• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume 4 No 2 – 2018 ijse.web.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Volume 4 No 2 – 2018 ijse.web.id"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN : 2461-0690 62 Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam

Kelayakan Pemberian Kredit Bank Puji Astuti

STMIK Nusa Mandiri Jakarta [email protected]

Abstract Credit is a provider of bills or equivalent, based on a loan agreement or agreement between the Bank and another party that requires the borrower to repay the debt after a certain period of time with the amount of interest, compensation or profit sharing. Decision Support System is given to provide alternative solutions to the Bank or provider of loan money to who is entitled to credit. By using the Simple Additive Weight (SAW) method, the meal will be known to be feasible or not, smooth or not smooth during the payment process. The SAW method uses the criteria to get the best alternative results that are eligible for credit. The SAW method uses the matrix normalization process as a calculation with the results of a comparison scale with all available alternative ratings.

Keyword: SAW, DSS, Credit

AbstrakKredit adalah penyedia uang tagihan atau yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Sistem Pendukung Keputusan diberikan untuk memberikan solusi alternative kepada pihak Bank atau penyedia uang pinjaman kepada siapa yang berhak diberikan kredit. Dengan menggunakan metode Simple Additive Weight (SAW) makan akan diketahui layak atau tidaknya, lancar atau tidak lancarnya pada saat proses pembayaran. Metode SAW menggunakan criteria untuk mendapatkan hasil yang alternative terbaik yang layak menerika kredit. Metode SAW menggunakan proses normalisasi matriks sebagai perhitungan dengan hasil skala perbandingan dengan semua rating alternative yang ada.

Kata Kunci: SAW, SPK, Pemberian Kredit

A. PENDAHULUAN

Undang-undang No.7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah menjadi Undang- Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, disebutkan bahwa “kredit adalah penyedia uang tagihan atau yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami titik terendah dalam hal persentase kemiskinan sejak tahun 1999, yakni sebesar 9.82% pada Maret 2018.

Dengan persentase kemiskinan 9.82%, jumlah penduduk miskin atau yang pengeluaran per kapita tiap bulan di bawah garis kemiskinan mencapai 25,95 juta orang. Maret 2018 untuk pertama kalinya persetase penduduk miskin berada dalam 1 digit. Kalau dilihat sebelumnya, biasanya 2 digit, ini pertama kalinya berada dititik terendah. Jika dibandingkan dengan tahun 2017, persetase kemiskinan tercata sebesar 10,12% atau setara dengan 26,58 juta orang penduduk miskin di Indonesia. Dari data

tersebut dapat terlihat bahwa angka kemiskinan ditahun 2018 sudah berkurang 1 digit, yang artinya ada factor lain yang mempengaruhi berkurangnya angka kemiskinan di Indonesia yaitu bantuan social tunai dari pemerintah yang tumbuh 87,6% pada kuartal I 2018. Banyak Bank-Bank yang berdiri di Indonesia baik Negeri maupun Swasta, dari bank tersebut akan memberikan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan untuk memajukan usaha mereka.

Dengan adanya pinjaman kredit dari Bank yang ada di Indonesia dan permasalahan diatas harus ada solusi pemecahan masalah yang ada dengan membuat sistem penunjang keputusan yang tujuannya membantu mengambil keputusan siapa yang berhak mendapatkan kredit bank. Semakin tingginya minat nasabah untuk mendapatkan kredit dari Bank, membuat pihak Bank masih menyeleksi dalam menentukan siapa yang lauak meneri,a kredit (Dewi et al., 2016). Metode yang digunakan yaitu Simple Additive Weight (SAW) atau sering disebut dengan metode penjumlahan terbobot.

Factor-faktor yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan oleh bagian Credit Analyst, yaitu kepribadian pemohon kredit,

This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2018 by author and IJSE-Indonesian Journal on Software Engineering.

(2)

ISSN : 2461-0690 63 kemampuan membayar pemohon kredit, dan

kondisi ekonomi pemohon kredit (Elyana, 2017).

Metode SAW dengan konsep dasar mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada setiap atribut. Dengan penyeleksian menggunakan metode SAW dapat membantu pihak penyeleksi dalam mengambil keputusan sehingga dapat lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari proses pengambilan keputusan itu sendiri.

