Volume 2 Nomor 2 2020
Printed ISSN : 2654-4741 Online ISSN : 2655-7894
EDITORIAL TEAM
Editor of Chief : Viktor Pandra, STKIP PGRI Lubuklinggau, Indonesia Editors
1. Sulistiyono, STKIP PGRI Lubuklinggau, Indonesia 2. Fitria Lestari, STKIP PGRI Lubuklinggau, Indonesia 3. Harmoko, STKIP PGRI Lubuklinggau, Indonesia 4. Husna, Universitas Jabal Ghafur, Indonesia
5. Jatmiko, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Indonesia 6. Laila Nursafitri, STAI Darussalam Lampung, Indonesia Reviewers
1. Supardi US, Universitas Indraprasta PGRI, Indonesia 2. Noermanzah, STKIP PGRI Lubuklinggau, Indonesia 3. Hasbullah, Universitas Indraprasta PGRI, Indonesia 4. Satinem, STKIP PGRI Lubuklinggau, Indonesia
5. Ari Setiawan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Indonesia Administration : Popalri, STKIP PGRI Lubuklinggau, Indonesia
EDITORIAL OFFICE
LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau, Mayor Toha Street, Lubuklinggau City, South Sumatera, Indonesia, zip Code: 31628, Phone: (0733) 451432, HP.: 081227298813 (Viktor Pandra), Email:
[email protected] LICENCE
JURNAL CEMERLANG : Pengabdian pada Masyarakat by https://ojs.stkippgri- lubuklinggau.ac.id/index.php/JPM is licensed under a Creative Commons Attribution-
TIM REDAKSI ... ii DAFTAR ISI ... iii PENDAMPINGAN KEPADA WAJIB PAJAK DALAM PELAPORAN SPT MENUJU KEPATUHAN PEMBAYARAN PAJAK ORANG PRIBADI
Riana Rachmawati Dewi, Purnama Siddi, Kartika Hendra Titisari... 98-108 BIMBINGAN KELOMPOK MASYARAKAT DESA MENURAN KECAMATAN BAKI
DALAM PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI WISATA DI SUNGAI BAKI
Kurniawan Kurniawan, Elvina Dwi Anita, Syahna Utami Nisa...
109-120 PELATIHAN PENGGUNAAN PROGRAM VISIO UNTUK PEMBELAJARAN DAN
ADMINISTRASI SEKOLAH DI SMK NEGERI 1 GELUMBANG
Misdalina Misdalina, Rohana Rohana, Ali Syahbana, Ety Septiati, Tanzimah
Tanzimah, Eka Fitri Puspa Sari ... 121-132 PELATIHAN PEMANFAATAN SUMBER PUSTAKA DALAM MENUNJANG
PENULISAN MAKALAH ILMIAH BAGI GURU SMK NEGERI 10 TANGERANG
Merry Lapasau, Mamik Suendarti, Lestarini Sumotenodjo... 133-147 PELATIHAN PENULISAN CERPEN REMAJA PADA SISWA SMP NEGERI 8 KOTA
TANGERANG SELATAN
Adam Muhammad Nur, Yasir Mubarok, Washadi Washadi, Eris Risnawati ... 148-161 PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN BAHAN AJAR BAGI GURU
PONDOK PESANTREN MAZROILLAH KOTA LUBUKLINGGAU DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN
Muhtadin Muhtadin, Satinem Satinem, Desti Dwi Sari, Sleng Saputra... 162-172
WORKSHOP PEMANFAATAN E-LEARNING SCHOOLOGY DALAM
PEMBELAJARAN PADA GURU SMP BAKTI IBU 11 LUBUKLINGGAU
Yeni Asmara, Dodik Mulyono... 174-183 PELATIHAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM-SCHOOLOGY BAGI GURU
MGMP MATEMATIKA SMA/SMK KABUPATEN MUSI RAWAS
Drajat Friansah, Yufitri Yanto... 184-195
PELATIHAN PEMBUATAN KERAJINAN TANGAN MENGGUNAKAN LIMBAH RUMAH TANGGA (SAMPAH PLASTIK) DI KELURAHAN NIKAN JAYA KECAMATAN LUBUKLINGGAU TIMUR I
Yeni Trianah, Santi Sani... 212-220
PENDAMPINGAN KEPADA WAJIB PAJAK DALAM PELAPORAN SPT MENUJU KEPATUHAN PEMBAYARAN
PAJAK ORANG PRIBADI
Riana Rachmawati Dewi, Purnama Siddi, Kartika Hendra Titisari Universitas Islam Batik Surakarta, Indonesia
Email: [email protected]
KEYWORDS ARTICLE HISTORY Pendampingan, Pelaporan, Pajak, Orang Pribadi Received 31 October 2019 Revised 09 December 2019 Accepted 03 March 2020 Assistance, Reporting, Taxation, Individuals
CORRESPONDENCE Riana Rachmawati Dewi @ [email protected] ABSTRAK Edukasi pentingnya pajak dan kesadaran membayar pajak menjadi bagian dari strategi Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan penerimaan negara yang akhirnya realisasinya akan dikembalikan kepada masyarakat. Bentuk edukasi lain yang mulai dikembangkan yaitu program kerjasama dengan masyarakat di bidang pendidikan dengan menggandeng perguruan tinggi dengan program Relawan Pajak yang menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Metode pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak yang utamanya adalah dengan coaching dalam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat. Tujuan yang diharapkan adalah memberikan bantuan kepada masyarakat dalam melaporkan SPT OP pada tahun 2019. Tim PKM yang ditempatkan di KPP Surakarta sudah memberikan bantuan kepada wajib pajak OP baik di KPP Surakarta maupun melalui melalui jemput bola dengan mendatangi lokasi pekerjaan wajib pajak.
ABSTRACT Education on the importance of taxes and awareness of paying taxes is part of the Directorate General of Tax's strategy to increase state revenue, which in turn will be returned to the public. Another form of education that has begun to be developed is a collaboration program with the community in the field of education by cooperating with tertiary institutions with the Tax Volunteer program which is part of community service. The method of implementing Community Service follows the rules set by the Directorate General of Taxes, which mainly involves coaching in the form of training and assistance to the community. The expected goal is to provide assistance to the public in reporting the SPT OP in 2019. The PKM team placed at KPP Surakarta has provided assistance to OP taxpayers both at the KPP Surakarta and direct picup action by visiting the taxpayer's work location.
PENDAHULUAN
Adanya publikasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, jumlah pelaku UKM sebanyak 51,3 juta unit usaha atau 99,91 persen dari seluruh jumlah pelaku usaha di Indonesia. Jumlah tenaga kerjanya mencapai 90,9 juta pekerja atau sebanding dengan 97,1 persen dari seluruh tenaga kerja Indonesia. Nilai investasi UKM mencapai Rp. 640,4 triliun atau 52,9 persen dari total investasi. Menghasilkan devisa sebesar Rp. 183,8 triliun atau 20,2% dari jumlah devisa Indonesia. Tapi ironisnya, 50 persen UMKM masih belum tersentuh jasa perbankan. Padahal, masalah mendasar UMKM adalah modal usaha. (sumber:kementrian perdagangan RI, 2013).Jumlah tersebut dapat menjelaskan bahwa wajib pajak di Indonesia masih rendah dalam hal kesadaran membayar pajak rendah karena disebabkan berbagai faktor antara lain ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan publik, pembangunan infrastruktur yang tidak merata, dan banyaknya kasus korupsi yang dilakukan pejabat tinggi (Oji, DJP). Atas alasan tersebut, Ditjen Pajak telah melakukan langkah-langkah preventif. Pertama, banyak pihak yang mengatakan aparat pajak kurang memberikan sosialisasi kepada wajib pajak sehingga masyarakat yang terdaftar sebagai wajib pajak, belum melaporkan dan membayar pajak.
