masa kerja lebih dari 25 tahun, apabila masa bakti ditambah menjadi 25 tahun, tunjangan pensiun sebesar 3%. Sebagai contoh perhitungan, seorang pendeta bernomor urut 1, berjenis kelamin perempuan, golongan III-B, memiliki masa bakti total selama 33 tahun dan gaji pokok saat ini sebesar Rp 2.514.000. Berikutnya, Pendeta nomor 1 adalah laki-laki golongan III-B dengan masa kerja 29 tahun dan gaji pokok saat ini Rp 2.384.500.
Besarnya iuran pensiun selama masa kerja sampai dengan usia pensiun dengan jumlah masa kerja 34 tahun adalah sebesar Rp. Dengan demikian, kewajiban aktuaria kelas III-B dengan masa kerja 34 tahun sebelum masa kerja berakhir adalah Rp. Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa ketika masa kerja mencapai masa pensiun, peserta tidak lagi membayar iuran, sedangkan nilai kewajiban aktuaria sebelum pensiun akan sama dengan nilai iuran pensiun.
Oleh karena itu, program dana pensiun yang dihasilkan dengan metode Premi Tingkat Individu lebih optimal dibandingkan dengan program dana pensiun yang dihasilkan Sinode GPM.