B. STUDI PUSTAKA

1. Simpel Additive Weighting (SAW)

Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternative pada semua atribut.(Nofriansyah, n.d.)

2. Sistem Penunjang Keputusan

(Turban, 2005) Sistem Pendukung Keputusan atau sering disebut Decision Support System (DSS) adalah sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur- prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus sederhana, robust, mudah untuk dikontrol, mudah beradaptasi lengkap pada hal-hal penting dan mudah berkomunikasi dengannya. Secara implicit juga berarti bahswa sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah dari seseorang.

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas sehingga dapat membantu menyelesaikan permasalahan.

Adapun cara pengumpulan data-data tersebut dilakukan dengan cara sebegai berikut

1. Obervasi

Penulis melakukan pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti untuk mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang ada.

2. Studi Pustaka

Penulis mempelajari sumber-sumber buku serta jurnal ilmiah yang berkaitan untuk dikutip sebagai acuan teori untuk mendukung penulisan penelitian ilmiah ini.

Metode penelitian yang penulis gunakan ialah metode Simple Additive Weighting (SAW).

Adapun Langkah-langkah penyelesaian metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah sebagai berikut:

1. Menetukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.

2. Menetukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.

4. Hasil akhir proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehinggadiperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.

𝑟𝑖𝑗 = {

𝑋𝑖𝑗 𝑀𝑎𝑥 𝑋𝑖𝑗 𝑀𝑖𝑛 𝑋𝑖𝑗 𝑋𝑖𝑗

Keterangan:

rij = nilai rating kinerja ternormalisasi

Xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria Max Xij = nilai terbesar dari setiap kriteria Min Xij = nilai terkecil dari setiap kriteria Benefit = jika nilai terbesar adalah nilai terbaik Cost = jika nilai terkecil adalah nilai terbaik Dimana rij adalah rating ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2...,m dan j=1,2...,n. Nilai prefensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai:

𝑉𝑖 = ∑( 𝑤𝑗 𝑟𝑖𝑗)

𝑛

𝑗=1

Keterangan:

Vi = ranking untuk setiap alternatif Wj = nilai bobot dari setiap kriteria rij = nilai rating kinerja ternormalisasi

Nilai Vi yang lebih besar mengidentifikasikan bahwa alternatif Ai lebih dipilih

D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Data Sekunder

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi untuk selanjutnya di convert kedalam nilai bobot. Data yang ditampilkan pada penelitian ini sebanyak 40 data calon nasabah (dari ±210 calon nasabah) sehingga diperoleh data sebagai berikut:

(3)

ISSN : 2461-0690 64 Tabel 1. Data Calon Nasabah Pemberian Kredit

No Nama Nasabah Jenis Usaha Status Tempat

Usaha Lama Usaha Sistem Penjualan Omset per bulan (Rp) Fasilitas 1ABDUL BASIT H.

Penjualan Mobil Second Kontrak 3 - 5 Tahun Cash ≥ 80 % dan < 100 %, Kredit ≥ 10 % dan ≤ 20 %> 150 Juta KU1 2ABDUL QOSIM

Penggilingan batu Milik Sendiri > 5 Tahun Cash ≥ 80 % dan < 100 %, Kredit ≥ 10 % dan ≤ 20 %> 150 Juta KU1 3ABU SUJAK

Penggilingan batu Milik Sendiri > 5 Tahun Cash 100% > 150 Juta KU1 4ACENG

Penjualan Kemeja, Kaos, Jeans ( Pakaian)Milik Sendiri 3 - 5 Tahun Cash 100% > 150 Juta KU2 5ACIM

Pedagang Buah Durian Kontrak > 5 Tahun Cash ≥ 80 % dan < 100 %, Kredit ≥ 10 % dan ≤ 20 %> 150 Juta KU1 6ADE MUHAMAD

AINUR RIDHO Jasa Service Mobil Milik Sendiri > 5 Tahun Cash 100 % > 25 - 50 Juta KU2 7ADE MUHAMAD

AINUR RIDHO Penjualan Grosir Cabe Milik Sendiri > 5 Tahun Cash 100 % > 50 - 100 Juta KU1 8ADEKA