Edukasi dan pemahaman pentingnya pajak dan kesadaran membayar pajak menjadi bagian dari strategi Ditjen Pajak untuk meningkatkan penerimaan negara yang akhirnya akan kembali ke masyarakat juga. Sosialiasasi dan program penyuluhan yang dilakukan secara masif melalui sosialisasi tatap muka langsung melalui berbagai workshop, seminar, olahraga bersama, dan banyak kegiatan outdoor lainnya, maupun sosialisasi tanpa tatap muka langsung melalui situs https://djponline.pajak.go.id, media elektronik televisi dan radio, media cetak koran, buku-buku pelajaran sekolah dan booklet-booklet, serta melalui media online dan media sosial (medsos) sebagai upaya membangkitkan kesadaran dalam hal meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam hal membayar pajak maupun melaporkan kewajiban perpajakannya.
Bentuk edukasi lain yang mulai dikembangkan yaitu program kerjasama dengan masyarakat di bidang pendidikandengan menggandeng perguruan tinggi.
Pada tahun 2019 Ditjen Pajak bekerjasama dengan Tax Center merupakan satu cara kerjasama membantu masyarakat dalam hal ini wajib pajak orang pribadi dalam melaporkan SPT 2018 dengan mengikutsertakan dan menerjunkan mahasiswa dalam bentuk Relawan Pajak .
Permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat terutama orang pribadi dalam melaporkan pajaknya adalah menunda waktu pembayaran, kurang memahami teknologi informasi bidang perpajakan, jumlah pajak yang seharusnya dibayarkan dan formulir yang dipergunakan. Hal ini menjadi fokus utama bagi Relawan Pajak untuk membantu masyarakat dalam pelaporan SPT OP secara elektronik. Tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah memberikan bantuan kepada masyarakat agar tidak ragu dalam melaporkan dan menyetorkan pajaknya.
METODE
Metode pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh Ditjen Pajak Pusat yang utamanya adalahdengancoachingdalambentuk pelatihan dan pendampingan. Mahasiswa sebagai obyek dalam hal ini yang menjadi pihak yang memberikan pendampingan kepada masyarakat. Pelaksanaan dari kegiatan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 1. Jadwal Kegiatan PKM
No Kegiatan Tujuan Luaran
1 Sosialisasi program
Memberikan sosialisasi adanya program relawan pajak bekerjasama dengan DJP Kanwil Jateng II
pengumuman
2 Penjaringan peserta
Memperoleh peserta yang mau berpartisipasi dalam kegiatan Relawan Pajak
Data awal peserta yang berminat
3 Seleksi dan wawancara
Memperoleh data peserta yang mempunyai
kemampuan perpajakan dan berkomunikasi dengan baik
Data peserta yang ikut berpartisipasi dalam program relawan pajak
4 Pelatihan Peserta mendapatkan materi baku dalam
mendampingi wajib pajak orang pribadi dan tata cara berkomunikasi serta kode etik yang harus dijaga
Peserta yang siap diterjunkan dalam
pendampingan
5 Pelaksanaan Mahasiswa dapat
mendampingi wajib pajak orang pribadi dalam penyusunan dan pelaporan pajak
Mahasiswa melaksanakan kegiatan pendampingan
kepada masyarakat
6 Evaluasi Sebagai bahan masukan bagi Dosen yang mengajar mata kuliah Perpajakan dan Tax Center atas kegiatan yang sudah terjadi
Laporan hasil pelaksanaan kegiatan
7 Penutupan Memberikan apresiasi kepada mahasiswa
Sertifikat kepada mahasiswa
HASIL dan PEMBAHASAN Sosialisasi Program
Sosialisasi program dilakukan mulai bulan November tahun 2018 dalam bentuk pengumuman secara lisan. Pengumuman disampaikan kepada mahasiswa semester VII Prodi Akuntansi yang mengambil mata kuliah Pemeriksaan Pajak.
Pada tanggal 22 November 2018, sosialisasi awal program Direktorat Jenderal Pajak disampaikan oleh Kepala P2 Humas Ibu Handayani pada saat mahasiswa hadir dalam kuliah umum.
Gambar 1. Sosialisasi Kegiatan
Penjaringan Peserta
Pada bulan Desember 2018 dan Januari 2019 selama 2 (dua) bulan penuh dilakukan penjaringan peserta. Pada periode ini tim kesulitan untuk melakukan penjaringan peserta program karena banyak yang tidak berminat dan fokus menyelesaikan skripsi. Penjaringan peserta berdasarkan Surat dari Kementrian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak dengan nota dinas no. ND – 953/PJ.9/2018 yang ditujukan kepada para Kepala Kantor Wilayah DJP tanggal 20 Desember 2018 dengan hal. Perluasan Program Relawan Pajak. Tim hanya melakukan penjaringan peserta pada Prodi Akuntansi semester VII pada saat perkuliahan berlangsung. Penjaringan peserta berdasarkan surat yang disebutkan di bawah ini.
Gambar 2. Surat Tugas Relawan Pajak
Pelatihan
Peserta mendapatkan materi baku dalam mendampingi wajib pajak orang pribadi dan tata cara berkomunikasi serta kode etik yang harus dijaga. Pelatihan dilakukan tanggal 20 -22 Februari 2019. Pelatihan dilakukan oleh tim dari Direktorat Jenderal Pajak Kanwil Jateng II. Hal tersebut dilakukan karena mahasiswa calon relawan pajak akan diterjunkan langsung ke masyarakat dan pihak DJP yang memahami proses tersebut.
Gambar 3. Jadwal Kegiatan dan Narasumber
Gambar 4. Kegiatan Pelatihan Hari Pertama Hasilnya :
1. Peserta memahami tata cara penyusunan form 1770 S dan 1770 SS serta pelaporan SPT Tahunan OP WP.
2. Peserta diberikan soal tes untuk menguji kesiapan Relawan Pajak dan tingkat levelling saat bertugas.
Gambar 4. Penyerahan hasil tes kepada Tax Center (Tim Pengabdi)
Tugas tim pengabdian selanjutnya adalah melakukan penilaian dan menentukan hasilnya. Hasil penilaian diserahkan kepada DJP Kanwil Jateng II
pada tanggal 27 Februari 2019.
Gambar 5. Penilaian oleh Tim
Pelaksanaan
Setelah dilakukan penilaian oleh tim, selanjutnya hasil tersebut diserahkan kepada P2 Humas DJP Kanwil Jateng II untuk selanjutnya dibuatkan Surat Pengantar penempatan mahasiswa. Pada tanggal 4 maret Relawan Pajak sebanyak 9 (sembilan) orang ditempatkan di KPP Solo dan mulai melakukan pendampingan kepada masyarakat selama 1 bulan.
Gambar 6. Asistensi
Evaluasi
Evaluasi tim dilakukan hanya secara internal. Evaluasi dilakukan melalui surat resmi kepada DJP Kanwil Jateng II tanggal 5 April 2019. Secara prinsip kegiatan ini sudah disampaikan berjalan dengan baik.
1. Materi
Untuk materi yang diberikan tidak hanya 1770 S dan 1770 SS (pegawai ) tetapi juga mencakup WP orang Pribadi yang mempunyai pekerjaan bebas 2. Levelling
Untuk tingkatan levelling realisasinya tidak berjalan dengan baik, karena di semua tingkatan akhirnya tidak ada perbedaan
3. Sosialisasi
Pelibatan KPP yang dituju, dapat sebagai salah satu narasumber pelatihan relawan pajak untuk memudahkan koordinasi dan komunikasi yang lebih baik.
4. Koordinasi
Masih perlunya koordinasi antar Ditjen Pajak sendiri sehingga pelaksanaaan tahun berikutnya lebih tertib dan lancar.
Penutupan
Penutupan dilakukan pada tanggal 4 April 2019 di KPP Solo dengan meriah oleh Kepala KPP Solo.
Gambar 7. Foto Penutupan Pendampingan WPOP
SIMPULAN
Program pengabdian masyarakat dalam bentuk Relawan Pajak yang sudah dilaksanakan dalam bulan Maret 2019 berhasil dilaksanakan dengan baik. Tim PKM sudah dilibatkan oleh KPP Surakarta dengan membantu wajib pajak OP lebih dari 100 orang. Ditjen Pajak tidak hanya menunggu wajib pajak di kantor KPP tetapi juga melalui jemput bola di Rumah Sakit, kantor Pemerintahan, Hotel.
Upaya ini disambut baik oleh kelompok masyarakat sehingga tidak perlu datang ke KPP terdekat untuk meminta bantuan dalam mengisi SPT secara elektronik.