Penjualan Mobil Second Kontrak 3 - 5 Tahun Cash ≥ 80 % dan < 100 %, Kredit ≥ 10 % dan ≤ 20 %> 150 Juta KU2 9ADNAN BIN MUIN

Penjualan HP Kontrak > 5 Tahun Cash 100% > 150 Juta KU2

10AGUNG SUPRIYADI

Penggilingan batu Milik Sendiri > 5 Tahun Cash ≥ 80 % dan < 100 %, Kredit ≥ 10 % dan ≤ 20 %> 150 Juta KU1 11AGUS MIYANTO

Konveksi Kontrak > 5 Tahun Cash ≥ 80 % dan < 100 %, Kredit ≥ 10 % dan ≤ 20 %> 50 - 100 Juta KU2 12AGUS NAWI S.

Toko Kelontong Kontrak > 5 Tahun Cash 100 % > 25 - 50 Juta KU2 13AGUS RAHMADI

Salon 'Anita' Milik Sendiri > 5 Tahun Cash 100 % > 25 - 50 Juta KU1 14AGUS SALIM

Penjualan Eceran Jahe dan Kunyit Kontrak > 5 Tahun Cash 100 % > 100 - 150 Juta KU1 15AHMAD

SYARIFUDIN Penjualan Resto Kontrak > 5 Tahun Cash 100 % > 25 - 50 Juta KU1 16ALBERT EDWARD

SITUMORANG Penjualan Warung Makan Padang Milik Sendiri > 5 Tahun Cash 100 % > 25 - 50 Juta KU2 17ALI AMRAN

Penjualan Nangka Muda dan Matang (Gori)Kontrak 3 - 5 Tahun Cash 100 % > 150 Juta KU2 18ALI MUKTADI

Penjualan Pakaian Anak-Anak Milik Sendiri > 5 Tahun Cash 100 % > 25 - 50 Juta KU1 19ALIM HAK H.

Penjualan dan Service Handphone Kontrak > 5 Tahun Cash ≥ 80 % dan < 100 %, Kredit ≥ 10 % dan ≤ 20 %> 25 - 50 Juta KU1 20ALMI

Penjualan Gadget Kontrak > 5 Tahun Cash ≥ 80 % dan < 100 %, Kredit ≥ 10 % dan ≤ 20 %> 150 Juta KU2 21AMELIANI

Pedagang Cabe Milik Sendiri 3 - 5 Tahun Cash 100 % > 150 Juta KU2 22AMIN SUGIANTO

Penjualan Grosir dan Sub Grosir Cabe MerahMilik Sendiri 3 - 5 Tahun Cash 100 % > 150 Juta KU1 23ANDRE WIJAYA

Penjualan Mobil Bekas Milik Sendiri > 5 Tahun Cash ≥ 80 % dan < 100 %, Kredit ≥ 10 % dan ≤ 20 %> 150 Juta KU1 24ANDRIANSYAH

Toko Mainan Kontrak 3 - 5 Tahun Cash 100 % > 25 - 50 Juta KU2

25ANITA

Pedagang Grosir Kol Milik Sendiri 3 - 5 Tahun Cash 100 % > 100 - 150 Juta KU1 26ANNA FARIKHATI

Toko Optik Milik Sendiri > 5 Tahun Cash 100 % > 150 Juta KU1 27ANTON SUJARWO

Pengusaha Resto Cepat Saji Kontrak > 5 Tahun Cash 100 % > 150 Juta KU1 28ANTONI

Pengusaha Salon Wanita Milik Sendiri > 5 Tahun Cash 100 % > 25 - 50 Juta KU1 29ARDAI BIN DAING

Pengusaha Salon Mobil Milik Sendiri > 5 Tahun Cash 100 % > 150 Juta KU1 30ARI WAHYUONO

Penjualan Baju Batik Kontrak > 5 Tahun Cash 100 % > 25 - 50 Juta KU1

Sumber : Data Sekunder (2018)

2. Pengolahan Data Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Setelah data nasabah diperoleh, selanjutnya adalah melakukan perhitungan dengan data tersebut dengan metode SAW.

Untuk menganalisa lancar atau macetnya pembayaran kredit calon nasabah, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.

b. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

c. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.

d. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.

A. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.