Program pemerintah untuk mengenalkan pajak sejak dini perlu didukung dengan sumber daya manusia yang dimilikinya untuk tetap bersikap santun dan berperilaku baik kepada semua pihak terutama karyawan yang langsung berhubungan dengan masyarakat luas. Perguruan Tinggi sebagai pihak yang bekerjasama mendapatkan pengalaman berharga dalam membantu masyarakat dan dapat berinteraksi dengan masyarakat dalam memahami kebutuhan dalam bidang perpajakan.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Endika Satyadini, Restu Rea Erlangga (2019). Who Avoid Taxes? An empirical styudy from the case of Indonesia. Scientax. Jurnal Kajian Ilmiah Perpajakan Indonesia. Volume 1 nomor 1.
Agustine Dwianika, Irma Paramita Sofia (2019). Relawan Pajak: Bagaimana Pelatihan Pajak Mempengaruhi Kepuasan Wajib Pajak Pada Masyarakat Urban?(Studi Pada Tax Centre Universitas Pembangunan Jaya).
Keberlanjutan: Jurnal Manajemen dan Jurnal Akuntansi. Volume 4 nomor 2.
Dwianika Agustine, Novita Nurul Azizah (2018) . Relawan Pajak : Tidak hanya Sekedar Mengerti Pajak (Motivasi Layanan dan Implikasinya pada Kepuasan WPOP/UMKM). Sembadha.
Direktorat Jenderal Pajak. (2017, 27 Oktober). Surat dan Modul Relawan Pajak.
Diperoleh 27 Januari 2019, dari
http://edukasi.pajak.go.id/images/relawanpajak/modulrelawanpajak2019.
Faisol Muh, Isnaini Yuli Andini (2019) . Intensifikasi Pengetahuan Pajak pada Relawan Pajak. Jurnal Abdiraja, volume 2 nomor 2 tahun .
Kementerian Perdagangan. (2013). UMKM: Pilar Fundamental Perekonomian
Nasional, (online)
(http://ditjenpdn.kemendag.go.id/index.php/public/information/articles- detail/kolom-anda/50, diakses tanggal 5 April 2013)
Menakar Kadar Kepatuhan Wajib pajak.
https://www.pajak.go.id/id/artikel/menakar-kadar-kepatuhan-wajib-pajak Muamarah Hanik Susilawati, Suparna Wijaya, Marsono, (2019). Pelatihan
Relawan Pajak kanwil DJP Banten. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Indonesia, volume 1 nomor 1.
Murnidayanti, Scheilla Aprilia (2018) Pengaruh Pelatihan terhadap Kemampuan Kerja Relawan Pajak (Studi pada Relawan Pajak Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Tahun 2018). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Nabilla, D. Tialurra Della (2019). Edukasi Penggunaan e-filling melalui Program Relawan Pajak 2019. Jurnal Warta Desa, volume 1 nomor 2.
Panduan Pengabdian Kepada Masyarakat UNIBA Surakarta tahun 2019
Putri Savilla, Moch. Dzulkirom A.R (2018) . Pengaruh Administrasi Perpajakan Dan Sumber Daya Manusia Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Di Kpp Pratama Malang Selatan) . Jurnal Administrasi Bisnis . Volume 5, Nomor 3
Sri Wahyuni, Mahyuzar (2019). Strategi Komunikasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Aceh dalam Mensosialisasikan Informasi Wajib Pajak Kepada Masyarakat. Communication Strategy of the Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Aceh Disseminate Public Tax Information. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah , volume 3, nomor 4.
Wiwit Irawati, Sri Nitta Crissiana Wirya Atmaja, Nur Asmilia, Rakhmawati Oktaviana, Listya Sugiyarti (2018). Basic Tax Training to Improve Compliance of Fish Farmer Taxpayers in Jampang Village, Bogor [Pelatihan Dasar Perpajakan Untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak pada Petani Ikan Desa Jampang, Bogor]. Proceeding of Community Development. Empowering Society Through Financial Literacy and Inclusion for Development
BIMBINGAN KELOMPOK MASYARAKAT DESA MENURAN KECAMATAN BAKI DALAM PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI WISATA DI SUNGAI BAKI
Kurniawan, Elvina Dwi Anita, Syahna Utami Nisa Universitas Islam Batik Surakarta, Indonesia
Email: [email protected]
KEYWORDS ARTICLE HISTORY Masyarakat, Potensi Sisata, Sungai Received 26 October 2019 Revised 11 January 2020 Accepted 21 May 2020 Community, Tourism Potential, River
ABSTRAK Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat Desa Menuran dalam pembangunan dan pengembangan potensi wisata di sungai baki, Desa Menuran merupakan kelompok masyarakat yang mampu berinteraktsi dan bekerjasama dalam pemberdayaan potensi yang ada sehingga mampu membuat inovasi sebagai desa wisata, penggunaaan dan pemanfaatan lahan sebagai lokasi desa wisata di wilayah Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo perlu ditingkatkan.
Masalah yang dihadapi masayarakat saat ini adalah masih kurangnya pelatihan pemanfaatan teknologi, perbaikan sarana dan prasarana di sekitar lokasi. Oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan dan bimbingan kelompok dalam mengembangkan potensi wisata disungai Baki.
Untuk mencapai tujuan ini metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pelatihan serta perbaikan sarana dan prasarana dalam bentuk sarana sanitasi kesehatan dan pengadaan perahu wisata. Hasil dari kegiatan ini adalah terbentuknya Desa wisata sungai di Menuran, selain itu mitra juga memiliki pengetahuan yang lebih dalam dunia wisata serta masyarakatnya semakin kreatif dalam pengelolaan potensi sungai sebagai objek wisata edukasi. Hasil dari kegiatan ini juga terbentuknya desa wisata sungai sehingga bisa dipergunakan sebagai income masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya serta kepada masyarakat untuk senantiasa memelihara dan menjaga aliran sungai.
ABSTRACT This program aims to help the Menuran Village community in the development and development of tourism potential in the river tray, Menuran Village is a group of people who are able to interact and work together in empowering existing potential so as to be able to make innovations as a tourist village, use and use of land as a tourist village location in Baki Subdistrict, Sukoharjo Regency needs to be improved. The problem faced by the community at this time is the lack of training in the use of technology, improvement of facilities and infrastructure around the site. Therefore it is necessary to conduct training and group guidance in developing tourism potential in the Baki River. To achieve this goal the method used is socialization and training and improvement of facilities and infrastructure in the form of health sanitation facilities and the provision of tourist boats. The result of this activity is the formation of a river tourism village in Menuran, in addition partners also have more knowledge in the world of tourism and the community is more creative in managing the potential of the river as an educational tourist attraction. The results of this activity also formed the river tourism village so that it can be used as income for the community in meeting their daily needs and for the community to always maintain and maintain the river to look more beautiful.
CORRESPONDENCE Kurniawan @ [email protected]
PENDAHULUAN
Masyarakat sebagai komponen utama dalam pembangunan mempunyai peranan penting dalam menunjang pembangunan daerah yang ditujukan untuk mengembangkan potensi lokal yang bersumber dari alam, sosial budaya ataupun ekonomi masyarakat (Kemendes, 2015). UU No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan menyatakan bahwa masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan kepariwisataan.
(Ridwan, dkk 2017). Peran serta masyarakat dalam memelihara sumber daya alam dan budaya yang dimiliki merupakan andil yang besar dan berpotensi menjadi daya tarik wisata (Meyers, 2009). Pengembangan wisata alam dan wisata budaya dalam perspektif kemandirian lokal merupakan perwujudan interkoneksitas dalam tatanan masyarakat dengan tetap memelihara kelestarian alam dan nilai-nilai budaya lokal, serta obyek wisata alam dan wisata budaya yang ada (Kemendes, 2015).