Setelah mendapatkan data calon Nasabah selanjutnya penulis menentukan kriteria-kriteria

sebagai acuan dalam pengambilan keputusan.

Dibuatkan suatu tingkatan kriteria berdasarkan alternatif (pemohon kredit) yang telah ditentukan dalam nilai crips (Oktaputra & Noersasongko, 2014). Maka untuk itu penulis menentukan nilai crips yang di sesuaikan dengan kriteria-kriteria.

Sehinga diperoleh nilai crips seperti tabel dibawah ini

Tabel 2. Keterangan nilai kriteria dan bobot

Kriteria Nilai Bobot

Primer 4

Sekunder 0

Milik Sendiri 4

Kontrak 0

>5 Tahun 4

3 - 5 Tahun 0

< 25 Juta 0

>25-50 Juta 1

>50-100 Juta 2

> 100- 150 Juta 3

>150 Juta 4

KUI (Modal) 0

KU2 (Investasi Usaha) 4 Jenis Usaha Mikro Berdasarkan

Kebutuhan Status Tempat Usaha

Lama Usaha

Omset Perbulan

Fasilitas

Sumber : Data Sekunder (2018)

B. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

Setelah data kriteria dan alternatif diperoleh selanjutnya penulis menentukan rating kecocokan untuk setiap kriteria pada setiap alternatif sehingga diperoleh tabel sebagai berikut:

Tabel 3. Data calon Nasabah dan nilai crips

No Nama Nasabah Jenis Usaha Mikro

Status Tempat

Usaha Lama Usaha Omset per

bulan (Rp) Fasilitas 1ABDUL BASIT

H. 0 0 0 4 0

2ABDUL QOSIM

0 4 4 4 0

3ABU SUJAK

0 4 4 4 0

4ACENG 4 4 0 4 1

5ACIM 4 0 4 4 0

6 ADE MUHAMAD

AINUR RIDHO 0 4 4 1

1

7 MUHAMAD 0 4 4 2 0

8ADEKA 0 0 0 4 1

9ADNAN BIN

MUIN 0 0 4 4 1

10AGUNG

SUPRIYADI 0 4 4 4 0

11AGUS

MIYANTO 0 0 4 2 1

12AGUS NAWI S.

4 0 4 1 1

13AGUS

RAHMADI 0 4 4 1 1

14AGUS SALIM 4 0 4 3 0

15AHMAD

SYARIFUDIN 4 0 4 1 0

16 ALBERT EDWARD

SITUMORANG 4 4 4 1

1

17ALI AMRAN 4 0 0 4 1

18ALI MUKTADI 4 4 4 1 0

19ALIM HAK H. 0 0 4 1 0

20ALMI

0 0 4 4 1

21AMELIANI

0 4 0 4 1

22AMIN

SUGIANTO 0 4 0 4 0

23ANDRE

WIJAYA 0 4 4 4 0

24ANDRIANSYA

H 0 0 0 1 1

25ANITA 0 4 0 3 0

26ANNA

FARIKHATI 0 4 4 4 0

27ANTON

SUJARWO 4 0 4 4 0

28ANTONI 0 4 4 1 0

29ARDAI BIN

DAING 0 4 4 4 0

30ARI

WAHYUONO 4 0 4 1 0

31ARIS

WIDIYARSO 4 4 4 1 0

32ASEP JUNAEDI 0 4 4 4 1

33ASEP

SAEPULOH 0 0 4 4 1

34ASEP

ZAKARIA 4 4 0 1 0

35ASRI REJEKI 4 4 4 2 1

36ASRUL ROSYID

4 0 4 4 0

37ATIN

SUPRIADI 0 0 0 1 0

38ATJAYA 0 4 4 1 0

39AYU NINGSIH,

KOMANG 0 4 4 1 0

40BAKHARI 4 0 0 2 1

(4)

ISSN : 2461-0690 65 Sumber : Data Sekunder (2018)

C. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci)

Setelah menentukan nilai crips selanjutnya melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. Perhitungan membutuhkan proses normalisasi matrik keputusan ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang (Arfyanti & Purwanto, 2012). Nilai R ddidapat dari rumus sebagai berikut:

Sehingga diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4. Normaliasasi data calon Nasabah