Kabupaten Sukoharjo merupakan kabupaten terkecil kedua di Jawa Tengah yang terdiri dari 12 kecamatan, 17 kelurahan, dan 150 desa. Kecamatan baki sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Sukoharjo yang dikenal luas oleh masyarakat Kota Solo dan sekitarnya, terutama dalam kuliner nasi liwet dan sentra produsen/kerajinan gitar. Kecamatan ini terdiri dari 14 desa, yaitu: Desa Bakipandeyan, Bentakan, Duwet, Gedongan, Gentan, Jetis, Kadilangu, Kudu, Mancasan, Ngrombo, Purbayan, Siwal, Waru dan Desa Menuran. Dilihat dari penggunaan lahan di kecamatan Baki hanya sedikit yang digunakan sebagai lokasi desa wisata.
Desa wisata merupakan sebuah kawasan perdesaan yang memiliki beberapa karakteristik khusus/potensi tertentu yang dikelola menjadi daerah tujuan wisata (Surdia, 2019). Ada beberapa macam desa wisata diantaranya desa berbasis wisata alam, berbasis sosial-budaya, maupun berbasis kuliner. sebagaimana yang diungkapkan (Dewi, Machya, & Issundari, 2013). Hasil intrepretasi di Desa
Purbayan dan Desa Bentakan terdapat wahana air dan pemancingan yang merupakan bentuk lahan rekreasi. Sedangkan di Desa Menuran tepatnya disebelah utara terdapat sungai Baki yang bermuara di sungai Bengawan Solo. Pada titik tertentu sungai Baki terdapat sebuah taman yang bernama Taman MASDULKABI sekaligus obyek wisata air yang diresmikan pada bulan November 2018 lalu. Hal ini dapat terwujud dengan adanya gerakan Masyarakat Peduli Kali Baki (MASDULKABI) yang saat ini juga menjadi organisasi yang mengelola tempat tersebut. Beberapa sarana dan prasarana yang ada seperti lokasi pemancingan, area bermain anak-anak, kapal wisata untuk mengarungi sungai Baki, dan juga ada warung lokal dan beberapa jajanan kecil di sekitar taman. Namun masih perlu adanya perbaikan dan tambahan fasilitas, selain itu juga perubahan penampilan agar lebih menarik wisatawan luar masyarakat Desa Menuran.
Tantangan yang dihadapi umat manusia dewasa ini adalah perubahan peradaban yang terjadi dalam waktu cepat, dengan skala besar dan secara substansi mendasar. Perubahan menimbulkan kompleksitas, ketidakpastian dan konflik sebagai peluang tetapi juga sekaligus mendatangkan masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pembangunan menimbulkan perubahan keadaan dan pergeseran peran pelaku, ada yang diuntungkan dan dirugikan.
Pariwisata merupakan suatu industri yang banyak menghasilkan devisa bagi negara, sehingga pemerintah berusaha untuk meningkatkan sektor ini dengan mengambil langkah-langkah kebijaksanaan pembangunan pariwisata. Dilihat dari letak geografisnya, Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam. Hal ini merupakan modal untuk mengembangkan industri pariwisata dengan memanfaatkan potensi alam dan budaya yang besar.
Pemandangan alam gunung, lembah, air terjun, hutan, sungai, danau, goa, dan pantai merupakan sumber daya alam yang memiliki potensi besar untuk area wisata alam. Dengan demikian, perekonomian negara dapat meningkat seiring meningkatnya sektor pariwisata (Chalid Fandeli, 2005: 7).
Peranan pariwisata dalam pembangunan Negara pada garis besarnya berintikan tiga segi : ekonomi (sumber devisa), sosial (penciptaan lapangan kerja), dan kultural (memperkenalkan kebudayaan kepada wisatawan). Perlu disadari bahwa pariwisata dalam proses perkembanganya, juga memiliki dampak terhadap bidang sosial dan budaya (Spillance, JJ. 2013: 54). Pembangunan kepariwisataan pada hakikatnya merupakan upaya untuk mengembangkan dan memanfaatkan obyek wisata dan daya tarik wisata, yang terwujud antara lain dalam bentuk keindahan alam, keragaman flora dan fauna, tradisi dan budaya serta peninggalan sejarah dan purbakala (Oka A Yoeti, 1992: 12).
Kegiatan wisata terjadi karena adanya keterpaduan antara berbagai fasilitas yang saling mendukung dan berkesinambungan serta mempunyai peranan yang sama pentingnya yang sering disebut juga komponen wisata (Suyitno, 1994: 24).
Keberhasilan pembangunan sektor pariwisata nasional sangat didukung oleh peran dan program peningkatan serta pengembangan potensi pariwisata diseluruh wilayah Indonesia. Pariwisata juga merupakan sektor andalan dalam pembangunan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah yang sangat diperlukan dalam menyongsong otonomi daerah.
Pariwisata berbasis masyarakat sebagai sebuah pendekatan pemberdayaan yang melibatkan dan meletakkan masyarakat sebagai pelaku penting dalam konteks paradigma baru pembangunan yakni pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development paradigma) pariwisata berbasis masyarakat merupakan peluang untuk menggerakkan segenap potensi dan dinamika masyarakat, guna mengimbangi peran pelaku usaha pariwisata skala besar. Pariwisata berbasis masyarakat tidak berarti merupakan upaya kecil dan lokal semata, tetapi perlu diletakkan dalam konteks kerjasama masyarakat secara global. Dari beberapa ulasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pariwisata berbasis masyarakat adalah pariwisata dimana masyarakat atau warga setempat memainkan peranan penting dan utama dalam pengambilan keputusan mempengaruhi dan memberi manfaat terhadap kehidupan dan lingkungan mereka (Sunyoto Usman, 2008: 56).
Konsep pariwisata berbasis masyarakat terkandung didalamnya adalah konsep pemberdayaan masyarakat, upaya pemberdayaan masyarakat pada hakikatnya selalu dihubungkan dengan karakteristik sasaran sebagai suatu komunitas yang mempunyai ciri, latar belakang, dan pemberdayaan masyarakat, yang terpenting adalah dimulai dengan bagaimana cara menciptakan kondisi suasana, atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat untuk berkembang.
Dalam mencapai tujuan pemberdayaan, berbagai upaya dapat dilakukan melalui berbagai macam strategi.
Permasalahan yang dihadapi mitra di desa menuran adalah bagaimana memanfaatkan sungai yang dapat diggunakan sebagai potensi pengembangan desa wisata aliran sungai. Kurangnya pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan sungai sebagai desa wisata.
METODE
Masyarakat desa menuran selaku mitra yang mengelola sungai Baki diadakan pada masalah sampah, perusakan lingkungan disekitar sungai dan kurang pedulinya masyarakat di sekitar sungai. Tim dari HMJA UNIBA Surakarta yang mendapatkan hibah PHBD tahun 2019 mencoba untuk ikut memberikan solusi atas masalah yang dihadapi mitra dengan menggunakan pendekatan :
1. Sosialisasi dan pelatihan
Sosialisasi yang dilakukan kepada mitra dan karang taruna sebagai generasi muda dalam memelihara dan memanfatkan sungai. Selanjutnya dilakukan pelatihan pemanfaatan media informasi untuk mengenalkan sungai Baki kepada masyarakat di luar wilayah tersebut.
2. Perbaikan dan pengadaan sarana prasarana
Sampai dengan bulan Mei 2019 sarana sanitasi yaitu toilet belum ada.
Kerjasama dengan instansi lain sudah dikembangkan oleh mitra dalam bentuk penambahan dana oleh kelompok masyarakat yang bermukim di Desa Menuran. Mengingat potensi sungai masih bisa dikembangkan lebih jauh
dimana sudah terdapat kapal wisata dari dana pribadi mitra. Kapal yang dimiliki hanya sejumlah 1 (satu) buah sehingga membutuhkan tambahan armada.
HASIL dan PEMBAHASAN
Kesadaran akan pentingnya kehadiran kelompok masyarakat yang bisa membantu, menjaga, dan proaktif mendukung menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya iklim wisata di lokasi wisata merupakan salah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan obyek wisata yang berada di kawasan desa wisata. Sejauh ini telah banyak upaya yang dilakukan kelompok- kelompok sadar wisata di Indonesia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi wisata dikawasan masing-masing daerah, salah satunya Kelompok Masyarakat Peduli Kali Baki (MASDULKABI) banyak program yang telah mereka jalankan.
Kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Peduli Kali Baki sejauh ini sudah terlaksana dengan cukup baik walaupun didalam pelaksanaannya kadang masih kurang maksimal dilakukan. Yang dikarenakan sulitnya memberikan penjelasan dan pengertian kepada masyarakat desa yang minim pengetahuan, dan pendidikan, sehingga mereka cenderung berfikiran sempit dan pendek. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat tik PPM untuk merangkul masyarakat, ini tidak terlepas dari semangat dan sikap solidaritas yang tinggi dari para pengurus maupun anggota kelompok Masyarakat Peduli Kali Baki dan karang taruna serta masyarakat di sekitarnya, untuk terus mengembangkan sumber daya alam maupun sumber daya masyarakat yang ada di Desa Menuran.
1. Sosialisasi dan pelatihan
Kegiatan ini dimulai dengan melakukan sosialisasi pada tanggal 21 Juni 2019 dengan mengundang kelompok masyarakat MASDULKABI dan Pemuda Tunas Mekar untuk memaparkan teknis pelaksanaan kegiatan.
Pelatihan manajemen organisasi dalam meningkatkan kinerja Kelompok masyarakat MASDULKABI dan Pemuda Tunas Mekar. Program ini merupakan program yang di selenggarakan tim PPM HMJ Akuntansi UNIBA Surakarta. Adapun tujuan umun dari program ini meliputi ialah meningkatkan kinerja Kelompok masyarakat MASDULKABI dan Pemuda Tunas Mekar, membekali pengetahuan kepada warga belajar dalam memenejemen suatu organisasi, membekali pengurus dengan skill keorganisasian, menumbuhkan leadership, dan mempersiapkan mental pengabdian dalam mengelola Organisasi. Sasaran dari program ini merupakan anggota Kelompok masyarakat MASDULKABI, Pemuda Tunas Mekar dan masyarakat sekitar yang berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata. Hal ini di maksudkan untuk mengembangkan potensi atau kinerja yang ada di kepengurusan kelompok masyarakat MASDULKABI dan Pemuda Tunas Mekar. Program ini di ikuti oleh seluruh pengurus, anggota, dan beberapa masyarakat dari Desa Menuran.
Gambar 1. Sosialisasi Kepada MASDULKABI
Gambar 2. Sosialisasi Kepada Pemuda Tunas Mekar
2. Pengadaan sarana dan prasarana
Sarana dan Prasarana sangat dibutuhkan dalam semua sektor termasuk sektor pariwisata. Meskipun secara etimologi sarana dan prasarana memiliki perbedaan, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat penting sebagai alat penunjang keberhasilan suatu proses yang dilakukan. Demikian juga dengan pariwisata. Suatu proses kegiatan pariwisata yang akan dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana, jika sarana dan prasarana tidak tersedia. Pembangunan prasarana wisata yang mempertimbangkan kondisi dan lokasi akan meningkatkan aksesbilitas suatu objek wisata yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan daya tarik objek wisata itu sendiri. Sarana pariwisata adalah hal-hal yang keberadaannya adalah berhubungan dengan usaha untuk membuat wisatawan lebih banyak datang, lebih banyak mengeluarkan uang di tempat yang dikunjunginya. Dalam pelaksanaan PPM ini pengadaan sarana dan prasarana yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Pengadaan fasilitas toilet
Dimulai dengan peletakan batu pertama pada tanggal 01 September 2019.
Dalam pengadaan fasilitas toilet akhirnya digabung dengan pendanaan dari masyarakat untuk gudang. Pembangunan ini diperkirakan selesai pada pertengahan November mengingat pembangunan tersebut bersifat gotong royong. Biaya tenaga kerja menjadi subsidi dari masyarakat Desa tersebut.
Gambar 3. Lahan sebelum di bangun Toilet
Gambar 4. Hasil Pembangunan Toilet dan Gudang
Pengadaan fasilitas perahu wisata
Dimulai berdiskusi dengan mitra atas model perahu wisata yang diharapkan. Pada tanggal 30 Agustus 2019 tim PHBD melakukan pemesanan perahu wisata ke salah satu masyarakat yang berlokasi di sekitar kali baki ± 2 Km. Pelaku usaha merupakan wiraswasta dan dipilih untuk membantu usaha masyarakat sekitar.
Gambar 5. Perahu wisata MASDULKABI
Kondisi Sungai Baki
Upaya membangun dan pengembangan potensi wisata air dengan memanfaatkan Sungai Baki sebagai salah satu tujuan wisata salah satunya dengan menambah perahu yang bisa digunakan para pengunjung. Selain dengan penambahan perahu juga dilakukan penambahan beberapa fasilitas wisata seperti beberapa toilet untuk kenyamanan pengunjung.
SIMPULAN
Dari kegiatan program pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan tim PPM HMJ Akuntansi UNIBA Surakarta, dapat disimpulkan bahwa terbentuknya desa wisata sungai sehingga bisa dipergunakan sebagai income masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya serta kepada masyarakat untuk senantiasa memelihara dan menjaga aliran sungai. Secara keseluruhan program yang direncanakan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, terutama program strategi pengembangan desa wisata, pengembangan tata kelola, penguatan usaha kraetif dan produktif mampu meningkatan kualitas sumber daya manusia dan menggerakkan roda perekonomian masyarakat desa serta mampu meningkatkan antusiasisme dan semangat masyarakat untuk selalu konsisten dalam pengembangan produktivitas dan kreatifitas yang sangat luar biasa.
DAFTAR PUSTAKA
Chalid Fandeli. (2005). Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam.
Yogyakarta: Liberty.
Damanik. (2006). Strategi Promosi Menghadapi Krisis Pariwisata dan Pergeseran Psikografi Wisatawan. Jurnal Pariwisata, 8(1).
Dewi, Machya, & Issundari, S. (2013). Desa Wisata Sebagai Aset Soft Power Indonesia. masyarakat, kebudayaan dan politik, 29(2), 64-74.
Fitriani, E., & Selinaswati, S. (2019). Pemanfaatan Potensi Budaya Lokal Dalam Pembangunan Ekowisata. ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(1), 1-7.
Fitriani, E., Selinaswati, S., & Mardhiah, D. (2018). Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Ekowisata Sungai Pinang. SOCIUS, 4(2), 83-96.
Nugroho, A. J. (2017). Pembangunan Ekonomi Berbasis Wilayah dan Pemberdayaan Masyarakat : Analisis Pengembangan Ekonomi Kabupaten Ngawi. Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik, 8(2).
Kemendes. (2015). Desa Mandiri Desa Membangun. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Jakarta.
Meyers, K. (2009). Ekowisata : Panduan Dasar Pelaksanaan. UNESCO Office, Jakarta.
Oka A Yoeti. (1992). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Ofset Angkasa.
Ridlwan, M. A., Muchsin, S., & Hayat, H. (2017). Model Pengembangan Ekowisata dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Lokal. Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review, 2(2), 141.
Spillance, JJ (2013). Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya.
Diterjemahkan oleh Andiyanto.Yogyakarta: Kanisius.
Suardia, & et, a. (2019). Sosialisasi dan Investasi Potensi Wisata di Desa Cikalong Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 9(1), 54-60.
Sunyoto Usman. (2008). Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suyitno. (1994). Perencanaan Pariwisata. Yogyakarta: Kanisius.
Wahyuningtyas, N., & Damayanti, M. (2018). Potensi Pengembangan Desa Kliwonan Sebagai Desa Wisata Batik di Kabupaten Sragen. Journal of Regional and Rural Development Planing.