No Nama Nasabah Jenis Usaha

Mikro Status Tempat

Usaha Lama Usaha Omset per bulan Fasilitas 1ABDUL BASIT

H. 0 0 0 4 0

2ABDUL QOSIM 0 4 4 4 0

3ABU SUJAK 0 4 4 4 0

4ACENG 4 4 0 4 1

5ACIM

4 0 4 4 0

6 ADE MUHAMAD

AINUR RIDHO 0 4 4 1

1

7 MUHAMAD 0 4 4 2 0

8ADEKA 0 0 0 4 1

9ADNAN BIN

MUIN 0 0 4 4 1

10AGUNG

SUPRIYADI 0 4 4 4 0

11AGUS

MIYANTO 0 0 4 2 1

12AGUS NAWI S. 4 0 4 1 1

13AGUS

RAHMADI 0 4 4 1 1

14AGUS SALIM 4 0 4 3 0

15AHMAD

SYARIFUDIN 4 0 4 1 0

16 ALBERT EDWARD

SITUMORANG 4 4 4 1

1

17ALI AMRAN

4 0 0 4 1

18ALI MUKTADI 4 4 4 1 0

19ALIM HAK H. 0 0 4 1 0

20ALMI 0 0 4 4 1

21AMELIANI 0 4 0 4 1

22AMIN

SUGIANTO 0 4 0 4 0

23ANDRE

WIJAYA 0 4 4 4 0

24ANDRIANSYA

H 0 0 0 1 1

25ANITA 0 4 0 3 0

26ANNA

FARIKHATI 0 4 4 4 0

27ANTON

SUJARWO 4 0 4 4 0

28ANTONI 0 4 4 1 0

29ARDAI BIN

DAING 0 4 4 4 0

30ARI

WAHYUONO 4 0 4 1 0

31ARIS

WIDIYARSO 4 4 4 1 0

32ASEP JUNAEDI

0 4 4 4 1

33ASEP

SAEPULOH 0 0 4 4 1

34ASEP

ZAKARIA 4 4 0 1 0

35ASRI REJEKI 4 4 4 2 1

36ASRUL ROSYID

4 0 4 4 0

37ATIN

SUPRIADI 0 0 0 1 0

38ATJAYA 0 4 4 1 0

39AYU NINGSIH,

KOMANG 0 4 4 1 0

40BAKHARI 4 0 0 2 1

Sumber : Data Sekunder (2018)

Tabel tersebut adalah data dari setiap kriteria dibagikan dengan nilai maksimum dari masing-masing kriteria sehingga diperoleh nilai yang sesuai pada Tabel 4. sehingga diperoleh matrik nilai normalisasi sebagai berikut:

0 0 0 1 0

0 1 1 0 0

0 1 1 0 0

1 1 0 0 0,25

1 0 1 0 0

0 1 1 0 0,25

0 1 1 0 0

0 0 0 0 0,25

0 0 1 0 0,25

0 1 1 0 0

0 0 1 0 0,25

1 0 1 0 0,25

0 1 1 0 0,25

1 0 1 0 0

1 0 1 0 0

1 1 1 0 0,25

1 0 0 0 0,25

1 1 1 0 0

0 0 1 0 0

0 0 1 0 0,25

0 1 0 0 0,25

0 1 0 0 0

0 1 1 0 0

0 0 0 0 0,25

0 1 0 0 0

0 1 1 0 0

1 0 1 0 0

0 1 1 0 0

0 1 1 0 0

1 0 1 0 0

1 1 1 0 0

0 1 1 0 0,25

0 0 1 0 0,25

1 1 1 0 0

1 1 0 0 0,25

1 0 1 0 0

0 0 1 0 0

0 1 0 0 0

0 1 1 0 0

1 0 1 0 0,25

R=

Pengambil keputusan memberikan bobot, berdasarkan tingkat kepentingan masing- masing kriteria yang dibutuhkan sebagai berikut:

Vektor bobot : W = [4 4 4 4 4] sehingga diperoleh perkalian dari nilai normalisasi dengan vector bobot yang sudah ditentukan. Hasil perkalian matrik normalisasi nilai dengan vector bobot seperti pada Tabel 5.