PELATIHAN PENGGUNAAN PROGRAM VISIO UNTUK PEMBELAJARAN DAN ADMINISTRASI SEKOLAH DI SMK
NEGERI 1 GELUMBANG
Misdalina, Rohana, Ali Syahbana, Ety Septiati, Tanzimah, Eka Fitri Puspa Sari
Universitas PGRI Palembang, Indonesia Email: [email protected]
ABSTRAK
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat di era globalisasi berimbas pula pada pentingnya seorang guru dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan kinerja dan kemampuan mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang sesungguhnya. Guru maupun tenaga kependidikan mesti membekali diri mereka dengan pengetahuan yang dapat menunjang pekerjaan mereka dengan baik, salah satunya adalah kemampuan di bidang teknologi informasi. Untuk itulah perlunya guru dan tenaga kependidikan untuk selalu mengikuti pelatihan/bimbingan tentang program-program aplikasi komputer yang dapat menunjang pekerjaannya, salah satunya adalah Microsoft Visio. Kelebihan yang dimiliki aplikasi ini adalah tools-tools nya sangat mudah dipahami, cara penggunaannya yang mudah, lebih banyak pilihan gambarnya, gambar 3 dimensi cukup menarik, bisa ditambah dengan add-ins. Sehubungan dengan hal tersebut, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang melaksanakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) yang dikemas dalam bentuk pelatihan tentang penggunaan program Visio untuk pembelajaran dan administrasi sekolah. Kegiatan dilaksanakan dalam 3 tahap:
persiapan, pelaksanaan dan refleksi. Dari kegiatan tersebut telah dihasilkan modul praktikum dan respon yang positif dari peserta, sehingga kegiatan ini sangat bermanfaat dan diharapkan dapat dilaksanakan kembali.
ABSTRACT
The rapid progress of science and technology in the era of globalization has also impacted on the importance of a teacher and education staff in improving their performance and abilities so as to realize true professionalism. Teachers and education staff must equip themselves with knowledge that can support their work well, one of which is the ability in the field of information technology. For this reason the need for teachers and education personnel to always follow training / guidance on computer application programs that can support their work, one of which is Microsoft Visio. The advantages of this application are that the tools are very easy to understand, how to use them easily, more choices of images, 3-dimensional images are quite interesting, can be added with add-ins. In connection with this, the Mathematics Education Study Program of the University of PGRI Palembang carries out Community Service Activities (PPM) which are packaged in the form of training on the use of the Visio program for learning and school administration. Activities carried out in 3 stages: preparation, implementation and reflection. From these activities practical modules and positive responses from the participants have been produced, so this activity is very useful and is expected to be carried out again.
KEYWORDS ARTICLE HISTORY Microsoft Visio, Pembelajaran, Administrasi Received 30 December 2019 Revised 15 May 2020 Accepted 17 May 2020 Microsoft Visio, Learning, Administration
CORRESPONDENCE Ali Syahbana @ [email protected]
PENDAHULUAN
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 16 tahun 2007 menyebutkan bahwa “guru harus memiliki empat kompetensi utama yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional”. Agar dapat memenuhi tuntutan tersebut seorang guru seyogyanya dapat meningkatkan kompetensinya secara terus-menerus, sehingga dapat menjalankan perannya dalam mengemban tanggung-jawab secara profesional. Pengembangkan profesional guru memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi, melatih keterampilan dan membimbing belajar siswa sehingga para guru dituntut memiliki kualifikasi dan kompetensi tertentu agar proses belajar dan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang begitu pesat di era globalisasi berimbas pula pada pentingnya seorang guru dalam meningkatkan kinerja dan kemampuan mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang sesungguhnya.
Terdapat beberapa permasalahan yang muncul terkait kompetensi dan profesionalisme guru. Dua diantaranya disajikan pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Masalah pendidikan dan rekomendasinya
Masalah Rekomendasi
Guru belum memahami dan belum banyak mengetahui teori, metode, dan teknik mengajar
Pemerintah daerah mengaktifkan KKG, K3S, MKKS, dan MGMP budaya belajar dan budaya berbagi ilmu sesama guru dapat tumbuh.
Pemerintah daerah mendorong guru untuk pro aktif mencari, mengikuti, bahkan mengadakan pelatihan atau hal-hal yang dapat memperkaya teori, metode, dan teknik mengajar.
Kemampuan penguasaan IT masih rendah
Pemerintah daerah memberikan pelatihan IT secara berkala kepada guru-guru melalui KKG atau MGPM dengan bekerja sama dengan berbagai tenaga atau relawan ahli IT atau guru- guru IT.
Sumber: https://npd.kemdikbud.go.id/?appid=rekomendasi
Dari dua permasalahan tersebut, tentunya guru maupun tenaga kependidikan mesti membekali diri mereka dengan pengetahuan yang dapat menunjang pekerjaan mereka dengan baik, salah satunya adalah kemampuan di bidang IT.
Urgensi peningkatan kemampuan TIK guru menurut Wijayanti (2011) adalah: 1) TIK dapat digunakan untuk membantu pekerjaan administratif (word processor & Kebutuhan Wajib Tingkat Dasar, Spreadsheet), 2) TIK dapat digunakan untuk membantu mengemas bahan ajar (Multimedia) Kebutuhan Tingkat Menengah, 3) TIK dapat digunakan untuk membantu proses manajemen pembelajaran (elearning, Kebutuhan Tingkat Lanjut, dan lain-lain), 4) TIK dapat digunakan untuk dukungan teknis dan meningkatkan pengetahuan agar dapat mewujudkan self running creation (antivirus, tools, jaringan, internet, dan lain- lain).
Apalagi untuk SMK, para guru harus selalu menambah wawasan pengetahuan sesuai dengan perkembangan teknologi. Komputerisasi dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah menuntut seorang pengajar untuk memiliki kemampuan di bidang komputer juga. Pembuatan gambar ilustrasi untuk media pembelajaran dan soal juga memberikan kesulitan tersendiri bagi tenaga pengajar terlebih bagi mereka yang belum bisa menguasai teknis keterampilan menggambar dengan menggunakan komputer. Hal tersebut merupakan hal yang baru bagi para pengajar, terutama pengajar senior, karena sudah terbiasa melakukan kegiatan belajar-mengajar secara manual baik itu bahan ajar, soal-soal dan lain sebagainya.
Untuk itulah perlunya guru dan tenaga kependidikan untuk selalu mengikuti pelatihan/bimbingan tentang program-program aplikasi komputer yang dapat menunjang pekerjaannya. Kalau guru diharapkan dapat mengajar dengan baik dan berkualitas melalui perangkat belajar yang telah disiapkannya, kalau tenaga kependidikan diharapkan dapat bekerja dengan baik, cepat, tepat, dan efisien.
Adanya pelatihan-pelatihan semacam ini mampu menambah pengetahuan guru dan meningkatkan kompetensi siswa SMK yang nantinya menjadi bekal ketika
lulus dan masuk ke dunia kerja (Angriani & Dayat, 2019). Berdasarkan hasil kuisioner tentang pelaksanaan kegiatan IbM (kegiatan Iptek bagi Masyarakat guru-guru SMA dan MA berbasis pondok pesantren di Kota Jember dalam pem- buatan video tutorial pembelajaran), 98% para guru menyatakan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan sangat baik yang seharusnya dilakukan secara berkelanjutan setiap tahunnya (Arif, dkk, 2018). Dari hasil pelaksanaan pengabdian lainnya, output yang diperoleh adalah meningkatnya keahlian guru-guru yang tergabung dalam MGMP Fisika kota Padang dalam memanfaatkan penggunaan software komputer untuk menghasilkan media bahan ajar menggunakan komputer (Ferdian, dkk, 2018).
Sehubungan dengan hal tersebut, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang ikut peduli dan menindaklanjuti dengan mengadakan kegiatan untuk ikut serta membantu pemerintah dalam meningkatkan pembelajaran yang berkualitas dan perbaikan kerja tenaga kependidikan di sekolah. Dalam upaya tersebut, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang melaksanakannya dalam bentuk kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) yang dikemas dalam bentuk bimbingan tentang penggunaan program Visio untuk pembelajaran dan administrasi sekolah.
Microsoft Office Visio atau yang biasa disebut Visio adalah sebuah program aplikasi yang sering digunakan untuk membuat Diagram, seperti Diagram alir atau Flowchart. Flowchart (Diagram Alur) digunakan untuk menggambarkan alur/urutan kerja/proses dari sebuah algoritma maupun kejadian tertentu. Diagram alir sendiri biasa digunakan dan dibuat mulai dari kalangan pendidikan untuk kebutuhan tugas dan lain-lain, bahkan dalam dunia kerja pun banyak membuat diagram alir untuk keperluan pekerjaannya, seperti presentasi dan sebagainya.
Flowchart dapat juga digunakan perusahaan untuk menggambarkan proses bisnis.
Selain membuat diagram alir atau flowchart, Visio juga sangat nyaman untuk pembuatan berbagai macam diagram, brainstorm dan juga beberapa skema jaringan. Aplikasi ini dilengkapi dengan grafik vektor sehingga pengguna lebih
mudah dalam pembuatan diagram. Kelebihan yang dimiliki aplikasi ini adalah tools-tools nya sangat mudah dipahami, cara penggunaannya yang mudah, lebih banyak pilihan gambarnya, gambar 3D cukup menarik, bisa ditambah dengan add- ins. Berikut ini contoh aplikasi program visio yang telah dibuat.
https://www.edrawsoft.com/visio-alternative.
Gambar 1. Contoh aplikasi program visio
METODE
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (PPM) ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gelumbang yang beralamat di Jl. Raya Prabumulih KM 50 Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Metode dalam kegiatan Pengabdian ini berupa pelatihan. Pelatihan dilaksanakan selama 1 hari kepada guru dan tenaga kependidikan di sekolah tersebut yang difokuskan untuk mengenalkan penggunaan program aplikasi Visio dalam pembelajaran dan administrasi sekolah.
Tiga tahapan yang dilakukan dalam PPM, yaitu: 1) Persiapan; 2) Pelaksanaan; 3) Refleksi. Masing-masing tahapan dapat diuraikan sebagai berikut:
Tahap persiapan
Beberapa hal yang dilakukan pada tahap ini adalah: identifikasi peserta yang akan mengikuti kegiatan, penyamaan persepsi antar dosen yang akan berperan sebagai narasumber, pemetaan dan penyusunan materi pelatihan, pemilihan dan pembekalan pada mahasiswa yang akan dilibatkan, persiapan sarana dan prasarana (ruang tempat pelaksanaan, perangkat komputer/laptop yang akan digunakan, perangkat lunak Microsoft Visio).
Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan pelatihan kepada guru-guru dan tenaga kependidikan yang ada di lokasi pengabdian. Diawali dengan pengenalan tampilan dan tools-tools yang terdapat pada aplikasi visio. Selanjutnya ditampilkan contoh- contoh serta langkah demi langkah penggunaan visio dalam membuat mapping (struktur organisasi dan diagram alir), pembuatan gambar-gambar sederhana, gambar-gambar rumit, Lembar Kerja Siswa (LKS). Setiap dosen menampilkan materi sesuai bagiannya masing-masing. Pada saat tampil, satu orang dosen bertugas sebagai narasumber, menampilkan materi, menunjukkan langkah- langkah pengerjaan menggunakan visio yang setiap langkahnya langsung diikuti oleh peserta pelatihan. Dosen yang sedang tidak menjadi narasumber dengan dibantu dua orang mahasiswa bertugas mendampingi peserta dalam berpraktek, serta memberikan bantuan bila ada peserta yang mengalami kendala atau kesulitan. Proses tanya jawab berlangsung selama penyajian materi. Demikian seterusnya sampai dengan narasumber terakhir menyajikan materinya.
Tahap Refleksi
Pada tahap ini dilakukan penyebaran angket kepada para peserta guna mengetahui respon peserta terhadap pelaksanaan pengabdian. Selanjutnya juga dilakukan penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat.
HASIL dan PEMBAHASAN
Kegiatan PKM berupa pelatihan penggunaan program aplikasi visio untuk pembelajaran dan administrasi sekolah di SMKN 1 Gelumbang telah dilaksanakan dengan baik pada tanggal 9 Mei 2019. Dari kegiatan tersebut telah dihasilkan modul praktikum penggunaan visio yang isinya merupakan gabungan materi yang telah disusun dan disajikan oleh setiap dosen yang menjadi narasumber.
Gambar 2. Dosen membantu guru-guru mempraktekkan materi
Program visio merupakan program aplikasi untuk menggambar. Sebenarnya tool-tool yang ada dalam program banyak kegunaannya dalam keseharian. Namun banyak yang tidak mengetahui. Misalnya dapat untuk membuat struktur organisasi secara lebih baik dan tertata, untuk membuat denah lokasi, membuat gambar pada LKS dan bahan ajar. Gambar-gambar berikut menunjukkan hasil dari praktek langsung di komputer oleh guru dan staf SMK Negeri 1 Gelumbang pada saat pelatihan berlangsung.
Gambar 3. Pembuatan alur penerimaan mahasiswa baru
Gambar 4. Pembuatan peta konsep persamaan garis singgung
Z
Y
X Bidang
YZ
Bidang XY
Bidang XZ
Oktan pertama
Z
Y
X Bidang YZ
Bidang XY
Bidang XZ
Oktan pertama
Y
X
Z
O Y
X
Z
O z1
Q
x1
y1 P
Gambar 5. Pembuatan koordinat kartesius ruang dimensi tiga
Gambar 6. Pembuatan cover dan isi LKS
Gambar 7. Pembuatan denah lokasi
Selanjutnya, berdasarkan angket yang telah dibagikan kepada peserta diperoleh hasil bahwa 35,7% peserta masih merasa kurang lancar menggunakan program visio setelah mengikuti pelatihan, sedangkan 64,3% peserta sudah merasa lancar. Diperoleh informasi juga 35,7% peserta menganggap bimbingan yang diberikan instruktur sedang (cukup) dimengerti dan 64,3% beranggapan mudah dimengerti. Sebanyak 92,9% peserta beranggapan isi, metode bimbingan serta desain pelatihan sudah memuaskan. Hanya 7,1% peserta beranggapan masih kurang memuaskan. Untuk pertanyaan terbuka, dimana para peserta diminta menuliskan sendiri berapa persentase materi yang mereka kuasai dari materi yang telah disajikan pada hari itu diperoleh rata-rata 77,6%. Sebagian besar peserta menjawab 80% materi yang mereka kuasai, namun ada pula yang menjawab hanya 60% (1 peserta) dan 1 peserta menjawab 99% materi dikuasai.
Kritik yang diberikan peserta terhadap pelaksanaan kegiatan PKM ini adalah waktu pelatihan yang terlalu singkat, sehingga peserta berharap kegiatan ini
dilaksanakan lagi secara berkala pada waktu berikutnya. Disamping itu juga beberapa peserta berharap lebih banyak lagi contoh yang diberikan, terutama yang langsung terfokus pada kompetensi tiap mata pelajaran.
Tidak ditemui kendala yang berarti selama kegiatan PKM berlangsung. Dari segi teknis mengingat pada kegiatan menggunakan perangkat komputer/laptop dan paparan narasumber menggunakan infocus diharapkan tenaga listrik yang cukup dan tidak mati. Sedangkan dari sisi non teknis, mengingat SMKN 1 Gelumbang terdiri dari 8 jurusan, cukup menyulitkan jika materi yang disusun narasumber harus disesuaikan dengan kompetensi mata pelajaran pada tiap jurusan. Maka dari materi yang disajikan hanya bersifat umum saja dan diharapkan selanjutnya bisa dikembangkan sendiri oleh para peserta sesuai kebutuhan masing-masing.
SIMPULAN
Kegiatan pelatihan dengan tema “Pelatihan Penggunaan Program Visio Untuk Pembelajaran dan Administrasi Sekolah Di SMKN 1 Gelumbang”
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi guru dan staf administrasi agar menjadi lebih profesional. Berdasarkan hasil angket diperoleh tanggapan yang positif dari para peserta. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan sejenis ini sebaiknya terus-menerus dilakukan demi terwujudnya pendidikan yang berkualitas. Mudah-mudahan kegiatan pelatihan ini dapat bermanfaat bagi guru- guru dan staf administrasi SMKN 1 Gelumbang dan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam melaksanakan tugasnya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak Universitas PGRI Palembang yang telah mendanai kegiatan, khususnya Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPKM) yang telah memfasilitasi kegiatan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Angriani, L. & Dayat, A.R. (2019). PKM Peningkatan Kompetensi Guru dan Siswa Melalui Pelatihan Pemrograman dan Jaringan Komputer pada Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Jayapura. Jurnal Pengabdian kepada
Masyarakat ABDIMAS, 23(2), 92-98;
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/abdimas/.