(5)

ISSN : 2461-0690 66 Tabel 5. Tabel perkalian nilai normalisasi

dengan vector bobot No Nama Nasabah Jenis Usaha

Mikro

Status Tempat Usaha

Lama Usaha Omset per bulan (Rp)

Fasilitas

1ABDUL BASIT H. 0 0 0 4 0

2ABDUL QOSIM 0 3 3 4 0

3ABU SUJAK 0 3 3 4 0

4ACENG 3 3 0 4 0,5

5ACIM 3 0 3 4 0

6ADE MUHAMAD AINUR RIDHO

0 3 3 1 0,5

7 MUHAMAD 0 3 3 2 0

8ADEKA 0 0 0 4 0,5

9ADNAN BIN MUIN 0 0 3 4 0,5

10AGUNG SUPRIYADI 0 3 3 4 0

11AGUS MIYANTO 0 0 3 2 0,5

12AGUS NAWI S. 3 0 3 1 0,5

13AGUS RAHMADI 0 3 3 1 0,5

14AGUS SALIM 3 0 3 3 0

15AHMAD SYARIFUDIN

3 0 3 1 0

16ALBERT EDWARD SITUMORANG

3 3 3 1 0,5

17ALI AMRAN 3 0 0 4 0,5

18ALI MUKTADI 3 3 3 1 0

19ALIM HAK H. 0 0 3 1 0

20ALMI 0 0 3 4 0,5

21AMELIANI 0 3 0 4 0,5

22AMIN SUGIANTO 0 3 0 4 0

23ANDRE WIJAYA 0 3 3 4 0

24ANDRIANSYAH 0 0 0 1 0,5

25ANITA 0 3 0 3 0

26ANNA FARIKHATI 0 3 3 4 0

27ANTON SUJARWO 3 0 3 4 0

28ANTONI 0 3 3 1 0

29ARDAI BIN DAING 0 3 3 4 0

30ARI WAHYUONO 3 0 3 1 0

31ARIS WIDIYARSO 3 3 3 1 0

32ASEP JUNAEDI 0 3 3 4 0,5

33ASEP SAEPULOH 0 0 3 4 0,5

34ASEP ZAKARIA 3 3 0 1 0

35ASRI REJEKI 3 3 3 2 0,5

36ASRUL ROSYID 3 0 3 4 0

37ATIN SUPRIADI 0 0 0 1 0

38ATJAYA 0 3 3 1 0

39AYU NINGSIH, KOMANG

0 3 3 1 0

40BAKHARI 3 0 0 2 0,5

Sumber : Data Sekunder (2018)

Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi, berdasarkan Tabel 5 dapat diperoleh kesimpulan bahwa nilai diatas dengan total >=5 adalah nilai nasabah yang melakukan pembayaran kredit bank dinyatakan lancar. Dan nilai kurang dari <5 adalah nilai yang tidak lancar atau dapat dikatakan pembayarannya dinyatakan macet atau tidak lancar.

D. Perbandingan Perhitungan Manual dengan SAW

Hasil pengujian awal adalah hasil perhitungan yang dilakukan dengan pengujian manual dengan metode SAW dalam sistem penunjang keputusan (Dewi et al., 2016). Tabel perbandingan manual dengan SAW dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:

Tabel 6. Perbandingan Perhitungan Manual Dengan SAW

No Nama Nasabah Manual SAW Hasil Perbandingan

1

ABDUL BASIT H. Macet

Macet Sesuai

2ABDUL QOSIM Lancar Lancar Sesuai 3ABU SUJAK Lancar

Lancar Sesuai

4ACENG Lancar Lancar Sesuai

5ACIM Lancar

Lancar Sesuai

6

ADE MUHAMAD AINUR RIDHO

Lancar

Lancar Sesuai 7 MUHAMAD Lancar Lancar Sesuai

8ADEKA Macet Macet Sesuai

9ADNAN BIN MUIN Lancar

Lancar Sesuai 10AGUNG SUPRIYADI Lancar

Lancar Sesuai 11AGUS MIYANTO Macet

Lancar Tidak Sesuai 12AGUS NAWI S. Lancar Lancar Sesuai 13AGUS RAHMADI Lancar

Lancar Sesuai 14AGUS SALIM Lancar

Lancar Sesuai 15AHMAD SYARIFUDIN Lancar

Lancar Sesuai

16

ALBERT EDWARD SITUMORANG

Lancar

Lancar Sesuai 17ALI AMRAN Lancar Lancar Sesuai 18ALI MUKTADI Lancar Lancar Sesuai 19ALIM HAK H. Macet Macet Sesuai