Arif, M.Z., Riski, A., & Anggraeni, D. (2018). Pengembangan Kualitas Guru-guru SMA dan MA Berbasis Pondok Pesantren Kota Jember Melalui Pelatihan Pembuatan Video Tutorial Pembelajaran. ABDIMAS, 22(1), 27-34
Ferdian, R., dkk. (2018). Laporan Akhir Pengabdian Masyarakat: Pelatihan Gambar Teknik dengan Microsoft Visio bagi Guru MGMP Fisika Kota Padang.
http://repo.unand.ac.id/7226/1/Laporan%20pengabdian%20masyarakat%20 MGMP.pdf
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 16 tahun 2007.
https://npd.kemdikbud.go.id/?appid=rekomendasi.
Wijayanti, I.D. (2011). Peningkatan Pendidikan Berbasis ICT. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
https://www.edrawsoft.com/visio-alternative.php
PELATIHAN PEMANFAATAN SUMBER PUSTAKA DALAM MENUNJANG PENULISAN MAKALAH ILMIAH BAGI GURU
SMK NEGERI 10 TANGERANG
Merry Lapasau, Mamik Suendarti, Lestarini Sumotenodjo Universitas Indraprasta PGRI, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK Pemanfaatan sumber pustaka daring dalam menunjang penulisan makalah ilmiah di kalangan guru SMKN 10 Tangerang masih merupakan hal yang kurang dipraktekkan.
Berdasarkan hasil kuesioner awal diketahui bahwa para guru SMKN 10 belum banyak mengetahui bagaimana cara mencari atau memanfaatkan sumber pustaka elektronik dalam menunjang penulisan makalah ilmiah. Oleh karena itu, tim abdimas UNINDRA melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru-guru dalam mencari, memanfaatkan dan menyusun sumber pustaka dalam basis data daring secara sistematis sehingga mereka mampu menerapkan pengetahuan tersebut dalam menulis makalah ilmiah untuk diterbitkan dalam jurnal. Metode yang digunakan dalam kegiatan tersebut adalah ceramah dan tanya jawab. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKM yang dilaksanakan oleh tim dosen dari universitas Indraprasta PGRI Jakarta di SMKN 10 Tangerang tersebut dapat diterima dan diikuti dengan baik oleh guru-guru di sekolah tersebut. Untuk kegiatan lebih lanjut diperlukan adanya pelatihan lanjutan berupa penulisan artikel ilmiah secara tematik sehingga guru-guru mampu secara mandiri menulis makalah untuk jurnal nasional dengan pemanfaatan basis data sebagai sumber pustaka secara maksimal.
ABSTRACT Utilization of digital library resources in supporting the writing of scientific papers among teachers of SMK 10 Tangerang is still not practiced. Based on the results of the initial questionnaire, it was found out that the vocational high school teachers did not know much about how to find or utilize electronic library resources to support writing scientific papers. Therefore, this community service activity by UNINDRA aims to improve the knowledge and abilities of teachers in searching, utilizing, and compiling library resources in online databases systematically so that they are able to apply this knowledge in writing scientific papers for publication in journals. The method used is the lecture and question and answer method. It can be concluded that the PKM activities in SMKN 10 Tangerang in providing guidance on writing scientific papers, especially regarding the use of library resources, can be well received and followed by the teachers. For further activities, further complete trainings are needed in the form of writing scientific articles so that teachers are able to write papers for national journals independently with maximum utilization of library resources.
KEYWORDS ARTICLE HISTORY Pemanfaatan Sumber Pustaka, Makalah Ilmiah Received 05 April 2020 Revised 07 May 2020 Accepted 11 May 2020 Utilization Of Library Sources, Scientific Work
CORRESPONDENCE Merry Lapasau @ [email protected]
PENDAHULUAN
Penulisan makalah ilmiah untuk diterbitkan dalam jurnal ilmiah bereputasi nasional saat ini masih belum merupakan praktek yang diminati para guru sekolah di Indonesia, termasuk juga di SMKN 10 Tangerang. Saat ini, salah satu yang menjadi kendala bagi guru untuk dapat naik ke golongan IV B adalah adanya persyaratan menulis makalah ilmiah. Menurut Prayitno et.al (2001), makalah ilmiah adalah suatu makalah yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Kaidah keilmuan yang dimaksud adalah penggunaan metode ilmiah dalam membahas permasalahan, menyajikan kajian dengan menggunakan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yakni bersifat objektif, logis, empiris, sistematis, lugas, jelas dan konsisten.
Dalam pelaksanaan tugasnya, seorang guru dituntut untuk mengembangkan keprofesian secara berkelanjutan yaitu dengan mengembangkan kompetensinya yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. Pengembangan keprofesian berkelanjutan, meliputi: pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan makalah inovatif.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 16 Tahun 2009 mengatur bahwa ruang lingkup kegiatan publikasi ilmiah meliputi publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal dan publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru (Herowati et al, 2018).
Menurut Dalman (2012), suatu karya tulis dapat dikategorikan sebagai makalah ilmiah jika memiliki karakterisitik tertentu dan dapat dikaji minimal dari 4 aspek, yaitu:
a. Struktur.
Struktur kajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti, dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
b. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
c. Sikap penulis. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal.
d. Penggunaan bahasa. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat- kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Di SMKN 10, para guru merasa kesulitan untuk menulis makalah ilmiah disebabkan beberapa alasan antara lain kurangnya pengetahuan bagaimana cara membuat makalah ilmiah yang bermutu yang dapat diterbitkan di jurnal serta minimnya bimbingan yang diberikan kepada mereka. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Jaedun yang menyatakan bawa fakta di lapangan menunjukkan masih kurangnya jumlah guru yang memiliki kemampuan, kemauan, dan kebiasaan menulis. (Jaedun, 2011). Penelitian relevan yang dilakukan Noorjanah (2014) memberikan beberapa informasi mendasar yang berkaitan tentang kesulitan yang biasa dihadapi guru dalam penulisan makalah ilmiah. Menurut Noorjanah, (2014) kesulitan para guru tersebut dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu: kesulitan
internal dan kesulitan eksternal. Kesulitan internal meliputi: motivasi diri atau minat, waktu, teknik penulisan, pengumpulan data di lapangan, dan kurang melek teknologi. Kesulitan ekternal berupa: ketersediaan buku referensi, maraknya jasa penulisan makalah tulis, kurang berfungsinya MGMP, dan kurangnya sosialisasi dari lembaga atau sekolah. SMKN 10 Tangerang menjadi tempat pelatihan karena para guru yang bekerja di sekolah tersebut belum banyak yang pernah menulis makalah ilmiah selain untuk kebutuhan kuliah seperti skripsi atau tesis dan sampai saat diadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan tim abdimas dari Universitas Indraprasta PGRI, pihak sekolah belum pernah menyelenggarakan kegiatan yang serupa.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan tentang bagaimana cara pemanfaatan basis data sebagai sumber pustaka dalam penulisan makalah ilmiah, baik sumber pustaka yang bersumber dari pemerintah maupun umum. Kegiatan pengabdian masyarakat ini membatasi pencarian sumber pustaka dalam bentuk e-resources sehingga guru-guru yang mendapat pelatihan dapat dengan mudah mengakses sumber pustaka tersebut. Basis data sumber pustaka tersebut adalah: DOAJ, PROQUEST, SCIENCE DIRECT, DAN PORTAL GARUDA. DOAJ merupakan singkatan dari directory of open access journals, yaitu basis data yang menyediakan akses gratis ke jurnal dan artikel ilmiah yang telah melalui proses review. DOAJ mengindex sebanyak 14,141 judul jurnal dan 4,524,411 artikel (per 30 desember 2019). Jurnal dan artikel tersebut dipublikasikan oleh 130 negara.
Beberapa jurnal dan artikel yang diindex oleh DOAJ juga terindex pada penyedia pustaka berbayar seperti Scopus dan Web of Science. ProQuest merupakan salah satu fulltext database dan AI (Abstract and Index) yang dilanggan oleh Kemenristekdikti. Jenis koleksi yang terdapat dalam Proquest terdiri dari e-journal, e-book, video dan audio, basis data tesis dan disertasi serta beberapa jenis publikasi lain yang dapat dipergunakan untuk menunjang penelitian dan penulisan makalah ilmiah. Bidang ilmu yang dilanggan saat ini