20ALMI Lancar Lancar Sesuai

21AMELIANI Lancar Lancar Sesuai 22AMIN SUGIANTO Macet

Lancar Tidak Sesuai 23ANDRE WIJAYA Lancar

Lancar Sesuai 24ANDRIANSYAH Macet

Macet Sesuai

25ANITA Macet Lancar Tidak Sesuai 26ANNA FARIKHATI Lancar

Lancar Sesuai 27ANTON SUJARWO Lancar

Lancar Sesuai 28ANTONI Lancar Lancar Sesuai 29ARDAI BIN DAING Lancar

Lancar Sesuai 30ARI WAHYUONO Lancar

Lancar Sesuai 31ARIS WIDIYARSO Lancar

Lancar Sesuai 32ASEP JUNAEDI Lancar Lancar Sesuai 33ASEP SAEPULOH Lancar

Lancar Sesuai 34ASEP ZAKARIA Lancar

Lancar Sesuai 35ASRI REJEKI Lancar

Lancar Sesuai 36ASRUL ROSYID Lancar

Lancar Sesuai 37ATIN SUPRIADI Macet

Macet Sesuai

38ATJAYA Lancar Lancar Sesuai 39AYU NINGSIH,

KOMANG

Lancar

Lancar Sesuai 40BAKHARI Macet Lancar Tidak Sesuai

Sumber : Data Sekunder (2018)

(6)

ISSN : 2461-0690 67 Gambar 1. Chart Perbandingan Perhitungan

Manual dengan Metode SAW

Terlihat bahwa dalam perbandingan diatas nilai dari metode SAW dengan metode Manual, bahwa dengan metode SAW dapat menjadi solusi alternative untuk pengambilan keputusan dengan nilai kesesuaian 80%.

E. KESIMPULAN

Dalam pengambilan keputusan pemberian kredit kepada nasabah berdasarkan criteria-criteria yaitu jenis usaha, tempat usaha, lam usaha, omset perbulan, dan fasilitas makan dengan criteria tersebut didapatkan hasil pemberian kredit kepada calon nasabah dengan hasil pembayaran nantinya lancar atau tidaknya (macet) didapatkan hasil dengan menggunakan metode SAW yaitu 80%

dibandingkan dengan menggunakan metode manual.

REFERENSI

[1] Arfyanti, I., & Purwanto, E. (2012). Kredit Pinjaman Pada Bank Rakyat Indonesia Unit Segiri Samarinda Dengan Metode Fuzzy Madm ( Multiple Attribute Decission Making ) Menggunakan Saw ( Simple Additive Weighting ). Seminar Nasional Teknologi Informasi &

Komunikasi Terapan 2012 (Semantik 2012), 2012(Semantik), 119–124.

[2] Dewi, C. K., Rahutomo, F., Studi, P., Informatika, T., Informasi, J. T., & Malang, P. N. (2016).

Rekening Koran Pada Bank Jatim, 2, 76–80.

[3] Elyana, I. (2017). Decision Support System Untuk Kelayakan Pemberian Kredit Motor Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Pada Perusahaan Leasing. Pilar Nusa Mandiri, 13(1), 85–91. Retrieved from http://ejournal.nusamandiri.ac.id/ejurnal/index.p hp/pilar/article/viewFile/341/273

[4] Nofriansyah, D. (n.d.). Konsep Data Mining Sistem Pendukung Keputusan (viii). Yogyakarta:

CV Budi Utama.

[5] Oktaputra, A. W., & Noersasongko, E. (2014).

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Motor Menggunakan Metode Simple Additive Weighting pada Perusahaan Leasing HD Finance. Jurnal SPK Kelayakan Pemberian Kredit Motor, 1–9.

https://doi.org/10.1007/s00253-010-2932-5 [6] Turban, E. (2005). Decision Support systems

and intelligent system (I). Yogyakarta: Andi.

Sesuai 80%

Tidak Sesuai 20%

Tingkat

Kecocokan

Manual dan SAW

Referensi

Dokumen terkait